📘 Silsilah Ilmiyyah Si.8 Beriman Kepada Para Rasul Allāh
🔊 Halaqah 06 ~ Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 04 Dari 22
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah waála alihi washohbihi ajmain
Halaqoh yang ke-6 dari silsilah ilmiah beriman kepada para rosul Allah, Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 04 Dari 22
Cara beriman kepada para rosul Allah mengandung beberapa perkara:
6. Meyakini bahwa mereka maksum yaitu terjaga dari dosa besar seperti zina, mencuri, menipu, sihir, membuat berhala dan lain-lain
Dan ini adalah kesepakatan umat, adapun orang yahudi dan nasrani maka mereka menganggap para nabi dan rosul melakukan dosa besar. Seperti keyakinan bahwa nabi Harun dialah yang membaut berhala dan keyakinan bahwa nabi Ibrohim mengorbankan istrinya Sarah kepada Firaáun dan seperti keyakinan bahwa nabi Luth alaihisalam mabuk dan lain-lain.
Adapun dosa kecil, maka menurut sebagian besar ulama terkadang seorang nabi melakukan dosa kecil namun tidak sampai berhubungan dengan wahyu dan dengan cepat sekali mereka bertaubat kepada Allah azawazal
Nabi Adam álaihisalam, beliau dilarang untuk memakan buah tertentu di dalam surga akan tetapi beliau melanggarnya kemudian beliau mengatakan
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Beliau berkata, wahai Rob kami, kami telah mendholimi diri kami sendiri dan seandainya engkau tidak mengampuni dosa kami dan menyayangi kami niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi" (Q.S. Al-A'raf : 23)
Nabi Nuh alaihisalam meminta kepada Allah supaya menyelamatkan anaknya yang kafir maka Allah azawazal menegur beliau dan menasehati beliau kemudian beliau langsung meminta ampun kepada Allah seraya berkata:
قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Nuh berkata, wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari meminta kepadamu sesuatu yang aku tidak memiliki ilmu tentangnya, dan seandainya engkau tidak mengampuni aku dan menyayangi aku niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi" (Q.S. Hud : 47)
Nabi Musa álaihisalam pernah memukul orang kipti atau orang mesir yang berakibat terbunuhnya orang tersebut, ini adalah dosa kecil karena pukulan nabi Musa álaihisalam sebenarnya tidak mematikan dan beliau salallahu álaihi wasalam juga tidak bermaksud untuk membunuh. Nabi musa álaihisalam mengiringi kesalahan ini dengan taubat kepada Allah. Allah berfirman:
قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Musa berdoa : wahai Rabku, sesungguhnya aku mendholimi ridiku sendiri maka ampunilah aku, maka Allahpun mengampuni beliau, sesungguhnya Allah adalah dzat yang maha pengampun lagi maha penyayang" (Q.S. Al-Qosos : 16)
Nabi Yunus álaihisalam pernah marah meninggalkan kaumnya karena mereka tidak menerima dakwah beliau dan setelah ditelan ikan yang besar beliaupun segera meminta ampun kepada Allah. Allah berfirman:
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (yaitu Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah lalu dia menyangka bahwa kami tidak akan menyulitkannya maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali engaku, maha suci engkau sungguh aku termasuk orang-orang yang dholim" (Q.S. Al-Anbiya : 87)
Nabi Muhammad salallahu álaihi wasalam ketika sedang mendakwahi pembesar Qurais datang kepada beliau Ibnu Ummi Maktum ingin bertanya tentang sesuatu maka beliau bermuka masam dan berpaling, Allah pun menurunkan firmannya:
عَبَسَ وَتَوَلَّىٰ
أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَىٰ
وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ
أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَىٰ
"Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling karena seorang buta telah datang kepadanya dan tahukah engkau wahai Muhammad barangkali dia ingin menyucikan dirinya atau dia ingin mendapatkan pengajaran yang memberi manfaat kepadanya" (Q.S. Ab Basa 1-4)
Setelah itu, Rasulullah salallahu álaihi wasalam pun memuliakannya sebagaimana dikabarkan oleh Anas bin Malik rodiallahu anhu, diriwayatkan oleh Abu Ya'la di dalam musnadnya
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya
Wassalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh