๐ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah
๐ Halaqah 75 ~ Perang Uhud Bagian 03
๐ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain
Halaqah 75 ~ Perang Uhud Bagian 03
Diantara kejaian yang terjadi sebelum perang uhud ketika di daerah asyakhaini ada beberapa orang sahabah yang umurnya baru 14 tahun atau kurang yang menawarkan diri ingin berperang bersama nabi dan para sahabat yang lain. Namun nabi Shallallahu alaihi wassalam menolak mereka semua karena dianggap belum cukup memiliki kekuatan untuk berperang kecuali 2 orang yaitu
1. Rafi' bin Khadiz, karena beliau pandai memanah
2. Samurah bin Junduf karena diketahui bahwa beliau lebih kuat daripada Rafi'
Jumlah para sahabat muda yang ditolak oleh nabi Shallallahu alaihi wassalam saat itu mencapai 14 orang diantaranya adalah Abdullah bin Umar dan ini adalah jumlah yang tidak sedikit, menunjukkan bagaimana nabi shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat mendidik dan mentarbiah anak-anak mereka. Menawarkan diri untuk meninggal di jalan Allah padahal mereka masih muda belia tanpa ada paksaan dari seorang pun. Semoga Allah Subhanahu wata'ala memberikan taufiq kepada para orang tua untuk bisa mendidik anak-anak mereka dengan didikan para salaf
Bergeraklah pasukan kaum muslimin ke uhud dan masing-masing menempati posisi sesuai dengan yang direncanakan. Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengatur pasukan. Mereka menjadikan gunung uhud di belakang mereka, menempatkan 50 orang pemanah yang dipimpin Abdullah bin Jubair di atas gunung 'Ainaini, gunung yang berada tepat di depan gunung uhud. Mereka ditempatkan di sana untuk melindungi kaum muslimin apabila ada pasukan berkuda orang-orang musyrikin yang mencoba menyerang mereka dari belakang. Ini adalah peran yang sangat penting sampai-sampai Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengatakan kepada pasukan panah
...
"Apabila kalian melihat burung-burung mematuki kami maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini, dan apabila kalian melihat kami mengalahkan mereka dan kami menginjak-nginjak mereka maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini" (H.R. Al- Bukhari)
Di dalam sebagian riwayat yang lemah disebutkan bahwa sebelum perang antara dua pasukan, Ali bin Abi Thalib perang tanding dengan Talhah bin Usman pemegang bendera orang-orang musyrikin dan Ali pun berhasil membunuhnya. Hamzah ditantang oleh Siba' bin Abdil Uzza untuk perang tanding juga dan Hamzah pun berhasil membunuhnya.
Kemudian terjadilah perang yang dahsyat antara kaum muslimin dan orang-orang musyrikin dan untuk memberikan semangat kepada kaum muslimin Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengambil pedang kemudian mengatakan "Siapa yang mengambil dariku pedang ini?" Maka masing-masing mereka membuka tangannya dan mengatakan "Saya" Kemudian nabi berkata "Siapa yang mengambilnya dengan haknya" Maka mereka pun terdiam kemudian berkata Abu Dujahan "Saya yang akan mengambilnya dengan haknya" Maka Abu Dujanah pun mengambilnya dan memecah pasukan musyrikin dengan pedang tadi (H.R. Muslim)
Hamzah berperang saat itu dengan semangat dan kekuatan yang luar biasa. Wahsyi budak Zubair bin Mut'im telah dijanjikan oleh majikannya apabila berhasil membunuh Hamzah, dia akan dibebaskan. Zubair melakukan ini karena balas dendam kepada Hamzah yang telah membunuh Thaimah bin Adi di perang Badr. Wahsyi pun bersembunyi di belakang batu besar dan ketika Hamzah mendekat, Wahsyi melempar tombak kecilnya ke arah Hamzah dan membunuhnya.
Pada pase pertama ini juga terbunuh Mus'ab bin Umair pemegang bendera kaum muslimin seorang da'i. Beliau terbunuh dalam keadaan tidak meninggalkan sesuatu apapun kecuali sehelai kain yang digunakan untuk mengkafani beliau. Kain kafan yang apabila digunakan untuk menutupi kepalanya, terbuka kedua kakinya dan kalau digunakan menutup kedua kakinya, terbuka kepalanya. Setelah itu Ali bin Abi Thalib beliau lah yang memegang bendera kaum muslimin.