Thursday, October 31, 2019

Halaqah 04 ~ Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 02 Dari 22

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.8 Beriman Kepada Para Rasul Allāh
🔊  Halaqah 04 ~ Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 02 Dari 22
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah waála alihi washohbihi ajmain

Halaqoh yang ke-4 dari silsilah ilmiah beriman kepada para rosul Allah, Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 02 Dari 22

Cara beriman kepada para rosul Allah mengandung beberapa perkara:

3. Meyakini bahwa para rosul terlepas dari sifat dusta, penyembunyian ilmu dan penghianatan

Allah subhanahu wataála berfirman:

قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ

"Mereka berkata, celaka kita siapakah yang telah membangkitkan kita dari tempat istirahat kita, inilah yang dijanjikan oleh Ar-rahman dan benarlah para rosul" (Q.S. Yasin : 52)

Dan Allah subhanahu wataála berfirman:

وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ
لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ
فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ

"Dan sekiranya dia yaitu Muhammad mengada ngadakan sebagian perkataan atas nama kami pasti kami pegang dia pada tangan kanannya kemudian kami potong pembuluh jantungnya, maka tidak seorang pun dari kalian yang dapat menghalangi kami untuk menghukumnya" (Q.S. Al-Haqoh : 44-47)

4. Keyakinan yang dalam bahwa mereka telah melaksanakan tugas mereka dengan sempurna dan sebaik-baiknya, dan Allah tidak mewafatkan mereka kecuali setelah mereka menyampaikan secara sempurna risalah Allah kepada kaumnya

Allah subhanahu wataála berfirman:

رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

"Rosul-rosul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan memberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rosul-rosul itu diutus, Allah maha perkasa lagi maha bijaksana" (Q.S. An Nisa : 165)

Dan Allah subhanahu wataála berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ

"Dan tidaklah kami utus seorang rosul kecuali dengan bahasa kaumnya supaya dia menerangkan kepada mereka" (Q.S. Ibrohim : 4)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wassalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wednesday, October 30, 2019

Halaqah 03 ~ Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 01 Dari 22

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.8 Beriman Kepada Para Rasul Allāh
🔊  Halaqah 03 ~ Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 01 Dari 22
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah waála alihi washohbihi ajmain

Halaqoh yang ke-3 dari silsilah ilmiah beriman kepada para rosul Allah, Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 01 Dari 22

Cara beriman kepada para rosul Allah mengandung beberapa perkara:

1. Keyakinan yang dalam bahwa kenabian dan kerosulan adalah pilihan dari Allah. 

Allah memberikannya kepada siapa yang memang berhak dan yang paling afdol dan sempurna. Allah subhanahu wataála berfirman:

اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ

"Allah lebih tahu dimana Allah meletakkan risalahnya" (Q.S. Al Anám : 124)

Dan Allah subhanahu wataála berfirman:

اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

"Allah memilih rosul-rosul dari kalangan malaikat dan dari kalangan manusia, sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha melihat" (Q.S. Al Hajj : 75)

2. Keyakinan yang dalam bahwa mereka yaitu para rosul Allah adalah makhluq Allah yang paling sempurna baik ilmu, amalan, i'tiqod maupun penciptaan atau fisik mereka

Allah subhanahu wataála berfirman:
menceritakan tentang nabi Nuh álaihi salam

إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا

"Sesungguhnya dia yaitu Nuh adalah hamba yang banyak bersyukur " (Q.S. Al Isro : 3)

Dan Allah subhanahu wataála berfirman:

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُنِيبٌ

"Sesungguhnya Ibrohim adalah seorang penyantun, lembut hati, dan suka kembali (yaitu kembali kepada Allah)" (Q.S. Hud : 75)

Dan Allah subhanahu wataála berfirman:

قَالُوا لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ

"Mereka berkata janganlah engkau wahai Ibrohim takut sesungguhnya kami memberikan kabar gembira kepada dirimu dengan seorang anak yang alim" (Q.S. Al Hijr : 53)

Yang dimaksud dengan anak tersebut adalah nabi Ishaq álaihi salam

Dan Allah subhanahu wataála berfirman:

يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا
وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً ۖ وَكَانَ تَقِيًّا
وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا

"Wahai Yahya, ambilah kitab Taurat dengan sungguh-sungguh dan kami berikan himah kepadanya selagi dia masih kanak-kanak, dan kami jadikan rasa kasih sayang kepada sesama dari kami dan bersih dari dosa dan diapun seorang yang bertaqwa dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya dan dia bukan orang yang sombong bukan pula orang yang durhaka" (Q.S. Maryam : 12-14)

Dan Allah subhanahu wataála berfirman:

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

"Dan sesungguhnya engkau wahai Muhammad berada di atas akhlaq yang agung" (Q.S. Al Qolam : 4)

Dan juga ayat-ayat yang lain yang menunjukkan tentang kesempurnaan para nabi dan para rosul Allah di dalam ilmu, amalan, i'tiqod dan juga fisik mereka

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wassalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tuesday, October 29, 2019

Halaqah 02 ~ Perbedaan Antara Nabi Dan Rasul

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.8 Beriman Kepada Para Rasul Allāh
🔊  Halaqah 02 ~ Perbedaan Antara Nabi Dan Rasul
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah waála alihi washohbihi ajmain

Halaqoh yang ke-2 dari silsilah ilmiah beriman kepada para rosul Allah, Perbedaan Antara Nabi Dan Rasul

Dalil-dalil menunjukan adanya perbedaan antara nabi dan rosul. Allah berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّىٰ أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ

"Dan tidaklah kami mengutus seorang rosul dan tidak pula seorang nabi sebelum engkau wahai Muhammad melainkan apabila dia mempunyai suatu keinginan setanpun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya tersebut" (Q.S. Al Hajj : 52)

Ayat di atas menunjukan bahwa rosul berbeda dengan nabi. Ada ulama yang mengatakan bahwa rosul diberi wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan sedangkan nabi diberi wahyu tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikan. Namun ini adalah pendapat yang lemah, karena ternyata dalil menunjukan bahwa nabi juga diutus dan diperintah menyampaikan wahyu sebagaimana dalam firman Allah:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّىٰ أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ

"Dan tidaklah kami mengutus sebelumu seorang rosul dan tidak pula seorang nabi kecuali apabila dia berikeinginan maka syaiton memasukkan godan-godaannya ke dalam keinginannya tersebut" (Q.S. Al Hajj : 52)

Allah mengatakan "dan tidaklah kami mengutus sebelummu seorang rosul dan tidak pula seorang nabi" ini menunjukkan bahwa nabi juga diutus berarti dia diperintah untuk menyampaikan

Demikain pula di dalam hadits, rosulullah salllahu álaihi wasalam bersabda:

"Ditampakan kepadaku umat-umat maka aku melihat seorang nabi bersama beberapa orang dan aku melihat seorang nabi bersama satu dan dua orang dan seorang nabi dan tidak seorangpun bersama beliau" (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa nabi juga diperintahkan untuk berdakwah dan menyampaikan risalah.

Dari sekian banyak pendapat tentang perbedaan antara nabi dan rosul, pendapat yang lebih dekat Insya Allah adalah pendapat yang mengatakan bahwa nabi adalah orang yang Allah berikan wahyu diperintahkan untuk menyampaikan syareat sebelumnya dan diutus kepada kaum yang sudah mengetahui syareat tersebut. Dan inilah pendapat yang dikuatkan oleh syaikhul islam Ibnu Taimiyah dan as syech Muhammad Al Amin Asyinkiti semoga Allah merahmati keduanya.

Diantara dalilnya adalah firman Allah:

إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا

"Sesungguhnya kami telah menurunkan taurat di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang para nabi yang menyerahkan diri menghukumi dengan taurat tersebut bagi orang-orang yahudi" (Q.S. Al Maidah : 44)

Di dalam ayat ini, nabi-nabi bani Isroil mereka menyampaikan syareat nabi Musa yang ada di dalam Taurat.

Adapun pengertian rosul secara syareat mereka adalah orang yang Allah beri wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan syareat yang baru dan diutus kepada kaum yang menyelisihi perintah Allah

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wassalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh

Monday, October 28, 2019

Halaqah 01 ~ Pengertian Rasulullāh Dan Dalil-Dalil Atas Wajibnya Beriman Dengan Para Rasul

PENGERTIAN RASULULLAH DAN DALIL-DALIL ATAS WAJIBNYA BERIMAN DENGAN PARA RASUL

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah waála alihi washohbihi ajmain

Halaqoh yang pertama dari silsilah ilmiah beriman kepada para rosul Allah, Pengertian Rasulullāh Dan Dalil-Dalil Atas Wajibnya Beriman Dengan Para Rasul

Diantara pokok-pokok keimanan yang harus diimani oleh seorang hamba adalah beriman kepada para Rosul Allah. Rosulun adalah bentuk tunggal dari Rusulun. Rosulun artinya utusan, rusulun artinya utusan-utusan. Rusulullah artinya para utusan Allah. Mereka adalah manusia-manusai yang Allah pilih menjadi utusannya kepada manusia dengan membawa risalah dari Allah untuk disampaikan kepada manusia. Allah berfirman:

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ

"Sungguh kami telah mengutus rosul-rosul kami dengan bukti-bukti yang nyata " (Q.S. Al-Hadid : 25)