Friday, September 18, 2020

Halaqah 50 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 05 Dari 05

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 50 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 05 Dari 05

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 50 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 05 Dari 05

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar radiallahu anhu sangat berhati-hati ketika berbicara dengan manusia selama perjalanan hijrah. Abu Bakar radiallahu anhu setiap kali ditanya tentang Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam beliau mengatakan "laki-laki ini menunjukkan aku jalan" (H.R. Al-Bukhari)

Orang yang mendengar menyangka bahwa maksud beliau adalah orang yang mahir dan mengetahui jalan-jalan, padahal maksud beliau radiallahu anhu adalah yang menunjukkan jalan kebaikan. 

Dan telah Sohih bahwa beliau dan Abu Bakar mengambil jalan yang dekat dengan pantai bukan jalan yang biasa dilewati oleh manusia sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari.

Dan diantara kisah yang terjadi ketika hijrah adalah kisah hinggahnya Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar di kemah Abu Ma'bad. Berkata Abu Ma'bad "Demi Allah kami tidak punya kambing, kambing-kambing kami dalam keadaan bunting tidak memiliki susu" Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berkata "Bagaimana dengan kambing yang itu?" Maka didatangkan kepada beliau dan beliau mendoakan dengan barokah dan diperaslah susunya kemudian mereka pun meminumnya. Berkata Abu Ma'bad "Apakah engkau adalah yang dikatakan oleh orang-orang Quraisy bahwa engkau keluar dari agama mereka?" Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menjawab "Sesungguhnya mereka telah mengatakan" Berkata Abu Ma'bad "Aku bersaksi bahwa apa yang engkau bawa adalah benar dan aku akan mengikutimu" Nabi berkata "Jangan, sampai engkau mendengar bahwa kami telah menang" Maka Abu Ma'bad pun mengikuti nabi Shallallahu alaihi wassalam setelah itu. (H.R. Al Bazzar dengan sanad yang hasan)

Diantara faedah yang bisa kita ambil dari hijrah ini 

1. Disyareatkannya hijrah dari negeri syirik menuju negeri tauhid untuk menyelamatkan agama dan akidah seseorang

2. Mengambil sebab keselamatan tidak bertentangan dengan beriman dengan takdir dan tawakal kepada Allah azawazal

Thursday, September 17, 2020

Halaqah 49 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 04 Dari 05

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 49 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 04 Dari 05

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 49 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 04 Dari 05

Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar As Sidik radiallahu anhu meninggalkan gua di malam hari, berjalan ke kota Madinah dalam keadaan dicari oleh orang-orang musyrikin yang mereka ingin mendapatkan hadiah 100 unta bagi yang membunuh beliau Shallallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar atau menawan keduanya.

Suroqoh bin Malik menceritakan bahwa ketika dia duduk bersama kaumnya, tiba-tiba ada seseorang yang datang mengabarkan bahwa dia melihat 3 orang baru saja lewat, dia menyangka mereka ini adalah Muhammad dan sahabatnya. Suroqoh segera mengisyaratkan kepada orang tersebut untuk diam kemudian surohoh mempersiapkan diri dan mengambil kuda serta senjatanya dan segera menyusul Muhammad dan Abu Bakar As Sidik untuk mendapatkan hadiah 100 ekor unta. Setelah beberapa kali terjatuh dari kudanya, dia tetap melanjutkan perjalanan untuk mengejar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar. Dan ketika melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar, tiba-tiba kedua kaki depan kuda tersebut tenggelam ke bumi dan terjatuhlah Suroqoh dari kudanya kemudian dia menyadari bahwa dia tidak akan bisa mengganggu Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. Dia pun memanggil dan mengatakan "Saya Suroqoh bin Ju'sum, tunggulah aku, aku ingin berbicara, demi Allah kalian tidak perlu ragu dan aku tidak akan melakukan apa yang kalian benci" Setelah disuruh oleh nabi Shallallahu alaihi wassalam maka Abu Bakar berkata kepada Suroqoh "Apa yang engkau inginkan" Suroqoh berkata "Tulislah sebuah tulisan sebagai tanda antara diriku dan dirimu" Setelah ditulis oleh Abu Bakar maka Suroqoh menyimpannya di tempat anak panahnya kemudian kembali dan tidak membeberkan kejadian ini kepada siapapun.

Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam di dalam sirohnya dengan sanad yang shohih

Disebutkan di dalam shohih Al-Bukhari bahwa ketika Suroqoh mendekat, Nabi Shallallahu alaihi wassalam tidak menoleh sedikit pun yang banyak menoleh adalah Abu Bakar As Sidik khawatir dengan keselamatan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Dan dalam Shohih Bukhari juga disebutkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam mendoakan kejelekan untuk kuda tersebut.

Wednesday, September 16, 2020

Halaqah 48 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 03 Dari 05

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 48 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 03 Dari 05

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 48 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 03 Dari 05

Di dalam Musnad Ahmad rohimahullah dengan sanad yang hasan disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam pergi dari rumahnya menuju gua. Ketika rumah beliau dikepung oleh orang-orang musyrikin yang ingin membunuh beliau Shallallahu alaihi wassalam. Maka Ali bin Abi Thalib radiallahu anhu memakai pakaian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan tidur di tempat tidur beliau. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam melewati kepungan orang-orang musyrikin tanpa dilihat oleh orang-orang musyrikin tersebut, setelah berpesan kepada Ali supaya mengabarkan kepada Abu Bakar agar menyusulnya.

Ketika datang Abu Bakar, Ali mengabarkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam pergi ke arah sumur maimun. Kaum musyrikin melempari Ali yang berselimut dan menyangka beliau adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.

Di dalam mustadrok Al Hakim, disebutkan bahwa Abu Bakar As Sidik membawa 5000 atau 6000 dirham untuk keperluan hijrah nabi Shallallahu alaihi wassalam dan baliau.

Orang-orang musyrikin berusaha mencari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar sampai ke gunung Tsaur dan berada di mulut gua. Berkata Abu Bakar "Ya Rasulullah, seandainya salah seorang dari mereka melihat tempat kedua kakinya berpijak niscaya dia akan melihat kita" Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam berkata dengan tawakal dan keyakinan yang kuat "Wahai Abu Bakar, apa pendapatmu dengan dua orang yang ketiga adalah Allah" (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Allah subhanahu wata'ala berfirman

 ุซَุงู†ِูŠَ ุงุซْู†َูŠْู†ِ ุฅِุฐْ ู‡ُู…َุง ูِูŠ ุงู„ْุบَุงุฑِ ุฅِุฐْ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ู„ِุตَุงุญِุจِู‡ِ ู„َุง ุชَุญْุฒَู†ْ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู…َุนَู†َุง

"Salah satu diantara dua orang ketika keduanya di dalam gua, ketika dia berkata kepada sahabatnya Janganlah engkau bersedih sesungguhnya Allah bersama kita" (Q.S. At Taubah : 40)

Orang-orang musyrikin telah mengumumkan adanya hadiah bagi orang yang membunuh keduanya atau menawannya sebagaimana di dalam soheh Al Bukhari dan setelah 3 hari sebagaimana telah dijanjikan sebelumnya datangalah Abdullah bin Quraiqith seorang penunjuk jalan yang mahir yang telah disewa di dalam hijrah ini dengan membawa dua unta yang telah diserahkan sebelumnya oleh Abu Bakar kepada Abdullah. Abdullah bin Uraqith adalah seorang musyrik dari bani Ad Dail. Kemudian keduanya naik unta dan berjalan Abdullah bin Uraiqith di depan keduanya.

Tuesday, September 15, 2020

Halaqah 47 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 02 Dari 05

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 47 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 02 Dari 05

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 47 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 02 Dari 05

Setelah baiat aqobah yang kedua, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tinggal di Mekah sampai bulan Shafar. Kaum muslimin telah ke Madinah dan tidak tersisa di kota Mekah kecuali sedikit diantaranya adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib. Abu Bakar radiallahuanhu telah menyiapkan untuknya dan untuk Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam unta yang digunakan untuk berhijrah. Beliau radiallahuanhu menunggu sehingga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam diizinkan oleh Allah untuk berhijrah. 

Orang-orang musyrikin Quraisy berusaha untuk membunuh beliau Shallallahu alaihi wassalam, Allah berfirman:

ูˆَุฅِุฐْ ูŠَู…ْูƒُุฑُ ุจِูƒَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูƒَูَุฑُูˆุง ู„ِูŠُุซْุจِุชُูˆูƒَ ุฃَูˆْ ูŠَู‚ْุชُู„ُูˆูƒَ ุฃَูˆْ ูŠُุฎْุฑِุฌُูˆูƒَ ۚ ูˆَูŠَู…ْูƒُุฑُูˆู†َ ูˆَูŠَู…ْูƒُุฑُ ุงู„ู„َّู‡ُ ۖ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุฎَูŠْุฑُ ุงู„ْู…َุงูƒِุฑِูŠู†َ

"Dan ketika orang-orang kafir ingin membuat makar kepadamu supaya mereka menahanmu di Mekah atau membunuhmu atau mengusirmu, mereka membuat makar dan Allah membalas makar mereka dan Allah adalah sebaik-baik yang membalas makar." (Q.S. Al-Anfal : 30)

Allah subhanahu wataรกla telah mengijinkan beliau Shallallahu alaihi wassalam untuk hijrah ke kota Madinah. Biasanya beliau Shallallahu alaihi wassalam setiap hari mendatangi rumah Abu Bakar As Sidik pagi dan sore namun ketika beliau diijinkan hijrah beliau datang di waktu dhuhur dengan menutupi wajah beliau Shallallahu alaihi wassalam dengan kain. Kemudian beliau Shallallahu alaihi wassalam mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa beliau telah diijinkan untuk hijrah dan beliau memilih waktu siang karena rata-rata manusia berada di dalam rumahnya karena panas, dan beliau menutup wajah beliau karena keadaan sekitar yang membahayakan beliau Shallallahu alaihi wassalam yaitu orang-orang Quraisy sudah berazam untuk membunuh beliau Shallallahu alaihi wassalam. Abu Bakar As Sidik berbahagia karena akan menemani Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam di dalam hijrah ini.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar akhirnya bertemu di sebuah gua di gunung Tsaur dan bersembunyi di sana 3 malam dan bermalam bersama keduanya Abdullah bin Abu Bakar dan saat itu beliau adalah seorang pemuda dan meninggalkan keduanya sebelum subuh. Ketika datang waktu pagi beliau sudah bersama orang-orang Quraisy di Mekah dan tidaklah beliau mendengar sebuah pembicaraan tentang Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar kecuali dia memahaminya kemudian mengabarkannya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan Abu Bakar di malam hari.

Amir ibnu Fuhairah, budak Abu Bakar As Sidik, menggembala kambing menghilangkan jejak Abdullah bin Abi Bakar sementara Asma bintu Abu Bakrin membawakan makanan untuk keduanya.

Monday, September 14, 2020

Halaqah 46 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 01 Dari 05

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 46 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 01 Dari 05

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 46 ~ Hijrah Ke Madinah Bagian 01 Dari 05

Dalil-dalil menunjukkan bahwa dipilihnya madinah sebagai tempat hijrah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam adalah dengan wahyu dari Allah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda:

....

"Aku melihat di dalam mimpi bahwa aku berhijrah dari Mekah ke sebuah daerah yang memiliki banyak pohon kurma maka aku menyangka bahwa tempat itu adalah Al Yamamah atau Hajar ternyata dia adalah Al Madinah yaitu Yatsrib" (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Dan beliau Shallallahu alaihi wassalam bersabda:

inni uritu daro hijrotikum dzata nakhlin baina labaitaini

"Aku diperlihatkan di dalam mimpi negeri hijrah kalian diantara dua labah" (H.R. Al Bukhari)

Labah adalah daerah yang berbatu hitam, negeri diantara dua labah adalah Al Madinah.

Abu Salamah bin Abul Asad adalah orang yang pertama kali hijrah dari Mekah ke kota Al Madinah setelah dia pulang dari Habasyah. Berkata Ummu Salamah "Sesungguhnya Abu Salamah adalah orang yang pertama kali hijrah kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam" (H.R. Muslim sohih)

Mus'ad bin Umair dan Ibnu Umi Maktum adalah termasuk orang-orang yang pertama berhijrah. Keduanya mengajari manusia Al-Quran. Kemudian berdatangan setelah mereka kaum Muhajirin seperti Bilal bin Rabah, Saad bin Abi Waqosh, Ammar bin Yasir, Umar Ibnu Khatab bersama 20 orang Shabat (H.R. Al Bukhari)

Orang-orang Quraisy berusaha dengan segala cara untuk mencegah dan menghalangi hijrah mereka ke kota Madinah dan membuat kegaduhan di depan orang-orang Muhajirin. Terkadang dengan melarang membawa harta mereka, terkadang dengan melarang membawa istri dan anak-anak mereka seperti kisah Abu Salamah dan terkadang dengan usaha mengambalikan mereka ke Mekah seperti yang terjadi pada Ayash bin Abi Robi'ah. Namun semua itu tidak menghentikan gerakan hijrah ini karena orang-orang muhajirin sudah sangat siap untuk meninggalkan harta, keluarga dan dunia mereka demi menyelamatkan aqidah dan agama mereka. Dan kaum muhajirin banyak yang singgah ke Quba sebelum datangnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.

Friday, September 11, 2020

Halaqah 45 ~ Bai'at Aqabah Kedua Bagian 02 Dari 02

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 45 ~ Bai'at Aqabah Kedua Bagian 02 Dari 02

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 45 ~ Bai'at Aqabah Kedua Bagian 02 Dari 02

Demikianlah orang-orang Anshor membaiat Nabi Shallallahu alaihi wassalam untuk taat menolong dan untuk perang sehingga Ubadah bin Ashomit menamakan baiat ini sebagai baiat perang. 

Berkata Kaab bin Malik Al Anshori salah satu peserta baiat menceritakan secara terperinci peristiwa baiat. Beliau mengatakan:

Kami keluar bersama rombongan haji kaum kami yang masih musyrikin sementara kami sudah shalat dan sudah paham. Kemudian kami keluar untuk haji dan kami janjian dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk bertemu di Al-Aqobah ketika hari-hari tasyriq dan kami menyembunyikan urusan kami ini dari orang-orang musyrikin. Maka kami tidur pada malam tersebut bersama kaum kami di kemah-kemah mereka kemudian ketika berlalu sepertiga malam kami keluar dari kemah-kemah kami untuk memenuhi janji Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kami menyelinap seperti menyelinapnya qoton yaitu nama jenis burung, sehingga kami berkumpul di Syiab di Al Aqobah dan jumlah kami 73 laki-laki dan bersama kami 2 wanita diantara istri-istri kami Nusaibah bintu Ka'ab dan Asma bintu Amr. Maka kami berkumpul di Syiab menunggu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sehingga datanglah beliau bersama Abbas bin Abdul Muthalib dan saat itu Abbas di atas agama kaumnya tapi dia ingin menghadiri urusan keponakannya dan meyakinkan keamanan beliau. 

Ketika Nabi duduk maka yang pertama kali berbicara adalah Abbas bin Abdul Muthalib. Beliau menjelaskan bahwa sekarang Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam di bawah perlindungan kaumnya bani Hasyim akan tetapi beliau ingin hijrah ke Madinah oleh karena itu Abbas ingin meyakinkan penjagaan orang-orang Anshar terhadap berliau. Kalau memang mereka tidak mampu untuk menjaga beliau maka silakan mereka meninggalkan beliau dari sekarang. Maka orang-orang Anshar pun meminta supaya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berbicara sendiri dan mengambil syarat-syarat untuk diri beliau dan Allah azawazal. 

Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berbicara dan membacakan Al-Quran, beliau mendakwahi kepada Islam dan menyemangati mereka kemudian berkata "Aku baiat kalian untuk menjagaku sebagaimana kalian menjaga istri dan anak kalian". Maka Al-Bara bin Ma'rur mengambil tangan Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan berkata "Iya dan demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran sungguh kami akan melindungimu sebagaimana kami melindungi pakaian kami bagian bawah, maka baiatlah kami ya Rasulullah, demi Allah kami adalah ahli perang, kami warisi hal ini dari generasi ke generasi" 

Maka Abul Haisam bin Aptihan bertanya "Ya Rasulullah sesungguhnya antara kami dan orang-orang Yahudi memiliki hubungan dan kami akan memutusnya, apakah jika kami memutusnya kemudian Allah menampakkanmu, engkau akan kembali kepada kaummu dan meninggalkan kami?" Tersenyumlah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan berkata "Darah dengan darah, kehancuran dengan kehancuran, aku dari kalian dan kalian dariku, aku memerangi orang yang kalian perangi dan berdamai dengan orang yang kalian berdamai dengannya" 

Kemudian beliau berkata "Keluarkanlah 12 orang wakil supaya menjadi wakil bagi kaumnya" Merekapun mengeluarkan 12 orang, 9 orang dari Khazraz dan 3 orang dari Aus. Kemudian Nabi meminta mereka untuk kembali ke tempat masing-masing dan merekapun mendengar syaitan berteriak mengingatkan orang-orang Quraisy.

Berkata Al-Abbas bin Ubadah "Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, kalau engkau ingin maka kami akan memerangi orang-orang yang ada di Mina besok dengan pedang-pedang kami" Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda "Aku belum diperintahkan untuk berperang, tapi kembalilah kalian ke tempat-tempat kalian"

Maka kembalila mereka ke tempat mereka dan di pagi hari datang beberapa pembesar Quraisy bertanya kepada mereka tentang kabar baiat kepada nabi dan ajakan mereka kepada nabi untuk hijrah. Maka orang-orang musyrikin Khazraz dan Aus bersumpah bahwa mereka tidak melakukannya dan kaum muslimin saat itu saling melihat satu dengan yang lain.

Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam di dalam sirohnya dengan sanad yang hasan

Demikianlah selesai baiat dengan baik dan kembalilah orang-orang Anshar ke kota Madinah menunggu hijrahnya Nabi Shallallahu alaihi wassalam.

Thursday, September 10, 2020

Halaqah 44 ~ Bai'at Aqabah Kedua Bagian 01 Dari 02

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 44 ~ Bai'at Aqabah Kedua Bagian 01 Dari 02

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 44 ~ Bai'at Aqabah Kedua Bagian 01 Dari 02

Setelah tersebar islam di kota Madinah, sementara Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam masih tinggal di Mekah menghadapi gangguan orang-orang Quraisy yang semakin hari semakin keras. Maka datanglah utusan orang-orang Anshar di musim haji dan membaiat beliau Shallallahu alaihi wassalam, yang dikenal baiat ini dengan baiat aqobah yang ke-2.

Berkata Jabir Ibnu Abdillah Al Anshori radiallahu anhu :

Kami berkata sampai kapan kita biarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dikejar-kejar dan ditakut-takuti di gunung-gunung Mekah? Maka pergilah 70 orang di antara kami dan mendatangi beliau di musim Haji. Kami pun saling berjanji untuk bertemu dengan beliau di Syiab Al-Aqobah. Berkumpulah kami dari satu orang kemudian dua orang sehingga lengkaplah kami, kami berkata "Wahai Rasulullah kami ingin membaiatmu", beliau berkata "Kalian membaiatku untuk mendengar dan taat dalam keadaan semangat maupun malas, untuk berinfaq dalam keadaan mudah maupun susah, untuk beramar ma'rif nahi munkar dan untuk berbicara di jalan Allah, tidak takut celaan orang yang mencela, dan untuk menolongku kemudian menjagaku sebagaimana kalian menjaga diri-diri kalian, istri-istri kalian dan anak-anak kalian apabila aku mendatangi kalian, dan bagi kalian surga"

Berkata Jabir :

Maka kami menuju beliau Shallallahu alaihi wassalam dan membaiat beliau. As ad bin Juroroh yang paling muda diantara mereka menyalami beliau dan berkata "Sebentar wahai penduduk Yastrib, sesungguhnya tidaklah kita datang dari jauh kecuali kita yakin beliau adalah Rasulullah dan mengeluarkan beliau sekarang berarti memisahkan diri dari orang-orang Arab semuanya dan berarti pula akan terbunuh orang-orang yang terbunuh baik diantara kalian dan kalian akan berhadapan dengan pedang-pedang, maka kalian mau bersabar atas ini semua dan pahala kalian atas Allah atau kalian takut maka jelaskan dari sekarang, maka ini adalah udzur kalian disisi Allah" mereka berkata "Minggirlah ya As Ad, demi Allah kami tidak akan meninggalkan baiat ini dan tidak akan mencabutnya"

Berkata Jabir:

Maka kami menuju beliau dan membaiat beliau maka beliau membaiat kami dan memberikan syarat kemudian menjanjikan surga untuk kami.

Abbas radiallahu anhu melihat wajah-wajah para utusan Anshar tersebut kemudian beliau mengatakan "Aku tidak mengenal kaum ini merke adalah para pemuda"

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam Musnadnya dengan sanda yang hasan. Dan ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang-orang yang membaiat Nabi Shallallahu alaihi wassalam ada saat itu adalah para pemuda.

Wednesday, September 9, 2020

Halaqah 43 ~ Bai'at Aqabah Petama

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 43 ~ Bai'at Aqabah Petama

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 43 ~ Bai'at Aqabah Petama

Baiat aqobah yang pertama terjadi setahun setelah pertemuan yang pertama dengan utusan orang-orang Khazraz. Datang 10 orang dari Khazraz diantaranya adalah Ubadah bin Asomit, As Ad bin Juroroh, Auf Ibnul Harist, Rafi' bin Malik dan lain-lain dan datang juga 2 orang dari Aus yaitu Abul Haitam dan Uaim bin Saidah. Ini menunjukkan bahwa utusan Kazraz yang masuk Islam mereka menyebarkan Islam diantara kaumnya disamping itu mereka juga menyebarkan Islam diantara orang-orang Aus dan ini adalah awal bersatunya dua kabilah di bawah bendera Islam.

Berkata Ubadah bin Asomit radiallahu anhu:

Aku termasuk yang menhadiri Aqobah yang pertama dan kami 12 orang maka kami membaiat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dengan baiat para wanita sebelum diwajibkan atas kami berperang, kami membaiat beliau untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berjinah, tidak membunuh anak-anak kami dan tidak mengada-ngadakan kedustaan di depan tangan-tangan kami dan kaki-kaki kami dan tidak memaksiati beliau di dalam kebaikan. Kalau kalian menyempurnakan baiat ini maka bagi kalian surga dan bila kalian melakukan sebagian dari maksiat-maksiat tadi maka urusan kalian kepada Allah, kalau Allah menghendaki Allah akan mengampuni dan kalau Allah menghendaki Allah akan mengazab.

Disebutkan oleh Ibnu Hisyam di dalam sirohnya dengan sanad yang sohih

Maksud isi baiat mereka seperti baiat wanita adalah baiat wanita yang disebutkan oleh Allah di dalam surat Al-Mumtahanah ayat ke-12, tidak ada di dalamnya baiat untuk berperang, dan baiat wanita ini terjadi setelah perjanjian hudaibiah yang terjadi pada tahun ke 6 hijriah. Kemudian yang dimaksud tidak mengada-ngadakan kedustaan di depan tangan-tangan kami dan kaki-kaki kami adalah tidak berdusta baik yang berkaitan dengan diri mereka maupun istri-istri mereka.

Setelah selesai baiat aqobah yang pertama dan pualgn orang-orang Anshor ke kota Madinah maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengutus bersama mereka Mus'ad bin Umair radiallahu anhu untuk mengajarkan kepada mereka Al-Quran, mengajarkan kepada mereka agama Islam. Maka Mus'ad radiallahuanhu melakukan tugas ini dengan sebaik-baiknya dan tersebar Islam di kota Madinah dan masuk Islam dengan sebab beliau Usiad bin Hudzair dan Sa'ad bin Muaz radiallahu anhum. Kemudian beliau kembali ke kota Mekah sebelum terjadinya baiat aqobah yang ke-2.

Tuesday, September 8, 2020

Halaqah 42 ~ Mandakwahi Kaum Anshar

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 42 ~ Mandakwahi Kaum Anshar

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 42 ~ Mandakwahi Kaum Anshar

Ketika nabi mendakwahi para rombongan Haji, beliau bertemu dengan beberapa orang yang datang dari Yastrib (nama lama dari kota Madinah). Mereka menerima dakwah nabi dan membenarkan beliau. Beliau Shallallahu alaihi wassalam membacakan kepada mereka Al-Quran. Pulanglah mereka ke Yastrib dan mengajak keluarganya masuk ke dalam agama Islam sehingga tidak tersisa sebuah rumah diantara rumah-rumah Yastrib kecuali di situ ada orang yang menerima agama Islam.

Diriwayatkan oleh Al Imamu Ahmad dari Jabir Ibnu Abdillah Al-Anshori dengan sanad yang hasan.

Hubungan yang pertama dengan orang-orang Yastrib terjadi di musim Haji dan Umrah sebelum terjadi perang Buast sebuah perang besar antara Aus dan Khazraz yang dimenangkan oleh orang-orang Aus. Terbunuh di dalam peperangan tersebut banyak korban pada kedua belah pihak termasuk diantaranya pembesar-pembesar mereka. Terjadi peperangan ini 5 tahun sebelum hijrahnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. 

Datanglah orang-orang Aus untuk meminta bantuan orang-orang Quraisy di dalam memerangi Khazraz yang jumlah orang Khazraz ini lebih banyak dari pada orang-orang Aus. Datanglah Abul Haistar yang bernama Anas Bin Rafi' bersama rombongan untuk tujuan ini. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mendengar kedatangan mereka kemudian mendakwahi mereka dan membacakan kepada mereka Al-Quran.

Berkata Iyaz bin Muaz salah seorang bersama rombongan "Wahai kaumku ini demi Allah lebih baik daripada apa yang kalian datang untuknya" Maka Abul Haistar menghardiknya dan terdiamlah iya. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam meninggalkan mereka dan mereka pun pulang ke kota Madinah dan terjadilah perang Buats, meninggal Iyaz bin Muaz pada peperangan tersebut dan kaumnya mendengar Iyaz bertahlil, bertakbir, bertahmid dan bertasbih sampai dia meninggal dunia.

Disebutkan oleh Ibnu Hisyam di dalam sirohnya dengan sanad yang hasan. 

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam juga bertemu dengan orang-orang Khazraz di musim haji di Aqobah Mina, beliau Shallallahu alaihi wassalam berkata "Siapakah kalian" mereka mengatakan "Kami bebera orang dari Khazraz". Beliau mengatakan "Apakah termasuk pendukung orang-orang Yahudi?" Mereka mengatakan "Iya" Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengatakan "Maukah kalian duduk supaya aku berbicara dengan kalian" mereka mengatakan "Iya" Kemudian mereka pun duduk dan Nabi Shallallahu alaihi wassalam mendakwahi mereka kepada agama Islam dan membacakan Al-Quran kepada mereka"

Dikeluarkan oleh Ibnu Hisyam di dalam sirohnya dengan sanad yang hasan.

Akhirnya mereka pun masuk Islam dan mendakwahi kaumnya di kota Madinah.

Mungkin diantara sebab mengapa kaum Aus dan Kazraz mudah menerima Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam adalah sudah lelahnya mereka dengan perang yang berkepanjangan dan mereka membutuhkan aqidah yang bisa menyatukan mereka kembali, selain itu banyak pembesar-pembesar mereka yang meninggal selama peperangan sehingga tidak ada yang menghalangi mereka masuk ke dalam agama Islam karena takut kehilangan kekuasaan. Disamping itu orang-orang Aus dan Kazraz mereka hidup bertetangga dengan orang-orang Yahudi sehingga mereka sudah terbiasa mendengar tentang wahyu, kenabian, surga dan neraka dan lain-lain. Sehingga dengan anugrah dari Allah dengan beberapa sebab inilah dan tetntunya setelah anugrah dan karunia dari Allah mereka mudah di dalam menerima agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.

Monday, September 7, 2020

Halaqah 41 ~ Mendakwahi Kabilah-Kabilah Yang Datang Berhaji Dan Meminta Bantuan Mereka

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 41 ~ Mendakwahi Kabilah-Kabilah Yang Datang Berhaji Dan Meminta Bantuan Mereka

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 41 ~ Mendakwahi Kabilah-Kabilah Yang Datang Berhaji Dan Meminta Bantuan Mereka

Setelah peristiwa Isra dan Mi'raj, Beliau Shallallahu alaihi wassalam melanjutkan dakwahnya dengan iman dan semangat yang semakin bertambah. Ketika musim haji, beliau mendatangi berbagai kabilah yang datang ke Mekah untuk melakukan ibadah haji.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang hasan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam di Pasar Dizmazas mendatangi manusia di tempat-tempat persinggahan mereka, beliau mendakwahi mereka dan di belakang beliau Abu Lahab yang mengatakan kepada manusia "Wahai manusia, janganlah orang ini menipu kalian di dalam agama kalian dan agama bapak-bapak kalian"

Dan di dalam musnad Ahmad juga disebutkan bahwa diantara yang beliau ucapkan 

ya ayuhannas, kulu lailahailallah tuflihu

"Wahai manusia kataknlah Lailahailallah niscaya kalian akan beruntung"

Manusia saat itu berkumpul di sekitar Beliau Shallallahu alaihi wassalam dan mereka tidak mengucapkan sepatah kata pun dan beliau shallallahu alaihi wassalam tidak diam bahkan mengulang-ngulang ucapan beliau sementara Abu Lahab berteriak dan mengatakan "Dia telah keluar dari agamanya, dia adalah pendusta, dia ingin supaya kalian meninggalkan tuhan-tuhan kalian dan meninggalkan Al-Latha wal Uzza". Dan diantara yang beliau ucapkan "Apakah ada diantara kalian yang membawaku ke kaumnya, sesungguhnya Quraisy telah melarangku untuk menyampaikan kalam Rab-ku azawazal" Maka datanglah seorang laki-laki dari Hamdan kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bertanya "Siapa dirimu?" dan dia berkata "Dari Hamdan". Beliau Shallallahu alaihi wassalam mengatakan "Apakah kaummu bisa membelaku?" Dia berkata "Iya" Kemudian laki-laki ini berkata "Aku akan mendatangi kaumku dan mengabarkan kepada mereka dan aku akan mendatangimu tahun depan" Nabi berkata "Iya" 

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang sohih.

Friday, September 4, 2020

Halaqah 40 ~ Isra Dan Mi'raj Nabi shallallฤhu ’alayhi wa sallam

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 40 ~ Isra Dan Mi'raj Nabi shallallฤhu ’alayhi wa sallam

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 40 ~ Isra Dan Mi'raj Nabi shallallฤhu ’alayhi wa sallam

Setelah meninggalnya Abu Thalib dan Khadijah dan setelah beliau Shallallahu alaihi wassalam mengalami peristiwa yang sangat menyedihkan di Thaif maka Allah ingin menguatkan kembali nabi-Nya dan menghibur beliau. Terjadilah kejadian yang besar yaitu kejadian Isra dan Mi'raj.

Isra adalah perjalan beliau Shallallahu alaihi wassalam dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha dalam satu malam dan yang dimaksud dengan Mi'raj adalah diangkatnya beliau Shallallahu alaihi wassalam ke langit yang ke-7. Allah berfirman:

ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„َّุฐِูŠ ุฃَุณْุฑَู‰ٰ ุจِุนَุจْุฏِู‡ِ ู„َูŠْู„ًุง ู…ِู†َ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏِ ุงู„ْุญَุฑَุงู…ِ ุฅِู„َู‰ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏِ ุงู„ْุฃَู‚ْุตَู‰ ุงู„َّุฐِูŠ ุจَุงุฑَูƒْู†َุง ุญَูˆْู„َู‡ُ ู„ِู†ُุฑِูŠَู‡ُ ู…ِู†ْ ุขูŠَุงุชِู†َุง ۚ ุฅِู†َّู‡ُ ู‡ُูˆَ ุงู„ุณَّู…ِูŠุนُ ุงู„ْุจَุตِูŠุฑُ

"Maha suci Allah yang telah menjalankan hambanya di waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang kami telah berkahi sekitarnya untuk kami nampakkan kepadanya diantara tanda-tanda kekuasaan kami, sesungguhnya Dialah yang maha mendangar lagi maha melihat " (Q.S. Al-Isra : 1)

Dan Allah berfirman

ูˆَู„َู‚َุฏْ ุฑَุขู‡ُ ู†َุฒْู„َุฉً ุฃُุฎْุฑَู‰ٰ

ุนِู†ْุฏَ ุณِุฏْุฑَุฉِ ุงู„ْู…ُู†ْุชَู‡َู‰ٰ

ุนِู†ْุฏَู‡َุง ุฌَู†َّุฉُ ุงู„ْู…َุฃْูˆَู‰ٰ

"Dan sungguh Muhammad telah melihat Jibril pada waktu yang lain ketika di Sidrotil Muntaha, di sisi Sidrotul Muntaha ada Surga Al-Ma'wa" (Q.S. An- Najm 13-15)

Di dalam shahih Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa sebelum beliau diangkat ke langit dunia, datang Jibril dan membelah dada nabi Shallallahu alaihi wassalam kemudian mencucinya dengan air jam jam kemudian Jibril membawa bejana dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman kemudian menumpahkannya di dada beliau Shallallahu alaihi wassalam kemudian menutupnya kembali. Ada yang mengatakan bahwa tujuan pembelahan dada, pencucian qolbu dan pemebuhan qolbu beliau dengan hikmah dan iman adalah untuk persiapan sebelum melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang besar.

Beliau di-Isra-kan ke Al-Masjidil Aqsha di atas Buroq yaitu hewan yang lebih kecil daripada bagol dan lebih besar dari keledai. Yang dimaksud dengan bagol adalah peranakan antara kuda dan keledai. Kemudian shalat di masjidil Aqsha dan mengimami para nabi di sana sebagai mana diriwayatkan Al-Bukahri dan Muslim

Beliau diangkat ke langit yang ke-7 melewati 6 langit sebelumnya bertemu dengan nabi Adam, Yusuf, Idris, Isa, Yahya, Harun, Musa dan juga Ibrahim dan disana beliau mendengar suara pena malaikat dan diwajibkan atas beliau 50 shalat kemudian diringankan menjadi 5 shalat sebagaimana ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.

Dan beliau menyifati sidratul muntaha, pohon yang sangat besar bahwa daunnya seperti telinga-telinga gajah sebagaimana di dalam musnad Ahmad dengan sanad yang shahih dan beliau melihat Al-Baitul Makmur di langit yang ke-7 dan malaikat-malaikat yang masuk ke dalamnya sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim 

Beliau juga nyifati sungai Al-Kautsar di dalam Surga HR Al Bukhari

Dan beliau juga melihat 4 sungai di dalam surga sebagaimana di dalam shahih Al-Bukhari 

Malaikat Jibril mendekat kepada beliau dan dia memiliki 600 sayap, Allah Subhanahu Wataรกla berfirman

ูˆَู„َู‚َุฏْ ุฑَุขู‡ُ ู†َุฒْู„َุฉً ุฃُุฎْุฑَู‰ٰ

"Dan sungguh Muhammad telah melihat Jibril pada kesempatan yang lain" (An-Najm : 13)

Beliau juga melihat ketika Mi'raj, azab orang yang menggibah sebagimana dalam sunan Abi Dawud dengan sadan yang shahih.

Begitu banyaknya tanda-tanda kekuasaan Allah yang beliau lihat namun beliau Shallallahu alaihi wassalam tidak melihat Allah. Ketika baliau ditanya "apakah engkau melihat Rab-mu?" Baliau berkata "cayaha, bagaimana aku bisa melihatnya" (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Ketika Beliau Shallallahu alaihi wassalam mengabarkan kepada kaumnya tentang kejadian Isra dan Mi'raj, orang-orang beriman membenarkan beliau dan orang-orang musyrikin mendustakan beliau. Beliau berkata "Aku berada di Hijr (bagian dari Ka'bah) dan orang-orang Quraisy bertanya kepadaku tentang Isra ku. Mereka bertanya kepadaku tentang hal-hal yang berkaitan dengan Al-Masjidil Aqsha yang aku belum terlalu menghafalnya maka aku menjadi sangat gelisah dengan kegelisahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian Allah menampakkan baitul Maqdis untukku, aku melihatnya. Mereka tidak bertanya kepadaku tentang sesuatu kecuali aku mengabarkan keapda mereka. (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Maka orang-orang Quraisy terheran-heran dengan jawaban nabi Shallallahu alaihi wassalam dan kebenaran apa yang beliau kabarkan. Datang orang-orang musyrikin kepada Abu Bakar dan mengabarkan tentang Isra dan Mi'raj ini, beliau berkata "Apabila dia mengabarkan maka sungguh dia telah benar" Mereka berkata "Apakah engkau membenarkan dia pergi ke baitul Maqdis semalam dan datang sebelum subuh?" Abu Bakar berkata "Iya, sungguh aku membenarkan dia di dalam apa yang lebih jauh daripada itu, aku benarkan beliau di dalam kabar langit di waktu pagi dan petang" Dikeluarkan oleh Al-Hakim di dalam Al-Mustadrok dan beliau menshahihkannya.

Isra dan Mi'raj bukan mimpi karena seandainya mimpi maka tidak dinamakan tanda-tanda kekuasaan Allah, Allah mengatakan

ู„ِู†ُุฑِูŠَู‡ُ ู…ِู†ْ ุขูŠَุงุชِู†َุง

Supaya kami memperlihatkan kepadanya diantara ayat-ayat kami (Q.S. Al-Isra :1)

Isra dan Mi'raj adalah dengan ruh dan jasad nabi Shallallahu alaihi wassalam karena Allah mengatakan biabdihi "dengan hambanya" dan hamba dinamakan hamba dengan ruh dan jasadnya bukan hanya dengan ruh nya saja. Dan Jumhur ulama mengatakan bahwa Isra dan Mi'raj terjadi sekali dan bahwasannya keduanya terjadi dalam satu malam.

Thursday, September 3, 2020

Halaqah 39 ~ Perjalanan Dan Dakwah Rasลซlullฤh shallallฤhu ’alayhi wa sallam Ke Thaif

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 39 ~ Perjalanan Dan Dakwah Rasลซlullฤh shallallฤhu ’alayhi wa sallam Ke Thaif

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 39 ~ Perjalanan Dan Dakwah Rasลซlullฤh shallallฤhu ’alayhi wa sallam Ke Thaif

Setelah meninggalnya Abu Thalib, orang-orang Quraisy semakin berani mengganggu dakwah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Maka Beliau Shallallahu alaihi wassalam ingin membuka tempat yang baru untuk berdakwah. Beliau pergi ke Thaif pada bulan Syawal tahun ke 10 kenabian dan meminta bantuan dan pertolongan dari orang-orang Tsakif, tetapi mereka tidak mau menerima ajakan beliau bahkan mereka menyuruh anak-anak mereka untuk melempari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dengan batu.

Di dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa diantara hari yang paling berat bagi Beliau Shallallahu alaihi wassalam di dalam dakwah adalah ketika dakwah di Thaif ini. Setelah ditolak oleh orang-orang Tsakif dan ketika perjalanan pulang dalam keadaan sedih tiba-tiba ketika beliau melihat ke atas ada awan yang manaungi beliau dan beliau melihat Jibril alaihi salam. 

Kemudian Jibril memanggil dan mengatakan "Sesungguhnya Allah azawazal telah mendengar ucapan kaummu untukmu dan jawaban mereka kepadamu dan Allah telah mengutus kepadamu seorang malaikat gunung supaya engkau memerintahkan dia sesuai dengan keinginanmu" 

Maka malaikat gunung tersebut memanggil dan mengucapkan salam seraya berkata "Wahai Muhammad sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan aku adalah malaikat gunung dan Rabmu telah mengutusku supaya engkau memerintahkan aku maka apakah yang engkau inginkan? kalau engkau ingin maka aku akan menutupkan kepada mereka dua akhsab ini (yaitu nama dua gunung di Mekah)" 

Maka Beliau Shallallahu alaihi wassalam menjawab "Aku berharap Allah mengeluarkan dari tulang sulbi mereka orang-orang yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun"

Ini semua menunjukkan bagaimana perjuangan baliau Shallallahu alaihi wassalam di dalam berdakwah dan kerasnya tantangan dan peihnya ujian serta menunjukkan kasih sayang beliau Shallallahu alaihi wassalam kepada manusia

Wednesday, September 2, 2020

Halaqah 38 ~ Meninggalnya Abi Thฤlib Dan Khadijah

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 38 ~ Meninggalnya Abi Thฤlib Dan Khadijah

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 38 ~ Meninggalnya Abi Thฤlib Dan Khadijah

Setelah banu Hasyim terlepas dari pemboykotan Quraisy, maka pada tahun ke-10 dari kenabian, paman beliau Abu Thalib yang bernama Abdul Manaf meninggal dunia setelah sebelumnya membela nabi Shallallahu alaihi wassalam, marah karena beliau dan menolong beliau Shallallahu alaihi wassalam. Bersamaan dengan itu, orang-orang Quraisy sangat menghormati beliau. 

Di dalam shohih Al-Bukhari disebutkan bahwa ketika Abu Thalib akan wafat, datanglah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menjenguk beliau dan disamping Abu Thalib ada Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayah (dua tokoh musyrikin). Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berkata "Wahai pamanku katakanlah Lailaha Ilallah sebuah kalimat yang aku akan membelamu di sisi Allah" Berkata Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayah "Apakah engkau membenci agama Abdul Muthalib?" Maka Nabi pun Shallallahu alaihi wassalam menbgulangi lagi ucapan beliau dan dua orang musyrikin juga mengulangi ucapannya, sehingga ucapan terakhir Abu Thalib bahwa dia tetap berada di atas agama Abdul Muthalib dan dia tidak mengucapkan Lailaha Ilallah. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassalam berkata "Aku akan memohonkan ampun untukmu selama aku tidak dilarang" maka turunlah firman Allah azawazal

ู…َุง ูƒَุงู†َ ู„ِู„ู†َّุจِูŠِّ ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุฃَู†ْ ูŠَุณْุชَุบْูِุฑُูˆุง ู„ِู„ْู…ُุดْุฑِูƒِูŠู†َ

"Tidak boleh bagi seorang nabi dan orang-orang yang beriman untuk memohonkan ampun bagi orang-orang Musyrikin" (Q.S. At Taubah "113)

Dan Allah menurunkan ayat tentang Abu Thalib 

ุฅِู†َّูƒَ ู„َุง ุชَู‡ْุฏِูŠ ู…َู†ْ ุฃَุญْุจَุจْุชَ ูˆَู„َٰูƒِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَู‡ْุฏِูŠ ู…َู†ْ ูŠَุดَุงุกُ ۚ ูˆَู‡ُูˆَ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุงู„ْู…ُู‡ْุชَุฏِูŠู†َ

"Sesungguhnya engkau tidak memberikan hidayah kepada orang yang engkau cintai akan tetapi Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki dan Dia lebih tahu siapa orang yang mendapatkan petunjuk" (Q.S. Al-Qoshos : 56)

Diantara sebab Abu Thalib menolak islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam adalah fanatik terhadap agama pendahulu, takut dicela kaumnya, dan keyakinan-keyakinan jahiliyah yang sudah membekas di dialam dirinya dan susah untuk dirubah. Dmeikian pula kerena pengaruh teman-teman yang jelek.

Setelah meninggalnya Abu Thalib tentunya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam kehilangan orang yang selama ini banyak membantu beliau dan melindungi beliau, di tahun yang sama yaitu 3 tahun sebelum beliau hijrah meninggalah istri beliau yang tercinta Khadijah bintu Khualid sebagaimana di dalam shahih Al-Bukhari. Istri yang sudah sangat banyak berjasa kepada beliau, membantu beliau dengan fisiknya maupun dengan hartanya.

Tuesday, September 1, 2020

Halaqah 37 ~ Kaum Muslimin Diboikot Di Syi'b Abi Thalib

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 37 ~ Kaum Muslimin Diboikot Di Syi'b Abi Thalib

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 37 ~ Kaum Muslimin Diboikot Di Syi'b Abi Thalib

Orang-orang Quraisy bersepakat untuk memboykot bani Hasyim yang demikian setelah mereka gagal di dalam membawa kembali orang-orang yang hijrah ke Habasyah ke kota Mekah. Mereka berazam untuk membunuh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Maka bani Abdul Mutholib berusaha keras melindungi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dengan cara memasukan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam di Sya'b mereka dan melindungi beliau di situ. Yang dimaksud dengan Sya'b adalah sebuah tempat diantara dua gunung.

Maka masuklah banu Hasyim semuanya di Sya'b Abu Thalib yang muslim maupun yang kafir pada tahun ke-7 kenabian. Kemudian orang-orang Musyrikin sepakat untuk tidak duduk bersama mereka, tidak berjual beli bersama mereka, tidak masuk ke rumah mereka sampai mereka menyerahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk dibunuh. Merekapun menulis semua itu di sebuah lembaran, banu Hasyim tinggal di Sya'b tersebut selama 3 tahun, mereka ditimpa kelaparan dan kesusahan yang sangat sehingga akhirnya di penghujung tahun ke-3 orang-orang Quraisy saling mencela satu dengan yang lain atas apa yang mereka lakukan kepada bani Hasyim dan merekapun bersepakat untuk membatalkan isi perjanjian

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mendoakan kejelekan untuk orang-orang Quraisy, akhirnya mereka tertimpa kelaparan sehingga memakan bangkai dan kulit. Datanglah Abu Syufyan meminta kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk mendoakan kebaikan bagi mereka dan meminta kepada Beliau Shallallahu alaihi wassalam atas nama kekerabatan. Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam membaca firman Allah 

ูَุงุฑْุชَู‚ِุจْ ูŠَูˆْู…َ ุชَุฃْุชِูŠ ุงู„ุณَّู…َุงุกُ ุจِุฏُุฎَุงู†ٍ ู…ُุจِูŠู†ٍ

ูŠَุบْุดَู‰ ุงู„ู†َّุงุณَ ۖ ู‡َٰุฐَุง ุนَุฐَุงุจٌ ุฃَู„ِูŠู…ٌ

ุฑَุจَّู†َุง ุงูƒْุดِูْ ุนَู†َّุง ุงู„ْุนَุฐَุงุจَ ุฅِู†َّุง ู…ُุคْู…ِู†ُูˆู†َ

ุฃَู†َّู‰ٰ ู„َู‡ُู…ُ ุงู„ุฐِّูƒْุฑَู‰ٰ ูˆَู‚َุฏْ ุฌَุงุกَู‡ُู…ْ ุฑَุณُูˆู„ٌ ู…ُุจِูŠู†ٌ

ุซُู…َّ ุชَูˆَู„َّูˆْุง ุนَู†ْู‡ُ ูˆَู‚َุงู„ُูˆุง ู…ُุนَู„َّู…ٌ ู…َุฌْู†ُูˆู†ٌ

ุฅِู†َّุง ูƒَุงุดِูُูˆ ุงู„ْุนَุฐَุงุจِ ู‚َู„ِูŠู„ًุง ۚ ุฅِู†َّูƒُู…ْ ุนَุงุฆِุฏُูˆู†َ

"Maka tunggulah wahai Rasulullah, hari ketika langit dengan asap yang jelas yang meliputi manusia, inilah azab yang pedih. Wahai Rab kami, singkaplah azab ini, sesungguhnya kami akan beriman, bagaimana mereka ingat sedangkan telah datang kepada mereka rasul yang nyata, kemudian mereka berpaling darinya dan mengatakan dia adalah orang yang diajari lagi gila, sesungguhnya kami akan menyingkap azab dari kalian sedikit, sungguh kalian akan kembali kepada kekufuran" (Q.S. Ad Dukhan : 10 - 15)

Seseorang dari mereka saat itu melihat diantara langit dan bumi seperti bentuk asap, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mendoakan mereka supaya diangkat musibah ini kemudian ternyata mereka pun kembali kepada kekufuran. Hadits ini shohih diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim