Friday, September 11, 2020

Halaqah 45 ~ Bai'at Aqabah Kedua Bagian 02 Dari 02

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 45 ~ Bai'at Aqabah Kedua Bagian 02 Dari 02

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 45 ~ Bai'at Aqabah Kedua Bagian 02 Dari 02

Demikianlah orang-orang Anshor membaiat Nabi Shallallahu alaihi wassalam untuk taat menolong dan untuk perang sehingga Ubadah bin Ashomit menamakan baiat ini sebagai baiat perang. 

Berkata Kaab bin Malik Al Anshori salah satu peserta baiat menceritakan secara terperinci peristiwa baiat. Beliau mengatakan:

Kami keluar bersama rombongan haji kaum kami yang masih musyrikin sementara kami sudah shalat dan sudah paham. Kemudian kami keluar untuk haji dan kami janjian dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk bertemu di Al-Aqobah ketika hari-hari tasyriq dan kami menyembunyikan urusan kami ini dari orang-orang musyrikin. Maka kami tidur pada malam tersebut bersama kaum kami di kemah-kemah mereka kemudian ketika berlalu sepertiga malam kami keluar dari kemah-kemah kami untuk memenuhi janji Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kami menyelinap seperti menyelinapnya qoton yaitu nama jenis burung, sehingga kami berkumpul di Syiab di Al Aqobah dan jumlah kami 73 laki-laki dan bersama kami 2 wanita diantara istri-istri kami Nusaibah bintu Ka'ab dan Asma bintu Amr. Maka kami berkumpul di Syiab menunggu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sehingga datanglah beliau bersama Abbas bin Abdul Muthalib dan saat itu Abbas di atas agama kaumnya tapi dia ingin menghadiri urusan keponakannya dan meyakinkan keamanan beliau. 

Ketika Nabi duduk maka yang pertama kali berbicara adalah Abbas bin Abdul Muthalib. Beliau menjelaskan bahwa sekarang Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam di bawah perlindungan kaumnya bani Hasyim akan tetapi beliau ingin hijrah ke Madinah oleh karena itu Abbas ingin meyakinkan penjagaan orang-orang Anshar terhadap berliau. Kalau memang mereka tidak mampu untuk menjaga beliau maka silakan mereka meninggalkan beliau dari sekarang. Maka orang-orang Anshar pun meminta supaya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berbicara sendiri dan mengambil syarat-syarat untuk diri beliau dan Allah azawazal. 

Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berbicara dan membacakan Al-Quran, beliau mendakwahi kepada Islam dan menyemangati mereka kemudian berkata "Aku baiat kalian untuk menjagaku sebagaimana kalian menjaga istri dan anak kalian". Maka Al-Bara bin Ma'rur mengambil tangan Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan berkata "Iya dan demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran sungguh kami akan melindungimu sebagaimana kami melindungi pakaian kami bagian bawah, maka baiatlah kami ya Rasulullah, demi Allah kami adalah ahli perang, kami warisi hal ini dari generasi ke generasi" 

Maka Abul Haisam bin Aptihan bertanya "Ya Rasulullah sesungguhnya antara kami dan orang-orang Yahudi memiliki hubungan dan kami akan memutusnya, apakah jika kami memutusnya kemudian Allah menampakkanmu, engkau akan kembali kepada kaummu dan meninggalkan kami?" Tersenyumlah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan berkata "Darah dengan darah, kehancuran dengan kehancuran, aku dari kalian dan kalian dariku, aku memerangi orang yang kalian perangi dan berdamai dengan orang yang kalian berdamai dengannya" 

Kemudian beliau berkata "Keluarkanlah 12 orang wakil supaya menjadi wakil bagi kaumnya" Merekapun mengeluarkan 12 orang, 9 orang dari Khazraz dan 3 orang dari Aus. Kemudian Nabi meminta mereka untuk kembali ke tempat masing-masing dan merekapun mendengar syaitan berteriak mengingatkan orang-orang Quraisy.

Berkata Al-Abbas bin Ubadah "Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, kalau engkau ingin maka kami akan memerangi orang-orang yang ada di Mina besok dengan pedang-pedang kami" Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda "Aku belum diperintahkan untuk berperang, tapi kembalilah kalian ke tempat-tempat kalian"

Maka kembalila mereka ke tempat mereka dan di pagi hari datang beberapa pembesar Quraisy bertanya kepada mereka tentang kabar baiat kepada nabi dan ajakan mereka kepada nabi untuk hijrah. Maka orang-orang musyrikin Khazraz dan Aus bersumpah bahwa mereka tidak melakukannya dan kaum muslimin saat itu saling melihat satu dengan yang lain.

Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam di dalam sirohnya dengan sanad yang hasan

Demikianlah selesai baiat dengan baik dan kembalilah orang-orang Anshar ke kota Madinah menunggu hijrahnya Nabi Shallallahu alaihi wassalam.

No comments:

Post a Comment