Wednesday, November 28, 2018

Safari Dakwah | Kisah Ummu Shibyan

KISAH UMMU SHIBYĀN
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى آله وصحبه أجمعين أما وبعد

Kaum muslimin rahimaniy wa rahimakumullāh wa a'ādzakumullāh.

Akhir-akhir ini, bahkan sejak dulu, beredar tentang mitos tentang keberadaan Ummu Shibyān yang banyak diyakini oleh sebagian kaum muslimin, bahkan oleh orang yang mengklaim dirinya sebagai pejuang tauhīd.

Apakah mitos ini?

Mitos ini adalah cerita tentang Ummu Shibyān, seorang jinn wanita yang memiliki keahlian khusus menganggu anak-anak.

Diceritakan bahwa jinn ini adalah seorang wanita dengan rupa yang menyeramkan, matanya melotot, dengan rambut acak-acakan dan dia bisa merasuk ke dalam rahim seorang ibu yang sedang hamil kemudian menendang janinnya sehingga mengakibatkan janin itu meninggal.

Tuesday, November 27, 2018

Safari Dakwah | Kiat Ikhlas Sampai Akhir Hayat

KIAT IKHLĀS SAMPAI AKHIR HAYAT
klik link audio

Menjaga niat tetap ikhlās sampai akhir hayat itu berat sekali, itu yang di takuti para salafus shālih dahulu.

Supaya kita bisa ikhlās, kita harus terus muhasabah diri kita, ketika akan beramal, ketika sedang beramal dan setelah beramal, harus terus ada mutāba'ah.

Awasi terus amal kita, ketika kita akan beramal, kita tanyakan, "Untuk siapa saya beramal ini?" Jawabannya, "Ikhlās."

Sedang beramal pun kita harus berjuang terus, agar bisa menjauh dari bisikan-bisikan syaithān, ketika sedang beramal datang harapan untuk dipuji, maka cepat-cepat buang harapan untuk dipuji itu dan berlindung kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla dari kesyirikan itu, memohon ampun (istighfār) kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla .

Dan setelah beramal pun harus tetap dijaga agar tidak ujub dan bangga dan tidak pula menyebut-nyebutnya (seperti) orang yang bersedekah. Jika kita menyebut-nyebut sedekah kita maka sedekah kita akan sia-sia tidak berguna amalan kita.

Monday, November 26, 2018

Safari Dakwah | Semangat Berdakwah

SEMANGAT BERDAKWAH
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد

Para sahabat sekalian.

Kita semua adalah kaum muslimun yang mengaku mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Dan setiap orang yang mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pasti dia harus mengikuti Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla  berfirman:

قُلْ هَـٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى ۖ وَسُبْحَـٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

Katakanlah (wahai Muhammad), "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allāh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allāh dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik."

(QS Yūsuf: 108)

Apa jalannya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam?

 أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ

Berdakwah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla (menyeru kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla).

Jadi, jika kita mengikuti Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam maka kita harus mengikuti Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Dan di antara tanda mengikuti Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah dengan mengikuti jalan Beliau yaitu berdakwah (menyeru kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla).

Sahabat sekalian.

Ini adalah wadīfah, contoh, jalannya para anbiyyā', para rasūl, yaitu mereka berdakwah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Ini adalah jalan yang mulia, jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang mulia, yaitu jalan yang ditempuh untuk menuju surga. Dan di sana ada pahala yang luar biasa.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

لأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

"Jikalau Allāh memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab dirimu, hal itu benar-benar lebih baik bagimu daripada unta-unta merah."

(Hadīts shahīh riwayat Bukhāri nomor 4210)

Unta pada saat itu adalah harta yang paling mahal dan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ, فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya."

(Hadīts riwayat Muslim nomor 1925)

Subhānallāh.

Luar biasa, pahala dakwah itu, karena merupakan pahala yang tidak terputus. Pahala yang terus akan mengalir. Maka orang yang terbaik adalah orang yang mengikuti jalannya para anbiyyā' yaitu berdakwah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Sahabat sekalian.

Kita lihat bagaimana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersemangat untuk memberikan hidayah kepada orang-orang dan ini harus menjadi sifat kita.

Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌۭ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌۭ

"Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasūl dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin."

(QS At Taubah: 128)

Salah satu sifat Rasūlullāh adalah memiliki semangat untuk memberikan hidayah kepada orang-orang (manusia) dan kita bisa lihat dalam sirah Beliau. Luar biasa sekali semangat Beliau untuk berdakwah.

Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim yang mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, yang mengaku bahwasanya kita adalah umat Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam, kita harus bersemangat di dalam berdakwah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Kita sebarkan risalah ilāhiyah kepada seluruh manusia.

Ini adalah sifat seorang da'i sebagaimana sifat yang dimiliki oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, bersemangat memberikan hidayah kepada manusia dan memiliki rasa belas kasih kepada mereka.

Semoga kita semua menjadi da'i-da'i ilāllāh yang mengikuti jalan para anbiyyā', jalan para rasūl.


وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_________

🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 18 Rabi’ul Awwal 1440 H / 26 Novembet 2018 M
👤 Ustadz Fauzan Abdullāh, Lc M.A.
📗 Safari Dakwah | Semangat Berdakwah
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-FZ-SemangatBerdakwah
~~~~

Wednesday, November 21, 2018

Halaqah 024 | Hadits 23 Kitab Bahjatu Qulubul Abrar

KITĀB BAHJATU QULŪBIL ABRĀR HADĪTS 23
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، اما بعد

Kaum muslimin dan muslimat rahīmani wa rahīmakumullāh.

Ini adalah halaqah kita yang ke-24 dalam mengkaji kitāb بهجة قلوب الأبرار وقرة عيون الأخيار في شرح جوامع الأخبار (Bahjatu Qulūbil abrār wa Quratu 'uyūnil Akhyār fī Syarhi Jawāmi' al Akhyār) yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa'dī rahimahullāh.

Kita sudah sampai pada hadīts yang ke-23, hadīts yang diriwayatkan oleh Abū Qatādah radhiyallāhu ta'āla 'anhu.

Beliau mengatakan:

قَالَ رَسُولَ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فِي اَلْهِرَّةِ :( إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ, إنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ و الطَّوَّافَاتِ)

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda tentang kucing, "Sesungguhnya kucing itu bukanlah najis, karena sesungguhnya ia termasuk hewan yang biasa berkeliaran (berdekatan) dengan kalian"

Tuesday, November 20, 2018

Halaqah 023 | Hadits 22 Kitab Bahjatu Qulubul Abrar

KITĀB BAHJATU QULŪBIL ABRĀR, HADĪTS 22
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، اما بعد

Kaum muslimin dan muslimat rahīmani wa rahīmakumullāh.

Ini adalah halaqah kita yang ke-23 dalam mengkaji kitāb: بهجة قلوب الأبرار وقرة عيون الأخيار في شرح جوامع الأخبار (Bahjatu Qulūbil abrār wa Quratu 'uyūnil Akhyār fī Syarhi Jawāmi' al Akhyār) yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa'dī rahimahullāh.

Pada halaqah kita sudah sampai hadīts ke-22 yaitu hadīts yang diriwayatkan oleh Abū Saīd Al Khudriy radhiyallāhu ta'āla 'anhu.

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

الْمَاءَ طَهُورٌ لاَ يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ

"Air itu suci dan mensucikan tidak ternajiskan dengan suatu apapun."

(Hadīts riwayat Imām Ahmad, At Tirmidzī, Abū Dāwūd dan An Nassā'i)

Monday, November 19, 2018

Halaqah 022 | Hadits 21 Kitab Bahjatu Qulubul Abrar

KITĀB BAHJATU QULŪBIL ABRĀR, HADĪTS 21
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، اما بعد

Kaum muslimin dan muslimat rahīmani wa rahīmakumullāh.

Ini adalah halaqah kita yang ke-22 dalam mengkaji kitāb: بهجة قلوب الأبرار وقرة عيون الأخيار في شرح جوامع الأخبار (Bahjatu Qulūbil abrār wa Quratu 'uyūnil Akhyār fī Syarhi Jawāmi' al Akhyār) yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa'dī rahimahullāh.

Kita sudah sampai pada hadīts yang ke-21. Hadīts yang diriwayatkan oleh Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā, beliau mengatakan, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ . قَالَ الراوي  وَنَسِيتُ الْعَاشِرَةَ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ الْمَضْمَضَةَ

"Ada sepuluh macam fitrah, yaitu memotong kumis, membiarkan jenggot (tanpa dicukur), bersiwak, istinsyāq (menghirup air ke dalam hidung ketika berwudhū'), memotong kuku, membasuh persendian (lipatan pada badan), mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, Istinjā' (bersuci) dengan air."

Wednesday, November 14, 2018

Halaqah 03| Para Nabi Tidak Memiliki Hidayah Taufiq

PARA NABI TIDAK MEMILIKI HIDAYAH TAUFIK
klik link audio

بسم اللّه الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، ولا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا باللَّهِ، أَمَّا بَعْدُ

Para pendengar rahimakumullāh.

Pada kesempatan kali ini  (pertemuan ke-3),  kita akan memasuki pembahasan dari kitāb  Fiqhu Tarbiyatul Abnā wa Thāifatu min Nashā'ihi Al Athibbāi tentang fiqih mendidik atau membimbing anak-anak karya Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīdzahullāh.

Dengan sub judul: وحتى الأنبياء لا يملكون هداية التوفيق لأحد  , "Para nabi sekalipun mereka tidak memiliki hidayah taufīq".

Karena hidayah itu ada dua macam,

⑴ Hidayah petunjuk untuk sekedar menunjukkan dan membimbing.

⇒ Hidayah ini dimiliki oleh para nabi dan rasūl, kita semua dan orang-orang yang ingin menunjukkan kepada orang lain kebenaran (sekedar menunjukkan dan membimbing saja).

Jika kita berilmu dan ingin mengajak orang lain mendapatkan ilmu kita bisa melakukan itu.

Tuesday, November 13, 2018

Halaqah 02| Yang Maha Memberi Petunjuk Hanyalah Allāh

YANG MAHA MEMBERI PETUNJUK HANYALAH ALLĀH
klik link audio

بسم اللّه الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، ولا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا باللَّهِ، أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin rahimakumullāh.

Pada kesempatan kali (pertemuan ke-2) ini kita akan kembali melanjutkan pembahasan awal kitāb tentang pendidikan anak dari kitāb Fiqhu Tarbiyatul Abnā wa Thāifatu min Nasha'ihi Al Athibbāi tentang fiqih mendidik atau membimbing anak-anak, karya Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīzhahullāh.

Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīzhahullāh membawakan sub judul: الهادي هو الله ، والمهتدي من هداه الله , "Yang Maha memberikan petunjuk hanyalah Allāh dan orang yang mendapatkan petunjuk adalah siapa yang Allāh berikan hidayah atau petunjuk itu sendiri"

Maka ketahuilah wahai Ayah, wahai Ibu, dengan pengetahuan yang baik dan yakinlah dengan keyakinan yang sempurna bahwasanya benar-benar yang memberikan petunjuk itu adalah Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Monday, November 12, 2018

Halaqah 01| Muqaddimah Kitab Fiqhu Tarbiyatu Al-Abna

MUQADDIMAH
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحبِهِ أَجْمَعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، وَبَعْدُ

Kaum muslimin rahimakumullāh.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas satu kitāb tentang pendidikan anak dari kitāb Fiqhu Tarbiyatul Abnā wa Thāifatu min Nasha'ihi Al Athibbāi, tentang fiqih mendidik atau membimbing anak-anak dan sebagian nasehat para dokter dalam hal ini, karya Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīdzahullāh Ta'āla. Kitāb ini kami ambil dari penerbit Daru majid Ushaili, percetakan yang pertama tahun 1419 Hijriyyah (1998 Masehi).

Setelah penulis membawakan khutbatul hajjah mulai dari:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ........

"Bahwasanya segala puji bagi Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan kepada-Nya dan kita memohon ampunan-Nya...... "

Wednesday, November 7, 2018

Halaqah 12 | Hadits 13 Kitab Syamail Muhammadiyah

KITĀB SYAMĀIL MUHAMMADIYAH, HADĪTS 13
klik link audio

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْخَلْقَ وَالْأَخْلَاقَ وَالْأَرْزَاقَ وَالْأَفْعَالَ، وَلَهُ الشُّكْرُ عَلَى إِسْبَاغِ نِعَمِهِ الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ بِالْإِفْضَالِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّهِ وَرَسُولِهِ الْمُخْتَصِّ بِحُسْنِ الشَّمَائِلِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمَوْصُوفِينَ بِالْفَوَاضِلِ وَالْفَضَائِلِ، وَعَلَى أَتْبَاعِهِ الْعُلَمَاءِ الْعَامِلِينَ بِمَا ثَبَتَ عَنْهُ بِالدَّلَائِلِ. أما بعد

Sahabat BiAS yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Pada pertemuan ke-12 ini, kita akan membaca hadīts ke-13 yang dibawakan oleh Imām At Tirmidzī rahimahullāh dalam kitāb Asy Syamāil Al Muhammadiyyah.

Kitāb ini akan menerangkan tentang kemiripan yang ada pada diri Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan tentang kemiripan yang ada pada diri para nabi dengan umat Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Beliau rahimahullāh berkata :

13 - حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ: أَخْبَرَنِي اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «عُرِضَ عَلَيَّ الْأَنْبِيَاءُ، فَإِذَا مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ ضَرْبٌ مِنَ الرِّجَالِ، كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ، وَرَأَيْتُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَإِذَا أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ، وَرَأَيْتُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَإِذَا أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا صَاحِبُكُمْ، يَعْنِي نَفْسَهُ، وَرَأَيْتُ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَإِذَا أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا دِحْيَةُ»

Tuesday, November 6, 2018

Halaqah 11 | Hadits 12 Kitab Syamāil Muhammadiyah

KITĀB SYAMĀIL MUHAMMADIYAH, HADĪTS 12
klik link audio

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْخَلْقَ وَالْأَخْلَاقَ وَالْأَرْزَاقَ وَالْأَفْعَالَ، وَلَهُ الشُّكْرُ عَلَى إِسْبَاغِ نِعَمِهِ الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ بِالْإِفْضَالِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّهِ وَرَسُولِهِ الْمُخْتَصِّ بِحُسْنِ الشَّمَائِلِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمَوْصُوفِينَ بِالْفَوَاضِلِ وَالْفَضَائِلِ، وَعَلَى أَتْبَاعِهِ الْعُلَمَاءِ الْعَامِلِينَ بِمَا ثَبَتَ عَنْهُ بِالدَّلَائِلِ. أما بعد


Sahabat BiAS  yang semoga selalu dalam rahmat Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Pada pertemuan ke-11 ini, kita akan membaca hadīts ke-12 yang dibawakan oleh Imām At Tirmidzī rahimahullāh dalam kitāb Asy Syamāil Al Muhammadiyyah.

Beliau (rahimahullāh) berkata :

12 - حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الْمَصَاحِفِيُّ سُلَيْمَانُ بْنُ سَلْمٍ قَالَ: حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ، عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي الْأَخْضَرِ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أنه قَالَ: «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْيَضَ كَأَنَّمَا صِيغَ مِنْ فِضَّةٍ، رَجِلَ الشَّعْرِ»

Imām At Tirmidzī rahimahullāh membawakan hadīts ini lengkap dengan sanadnya hingga Abū Hurairah radhiyallāhu ta'āla 'anhu.

Monday, November 5, 2018

Halaqah 10 | Hadits 10-11 Kitab Syamail Muhammadiyah

KITĀB SYAMĀIL MUHAMMADIYAH, HADĪTS 10 DAN 11
klik link audio

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْخَلْقَ وَالْأَخْلَاقَ وَالْأَرْزَاقَ وَالْأَفْعَالَ، وَلَهُ الشُّكْرُ عَلَى إِسْبَاغِ نِعَمِهِ الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ بِالْإِفْضَالِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّهِ وَرَسُولِهِ الْمُخْتَصِّ بِحُسْنِ الشَّمَائِلِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمَوْصُوفِينَ بِالْفَوَاضِلِ وَالْفَضَائِلِ، وَعَلَى أَتْبَاعِهِ الْعُلَمَاءِ الْعَامِلِينَ بِمَا ثَبَتَ عَنْهُ بِالدَّلَائِلِ. أما بعد


Sahabat BiAS yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Pada pertemuan ke-10 ini, kita akan membaca hadīts kesepuluh dan kesebelas yang dibawakan oleh Imām At Tirmidzī dalam kitāb Asy Syamāil Al Muhammadiyyah.

Beliau (Imām At Tirmidzī) rahimahullāh berkata :

10 - حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْثَرُ بْنُ الْقَاسِمِ، عَنْ أَشْعَثَ، يَعْنِي ابْنَ سَوَّارٍ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ   أنه قَالَ: «رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي لَيْلَةٍ إِضْحِيَانٍ، وَعَلَيْهِ حُلَّةٌ حَمْرَاءُ، فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَيْهِ وَإِلَى الْقَمَرِ، فَلَهُوَ عِنْدِي أَحْسَنُ مِنَ الْقَمَرِ»

Imām At Tirmidzī meriwayatkan hadīts kesepuluh ini lengkap dengan sanadnya. Di antara Imām At Tirmidzī hingga shahābat Jābir bin Samurah radhiyallāhu ta'āla 'anhu ada empat orang.

Friday, November 2, 2018

Materi Tematik | Rabu Wekasan, Mitos Atau Fakta ?

RABU WEKASAN, MITOS ATAU FAKTA?
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن تبعهم  بإحسان إلى يوم القيمة. اما بعد


Sahabat BiAS yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dahulu saat belajar kami sering mendengar bahwa kebutuhan manusia kepada ilmu melebih kebutuhannya kepada makan dan minum.

Saat direnungkan, ternyata pernyataan itu sangat benar. Untuk makan dan minum, seorang bisa tiga kali sehari, bahkan bisa kurang. Akan tetapi ilmu, seseorang membutuhkannya setiap saat (setiap waktu).

Contoh:

⑴ Agar anak-anak kita selamat dari mara bahaya (dunia ghāib), kita memerlukan ilmu.

Coba kita dengarkan sabda Rasūlullāh  shallallāhu 'alayhi wa sallam: