Monday, August 31, 2020

Halaqah 36 ~ Islamnya Umar

 📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 36 ~ Islamnya Umar

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 36 ~ Islamnya Umar

Sebagian ulama mengatakan bahwa islamnya beliau terjadi pada tahun 6 kenabian. Dahulu Umar adalah laki-laki yang ditakuti diantara orang-orang Quraisy, beliau bersikap keras kepada orang-orang islam. Berkata Said bin Jaid suami dari saudari Umar, Fathimah bintul Khatab "Demi Allah, sungguh aku melihat diriku dan Umar mengikatku karena keisalamanku sebelum dia masuk islam" Atsar ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam pernah berdoa 

Allahuma aizal Islama biahabi ahazaini razulaini ilaik, bi abi jahlin au bi umar ibnul khatab

"Ya Allah kutakanlah Islam dengan orang yang paling engkau cintai dari dua laki-laki ini Abu Jahl atau Umar Ibnul Khatab" (H.R. At Tirmizi shohih)

Maka Allah mengabulkan doa beliau dan masuklah Umar ke dalam agama islam. Semenjak itulah islam menjadi lebih kuat dan kaum muslimin berani melakukan shalat di depan Ka'bah tanpa rasa takut dari gangguan oran-orang musyrikin.

Berkata Abdullah Ibnul Masud

Mazilna aízatal munzua islama Umaru 

"Kami senantiasa kuat semenjak Umar masuk islam" (H.R. Al-Bukhari)

Abdullah Ibnu Umar bercerita bahwa ketika Umar masuk islam, Umar berkata "Siapa orang Quraisy yang paling cepat menukil berita?", ada yang berkata Jamil bin Ma'mar Al Jumahi, maka Umar pun mendatanginya dan berkata "wahai Jamil sesungguhnya aku telah masuk islam dan masuk dalam agama Muhammad" Berkata Abdullah Ibnu Umar "Demi Allah setelah itu Jamil langsung berdiri menyeret selendangnya diikuti Umar dan akupun mengikutinya sehingga sampailah Jamil di pintu Masjidil haram kemudian dia berteriak dengan suara yang sangat keras dan saat itu orang-orang Quraisy berkumpul di tempat-tempat perkumpulan mereka di sekitar Ka'bah.

"Wahai orang-orang Quraisy, ketahuilah bahwa Umar telah keluar", berkata Umar dari belakang Jamil "Dia telah berdusta akan tetapi aku telah masuk Islam dan aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan bahwasannya Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya" maka orang-orang Quraisy pun mengeroyoknya, beliau memerangi mereka dan merekapun memerangi Umar sehingga matahari berada di atas kepala mereka yaitu sampai waktu siang. Kemudian Umar lelah dan terduduk dan berkata "lakukanlah apa yang kalian inginkan" Dalam keadaan demikian datanglah Al-Ash bin Wail Asahmi dari kabilah Quraisy dan berkata "Ada apa kalian?" mereka mengatakan "Umar telah keluar" Dia berkata "Lalu kenapa seseorang telah memilih untuk dirinya sebuah perkara kemudian apa yang kalian inginkan, apakah kalian memandang bahwa Bani Adi bin Kaáb membiarkan apa yang kalian lakukan terhadapnya?" Maka merekapun membiarkan Umar.

Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam di dalam Sirahnya dengan sanad yang hasan

Friday, August 28, 2020

Halaqah 35 ~ Setelah Di Habasyah

📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 35 ~ Setelah Di Habasyah

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 35 ~ Setelah Di Habasyah

Setelah dua orang utusan Quraisy meminta supaya orang-orang Islam dikembalikan ke Mekah, maka raja Najasyi yang beragama Nasrani bertanya kepada kaum muslimin tentang agama mereka. Berkata Ja'far bin Abi Thalib Radiallahu anhu "Wahai raja, kami dahulu adalah kaum yang berada di atas kesyirikan, kami menyembah selain Allah, memakan bangkai, berbuat jelek kepada tetangga, menghalalkan perkara yang diharamkan, sebagian menumpahkan darah yang lain, kami tidak menghalalkan sesuatu dan tidak mengharamkan sesuatu, kemudian Allah mengutus kepada kami seorang Rasul dari diri kami, kami mengetahui bahwa beliau menyempurnakan janji, jujur, dan amanah. Maka beliau menyeru kami untuk beribadah kepada Allah saja, tidak ada sekutu baginya, menyambung tali silaturahim, berbuat baik kepada tetangga, shalat, berpuasa, dan supaya kami tidak menyembah kepada selain Allah"

Berkata Najasyi "Apakah engkau membawa sebagian dari apa yang dia bawa?" Ja'far mengatakan "iya" Kemudian najasyi berkata "Bacalah untukku apa yang dia bawa" Maka Ja'far membaca awal dari surat Maryam, kemudian menangislah Najasyi sehingga basah jenggot beliau diikuti oleh para pendeta mereka juga menangis. Berkata Najasyi "Sesunggungnya ucapan ini keluar dari sumber yang sama dengan apa yang dibawa oleh Musa, pergilah kalian dalam keadaan lurus"

Ketika utusan Quraisy gagal maka pada hari berikutnya Amr Ibnul Ash ingin menunjukkan kepada Najasyi akidah kaum Muslimin tentang Isa. Berkata Amr "Wahai raja sesungguhnya mereka berkata tentang Isa ucapan yang besar, maka Najasyi memanggil Ja'far dan bertanya kemudian Ja'far menjawab "Kami katakan dia adalah hamba Allah dan rosul-Nya, kalimat-Nya dan Roh-Nya yang Allah telah lemparkan kepada Maryam sang perawan yang ahli ibadah. Berkata Najasyi "Isa bin Maryam tidak berbeda dengan apa yang engkau ucapkan" Kemudian Najasyi memberikan keamanan kepada kaum Muslimin.

Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq di dalam As-Sir wal Maghoji

Orang-orang Quraisy mengutus utusan karena mereka tahu bahwa jika orang-orang Islam memiliki tempat yang aman maka yang demikian akan membahayakan orang-orang Quraisy dan dari kisah ini kita melihat bagaimana keteguhan orang-orang Islam meskipun mereka mengetahui aqidah orang-orang Nasrani tentang Isa tetapi mereka tidak basa basi di dalam menjelaskan aqidah kaum muslimin, mereka tidak takut diserahkan kembali kepada orang-orang Quraisy. Maka Allah subhanahu wata'ala menolong mereka memperbaiki keadaan mereka dan memberikan mereka keamanan.

Meninggal Ubaidullah bin Jahs suami Ummu Habibah bintu Abi Syufyan maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam meminangnya dan menikahinya ketika dia di Habasyah. Setelah Islam memiliki tempat di kota Madinah maka sebagian besar orang-orang yang hijrah ke Habasyah mereka pun hijrah ke kota Madinah adapun Ja'far dan beberapa orang bersama beliau baru meninggalkan Habasyah dan pergi ke Madinah saat dibukanya khaibar pada tahun 7 Hijriyah



Thursday, August 27, 2020

Halaqah 34 ~ Berhijrah Ke Habasyah

 📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 34 ~ Berhijrah Ke Habasyah

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 34 ~ Berhijrah Ke Habasyah

Perdebatan semakin sengit antara kaum muslimin dan orang-orang musyrikin. Orang-orang musyrikin juga semakin bertambah keras kepada kaum muslimin. Perdebatan semakin sengit antara kaum muslimin dan orang-orang musyrikin dan orang-orang musyrikin mereka semakin bertambah keras di dalam menekan kaum muslimin. Maka jadilah orang-orang islam dalam keadaan yang sangat susah di kota Mekah akhirnya mereka diperintahkan untuk berhijrah ke tempat yang aman yaitu Habasyah atau Ethiopia. 

Berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam

Inna bilarbil Habasyah manikan layudzlamu ahadun indahu,fal haqu bil biladihi hatta yajalallahu lakum farojat, wamakhrojan mima antum bihi

"Sesungguhnya di negeri Habasyah ada seorang raja yang tidak akan seorang pun didholimi di sisinya, maka pergilah kalian ke negeri tersebut sehingga Allah menjadikan bagi kalian jalan keluar dari keadaan kalian sekarang ini" (H.R. Ibnu Ishaq di dalam Sirahnya dengan sanad yang hasan)

Hijrah ke Habasyah terjadi dua kali. Hijrah yang pertama terjadi di bulan Rajab pada tahun ke-5 kenabian, mereka terdiri dari 11 orang laki-laki dan 4 orang wanita. Mereka berjalan kaki menuju pantai dan menyewa perahu dengan 0,5 dinar. Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hisyam di dalam Sirahnya.Diantara yang hijrah ke Habasyah pada hijrah yang pertama ini adalah Ummu Salamah

Setelah hijrah yang pertama terjadi kejadian besar di kota Mekah, Nabi Shallallahu alaihi wassalam shalat di Masjidil Haram kemudian membaca surat An-Najm dan beliau sujud ketika sampai ayat sujud dan sujudlah seluruh yang hadir kecuali dua orang yang sombong maka tersebarlah berita bahwa orang-orang Quraisy masuk ke dalam agama Islam. (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Sebagian mengatakan bahwa sujudnya orang-orang musyrikin karena rasa takut yang menyelimuti mereka ketika mendengar binasanya umat-umat terdahulu sebagaimana disebutkan di dalam surat An-Anajm. Ketika terdengar kabar bahwa orang-orang Quraisy masuk Islam, sebagian kaum muslimin yang ada di Habasyah seperti Ustman bin Mat'un pulang kembali ke Mekah dan ternyata mereka mendapatkan kabar tersebut tidak benar. Kembalilah mereka ke Habasyah bersama rombongan yang baru yang jumlahnya lebih dari 80 orang laki-laki dan 18 wanita.

Dan inilah Hijrah ke Habasyah yang ke-2. Maka Quraisy mengirimkan Amr Ibnul Ash dan Abdullah Ibnu Abi Rabiah dengan membawa hadiah untuk Raja Najasyi dan para tokoh agama Nasrani di sana dengan tujuan menarik kembali oran-orang Islam yang hijrah ke Habasyah.

Wednesday, August 26, 2020

Halaqah 33 ~ Orang-Orang Quraisy Mendebat Rasūlullāh shallallāhu ’alayhi wa sallam

 📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 33 ~ Orang-Orang Quraisy Mendebat Rasūlullāh shallallāhu ’alayhi wa sallam

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 33 ~ Orang-Orang Quraisy Mendebat Rasūlullāh shallallāhu ’alayhi wa sallam

Orang-orang musyrikin mencari jalan lain untuk mengganggu dakwah Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Mereka berusaha mendebat beliau Shallallahu alaihi wassalam dalam beberapa permasalahan. Di dalam musnad Ahmad dengan sanad yang hasan, disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berkata kepada orang-orang Quraisy "Wahai orang-orang Quraisy tidak ada sesuatu yang disembah selain Allah kemudian di dalamnya ada kebaikan" Dan orang-orang Quraisy telah mengetahui bahwa orang-orang Nashoro menyembah Isa Ibnu Maryam dan bahwa Muhammad Shallallahu alaihi wassalam meyakini Isa adalah nabi, maka merekapun berkata "Wahai Muhammad bukankah engkau meyakini bahwa Isa adalah nabi dan hamba shaleh diantara hamba-hamba Allah, kalau kamu memang benar maka sesembahan-sesembahan mereka berarti seperti yang kalian katakan" maksudnya berati Isa tidak ada kebaikannya sebagaimana tuhan-tuhan orang-orang musyrikin tidak ada kebaikannya. Demikian mereka mendebat bukan menginginkan kebenaran padahal Allah subhanahu wataála berfirman 

إِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ

Innakum wama ta'buduna min dunillah hashobu jahanam

"Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah bahan bakar Jahanam" (Q.S. Al-Anbiya : 98)

Maksud dari apa yang kalian sembah selain Allah adalah sesembahan-sesembahan orang-orang Quraisy baik berupa batu maupun pohon dan lain-lain. Mereka juga bertanya tentang ruh untuk mendebat Nabi Shallallahu alaihi wassalam maka turunlah firman Allah

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

wayasaulanaka aniruhi kuli ruhu min amri robbi mawa uutitum minal ilmi ila qolilan

"Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah sesungguhnya ruh adalah termasuk urusan Rabku dan tidaklah kalian diberikan ilmu kecuali sedikit" (Q.S. Al-Isra : 85)

Mereka juga mengatakan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam diajari Al-Quran oleh manusia yang lain, Allah mengatakan 

وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّمَا يُعَلِّمُهُ بَشَرٌ ۗ لِسَانُ الَّذِي يُلْحِدُونَ إِلَيْهِ أَعْجَمِيٌّ وَهَٰذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُبِينٌ

walaqod na'lamu anahum yakulun innama yualimuhu basarun lisanuladzi yuhiduna ilaihi a'jamiyun wa hadza lisanun arobiyun mubin

"Dan sungguh kami mengetahui bahwa mereka berkata sesungguhnya dia yaitu Muhammad diajari manusia lain padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan tadi adalah bahasa asing (bukan bahasa arab) sedangkan Al-Quran adalah bahasa arab yang fasih" (Q.S. An Nahl : 103)

Mereka juga mendebat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tentang turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur, Allah berfirman

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا

waqolalazi na kafaru laula nuzila alaihi quranu jumlatan wahidah kadzalika nisutsabita bihi fuadak warotalnahu tartila

"Dan berkata oran-orang kafir mengapa Al-Quran tidak diturunkan sekali turun demikianlah kami tetapkan hatimu dengannya dan kami jelaskan Al-Quran dengan pelan-pelan"(Q.S. Al-Furqan : 32)

Ini adalah diantara permasalahan yang orang-orang Quraisy mendebat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam di dalamnya

Tuesday, August 25, 2020

Halaqah 32 ~ Orang-Orang Quraisy Meminta Mukjizat

 📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 32 ~ Orang-Orang Quraisy Meminta Mukjizat

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 32 ~ Orang-Orang Quraisy Meminta Mukjizat

Orang-orang Quraisy semakin keras di dalam menentang dakwah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, mereka menggunakan cara yang lain di dalam usaha menghentikan dakwah nabi Shallallahu alaihi wassalam dan melemahkan beliau yaitu dengan cara meminta Beliau Shallallahu alaihi wassalam untuk mendatangkan mukjijat yang menunjukkan bahwa Beliau Shallallahu alaihi wassalam adalah seorang nabi. Semua itu mereka lakukan hanya ingin membantah dan mendustakan Beliau Shallallahu alaihi wassalam.

Berkata orang-orang Quraisy kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam "Berdoalah kamu kepada Rabmu untuk kami supaya Allah menjadikan bukit Shafa ini emas dan kami pun akan beriman denganmu" Beliau berkata Shallallahu alaihi wassalam "Dan apakah kalian benar akan melakukannya?" Mereka menjawab "iya". Berkata Abdullah maka Nabi pun berdoa kemudian datanglah Jibril alaihi salam dan berkata "Sesungguhnya Rabmu azawazal mengucapkan salam untukmu dan Allah berkata kalau kamu ingin maka bukit Shafa ini akan menjadi emas untuk mereka, kemudan barang siapa yang kafir diantara mereka setelah itu aku akan mengazab dengan azab yang belum pernah aku mengazab dengannya seorang pun di alam ini dan kalau engkau ingin maka mereka akan diberi pintu taubat dan rahmat" Berkata Nabi Shallallahu alaihi wassalam "pintu taubat dan rahmat" (H.R. Ahmad dan Al Hakim dan beliau menshahihkannya)

Berkata Abdullah Ibnu Abbas maka Allah menurunkan ayat ini 

وَمَا مَنَعَنَا أَنْ نُرْسِلَ بِالْآيَاتِ إِلَّا أَنْ كَذَّبَ بِهَا الْأَوَّلُونَ ۚ وَآتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً

wama man ana anursila bil ayati ila an kazaba bihal awalun wa ataina tsamudan naqota mubsiroh

"Maka tidaklah mencegah kami untuk mengirim tanda-tanda kekuasaan kami yaitu mukzizat kecuali karena sebab orang-orang terdahulu yang mereka telah mendustakan dan kami telah berikan kepada Tsamud unta sebagai mukzizat" (Q.S. Al-Isra : 59)

Riwayat ini diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad di dalam Musnadnya dengan sanad yang zayid.

Maksudnya sebagaimana mukzizat sholeh tidak bermanfaat bagi kaumnya maka demikian pula orang-orang musyrikin Quraisy, mukzizat Nabi Shallallahu alaihi wassalam tidak bermanfaat bagi mereka. Akan tetapi ketika mereka yaitu orang-orang Quraisy terus meminta kepada nabi Shallallahu alaihi wassalam mukzizat, akhirnya Nabi Shallallahu alaihi wassalam memenuhi permintaan mereka dan memperlihatkan kepada mereka terbalahnya bulan, sehingga disebutkan bahwa gunung Hiro berada diantar keduanya (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Abdullah bin Masud saat itu melihat sendiri bagaimana terbelahnya bulan di Mekah dan asal kisah ini ada di dalam shahih Bukhari dan Muslim.

Allah subhanahu wata'ala telah menceritakan kejadian ini di dalam Al-Quran Allah mengatakan 

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ

وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ

Iqtarobatisaatu wan syaqol qomaru waiyrou ayatan yuridu wayaqulu sihrun mustamir

"Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan dan apabila mereka melihat tanda kekuasaan mereka berpaling dan mengatakan ini adalah sihir yang terus menerus" (Q.S. Al-Qomar 1-2)

Demikianlah orang-orang musyrikin yang mereka memang ingin membantah dan mendustakan setelah melihat terbelahnya bulan mereka mengatakan ini adalah sihir

Ada riwayat bahwa sebagian orang-orang Quraisy menawarkan kekuasaan, harta, dan wanita kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam dengan harapan nabi menghentikan dakwahnya sebagaimana di dalam Al-Musanaf karya Ibnu Abi Syaibah dan yang lain, namun di dalam sanadnya ada pembicaraan. Sebagaimana di sana ada riwayat dimana mereka menawarkan kepada nabi Shallallahu alaihi wassalam supaya mereka bergantian di dalam beribadah, Nabi menyembah tuhan-tuhan mereka selama setahun dan mereka akan menyembah Allah selama setahun. Diriwayatkan ini oleh At Thabari di dalam tarikh nya dan di dalam sanadnya juga ada pembicaraan.

Adanya pembicaraan di dalam sanad bukan berarti peristiwa itu tidak terjadi sama sekali, banyak sekali di sana kejadian-kejadian di dalam sejarah yang terjadi dan kita tidak bisa menegakkan dalil-dalil yang shahih atasnya.

Monday, August 24, 2020

Halaqah 31 ~ Perundingan Orang Quraisy Kepada Abu Thalib

📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 31 ~ Perundingan Orang Quraisy Kepada Abu Thalib

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 31 ~ Perundingan Orang Quraisy Kepada Abu Thalib

Ketika melihat kesabaran orang-orang Islam atas siksaan dan adzab orang-orang Quraisy, maka orang-orang Quraisy mencari cara lain untuk menghentikan dakwah ini. Mereka mendatangi Abu Thalib paman Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan meminta kepada Abu Thalib supaya Muhammad menghentikan dakwahnya.

Berkata Uqail Ibnu Abi Thalib dan beliau saat itu melihat kejadiannya datang orang-orang Quraisy kepada Abu Thalib kemudian mereka berkata "sesungguhnya anak saudaramu ini telah menyakiti kami di dalam perkumpulan-perkumpulan kami dan tempat ibadah kami maka laranglah dia" berkata Abu Thalib "Wahai Uqail pergilah kemudian datangkanlah Muhammad kepadaku" maka aku pun pergi kepada Muhammad kemudian aku mengeluarkan beliau dari sebuah rumah kecil. Kemudian didatangkan Muhammad di waktu siang di saat matahari menyengat sehingga beliau mencari-cari bayangan untuk berjalan karena sangat panasnya. Ketika beliau mendatangi mereka berkata Abu Thalib "Sesungguhnya mereka anak-anak pamanmu telah menyangka bahwa engkau menyakiti mereka di perkumpulan mereka dan tempat ibadah mereka maka berhentilah" Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengarahkan pandangan ke langit dan berkata "Apakah kalian melihat matahari ini?" mereka berkata "iya" beliau mengatakan "Aku tidak lebih bisa meninggalkan dakwah ini daripada kalian meskipun kalian menyulut api" Berkata Abu Thalib "Demi Allah anak saudaraku tidak berdusta maka pulanglah kalian"

Kisah ini dikeluarkan oleh Ibnu Ishak di dalam Atsiar wal maghozi

Setelah gagal melakukan perundingan maka semakin keras tekanan orang-orang Quraisy kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam

Friday, August 21, 2020

Halaqah 30 ~ Ujian Bagi Kaum Muslimin Yang Lemah

📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 30 ~ Ujian Bagi Kaum Muslimin Yang Lemah

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 30 ~ Ujian Bagi Kaum Muslimin Yang Lemah

Gangguan orang-orang musyrikin tidak hanya berupa tuduhan batil, pendustaan, dan celaan bagi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bahkan keadaannya semakin parah dan kejam khususnya bagi orang-orang yang lemah, mereka disiksa dan diazab untuk menggoyahkan agama mereka dan menakut-nakuti yang lain.

Berkata Abdullah bin Masud radiallahu anhu "Orang yang pertama kali menampakkan keislamannya adalah 7 orang : Rasulullah, Abu Bakar, Amar, Ibu Amar (Sumayah), Suhaib, Bilal, dan Al-Mikdad. Adapun Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam maka Allah menjaga beliau dengan sebab pamannya Abu Thalib, adapun Abu Bakar maka Allah menjaga beliau dengan sebab kaumnya, adapun yang lain maka mereka disiksa oleh orang-orang musyrikin, mereka dipakaikan pakaian besi dan dipanggang di terik matahari maka tidak ada seorangpun kecuali mengikuti kemauan mereka kecuali Bilal, maka merekapun menyerahkan Bilal kepada anak-anak dan dibawa mengelilingi jalan-jalan kota Mekah dan dia berkata Ahad, Ahad, kemudian setelah itu Abu Bakar membeli Bilal dan membebaskannya" Atsar ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari.

Diantara yang dibebaskan Abu Bakar dan dia dahulu disiksa adalah Amir bin Fuhairah, Nuzdairah, Ummu Ubais, An Nahdiyah dan saudarinya, dan lain-lain. Ketika Abu Bakar banyak membebaskan oran-orang yang lemah maka bapaknya yaitu Abu Khuhafah berkata seandainya engkau memerdekakan para laki-laki yang kuat yang mereka kelak akan menjagamu, maka Abu Bakar menjelaskan bahwa beliau membebaskan karena Allah bukan karena penjagaan. Sehingga turunlah firman Allah 

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ

وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ

فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ

Fa amman atho wathaqo wa shodaqo bilhusna fasanuyasiruhu lil yusro

"Maka adapun orang yang memberi dan bertaqwa dan membenarkan surga maka kami akan mudahkan urusannya" (Q.S. Al-Lail 5-7)

Sampai firma Allah

وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ

إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ

وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ

Wama li ahadin indahu min nikmatin tujze ilabtigho wajhi robihil a'la wala syaufa yardho

"Dan tidaklah yang dia lakukan untuk membalas nikmat yang diberikan orang lain kecuali mencari wajah Rab-nya yang maha tinggi dan kelak dia akan ridha" (Q.S. Al-Lail 19 - 21)

Amar bin Yasir dan keluarganya menghadapi ujian yang berat sehingga terpaksa Amar mengucapkan ucapan yang kufur maka turunlah firman Allah 

إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ

Ila man ukriha wa qolbuhu muthmainun bil iman

"Kcuali orang yang dipaksa dan hatinya tenang dengan keimanan" (Q.S. An-Nahl : 106)

Khobab bin Al Aradh yang bekerja sebagai pandai besi juga mendapat siksaan di jalan Allah sehingga beliau meminta Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam supaya berdoa kepada Allah agar Allah menurunkan pertolongan" (H.R. Al-Imam Al-Bukhari)

Thursday, August 20, 2020

Halaqah 29 ~ Ujian Setelah Dakwah Jahriyyah Bagian 02 Dari 02

 📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 29 ~ Ujian Setelah Dakwah Jahriyyah Bagian 02 Dari 02

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 29 ~ Ujian Setelah Dakwah Jahriyyah Bagian 02 Dari 02

Semakin hari semakin bertambah gangguan orang Quraisy terhadap Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan dakwah beliau. Berkata Abu Jahl "apakah Muhammad bersujud di depan kalian?" Mereka berkata "Iya", Abu Jahl mengatakan "Demi Lata dan Ujja seandainya aku melihat dia melakukan demikian niscaya aku akan menginjak lehernya atau mendorong wajahnya di tanah" Maka Abu Jahl mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam yang sedang shalat dan ingin menginjaknya tiba-tiba dia mundur ke belakang dan menahan dengan tangannya maka ada yang berkata "kenapa kamu?" dia mengatakan "sesungguhnya antara diriku dan dirinya ada parit dari api kejadian yang sangat menakutkan dan sayap-sayap" Berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam "Seandainya dia mendekat niscaya akan disambar malaikat-malaikat sehingga terputus anggota tubuhnya satu persatu" Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim

Urwah Ibnu Jubair pernah bertanya kepada Abdullah bin Amr Ibnul Ash "Kabarkan kepadaku tentang perkara yang paling berat yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam" Beliau berkata "Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam di halaman Ka'bah tiba-tiba datang Uqbah bin Abi Muith kemudian dia menarik pundak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam kemudian melingkarkan baju beliau di leher beliau dan mencekik Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dengan cekikan yang keras, kemudian datanglah Abu Bakar dan menarik pundak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan melindungi beliau kemudian membaca firman Allah 

أَتَقْتُلُونَ رَجُلًا أَنْ يَقُولَ رَبِّيَ اللَّهُ وَقَدْ جَاءَكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ رَبِّكُمْ

Attaktuluna rojulan ayunarobiyallah waqod jaaakun bil bayinati mirrobikum

"Apakah kalian membunuh seorang laki-laki yang mengatakan Rab ku adalah Allah dan telah datang kepada kalian dengan bukti-bukti yang nyata dari Rab kalian" (Q.S. Ghofir : 28) / (Q.S. Al-Mu'minun : 28)

Atsar ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Musanaf dengan sanad yang hasan.

Mencaci dan mengejek Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan dakwah beliau adalah salah satu cara yang dilakukan orang-orang musyrikin untuk memalingkan manusia dari dakwah Nabi Shallallahu alaihi wassalam. 

Diantara gangguan terakhir mereka kepada nabi Shallallahu alaihi wassalam sebelum berhijrah ke kota Madinah adalah apa yang diceritakan oleh Abdullah Ibnu Abbas. Beliau mengatakan "Sesungguhnya beberapa orang Quraisy berkumpul di Hajar Aswad dan saling bersumpah dengan Latha, Uzza dan Manat "Sendainya kita semua bersatu dan tidak meninggalkan dia yaitu Muhammad sampai kita membunuhnya", maka datanglah Fatimah dalam keadaan menangis menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan berkata "Sekelompok orang diantara kaummu sedang di Hajar Aswad dan saling berjanji seandainya mereka melihatmu mereka akan mendatangimu dan membunuhmu, tidak ada diantara mereka kecuali dia mengetahui bagiannya dari darahmu" Beliau berkata Shallallahu alaihi wassalam "Wahai putri kecilku dekatkanlah air wudhu ini" kemudian beliau berwudhu dan masuk ke dalam Masjidil Haram. Ketika mereka melihat beliau mereka berkata "ini dia" maka tiba-tiba mereka menundukkan pandangan dan diam di tempat mereka dan tidak bisa mengangkat pandangan mereka kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan tidak ada diantara mereka yang bisa berdiri. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mendatangi mereka dan berdiri di hadapan mereka kemudian mengambil segenggam tanah dan melemparkan ke arah mereka seraya berkata "Jeleklah wajah-wajah ini" Berkata Abdullah Ibnu Abbas "maka tidaklah kerikil mengenai salah seorang diantara mereka kecuali dia terbunuh di perang Badar dalam keadaan kafir" (H.R. Imam Ahmad dengan dua sanad yang Shahih)

Dan kejadian yang serupa terjadi juga pada malam hijrahnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.

Wednesday, August 19, 2020

Halaqah 28 ~ Ujian Setelah Dakwah Jahriyyah Bagian 01 Dari 02

 📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 28 ~ Ujian Setelah Dakwah Jahriyyah Bagian 01 Dari 02

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 28 ~ Ujian Setelah Dakwah Jahriyyah Bagian 01 Dari 02

Setelah dakwah Tauhid dengan jahriyah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat mendapatkan ujian berat dan gangguan dari orang-orang musyrikin baik secara fisik maupun cacian. Ketika turun firman Allah 

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. (Q.S. Al-Lahab :1)

Datanglah Ummu Jamil bintu Harf istri dari Abu Lahab dan berkata "orang yang tercela, kami tidak mau dan agamanya kami benci dan perintahnya kami maksiati". Dan saat itu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam duduk di Masjidil Haram bersama Abu Bakar. Hadits ini diriwayatkan oleh Al Humaidi di dalam Musnadnya dan dia adalah hadits yang hasan logoirihi.

Di dalam shohih Al-Bukhari diriwayatkan bahwasannya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda:

"Apakah kalian tidak takjub bagaimana Allah memalingkan dariku celaan orang Quraisy dan laknat mereka? Mereka mencela Muzamam dan melaknat Muzamam sedangkan aku adalah Muhammad"

Makna Muzamam adalah orang yang tercela dan makna Muhmmad adalah orang yang terpuji.

Di dalam dakwah jahriyah ini Nabi Shallallahu alaihi wassalam ingin menunjukkan syiar Islam dan mendakwahi manusia dengan cara shalat di Masjidil Haram sehingga orang-orang musyrikin ingin menghalangi beliau dari tujuan ini.

Berkata Abdullah bin Masud ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berdiri shalat di sisi Ka'bah dan sekelompok orang-orang Quraisy di majelis-majelis mereka tiba-tiba seorang diantara mereka berkata "apakah kalian tidak melihat kepada orang yang sedang riya ini, siapa diantar kalian yang mau pergi ke unta keluarga fulan mengambil kotorannya, darahnya, dan kotoran bekas unta melahirkan mereka, kemudian datang ke sini dan menunggu dan apabila dia bersujud maka meletakkan kotoran tersebut diantara dua bahunya", maka salah seorang diantara mereka pergi dan melakukannya kemudian ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sujud, dia meletakkan kotoran-kotoran tersebut diantara dua bahu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Nabi pun terdiam dalam keadaan sujud mereka tertawa terbahak-bahak sehingga sebagian sempoyongan karena tertawa. Maka sebagian orang mengabarkan ini kepada Fatimah yang saat itu masih gadis kecil, segera Fatimah datang menuju bapaknya dan menghilangkan kotoran dari beliau Shallallahu alaihi wassalam kemudian Fatimah pun mencela orang-orang tersebut. Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam selesai shalat beliau berkata "ya Allah hancurkanlah orang-orang Quraisy, hancurkanlah orang-orang Quraisy, hancurkanlah orang-orang Quraisy" kemudian beliau menyebutkan nama ya Allah hancurkanlah Amr bin Hisyam, Utbah bih Rabiáh, Syaibah bin Rabiáh, Al Walid bin Utbah, Ummayah bin Khalaf, Ukbah bin Abi Muíth, dan Imarah bin Al Walid. Berkata Abdullah bin Masud, "maka demi Allah aku melihat mereka semua mati terkapar pada perang badr kemudian mereka diseret ke sumur terbuka yang ada di Badr kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda "orang-orang yang dibuang di sumur terbuka ini diikuti laknat" (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa yang manaruh kotoran adalah Uqbah bin Abi Muith dan yang menyemangati adalah Abu Jahl (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Dan orang-orang musyrikin sangat terpukul dengan doa ini dan berat bagi mereka karena mereka berkeyakinan bahwa orang yang berdoa di Mekah mustajab. 

Dan perlu diketahui bahwa doa yang diucapkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wassalam bukan karena diganggu tetapi sebabnya karena beliau didustakan dan dimaksiati. Sebagaimana yang kita tahu bahwa beliau Shallallahu alaihi wassalam adalah orang yang paling sabar dalam menghadapi gangguan dakwah bahkan beliau Shallallahu alaihi wassalam sering mendoakan dengan hidayah

Tuesday, August 18, 2020

Halaqah 27 ~ Islamnya Beberapa Sahabat Setelah Dimulainya Dakwah Jahriyyah

📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 27 ~ Islamnya Beberapa Sahabat Setelah Dimulainya Dakwah Jahriyyah

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. 

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 27 ~ Islamnya Beberapa Sahabat Setelah Dimulainya Dakwah Jahriyyah

Diantara yang masuk Islam setelah dimulainya dakwah jahriyah adalah Abu Dzar Al Ghifari radiallahu anhu. Sebagaimana di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Beliau adalah seseorang yang berasal dari luar kota Mekah tepatnya dari Ghifar datang ke kota Mekah ingin bertemu dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam setelah mendengar tentang kedatangan beliau. Kemudian setelah bertemu dan mendengar ucapan Beliau Shallallahu alaihi wassalam maka Abu Dzar pun masuk Islam. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassalam menyuruh Abu Dzar kembali ke kaumnya dan mengabarkan kepada mereka sampai datang perintah Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Kemudian Abu Dzar berkata Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya sungguh aku akan berteriak diantara mereka, maka diapun keluar sampai mendatangi Masjidil Haram dan berteriak dengan suara yang keras 

اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ

اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً الرَّسُولُ اللهِ

Ashhaduala ilaha Ilallah wa Ashhaduana Muhammad dan Rasulullah

Maka mereka pun mengeroyok Abu Dzar dan memukul beliau sampai beliau terkapar. Datanglah Al-Abbas bin Abdul Muthalib paman Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan mengingatkan orang-orang Quraisy dengan balasan orang-orang Ghifar jika orang-orang Quraisy pergi berdagang ke arah Syam dan melewati daerah mereka. Akhirnya Abbas bisa menyelamatkan Abu Dzar.

Pulanglah Abu Dzar ke Gifar dan masuk Islam lah separo dari mereka adapun separo yang lain maka mereka baru masuk Islam setelah Hijrahnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.

Diantara yang masuk Islam setelah dimulai dakwah Jahriyah adalah Dhimad dari Azdiy Sanuah. Beliau adalah tukang ruqyah dan mendengar orang-orang bodoh kota Mekah mengatakan bahwa Muhammad adalah orang gila. Berkata Dhimad, seandainya aku melihat laki-laki ini semoga Allah menyembuhkan dia dengan tanganku. Dan ketika bertemu dengan Nabi Shallallahu alaihi wassalam maka Dhimad menawarkan kepada nabi untuk meruqyah beliau, maka Nabi mengatakan.

Innal hamda lillah, nahmaduhu, wanastainuhu, mayyahdihillahu fala mudilalah, wama yudlil fala hadialah wa ashadu ala ilaha ilallah wahdahulasyarikalah wa ana muhammadan abduhu warasuluhu, ama ba'd

Maka Dhimad meminta Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengulang kata-kata tadi dan akhirnya diulang oleh Nabi Shallallahu alaihi wassalam tiga kali kemudian Dhimad berkata sungguh aku telah mendengar ucapan para dukun, ucapan tukang-tukang sihir, ucapan para tukang syair, tetapi aku tidak pernah mendengar kata-kata seperti ini. Kemudian akhirnya beliau masuk Islam dan membaiat Nabi Shallallahu alaihi wassalam untuk dirinya dan kaumnya. Dan kisah masuk Islamnya Dhimad diriwayatkan oleh Al Imam Muslim di dalam Shahih nya

Dhimād Al Azdiy dan Abū Dzar Al Ghifārī

Monday, August 17, 2020

Halaqah 26 ~ Beberapa Sebab Gangguan Orang-Orang Quraisy Terhadap Dakwah Rasūlullāh shallallāhu ’alayhi wa sallam Setelah Dakwah Jahriyyah

📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 26 ~ Beberapa Sebab Gangguan Orang-Orang Quraisy Terhadap Dakwah Rasūlullāh shallallāhu ’alayhi wa sallam Setelah Dakwah Jahriyyah

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.


Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 26 ~ Beberapa Sebab Gangguan Orang-Orang Quraisy Terhadap Dakwah Rasūlullāh

Daintara beberapa sebab dakwah Jahriyah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tentunya membawa efek dan dampak terhadap kehidupan beragama orang-orang Quraisy, mereka berusaha untuk mengganggu merintangi dakwah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Dan dantara sebabnya :

1. Yang paling utama adalah karena dakwah Tauhid yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengancam keyakinan yang selama ini orang-orang Quraisy dan bapak-bapak mereka meyakininya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengajak kepada peribadatan kepada Allah semata tidak ada sekutu baginya, sementara mereka menginginkan untuk menyekutukan Allah dengan yang lain di dalam beribadah. Allah mengatakan

إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ

وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ

"Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ mereka menyombongkan diri dan mengatakan apakah kami meninggalkan sesembahan-sesembahan kami karena seorang tukang syair yang gila" (Q.S. Ash Shofat : 35-36)

2. Di mata mereka mengikuti agama Muhammad Shallallahu alaihi wassalam sama saja penghinaan terhadap agama dan budaya mereka dan nenek moyang mereka karena berarti selama ini apa yang mereka lakukan adalah salah padahal mereka memandang diri mereka adalah orang-orang termulia diantara orang-orang arab dan mereka menganggap bahwa kedudukan tinggi mereka ini akan lenyap dengan mengikuti agama Muhammad Shallallahu alaihi wassalam

3. Mereka menganggap dan menyangka bahwa dakwah Tauhid yang dibawa oleh Muhammad Shallallahu alaihi wassalam akan memerosotkan ekonomi mereka karena selama ini mereka banyak mengambil keuntungan dunia dari datangnya orang-orang musyrikin untuk berhaji ke Mekah dan melakukan jual beli barang dan juga berhala

4. Dakwah kepada Tauhid dan iman dengan hari akhir berarti harus menyerahkan diri secara total kepada Allah azawazal menundukan harta dan jiwa mereka kepada Allah dan mereka harus siap meninggalkan seluruh dosa dan kedholiman mereka kepada orang lain dan tentunya ini semua bertentangan dengan sebagian besar kebiasaan mereka saat itu