Friday, November 20, 2020

Halaqah 75 ~ Perang Uhud Bagian 03

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 75 ~ Perang Uhud Bagian 03

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 75 ~ Perang Uhud Bagian 03

Diantara kejaian yang terjadi sebelum perang uhud ketika di daerah asyakhaini ada beberapa orang sahabah yang umurnya baru 14 tahun atau kurang yang menawarkan diri ingin berperang bersama nabi dan para sahabat yang lain. Namun nabi Shallallahu alaihi wassalam menolak mereka semua karena dianggap belum cukup memiliki kekuatan untuk berperang kecuali 2 orang yaitu

1. Rafi' bin Khadiz, karena beliau pandai memanah

2. Samurah bin Junduf karena diketahui bahwa beliau lebih kuat daripada Rafi'

Jumlah para sahabat muda yang ditolak oleh nabi Shallallahu alaihi wassalam saat itu mencapai 14 orang diantaranya adalah Abdullah bin Umar dan ini adalah jumlah yang tidak sedikit, menunjukkan bagaimana nabi shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat mendidik dan mentarbiah anak-anak mereka. Menawarkan diri untuk meninggal di jalan Allah padahal mereka masih muda belia tanpa ada paksaan dari seorang pun. Semoga Allah Subhanahu wata'ala memberikan taufiq kepada para orang tua untuk bisa mendidik anak-anak mereka dengan didikan para salaf

Bergeraklah pasukan kaum muslimin ke uhud dan masing-masing menempati posisi sesuai dengan yang direncanakan. Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengatur pasukan. Mereka menjadikan gunung uhud di belakang mereka, menempatkan 50 orang pemanah yang dipimpin Abdullah bin Jubair di atas gunung 'Ainaini, gunung yang berada tepat di depan gunung uhud. Mereka ditempatkan di sana untuk melindungi kaum muslimin apabila ada pasukan berkuda orang-orang musyrikin yang mencoba menyerang mereka dari belakang. Ini adalah peran yang sangat penting sampai-sampai Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengatakan kepada pasukan panah

...

"Apabila kalian melihat burung-burung mematuki kami maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini, dan apabila kalian melihat kami mengalahkan mereka dan kami menginjak-nginjak mereka maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini" (H.R. Al- Bukhari)

Di dalam sebagian riwayat yang lemah disebutkan bahwa sebelum perang antara dua pasukan, Ali bin Abi Thalib perang tanding dengan Talhah bin Usman pemegang bendera orang-orang musyrikin dan Ali pun berhasil membunuhnya. Hamzah ditantang oleh Siba' bin Abdil Uzza untuk perang tanding juga dan Hamzah pun berhasil membunuhnya. 

Kemudian terjadilah perang yang dahsyat antara kaum muslimin dan orang-orang musyrikin dan untuk memberikan semangat kepada kaum muslimin Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengambil pedang kemudian mengatakan "Siapa yang mengambil dariku pedang ini?" Maka masing-masing mereka membuka tangannya dan mengatakan "Saya" Kemudian nabi berkata "Siapa yang mengambilnya dengan haknya" Maka mereka pun terdiam kemudian berkata Abu Dujahan "Saya yang akan mengambilnya dengan haknya" Maka Abu Dujanah pun mengambilnya dan memecah pasukan musyrikin dengan pedang tadi (H.R. Muslim)

Hamzah berperang saat itu dengan semangat dan kekuatan yang luar biasa. Wahsyi budak Zubair bin Mut'im telah dijanjikan oleh majikannya apabila berhasil membunuh Hamzah, dia akan dibebaskan. Zubair melakukan ini karena balas dendam kepada Hamzah yang telah membunuh Thaimah bin Adi di perang Badr. Wahsyi pun bersembunyi di belakang batu besar dan ketika Hamzah mendekat, Wahsyi melempar tombak kecilnya ke arah Hamzah dan membunuhnya.

Pada pase pertama ini juga terbunuh Mus'ab bin Umair pemegang bendera kaum muslimin seorang da'i. Beliau terbunuh dalam keadaan tidak meninggalkan sesuatu apapun kecuali sehelai kain yang digunakan untuk mengkafani beliau. Kain kafan yang apabila digunakan untuk menutupi kepalanya, terbuka kedua kakinya dan kalau digunakan menutup kedua kakinya, terbuka kepalanya. Setelah itu Ali bin Abi Thalib beliau lah yang memegang bendera kaum muslimin.



Thursday, November 19, 2020

Halaqah 74 ~ Perang Uhud Bagian 02

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 74 ~ Perang Uhud Bagian 02

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 74 ~ Perang Uhud Bagian 02

Diantara pelajaran yang bisa kita ambil dari musyawarah nabi Shallallahu alaihi wassalam dengan para sahabatnya sebelum perang uhud 

1. Seorang pemimpin hendaknya dia meminta pendapat kepada orang-orang yang dia pimpin

2. Apabila seorang pemimpin sudah mengambil keputusan, maka hendaklah dia bertawakal kepada Allah dan tidak ragu-ragu supaya tertanam dalam diri orang-orang yang dia pimpin rasa percaya diri.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman

...

"Bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan dan apabila dirimu sudah berazam atau bertekad maka bertwakalah kepada Allah" (Q.S. Ali Imran : 159)

Berkibarlah bendera perang, satu bendera hitam dan 3 liwa. Liwa yang pertama adalah liwa muhajirin dibawa oleh Mus'ab bin Umair yang nantinya akan diganti oleh Ali bin Abi Thalib setelah terbunuhnya Mus'ab. Liwa yang kedua adalah liwa Al-Aus yang dibawa oleh Usaid bin Hudzair. Dan liwa yang ketiga adalah liwa Al-Khadraj yang dibawa oleh Al-Hubab bin Al-Mundzir.

Terkumpulah 1000 orang, ada diantara mereka yang merupakan orang-orang munafiq. Kaum muslimin hanya memiliki dua kuda dan 100 orang saja yang memakai baju perang. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sendiri memakai dua baju perang untuk menunjukkan bahwa bertawakal kepada Allah bukan berarti meninggalkan sebab. 

Pasukan kaum muslimin bergerak menuju uhud melewati bagian barat dari Al-Harah Asyarkiyah dan ketika mendekati uhud tepatnya di daerah Asyekhoini, Abdullah bin Ubay bin Salul pemimpin orang-orang munafiq menarik diri dari pasukan kaum muslimin bersama 300 orang munafiq dengan alasan bahwa tidak akan terjadi perang. Abdullah ibnu Amr bin Haram berusaha untuk membujuk mereka untuk kembali bergabung bersama kaum muslimin namun mereka tetap tidak mau. Banu Salimah dari suku Khadraj dan banu Haristah dari suku Aus hampir terpengaruh dengan kejadian ini dan pulang ke Madinah namun Allah subhanahu wata'ala menguatkan mereka, Allah berfirman

...

"Ketika dua golongan dari pihak kalian ingin mundur karena takut padahal Allah adalah penolong mereka" (Q.S. Ali Imran : 122)

Allah menyebutkan tentang sebagian hikmah mundurnya orang-orang munafik sebelum perang tersebut yaitu untuk membersihkan barisan kaum muslimin sehingga tidak ada dintara mereka orang-orang yang kelak ketika perang justru membuat kekacauan barisan kaum muslimin dan akan menurunkan semangat perang. Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

...

"Tidaklah Allah meninggalkan orang-orang yang beriman seperti dalam keadaan kalian sekarang ini sehingga Allah membedakan antara yang jelek dengan yang baik" (Q.S. Ali Imran : 179)


Wednesday, November 18, 2020

Halaqah 73 ~ Perang Uhud Bagian 01

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 73 ~ Perang Uhud Bagian 01

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 73 ~ Perang Uhud Bagian 01

Perang ini terjadi pada tahun ke-3 Hijriyah, setahun lebih 1 bulan setelah perang Badr Qubro, tepatnya pertengahan bulan Syawal tahun ke-3 Hijriyah. Sebab perang Uhud adalah:

1. Karena orang-orang Quraisy ingin membalas dendam atas kekalahan mereka di perang Badr dimana banyak tokoh-tokoh mereka yang terbunuh.

2. Untuk menyelamatkan rute perdagangan mereka ke arah Syam yang dikuasai kaum muslimin.

3. Untuk mengembalikan kehormatan dan kemuliaan mereka yang sempat terkoyak setelah perang Badr.

Dinamakan perang uhud karena perang ini terjadi di sekitar gunung uhud, sebuah gunung yang terletak 5,5 km ke arah utara dari Masjid Nabawi. Tingginya kurang lebih 120m. Di sebelah selatannya ada gunung Aiynain yang dikenal setelah perang uhud dengan nama Jabal Ar-Rumah, yaitu gunung para pemanah. Antara jabal uhud dengan jabal ar-rumah ada lembah Khanah.

Orang-orang Quriasy sudah mempersiapkan perang ini sepulang mereka dari perang Badr, pasukan mereka mencapai kurang lebih 3000 orang, 200 pasukan berkuda, 700 orang diantaranya memakai pakaian lengkap. Pasukan sayap kanan dipimpin oleh Khalid Al-Walid dan pasukan sayap kiri dipimpin oleh Ikrimah bin Abi Jahl. Pasukan ini terdiri dari orang-orang musyrikin Quraisy, orang-orang kinanah dan fuhamah yang mereka masih loyal dengan orang-orang Quraisy. Mereka juga membawa beberapa wanita, ada yang mengatakan jumlahnya adalah 14 wanita diantaranya adalah Hindun istri Abu Syufyan.

Sementara itu kaum muslimin mereka sudah mengetahui akan datangnya pasukan musyrikin. Nabi Shallallahu alaihi wassalam sempat bermimpi dan mimpi para nabi adalah wahyu. Dan beliau Shallallahu alaihi wassalam mengajak para sahabatnya bermusyawarah apakah mereka tetap tinggal di kota Madinah karena kota Madinah adalah kota yang sangat kuat untuk berlindung ataukah mereka keluar untuk menyambut pasukan Quraisy di luar Madinah. Dan Nabi Shallallahu alaihi wassalam lebih cenderung pada pendapat yang pertama. Namun sebagian orang-orang Anshar mengatakan "kami tidak senang kalau kami terbunuh di jalan-jalan kota Madinah, kami dahulu di jaman jahiliyah tidak mau berperang di dalam kota Madinah, maka di dalam Islam kami lebih tidak mau, oleh karena itu sambutlah pasukan tersebut di luar kota Madinah", Nabi pun beranjak dan memakai pakaian perangnya. Akhirnya mereka pun saling menyalahkan satu dengan yang lain seraya berkata Nabi menawarkan satu perkara kemudian kalian menawarkan perkara yang lain, pergilah kamu wahai hamzah kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan katakan kepada beliau perkara kami mengikuti perkaramu. Datanglah Hamzah kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan menceritakan apa yang terjadi maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam berkata "Sesungguhnya tidak pantas bagi seorang nabi apabila sudah memakai baju perang kemudian melepaskannya sehingga dia selesai berperang"

Tuesday, November 17, 2020

Halaqah 72 ~ Dampak Perang Badr Kubro

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 72 ~ Dampak Perang Badr Kubro

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 72 ~ Dampak Perang Badr Kubro

Berita kekalahan orang-orang Quraisy dan kemenangan kaum muslimin di perang Badr memiliki pengaruh yang besar terhadap jazirah Arab baik di Mekah, Al-Madinah, maupun di tempat-tempat yang lain. Kedudukan kaum muslimin di kota Madinah semakin nampak. Orang-orang Yahudi menjadi ciut nyali mereka dan semakin terlihat kedengkian dan permusuhan mereka terhadap kaum muslimin. Mereka semakin marah mendengar hasil dari perang Badr yang sama sekali tidak mereka sangka sehingga mereka pun tidak bisa menutupi kemarahan mereka yang meledak-ledak di dalam diri mereka seperti yang dilakukan oleh bani Qoinuqo yang akhirnya ini menjadi sebab diusirnya mereka dari kota Madinah.

Diantara dampak perang Badr adalah banyaknya orang yang masuk Islam meskipun ada di antara mereka yang masuk Islam karena menjaga kepentingan-kepentingan mereka seperti orang-orang munafiqin yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay bin Salul. 

Orang-orang Quraisy yang berada di Mekah hampir-hampir mereka tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Terbunuh tokoh-tokoh mereka dan jagoan-jagoan mereka. Mereka pun berniat untuk membalas kekalahan tadi. Sempat mereka mengutus Umair bin Wahbin Al-Jumahi untuk membunuh Nabi Shallallahu alaihi wassalam secara sembunyi-sembunyi. Syofwan bin Umayah menjanjikan kepadanya kalai dia terbunuh maka keluarganya akan ditanggung. Pergilah Umair ke kota Madinah namun ketika Umair sampai ke Masjid Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, Umar bin Khatab menangkapnya dan membawanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam kemudian bertanya kepada Umair tentang tujuan dia datang ke kota Madinah, Umair pun berdusta dan mengatakan bahwa dia datang untuk menebus tawanan. Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengabarkan kepada Umair tentang niat dia sebenarnya yaitu untuk membunuh Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan beliau juga mengabarkan tentang perjanjian antara dia dengan Syofwan. Ketika mendengar ucapan Nabi Shallallahu alaihi wassalam ini, maka tahu lah Umair bahwasannya beliau Shallallahu alaihi wassalam adalah nabi yang diwahyukan kepadanya kemudian akhirnya dia masuk Islam dan meminta izin kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam untuk mendakwahi orang-orang Mekah supaya masuk ke dalam agama Islam. 

Dan diantara bentuk pembalasan orang-orang Quraisy adalah membunuh Khubaib dan Zaid Ibnu Addatsinah yang merupakan dua orang tawanan pada peristiwa Ar-Roji'

Monday, November 16, 2020

Halaqah 71 ~ Perang Badr Kubro Bagian 07

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 71 ~ Perang Badr Kubro Bagian 07

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 71 ~ Perang Badr Kubro Bagian 07

Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengeluarkan 4/5 dari rampasan perang dan dibagikan secara merata kepada para sahabat yang mengikuti perang Badr, baik mereka yang berperang melawan musuh secara langsung atau pun yang menjaga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam ataupun mereka yang mengumpulkan rampasan perang. Adapun yang 1/5 maka dibagi menjadi 5 bagian 

1. Untuk Allah dan rasul-Nya, maksudnya adalah untuk kepentingan dan kemaslahatan bagi kaum muslimin secara umum

2. Untuk keluarga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam atau ahlul bait

3. Untuk anak-anak yatim

4. Untuk orang-orang miskin

5. Untuk Ibnu Sabil atau orang-orang musafir yang kehabisan bekal

Allah subhanahu wata'ala mengatakan

ูˆَุงุนْู„َู…ُูˆุง ุฃَู†َّู…َุง ุบَู†ِู…ْุชُู…ْ ู…ِู†ْ ุดَูŠْุกٍ ูَุฃَู†َّ ู„ِู„َّู‡ِ ุฎُู…ُุณَู‡ُ ูˆَู„ِู„ุฑَّุณُูˆู„ِ ูˆَู„ِุฐِูŠ ุงู„ْู‚ُุฑْุจَู‰ٰ ูˆَุงู„ْูŠَุชَุงู…َู‰ٰ ูˆَุงู„ْู…َุณَุงูƒِูŠู†ِ ูˆَุงุจْู†ِ ุงู„ุณَّุจِูŠู„ِ

"Dan ketahuilah oleh kalian bahwasannya apa yang kalian dapatkan dari rampasan perang maka seperlimanya adalah untuk Allah dan untuk Rosul dan keluarga nabi, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil" (Q.S. Al-Anfal : 41)

Bahkan Nabi Shallallahu alaihi wassalam juga memberikan bagian kepada para sahabat yang mereka tidak mengikuti peperangan karena tugas yang dibebankan kepada mereka di kota Madinah atau karena terluka atau patah tulang ketika perjalanan menuju ke Badr atau karena udzur-udzur yang lain. Dan diantara mereka yang tidak mengikuti peperangan dan mendapatkan tugas di kota Madinah adalah Ustman bin Afan yang disuruh oleh Nabi Shallallahu alaihi wassalam untuk menjaga Ruqoyah, istri beliau yang sakit. Dan pembagian rampasan perang ini terjadi di Shafra jalan menuju kota Madinah. Dan di perjalanan itu, Nabi Shallallahu alaihi wassalam menyuruh kaum muslimin untuk membunuh 2 orang tawanan

1. Uqbah bin Abi Mu'ith 

2. An-Nadr bin Al-Harits

Yang demikian karena keduanya dahulu mengganggu dan menyakiti Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Uqbah dia adalah orang yang telah manaruh kotoran onta yang baru melahirkan di atas punggung nabi Shallallahu alaihi wassalam ketika beliau sedang bersujud.

Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan juga para sahabatnya telah memperlakukan para tawanan tersebut dengan baik. 

Zaid bin Haritsah telah terlebih dahulu menuju kota Madinah dengan membawa kabar gembira, kaum muslimin pun menyambut berita tersebut dengan gegap gempita sambil khawatir apabila kabar tersebut tidak benar. Berkata Usamah bin Zaid "Demi Allah aku tidak percaya sampai kami melihat para tawanan"

Sungguh perang Badr ini adalah yaumul furqon yaitu hari pembeda antara yang benar dan yang batil, karena perang ini menunjukkan dengan sebenarnya bahwa aqidah lebih didahulukan daripada -hubungan kekerabatan dan seluruh kepentingan. Orang-orang muhajirin mereka memerangi kerabat mereka sendiri dan orang-orang Anshar janji mereka untuk melindungi nabi Shallallahu alaihi wassalam di kota Madinah tidak menghalangi mereka untuk terus berperang bersama nabi Shallallahu alaihi wassalam dengan dasar aqidah. Oleh karena itu, para sahabat yang mereka mengikuti perang Badr, Allah Subhanahu wata'ala memberikan keutamaan kepada mereka.

Nabi Shallallahu alaihi wassalam bersabda:

...

"Allah telah melihat kepada Ahlu Badr dan berkata kepada mereka Kerjakanlah apa yang kalian inginkan sungguh telah diwajibkan atas kalian surga atau sungguh Aku telah mengampuni dosa kalian" (H.R. Al-Bukhari)

Mereka menduduki kedudukan yang tinggi diantara para sahabat dan bahkan secara duniawi mereka diberikan gaji yang paling besar dari negara di jaman Umar Ibnul Khatab radiallau ta'ala anhu.


Friday, November 13, 2020

Halaqah 70 ~ Perang Badr Kubro Bagian 06

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 70 ~ Perang Badr Kubro Bagian 06

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 70 ~ Perang Badr Kubro Bagian 06

Telah terbunuh 70 orang musyrikin pada perang Badr ini dan 70 yang lain ditawan oleh kaum muslimin. Sebagian mereka terbunuh di tempat-tempat yang diisyaratkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sebelumnya sisanya lari terbirit-birit meninggalkan medan perang dan meninggalkan banyak rampasan perang. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam pun menyuruh para sabahat untuk melempar mayat-mayat orang-orang musyrikin di sumur-sumur yang ada di Badr kemudian beliau Shallallahu alaihi wassalam dan para sahabatnya tinggal di Badr selama 3 hari dan menguburkan 14 orang sahabat yang terbunuh dan tidak ada diantara mereka satupun yang dibawa ke Madinah.

Pada hari yang ketiga Nabi Shallallahu alaihi wassalam berdiri di depan sebuah sumur yang telah dilemparkan di dalamnya 24 pembesar Quraisy yang terbunuh. Kemudian beliau memanggil nama mereka dan nama bapak mereka dan mengatakan "Apakah menyenangkan kalian seandainya kalian dulu menaati Allah dan rasul-Nya, sesungguhnya kami telah menemukan apa yang Allah janjikan untuk kami benar adanya. Apakah kalian menemukan apa yang Allah janjikan untuk kalian benar adanya"

Berkata Umar "Wahai Rasulullah mengapa engkau berbicara dengan jasad-jasad yang tidak punya arwah?"

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menjawab "Demi dzat yang jiwaku berada di tangannya, tidaklah kalian lebih mendengar daripada mereka terhadap apa yang aku katakan"

Ini menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wata'ala telah menjadikan mereka saat itu bisa mendengar ucapan nabi Shallallahu alaihi wassalam supaya semakin mereka merasa terhina dan semakin menyesal atas kekufuran mereka. Nabi Shallallahu alaihi wassalam tidak berusaha mengejar Abu Sufyan karena Beliau Shallallahu alaihi wassalam memang hanya dijanjikan satu diantara dua kebaikan saja. Dan beliau sudah diberi kemenangan melawan orang-orang musyrikin. 

Nabi Shallallahu alaihi wassalam memerintahkan para sahabat untuk tidak membunuh orang-orang yang dipaksa untuk berperang dan mereka dahulu memiliki jasa bagi kum muslimin seperti Abbas bin Abdul Muthalib paman Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Akhirnya Abbas menjadi salah seorang tawanan. Nabi Shallallahu alaihi wassalam bermusyawarah dengan Abu Bakar dan Umar tentang apa yang harus dilakukan terhadap para tawanan. Abu Bakar mengisyaratkan untuk mengambil tebusan sehingga bisa dimanfaatkan tebusan tadi untuk menguatkan pasukan kaum muslimin dan berharap mereka mendapatkan hidayah. Adapun Umar maka beliau mengisyaratkan supaya tawanan dibunuh karena mereka adalah pembesar-pembesar Quraisy. Allah pun menurunkan ayat yang menunjukkan tentang benarnya pendapat Umar. Allah subhanahu wata'ala mengatakan

ู…َุง ูƒَุงู†َ ู„ِู†َุจِูŠٍّ ุฃَู†ْ ูŠَูƒُูˆู†َ ู„َู‡ُ ุฃَุณْุฑَู‰ٰ ุญَุชَّู‰ٰ ูŠُุซْุฎِู†َ ูِูŠ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ۚ ุชُุฑِูŠุฏُูˆู†َ ุนَุฑَุถَ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ูŠُุฑِูŠุฏُ ุงู„ْุขุฎِุฑَุฉَ ۗ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุนَุฒِูŠุฒٌ ุญَูƒِูŠู…ٌ

ู„َูˆْู„َุง ูƒِุชَุงุจٌ ู…ِู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุณَุจَู‚َ ู„َู…َุณَّูƒُู…ْ ูِูŠู…َุง ุฃَุฎَุฐْุชُู…ْ ุนَุฐَุงุจٌ ุนَุธِูŠู…ٌ

ูَูƒُู„ُูˆุง ู…ِู…َّุง ุบَู†ِู…ْุชُู…ْ ุญَู„َุงู„ًุง ุทَูŠِّุจًุง ۚ ูˆَุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุบَูُูˆุฑٌ ุฑَุญِูŠู…ٌ

"Tidak pantas bagi nabi untuk memiliki tawanan sampai dia melumpuhkan musuh-musuhnya di bumi, kalian menginginkan kesenangan dunia dan Allah menginginkan akhirat, dan Allah dialah yang maha perkasa lagi maha bijaksana. Kalau bukan karena ketetapan Allah sebelumnya niscaya akan menimpa kalian siksaan yang besar karena tebusan yang kalian ambil. Maka makanlah dari rampasan perang yang kalian ambil sebagai makanan yang halal lagi baik dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang" (Q.S. Al-Anfal : 67 - 69)

Meskipun yang Allah utamakan saat itu sebenarnya adalah membunuh tawanan-tawanan tersebut namun ayat ini menunjukkan bahwa tebusan yang terlanjur diambil adalah dihalalkan. Dan setelah itu maka seorang pemimpin diberikan kelonggaran dan pilihan apakah dia membunuh tawanan atau mengambil tebusan atau membebaskan tanpa tebusan kecuali apabila tawanannya adalah seorang wanita atau anak-anak maka mereka tidak boleh dibunuh. Berbeda-beda jumlah tebusan yang diambil saat itu, ada yang tebusannya sampai 4000 dirham. Zaenab putri Nabi Shallallahu alaihi wassalam menebus suaminya Abul Ash bin Ar-rabi' dengan satu kalung maka para sahabat melepas Abul Ash dan mengembalikan kalung tersebut kepada Zaenab sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Adapun yang tidak memiliki tebusan maka tebusannya adalah mengajarkan anak-anak Anshar menulis.

Thursday, November 12, 2020

Halaqah 69 ~ Perang Badr Kubro Bagian 05

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 69 ~ Perang Badr Kubro Bagian 05

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 69 ~ Perang Badr Kubro Bagian 05

Peperangan ini diawali dengan adu tanding secara individu antara wakil orang-orang musyrikin dan juga wakil dari kalangan kaum muslimin. Adapun dari orang-orang musyrikin maka majulah 'Utbah bin Robi'ah dan putranya Walid bin 'Utbah serta saudara laki-lakinya yaitu Syaibah bin Rabi'ah. Kemudian dari kaum muslimin pertama munculah beberapa pemuda Anshar yang siap melawan tiga orang tersebut, namun orang-orang Quraisy menginginkan supaya lawan mereka adalah orang yang berasal dari kaum mereka sendiri yaitu dari orang Quraisy. Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam memerintahkan Hamzah bin Abdil Mutholib, Ali bin Abi Thalib dan Ubaidah bin Al-Harits untuk menghadapi tiga orang tersebut.

Terbunuhlah 'Utbah di tangan Hamzah dan Syaibah di tangan Ali, adapun Ubaidah dan Walid maka masing-masing terluka kemudian Hamzah dan Ali akhirnya membantu Ubaidah dan membunuh Walid bin 'Utbah. Kemudian membawa Ubaidah ke markas kaum muslimin. 

Hasil dari adu tanding ini sangat berpengaruh terhadap kejiwaan pasukan orang-orang Quraisy. Nabi Shallallahu alaihi wassalam menyuruh para sahabatnya untuk menghujani orang-orang Quriays dengan anak panah mereka apabila mereka mendekat. Akhirnya kedua pasukan bertemu dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam terjun sendiri di dalam peperangan tersebut dan beliau berperang dengan sangat hebat. Terbunuhlah beberapa pembesar Quraisy seperti Abu Jahl (firaun nya umat ini), Umayah bin Khalaf yang telah menyiksa Bilal radiallahu anhu. 

Allah menurunkan para malaikat ada peperangan ini, Allah Subhanahu wata'ala mengatakan:

ุฅِุฐْ ุชَุณْุชَุบِูŠุซُูˆู†َ ุฑَุจَّูƒُู…ْ ูَุงุณْุชَุฌَุงุจَ ู„َูƒُู…ْ ุฃَู†ِّูŠ ู…ُู…ِุฏُّูƒُู…ْ ุจِุฃَู„ْูٍ ู…ِู†َ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉِ ู…ُุฑْุฏِูِูŠู†َ

ูˆَู…َุง ุฌَุนَู„َู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฅِู„َّุง ุจُุดْุฑَู‰ٰ ูˆَู„ِุชَุทْู…َุฆِู†َّ ุจِู‡ِ ู‚ُู„ُูˆุจُูƒُู…ْ ۚ ูˆَู…َุง ุงู„ู†َّุตْุฑُ ุฅِู„َّุง ู…ِู†ْ ุนِู†ْุฏِ ุงู„ู„َّู‡ِ ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَุฒِูŠุฒٌ ุญَูƒِูŠู…ٌ

"Dan ketika kalian beristighosah meminta pertolongan kepada Rab kalian maka Allah mengabulkan doa kalian, Aku memberikan bantuan kepada kalian dengan 1000 malaikat yang datang bertubi-tubi. Dan tidaklah Allah menjadikan itu kecuali sebagai kabar gembira dan supaya hati kalian menjadi tenang dan tidaklah pertolongan kecuali dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana." (Q.S. Al-Anfal 9-10)

Ibnu Abbas bercerita bahwa ada seorang muslim pada peperangan tersebut yang mengejar seorang musyrik di depannya, tiba-tiba dia mendengar dari arah atas suara cambuk dan suara penunggang kuda yang mengatakan "majulah" ya haijum maka dia melihat orang musyrik di depannya sudah tersungkur dalam keadaan hidungnya dan wajahnya terdapat bekas sabetan cambuk. Kemudian dia menceritakan hal ini kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan beliau mengatakan "engkau benar ini adalah bantuan dari malaikat-malaikat yang berada di langit yang ketiga."

Yang dimaksud dengan haijum adalah nama kuda malaikat.

Wednesday, November 11, 2020

Halaqah 68 ~ Perang Badr Kubro Bagian 04

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 68 ~ Perang Badr Kubro Bagian 04

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 68 ~ Perang Badr Kubro Bagian 04

Ketika orang-orang musyrikin mulai mendekat maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda "Janganlah salah seorang diantara kalian maju sehingga aku berada di depannya". Dan ketika orang-orang musyrikin mulai bergerak mendekati pasukan kaum muslimin Beliau Shallallahu alaihi wassalam mengatakan "Bangikitlah kalian menuju surga yang lebarnya selebar langit dan bumi"

Berkat Umair Ibnul Humam Al-Anshari "Wahai Rasulullah, surga yang lebarnya selebar langit dan bumi ?" Beliau mengatkaan "Iya" Berkata Umair "Bakhin, Bakhin" sebuah kata di dalam bahasa arab yang mereka gunakan untuk pengagungan sebuah perkara.

Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengatakan "Apa yang menyebabkan kamu mengucapkan bakhin bakhin?" Umair berkata "Tidak, Demi Allah wahai Rasulullah, tidaklah aku mengucapkannya kecuali ingin menjadi penduduk surga" Beliau berkata "Engkau termasuk penduduk surga"

Kemudian beliau mengeluarkan beberapa kurma dari tempat anak panahnya dan memakannya kemudian berkata "Kalau aku masih harus hidup sampai aku menghabiskan kurma ini tentulah ini kehidupan yang lama" Kemudian beliau segera melempar kurma-kurma tadi yang ada bersama beliau dan berperang kemudian terbunuh

Umar Ibnul Khatab menceritakan bahwa ketika perang Badr Nabi Shallallahu alaihi wassalam melihat orang-orang musyrikin yang jumlahnya 1000 orang dan melihat para sahabatnya yang jumlahnya hanya 319. Kemudian beliau menghadap ke arah kiblat dan mengangkat kedua tangan beliau seraya berdoa "Ya Allah wujudkanlah apa yang telah engkau janjikan kepadaku, Ya Allah berikanlah apa yang telah engkau janjikan kepadaku, ya Allah seandainya golongan dari kaum muslimin ini binasa niscaya engkau tidak akan disembah" Dan terus menerus beliau Shallallahu alaihi wassalam mengangkat kedua tangannya menghadap kiblat sampai terjatuh selendang dari kedua bahu beliau. Datanglah Abu Bakar dan mengambil selendang tersebut kemudian meletakannya di bahu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam kemudian berdiri di belakang nabi dan mengatakan "Wahai Nabi Allah, sudah cukup permohonanmu kepada Allah, sesungguhnya Allah akan mewujudkan janjinya kepadamu"

Maka Allah menurunkan firmanya 

ุฅِุฐْ ุชَุณْุชَุบِูŠุซُูˆู†َ ุฑَุจَّูƒُู…ْ ูَุงุณْุชَุฌَุงุจَ ู„َูƒُู…ْ ุฃَู†ِّูŠ ู…ُู…ِุฏُّูƒُู…ْ ุจِุฃَู„ْูٍ ู…ِู†َ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉِ ู…ُุฑْุฏِูِูŠู†َ

"Ketika kalian meminta pertolongan kepada Rab kalian kemudian Allah mengabulkan doa kalian, sesungguhnya Aku akan menolong kalian dengan 1000 malaikat yang turun bertubi-tubi" (Q.S. Al-Anfal : 9)

Maka Allah pun menurunkan malaikat-malaikat, keluar nabi Shallallahu alaihi wassalam dari kubahnya dan mengatakan perkumpulan mereka akan dikalahkan dan mereka akan lari terbirit-birit.

Tuesday, November 10, 2020

Halaqah 67 ~ Perang Badr Kubro Bagian 03

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 67 ~ Perang Badr Kubro Bagian 03

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 67 ~ Perang Badr Kubro Bagian 03

Setelah Nabi Shallallahu alaihi wassalam melihat semangat kekompakan dan keberanian para sahabat untuk berperang, mulailah beliau mengatur pasukan. Beliau menunjuk Mush'ab bin Umair sebagai pembawa liwa yang berwarna putih dan memberikan dua royah yang berwarna hitam kepada Ali bin Abi Thalib dan Sa'ad bin Muadz sementara Qios bin Abi Sha'sha'ah di bagian belakang. Yang dimaksud dengan liwa adalah bendera yang besar dan yang dimaksud dengan royah adalah bendera yang kecil.

Orang-orang musyrikin berselisih pendapat sebagian mereka ingin kembali ke Mekah tanpa berperang karena menganggap musuh mereka adalah keluarga mereka sendiri namun Abu Jahl tetap menginginkan untuk berperang, akhirnya pendapatnyalah yang dimenangkan kemudian mereka mengirim mata-mata untuk mengetahui jumlah kaum muslimin. Berkata Abu Jahl

...

"Ya Allah siapa diantara kami yang memutus silaturahim dan datang dengan apa yang kami tidak tahu maka binasakanlah dia besok"

Orang-orang Islam telah sampai ke Badr dan sudah melihat tempat peperangan sebelum kedatangan orang-orang musyrikin. Ali bin Abi Thalib radiallahuanhu menceritakan bahwa pasukan kaum muslimin pada malam tersebut malam tanggal 17 ramadhan bermalam dalam keadaan mereka tertidur sementara di depan mereka dalam jarak yang tidak jauh ada pasukan orang-orang musyrikin. Sempat turun hujan gerimis pada malam tersebut sehingga para sahabat berlindung di bawah pohon sementara Nabi Shallallahu alaihi wassalam di malam tersebut dalam keadaan shalat meminta kepada Allah sampai datang waktu pagi. Diantara doa beliau "Ya Allah seandainya golongan ini binasa maka engkau tidak akan disembah lagi"

Ketika datang waktu fajar maka Beliau Shallallahu alaihi wassalam memanggil para sahabatnya untuk melakukan shalat kemudian beliau mengimami dan setelah itu beliau berbicara dan mengobarkan semangat para sahabat untuk berperang.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ุฅِุฐْ ูŠُุบَุดِّูŠูƒُู…ُ ุงู„ู†ُّุนَุงุณَ ุฃَู…َู†َุฉً ู…ِู†ْู‡ُ ูˆَูŠُู†َุฒِّู„ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ ู…َุงุกً ู„ِูŠُุทَู‡ِّุฑَูƒُู…ْ ุจِู‡ِ ูˆَูŠُุฐْู‡ِุจَ ุนَู†ْูƒُู…ْ ุฑِุฌْุฒَ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ูˆَู„ِูŠَุฑْุจِุทَ ุนَู„َู‰ٰ ู‚ُู„ُูˆุจِูƒُู…ْ ูˆَูŠُุซَุจِّุชَ ุจِู‡ِ ุงู„ْุฃَู‚ْุฏَุงู…َ

"Ketika Allah mengantukan kalian supaya kalian merasa aman dan menurunkan hujan untuk kalian untuk membersihkan kalian dari waswas shaitan untuk menguatkan hati kalian dan supaya kaki-kaki orang-orang yang beriman tidak goyah" (Q.S. Al-Anfal : 11)

Di pagi hari tanggal 17 Ramadhan beliau mempersiapkan paskan dan menyusun pasukan secara bershaf-shaf dan ini adalah cara yang belum pernah dilakukan oleh orang-orang Arab sebelumnya. Allah subhanahu wata'ala mengatakan:

ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُุญِุจُّ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُู‚َุงุชِู„ُูˆู†َ ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِู‡ِ ุตَูًّุง ูƒَุฃَู†َّู‡ُู…ْ ุจُู†ْูŠَุงู†ٌ ู…َุฑْุตُูˆุตٌ

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalannya dalam keadaan berbaris mereka seperti bangunan yang kuat" (Q.S. Ash-Shaf : 4)

Dan dengan usulan dari Sa'ad bin Mu'ad radiallahu anhu kaum muslimin membuat kubah yang kecil untuk nabi Shallallahu alaihi wassalam supaya beliau terjaga dan supaya bisa mengatur pasukan dari kubah tersebut

Monday, November 9, 2020

Halaqah 66 ~ Perang Badr Kubro Bagian 02

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 66 ~ Perang Badr Kubro Bagian 02

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 66 ~ Perang Badr Kubro Bagian 02

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengetahui jumlah pasukan Quraisy dari onta yang disembelih untuk makan dalam satu hari. Satu onta adalah untuk makan sehari 100 orang. Dan mereka setiap harinya menyembelih 10 onta sehingga diketahui bahwa jumlah pasukan orang-orang Quraisy kurang lebih 1000 orang. Beliau juga mengetahui info tentang pasukan Quraisy dari sebagian mereka yang telah tertawan oleh pasukan muslimin. Sebagian pasukan mjuslimin merasa tidak siap berperang menghadapi musuh karena tujuan utama mereka semula adalah untuk menghadang rombongan dagan Quraisy. Allah subhanahu wata'ala mengatakan

ูƒَู…َุง ุฃَุฎْุฑَุฌَูƒَ ุฑَุจُّูƒَ ู…ِู†ْ ุจَูŠْุชِูƒَ ุจِุงู„ْุญَู‚ِّ ูˆَุฅِู†َّ ูَุฑِูŠู‚ًุง ู…ِู†َ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ ู„َูƒَุงุฑِู‡ُูˆู†َ

"Sebagaimana Allah telah mengeluarkan dirimu wahai Muhammad dari rumahmu dengan kebenaran dan sesungguhnya sebagian orang-orang yang beriman tidak menyukainya" (Q.S. Al-Anfal : 5)

Di sisi yang lain orang-orang Anshar pada bai'at aqobah yang kedua telah menbaiat Nabi Shallallahu alaihi wassalam untuk menjaga beliau dan menolong beliau di kota Madinah. Dan tidak membaiat Beliau Shallallahu alaihi wassalam untuk berperang di luar kota Madinah. Sehingga kita mengetahui bahwasannya pasukan-pasukan yang diutus sebelumnya untuk berperang keluar dari kota Madinah hanya terdiri dari orang-orang Muhajirin. Karena dalam peperangan ini ada orang-orang Anshar bahkan mereka adalah mayoritas maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam bermusyawarah dengan para sahabatnya khususnya orang-orang Anshar.

Berkata Al Mikdad bin Amr ketika mendengar kabar dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam tentang orang-orang Quraisy, "Wahai Rasulullah, lakukan sesuai dengan yang Allah tampakkan kepadamu, maka kami akan bersamamu, Demi Allah kami tidak berkata kepadamu seperti ucapan bani Israil kepada Musa, pergilah kamu dan Rabmu kemudian berperanglah kami duduk di sini, akan tetapi pergilah kamu dan Rabmu dan berperanglah kami akan berperang bersama kalian maka demi dzat yang telah mengutusmu dengan benar seandainya engkau membawa kami masuk ke dalam tanah niscaya kami akan bersunggung-sungguh bersamamu sehingga engkau sampai tujuan. 

Berkata Nabi "Baik" kemudian beliau mendoakan kebaikan bagi mereka. Kemudian beliau meminta pendapat Anshar "Berikanlah Isyarat kepadaku wahai manusia" Berkata Saad bin Mu'ad sebagai pemuka orang-orang Anshar "Demi Allah sepertinya engkau menginginkan kami wahai Rasululullah" Beliau mengatkan "Iya". 

Sa'ad bin Mu'ad berkata "Sungguh kami telah beriman denganmu dan membenarkan dirimu bersaksi bahwa apa yang engkau bawa adalah benar dan kami telah memberikan kepadamu janji-janji kami untuk senantiasa mendengar dan taat kepadamu, maka lakukanlah wahai Rasulullah apa yang engkau inginkan kami akan bersamamu, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, seandainya engkau membawa kami ke laut kemudian engkau masuk ke dalamnya nisaya kami akan masuk bersamamu, tidak ada diantara kami yang ketinggalan seorangpun, dan kami tidak benci engkau mempertemukan dengan musuh-musuh kami besok, sungguh kami adalah orang-orang yang bersabar dalam berperang, jujur ketika bertemu dengan musuh, semoga Allah memperlihatkan kepadamu tentang kami apa yang membuat sejuk matamu, maka berjalanlah di atas berkah Allah"

Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam sangat berbahagia dengan ucapan Sa'ad bin Mu'ad kemudian beliau berkata "Berjalanlah kalian dan berbahagialah karena Allah telah menjanjikan kepadaku satu diantara dua golongan, Demi Allah aku telah melihat tempat-tempat terbunuhnya mereka"

Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dengan sanad yang sohih.

Yang dimaksud dengan dua golongan

1. Rombongan pedagang yang dipimpin oleh Abu Syufyan

2. Pasukan orang-orang Quraisy

Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam dijanjikan oleh Allah mendapatkan satu diantara keduanya. Lihat Surat Al-Anfal ayat yang ke -7

ูˆَุฅِุฐْ ูŠَุนِุฏُูƒُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฅِุญْุฏَู‰ ุงู„ุทَّุงุฆِูَุชَูŠْู†ِ ุฃَู†َّู‡َุง ู„َูƒُู…ْ ูˆَุชَูˆَุฏُّูˆู†َ ุฃَู†َّ ุบَูŠْุฑَ ุฐَุงุชِ ุงู„ุดَّูˆْูƒَุฉِ ุชَูƒُูˆู†ُ ู„َูƒُู…ْ ูˆَูŠُุฑِูŠุฏُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฃَู†ْ ูŠُุญِู‚َّ ุงู„ْุญَู‚َّ ุจِูƒَู„ِู…َุงุชِู‡ِ ูˆَูŠَู‚ْุทَุนَ ุฏَุงุจِุฑَ ุงู„ْูƒَุงูِุฑِูŠู†َ

Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,

Friday, November 6, 2020

Halaqah 65 ~ Perang Badr Kubro Bagian 01

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 65 ~ Perang Badr Kubro Bagian 01

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 65 ~ Perang Badr Kubro Bagian 01

Orang-orang Quraisy masing mengirimkan rombongan-rombongan dagang ke Syam meskipun diancam oleh orang-orang Islam. Rombongan dagang Abu Sufyan yang besar sedang membawa uang yang banyak milik orang-orang Quraisy dijaga sekitar 30 atau 40 orang. Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam ketika mengetahui hal ini beliau mengirim mata-mata untuk melihat kondisi rombongan Abu Sufyan. Dan ketika mendapatkan kabar akan lewatnya rombongan Abu Sufyan segera Beliau Shallallahu alaihi wassalam mengajak para sahabatnya yang sudah siap untuk keluar bersama beliau. Suapay tidak kehilangan kesempatan, maka keluarlah 319 orang, 100 diantaranya Muhajirin dan sisanya adalah Anshar dengan persiapan seadanya  tanpa persiapan perang dan Nabi Shallallahu alaihi wasalam menyuruh Abdullah bin Umi Maktum untuk mengimami manusia selama ditinggal oleh beliau. Dan saat itu kaum muslimin yang bersama Nabi Shallallahu alaihi wassalam hanya memiliki 70 onta. Mereka pun bergantian dalam maniki onta dan Nabi Shallallahu alaihi wassalam saat itu bergantian dengan Abu Lubabah dan Ali bin Abi Thalib dalam menaiki satu onta. Dan ini menunjukkan kekuatan Nabi Shallallahu alaihi wassalam yang saat itu berumur 55 tahun dan keinginan beliau yang besar untuk mendapatkan pahala dari Allah.

Ketika ABu Sufyan mendengar usaha kaum muslimin untuk menghadang rombongannya maka dia mengambil jalan lain yang lebih dekat ke pantai dan mengutus Dhamdham bin Amr Al-Gifari menuju ke Mekah untuk meminta bantuan kepada penduduk Mekah. Maka penduduk Mekah setelah mendengar kabar yang sangat mengagetkan, menyakitkan dan menghinakan dan bisa mengganggu perekonomian mereka di kemudian hari, segera mereka mempersiapkan diri untuk mengamankan harta mereka. Mereka kerahkan seluruh kemampuan baik tentara, pasukan berkuda, dan harta mereka sehingga jumlah mereka sampai 1000 orang dan bersama mereka 200 kuda dan pada biduanita. Ketika sampai di Juhfah sebuah daerah dikat dengan Badr datang kabar bahwa rombongan dagang mereka selamat. Maka sebagian pasukan ada yang memilih pulang adapun sebagian besar yang lain maka tetap ingin melakukan perjalanan dengan tujuan untuk memberi pelajaran kepada kaum muslimin sehingga tidak mengganggu perdagangan mereka kembali dan juga untuk mengumumkan dan memberitahu kepada orang-orang arab tentang kekuatan besar mereka.

Thursday, November 5, 2020

Halaqah 64 ~ Perpindahan Kiblat

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 64 ~ Perpindahan Kiblat

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 64 ~ Perpindahan Kiblat

Nabi Shallallahu alaihi wassalam dahulu ketika di Mekah melakukan shalat dengan menghadap ke arah Baitul Maqdis dan menjadikan Ka'bah antara beliau dengan Baitul Maqdis. Ketika beliau hijrah ke kota Madinah, beliau shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama kurang lebih 16 bulan. Orang-orang Anshar, mereka shalat menghadap ke Baitul Maqdis kurang lebih 3 tahun, dan pada pertengahan bulan Rajab tahun  ke-2 Hijriyah yaitu 2 bulan sebelum terjadinya perang Badr terjadilah perpindahan kiblat.

Orang-orang yahudi ketika melihat Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan para sahabatnya shalat menghadap ke Baitul Maqdis mereka bergembira, mereka mengatakan sambil mengejek "Muhammad menyelisihi kita tetapi dia mengikuti kiblat kita". Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam berharap wahyu turun dan beliau berkeinginan seandainya kiblat berubah menjadi ke arah ka'bah. Allah pun mengabulkan keinginan beliau. Allah Subhanahu wata'ala berkata:

ู‚َุฏْ ู†َุฑَู‰ٰ ุชَู‚َู„ُّุจَ ูˆَุฌْู‡ِูƒَ ูِูŠ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ ۖ ูَู„َู†ُูˆَู„ِّูŠَู†َّูƒَ ู‚ِุจْู„َุฉً ุชَุฑْุถَุงู‡َุง ۚ ูَูˆَู„ِّ ูˆَุฌْู‡َูƒَ ุดَุทْุฑَ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏِ ุงู„ْุญَุฑَุงู…ِ ۚ ูˆَุญَูŠْุซُ ู…َุง ูƒُู†ْุชُู…ْ ูَูˆَู„ُّูˆุง ูˆُุฌُูˆู‡َูƒُู…ْ ุดَุทْุฑَู‡ُ  

"Sungguh kami telah melihat bulak-baliknya wajahmu ke arah atas maka sungguh kami akan memalingkan wajahmu ke arah kiblat yang engkau ridhai maka pailngkanlah wajahmu ke arah Al-Masjidil Haram dan dimanapun kalian berada maka hendaklah kalian hadapkan wajah-wajah kalian ke arahnya"(Q.S. Al-Baqoroh : 144)

Ibnu Hajar rahimahullah di dalam fathul bari menyebutkan setelah mengumpulkan beberapa riwayat bahwa shalat menghadap ke Ka'bah yang pertama yang beliau lakukan adalah shalat dhuhur di Masjid Bani Salimah atau yang sekarang dikenal dengan Masjid Kiblatain. Dan shalat menghadap ke Ka'bah yang pertama yang beliau lakukan di Masjid Nabawi adalah shalat ashar. Adapun di Quba maka penduduk Quba melakukan shalat pertama menghadap Ka'bah adalah ketika shalat subuh.

Perpindahan kiblat ini membuat orang yahudi marah, mereka mengatakan bahwa kebaikan adalah dengan menghadap ke arah Baitul Maqdis, maka Allah menurunkan firmanNya 

 ู„َูŠْุณَ ุงู„ْุจِุฑَّ ุฃَู†ْ ุชُูˆَู„ُّูˆุง ูˆُุฌُูˆู‡َูƒُู…ْ ู‚ِุจَู„َ ุงู„ْู…َุดْุฑِู‚ِ ูˆَุงู„ْู…َุบْุฑِุจِ ูˆَู„َٰูƒِู†َّ ุงู„ْุจِุฑَّ ู…َู†ْ ุขู…َู†َ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงู„ْุขุฎِุฑِ ูˆَุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉِ ูˆَุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ูˆَุงู„ู†َّุจِูŠِّูŠู†َ

"Bukanlah kebaikan itu kalian memalingkan wajah-wajah kalian ke arah timur dan barat akan tetapi kebaikan adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan para malaikat dan kitab serta para nabi" (Q.S. Al-Baqoroh : 177)

Dan mereka bertanya-tanya apa yang memalingkan Muhammad dan para shabatnya dari Baitul Maqdis maka Allah menurunkan firmannya 

ุณَูŠَู‚ُูˆู„ُ ุงู„ุณُّูَู‡َุงุกُ ู…ِู†َ ุงู„ู†َّุงุณِ ู…َุง ูˆَู„َّุงู‡ُู…ْ ุนَู†ْ ู‚ِุจْู„َุชِู‡ِู…ُ ุงู„َّุชِูŠ ูƒَุงู†ُูˆุง ุนَู„َูŠْู‡َุง ۚ ู‚ُู„ْ ู„ِู„َّู‡ِ ุงู„ْู…َุดْุฑِู‚ُ ูˆَุงู„ْู…َุบْุฑِุจُ ۚ ูŠَู‡ْุฏِูŠ ู…َู†ْ ูŠَุดَุงุกُ ุฅِู„َู‰ٰ ุตِุฑَุงุทٍ ู…ُุณْุชَู‚ِูŠู…ٍ

"Maka akan berkata orang-orang yang bodoh diantara manusia apa yang memalingkan mereka dari kiblat mereka yang dahulu mereka menghadapnya, katakanlah wahai Muhammad milik Allah timur dan juga barat, Allah memberikan petunjuk siapa yang dikehendaki kepada jalan yang lurus" (Q.S. Al-Baqoroh : 142)

Diantara hikmah dipindahkannya kiblat adalah untuk ujian bagi orang-orang yang beriman apakah mereka mengikuti Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam atau tidak, Allah subhanahu wata'ala mengatakan:

ูˆَูƒَุฐَٰู„ِูƒَ ุฌَุนَู„ْู†َุงูƒُู…ْ ุฃُู…َّุฉً ูˆَุณَุทًุง ู„ِุชَูƒُูˆู†ُูˆุง ุดُู‡َุฏَุงุกَ ุนَู„َู‰ ุงู„ู†َّุงุณِ ูˆَูŠَูƒُูˆู†َ ุงู„ุฑَّุณُูˆู„ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุดَู‡ِูŠุฏًุง ۗ ูˆَู…َุง ุฌَุนَู„ْู†َุง ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉَ ุงู„َّุชِูŠ ูƒُู†ْุชَ ุนَู„َูŠْู‡َุง ุฅِู„َّุง ู„ِู†َุนْู„َู…َ ู…َู†ْ ูŠَุชَّุจِุนُ ุงู„ุฑَّุณُูˆู„َ ู…ِู…َّู†ْ ูŠَู†ْู‚َู„ِุจُ ุนَู„َู‰ٰ ุนَู‚ِุจَูŠْู‡ِ ۚ ูˆَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ู„َูƒَุจِูŠุฑَุฉً ุฅِู„َّุง ุนَู„َู‰ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู‡َุฏَู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ۗ ูˆَู…َุง ูƒَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„ِูŠُุถِูŠุนَ ุฅِูŠู…َุงู†َูƒُู…ْ ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุจِุงู„ู†َّุงุณِ ู„َุฑَุกُูˆูٌ ุฑَุญِูŠู…ٌ

"Dan tidaklah kami menjadikan kiblat yang dahulu engkau menghadapnya kecuali supaya kami mengeathui siapa yang mengikuti rasul dari orang-orang yang murtad, dan sungguh ini adalah berat kecuali bagi orang-orang yang Allah berikan hidayah dan tidaklah Allah subhanahu wata'ala menyia-nyiakan keimanan kalian, sesungguhnya Allah maha penyantun dan penyayang bagi manusia" (Q.S. Al-Baqoroh : 143)

Wednesday, November 4, 2020

Halaqah 63 ~ Awal Mula Disyariatkan Jihad

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 63 ~ Awal Mula Disyariatkan Jihad

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 63 ~ Awal Mula Disyariatkan Jihad

Tujuan jihad di dalam Islam adalah untuk membebaskan manusia dari penghambaan kepada selain Allah menuju ke penghambaan kepada Allah saja rabul 'alamin. Allah berfirman:

ูˆَู‚َุงุชِู„ُูˆู‡ُู…ْ ุญَุชَّู‰ٰ ู„َุง ุชَูƒُูˆู†َ ูِุชْู†َุฉٌ ูˆَูŠَูƒُูˆู†َ ุงู„ุฏِّูŠู†ُ ูƒُู„ُّู‡ُ ู„ِู„َّู‡ِ

"Dan perangilah mereka sehingga tidak ada kesyirikan dan jadilah agama ini semuanya adalah milik Allah"(Q.S. Al-Anfal : 39)

Awal mula disyareatkannya jihad bagi kaum muslimin diarahkan ke sebelah barat kota Madinah. Yang demikian memiliki tiga tujuan

1. Mengancam jalan perdagangan orang-orang Quraisy ke Syam

2. Membuat perjanjian dengan suku-suku dan kabilah-kabilah yang ada di daerah tersebut supaya bisa bekerja sama dalam memerangi orang-orang Quraisy atau minimal mereka netral tidak berpihak, karena pada asalnya kabilah-kabilah tersebut cenderung membela Quraisy dan bekerja sama dengan mereka karena merekalah yang mengamankan perdagangan ke Syam dan setiap tahun kabilah-kabilah tersebut berhaji ke kota Mekah dan orang-orang Quraisy merekalah yang menjadi penduduk kota Mekah, demikian pula mereka cenderung kepada orang-orang Quraisy karena kesamaan aqidah yaitu aqidah berhala yang mereka miliki

3. Tujuannya adalah untuk menampakkan kekuatan kaum muslimin di depan orang-orang yahudi dan sisa-sisa orang musyrikin yang masih ada di kota Madinah

Peperangan pertama dinamakan dengan peperangan Abwa sebuah tempat yang berjarak 24 mil dari kota Madinah. Peperangan yang pertama ini tidak terjadi pertumpahan darah namun mereka berhasil mengadakan perjanjian perdamaian dengan kabilah Dhamrah bin Qinanah. Sebuah pasukan kaum muslimin juga dikirim ke sebuah daerah yang bernama Syaiful Bahr untuk mencegat rombongan dagang orang-orang Quraisy. Dari sinilah orang-orang Quraisy menyadari bahwa perdagangan mereka terancam.

Apa yang dilakukan oleh kaum muslimin bukanlah seperti perampok jalanan karena 

1. Saat itu kaum muslimin sedang berperang dan orang yang sedang berperang dituntut untuk melemahkan musuh baik secara ekonomi maupun kekuatan manusia.

2. Mereka melakkan itu untuk mengambil harta mereka yang dahulu diambil oleh orang-orang Quraisy ketika kaum muslimin meninggalkan kota Mekah dan hijrah ke kota Madinah

Tuesday, November 3, 2020

Halaqah 62 ~ Disyari'atkannya Jihad Fi Sabilillah

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 62 ~ Disyari'atkannya Jihad Fi Sabilillah

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 62 ~ Disyari'atkannya Jihad Fi Sabilillah

 Yang dimaksud dengan Jihad di dalam syareat Islam adalah berperang di jalan Allah untuk meninggikan kalimat Allah. Jihad tidak disyareatkan di Mekah karena saat itu kaum muslimin sedikit dan lemah. Yang diperintahkan saat itu adalah bersabar, menambah keimanan, menjaga ibadah, berdakwah dan tidak diperintahkan untuk mengangkat senjata dan melawan kaum musyrikin. Saat itu mereka masih hidup bersama orang-orang musyrikin tidak memiliki tempat khusus untuk pasukan, yang mereka miliki hanyalah darul arqom sebagai tempat untuk mempelajari agama islam. Dan ini adalah bagian dari hikmah di dalam dakwah seandainya saat itu sudah disyareatkan jihad, niscaya orang-orang Islam akan dihabisi semenjak awal munculnya

Ketika kaum muslimin berhijrah ke kota Madinah, memiliki kekuatan dan kemampuan baik jumlah pasukan maupun senjata dan mereka memiliki daerah sendiri barulah disyareatkan jihad. 

1. Dan tahap pertama disyareatkannya jihad adalah izin untuk membela diri. Allah subhanahu wataรกla berfirman:

ุฃُุฐِู†َ ู„ِู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُู‚َุงุชَู„ُูˆู†َ ุจِุฃَู†َّู‡ُู…ْ ุธُู„ِู…ُูˆุง ۚ ูˆَุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَู„َู‰ٰ ู†َุตْุฑِู‡ِู…ْ ู„َู‚َุฏِูŠุฑٌ

"Diizinkan bagi orang-orang yang diperangi karena mereka didholimi, sesungguhnya Allah maha mampu menolong mereka" (Q.S. Al Haj : 39)

2. Kemudian tahap yang kedua diizinkan kaum muslimin berperang untuk membela diri dan aqidah sebagaimana firman Allah:

ูˆَู‚َุงุชِู„ُูˆุง ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُู‚َุงุชِู„ُูˆู†َูƒُู…ْ ูˆَู„َุง ุชَุนْุชَุฏُูˆุง ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู„َุง ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุนْุชَุฏِูŠู†َ

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian dan janganlah kalian berlebihan, sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebihan" (Q.S. Al-Baqoroh : 190)

3. Dan yang ketiga, diperintahkan kaum muslimin untuk memerangi orang-orang musyrikin dan memulai di dalam berperang supaya semakin tersebar aqidah islamiyah tanpa dihalang-halangi. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ูˆَู‚َุงุชِู„ُูˆู‡ُู…ْ ุญَุชَّู‰ٰ ู„َุง ุชَูƒُูˆู†َ ูِุชْู†َุฉٌ ูˆَูŠَูƒُูˆู†َ ุงู„ุฏِّูŠู†ُ ูƒُู„ُّู‡ُ ู„ِู„َّู‡ِ

"Dan perangilah mereka sehingga tidak ada kesyirikan dan jadilah agama ini semuanya milik Allah" (Q.S. Al-Anfal : 39)

Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ูƒُุชِุจَ ุนَู„َูŠْูƒُู…ُ ุงู„ْู‚ِุชَุงู„ُ ูˆَู‡ُูˆَ ูƒُุฑْู‡ٌ ู„َูƒُู…ْ ۖ ูˆَุนَุณَู‰ٰ ุฃَู†ْ ุชَูƒْุฑَู‡ُูˆุง ุดَูŠْุฆًุง ูˆَู‡ُูˆَ ุฎَูŠْุฑٌ ู„َูƒُู…ْ ۖ ูˆَุนَุณَู‰ٰ ุฃَู†ْ ุชُุญِุจُّูˆุง ุดَูŠْุฆًุง ูˆَู‡ُูˆَ ุดَุฑٌّ ู„َูƒُู…ْ ۗ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ูŠَุนْู„َู…ُ ูˆَุฃَู†ْุชُู…ْ ู„َุง ุชَุนْู„َู…ُูˆู†َ

"Telah diwajibkan atas kalian berperang dan dia adalah sesuatu yang kalian benci dan terkadang kalian membenci sesuatu padahal dia adalah lebih baik bagi kalian dan terkadang pula kalian mencintai sesuatu dan dia adalah jelek bagi kalian dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak mengatahui" (Q.S. Al-Baqoroh : 216)

Jihad disyareatkan sampai hari kiamat, Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengatakan 

...

"Barang siapa yang meninggal dunia dan dia tidak berjihad dan tidak meniatkan dalam dirinya untuk berjihad maka dia meninggal di atas cabang kenifakan" (H.R. Muslim)

Hukum berjihad adalah fardu kifayah kecuali apabila negeri kaum muslimin diserang oleh musuh maka dalam keadaan demikian wajib atas semuanya untuk membela. Jihad sebagaimana ibadah-ibadah yang lain memiliki hukum-hukum, aturan-aturan sebagaimana dalam ilmu fiqih kapan disyareatkan kapan tidak, apa syarat-syaratnya, apa rukun-rukunnya, siapa yang dihalalkan darahnya dan siapa yang diharamkan darahnya, maka kewajiban seseorang adalah mempelajari agama Allah azawazal dan tidak beramal kecuali berdasarkan ilmu.

Monday, November 2, 2020

Halaqah 61 ~ Peperangan Bani Quraizhah

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 61 ~ Peperangan Bani Quraizhah

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 61 ~ Peperangan Bani Quraizhah

Setelah diusir orang-orang bani Nadhir masih menyimpan di dalam hati mereka dendam yang besar kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan para sahabatnya. Mereka berusaha memanas-manasi orang-orang musyrikin Quraisy dan ahzab yang terdiri dari orang-orang yahud dan juga yang lain untuk menyerang kota Madinah. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa mereka datang ke kota Mekah dan diantara mereka adalah Salam bin Abil Huqaiq dan Qinanah bin Abil Huqaiq serta Huyaiy bin Akhtof. Kemudian dengan sebab inilah terjadi perang Khandak dimana 10.000 orang-orang kafir yang terdiri dari orang-orang Quraisy, orang-orang Khotofan dan orang-orang yahudi menyerang dan mengepung kota Madinah. Peperangan ini terjadi di bulan Syawal tahun ke-5 Hijriyah.

Setelah terjadi perang Khandak, terjadilah perang bani Qurazhah yaitu di akhir Dzulqo'dah tahun ke-5 Hijriyah. Sebabnya karena bani Quraizhah telah membatalkan perjanjian antara mereka dengan Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Mereka telah membatalkan perjanjian tersebut karena dipanas-panasi oleh Huyaih bin Akhtof diwaktu dimana kaum muslimin dalam keadaan genting dikepung oleh 10.000 pasukan perang dari kalangan orang-orang kafir. Ringkasnya Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengepung bani Qurazhah selama 25 hari setelah itu mereka menyerah dan siap menerima dengan hukum Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.

Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam memutuskan untuk membunuh laki-laki mereka dan ditawan wanita dan anak-anak mereka sebagai balasan bagi orang-orang yang telah berkhianat dan bekerja sama dengan musuh. Pengkhianatan mereka kepada kaum muslimin akibatnya bisa fatal karena akibat dari pengkhianatan tadi adalah terbunuhnya kaum muslimin dan diambilnya harta mereka dan ditawan wanita dan anak-anak mereka. Oleh karena itu bani Quraizhah dihukum dengan yang semisalnya sebagai balasan yang setimpal bagi mereka.