Thursday, November 5, 2020

Halaqah 64 ~ Perpindahan Kiblat

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 64 ~ Perpindahan Kiblat

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 64 ~ Perpindahan Kiblat

Nabi Shallallahu alaihi wassalam dahulu ketika di Mekah melakukan shalat dengan menghadap ke arah Baitul Maqdis dan menjadikan Ka'bah antara beliau dengan Baitul Maqdis. Ketika beliau hijrah ke kota Madinah, beliau shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama kurang lebih 16 bulan. Orang-orang Anshar, mereka shalat menghadap ke Baitul Maqdis kurang lebih 3 tahun, dan pada pertengahan bulan Rajab tahun  ke-2 Hijriyah yaitu 2 bulan sebelum terjadinya perang Badr terjadilah perpindahan kiblat.

Orang-orang yahudi ketika melihat Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan para sahabatnya shalat menghadap ke Baitul Maqdis mereka bergembira, mereka mengatakan sambil mengejek "Muhammad menyelisihi kita tetapi dia mengikuti kiblat kita". Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam berharap wahyu turun dan beliau berkeinginan seandainya kiblat berubah menjadi ke arah ka'bah. Allah pun mengabulkan keinginan beliau. Allah Subhanahu wata'ala berkata:

ู‚َุฏْ ู†َุฑَู‰ٰ ุชَู‚َู„ُّุจَ ูˆَุฌْู‡ِูƒَ ูِูŠ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ ۖ ูَู„َู†ُูˆَู„ِّูŠَู†َّูƒَ ู‚ِุจْู„َุฉً ุชَุฑْุถَุงู‡َุง ۚ ูَูˆَู„ِّ ูˆَุฌْู‡َูƒَ ุดَุทْุฑَ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏِ ุงู„ْุญَุฑَุงู…ِ ۚ ูˆَุญَูŠْุซُ ู…َุง ูƒُู†ْุชُู…ْ ูَูˆَู„ُّูˆุง ูˆُุฌُูˆู‡َูƒُู…ْ ุดَุทْุฑَู‡ُ  

"Sungguh kami telah melihat bulak-baliknya wajahmu ke arah atas maka sungguh kami akan memalingkan wajahmu ke arah kiblat yang engkau ridhai maka pailngkanlah wajahmu ke arah Al-Masjidil Haram dan dimanapun kalian berada maka hendaklah kalian hadapkan wajah-wajah kalian ke arahnya"(Q.S. Al-Baqoroh : 144)

Ibnu Hajar rahimahullah di dalam fathul bari menyebutkan setelah mengumpulkan beberapa riwayat bahwa shalat menghadap ke Ka'bah yang pertama yang beliau lakukan adalah shalat dhuhur di Masjid Bani Salimah atau yang sekarang dikenal dengan Masjid Kiblatain. Dan shalat menghadap ke Ka'bah yang pertama yang beliau lakukan di Masjid Nabawi adalah shalat ashar. Adapun di Quba maka penduduk Quba melakukan shalat pertama menghadap Ka'bah adalah ketika shalat subuh.

Perpindahan kiblat ini membuat orang yahudi marah, mereka mengatakan bahwa kebaikan adalah dengan menghadap ke arah Baitul Maqdis, maka Allah menurunkan firmanNya 

 ู„َูŠْุณَ ุงู„ْุจِุฑَّ ุฃَู†ْ ุชُูˆَู„ُّูˆุง ูˆُุฌُูˆู‡َูƒُู…ْ ู‚ِุจَู„َ ุงู„ْู…َุดْุฑِู‚ِ ูˆَุงู„ْู…َุบْุฑِุจِ ูˆَู„َٰูƒِู†َّ ุงู„ْุจِุฑَّ ู…َู†ْ ุขู…َู†َ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุงู„ْูŠَูˆْู…ِ ุงู„ْุขุฎِุฑِ ูˆَุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉِ ูˆَุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ูˆَุงู„ู†َّุจِูŠِّูŠู†َ

"Bukanlah kebaikan itu kalian memalingkan wajah-wajah kalian ke arah timur dan barat akan tetapi kebaikan adalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan para malaikat dan kitab serta para nabi" (Q.S. Al-Baqoroh : 177)

Dan mereka bertanya-tanya apa yang memalingkan Muhammad dan para shabatnya dari Baitul Maqdis maka Allah menurunkan firmannya 

ุณَูŠَู‚ُูˆู„ُ ุงู„ุณُّูَู‡َุงุกُ ู…ِู†َ ุงู„ู†َّุงุณِ ู…َุง ูˆَู„َّุงู‡ُู…ْ ุนَู†ْ ู‚ِุจْู„َุชِู‡ِู…ُ ุงู„َّุชِูŠ ูƒَุงู†ُูˆุง ุนَู„َูŠْู‡َุง ۚ ู‚ُู„ْ ู„ِู„َّู‡ِ ุงู„ْู…َุดْุฑِู‚ُ ูˆَุงู„ْู…َุบْุฑِุจُ ۚ ูŠَู‡ْุฏِูŠ ู…َู†ْ ูŠَุดَุงุกُ ุฅِู„َู‰ٰ ุตِุฑَุงุทٍ ู…ُุณْุชَู‚ِูŠู…ٍ

"Maka akan berkata orang-orang yang bodoh diantara manusia apa yang memalingkan mereka dari kiblat mereka yang dahulu mereka menghadapnya, katakanlah wahai Muhammad milik Allah timur dan juga barat, Allah memberikan petunjuk siapa yang dikehendaki kepada jalan yang lurus" (Q.S. Al-Baqoroh : 142)

Diantara hikmah dipindahkannya kiblat adalah untuk ujian bagi orang-orang yang beriman apakah mereka mengikuti Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam atau tidak, Allah subhanahu wata'ala mengatakan:

ูˆَูƒَุฐَٰู„ِูƒَ ุฌَุนَู„ْู†َุงูƒُู…ْ ุฃُู…َّุฉً ูˆَุณَุทًุง ู„ِุชَูƒُูˆู†ُูˆุง ุดُู‡َุฏَุงุกَ ุนَู„َู‰ ุงู„ู†َّุงุณِ ูˆَูŠَูƒُูˆู†َ ุงู„ุฑَّุณُูˆู„ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุดَู‡ِูŠุฏًุง ۗ ูˆَู…َุง ุฌَุนَู„ْู†َุง ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉَ ุงู„َّุชِูŠ ูƒُู†ْุชَ ุนَู„َูŠْู‡َุง ุฅِู„َّุง ู„ِู†َุนْู„َู…َ ู…َู†ْ ูŠَุชَّุจِุนُ ุงู„ุฑَّุณُูˆู„َ ู…ِู…َّู†ْ ูŠَู†ْู‚َู„ِุจُ ุนَู„َู‰ٰ ุนَู‚ِุจَูŠْู‡ِ ۚ ูˆَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ู„َูƒَุจِูŠุฑَุฉً ุฅِู„َّุง ุนَู„َู‰ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู‡َุฏَู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ۗ ูˆَู…َุง ูƒَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„ِูŠُุถِูŠุนَ ุฅِูŠู…َุงู†َูƒُู…ْ ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุจِุงู„ู†َّุงุณِ ู„َุฑَุกُูˆูٌ ุฑَุญِูŠู…ٌ

"Dan tidaklah kami menjadikan kiblat yang dahulu engkau menghadapnya kecuali supaya kami mengeathui siapa yang mengikuti rasul dari orang-orang yang murtad, dan sungguh ini adalah berat kecuali bagi orang-orang yang Allah berikan hidayah dan tidaklah Allah subhanahu wata'ala menyia-nyiakan keimanan kalian, sesungguhnya Allah maha penyantun dan penyayang bagi manusia" (Q.S. Al-Baqoroh : 143)

No comments:

Post a Comment