Thursday, November 19, 2020

Halaqah 74 ~ Perang Uhud Bagian 02

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 74 ~ Perang Uhud Bagian 02

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 74 ~ Perang Uhud Bagian 02

Diantara pelajaran yang bisa kita ambil dari musyawarah nabi Shallallahu alaihi wassalam dengan para sahabatnya sebelum perang uhud 

1. Seorang pemimpin hendaknya dia meminta pendapat kepada orang-orang yang dia pimpin

2. Apabila seorang pemimpin sudah mengambil keputusan, maka hendaklah dia bertawakal kepada Allah dan tidak ragu-ragu supaya tertanam dalam diri orang-orang yang dia pimpin rasa percaya diri.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman

...

"Bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan dan apabila dirimu sudah berazam atau bertekad maka bertwakalah kepada Allah" (Q.S. Ali Imran : 159)

Berkibarlah bendera perang, satu bendera hitam dan 3 liwa. Liwa yang pertama adalah liwa muhajirin dibawa oleh Mus'ab bin Umair yang nantinya akan diganti oleh Ali bin Abi Thalib setelah terbunuhnya Mus'ab. Liwa yang kedua adalah liwa Al-Aus yang dibawa oleh Usaid bin Hudzair. Dan liwa yang ketiga adalah liwa Al-Khadraj yang dibawa oleh Al-Hubab bin Al-Mundzir.

Terkumpulah 1000 orang, ada diantara mereka yang merupakan orang-orang munafiq. Kaum muslimin hanya memiliki dua kuda dan 100 orang saja yang memakai baju perang. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sendiri memakai dua baju perang untuk menunjukkan bahwa bertawakal kepada Allah bukan berarti meninggalkan sebab. 

Pasukan kaum muslimin bergerak menuju uhud melewati bagian barat dari Al-Harah Asyarkiyah dan ketika mendekati uhud tepatnya di daerah Asyekhoini, Abdullah bin Ubay bin Salul pemimpin orang-orang munafiq menarik diri dari pasukan kaum muslimin bersama 300 orang munafiq dengan alasan bahwa tidak akan terjadi perang. Abdullah ibnu Amr bin Haram berusaha untuk membujuk mereka untuk kembali bergabung bersama kaum muslimin namun mereka tetap tidak mau. Banu Salimah dari suku Khadraj dan banu Haristah dari suku Aus hampir terpengaruh dengan kejadian ini dan pulang ke Madinah namun Allah subhanahu wata'ala menguatkan mereka, Allah berfirman

...

"Ketika dua golongan dari pihak kalian ingin mundur karena takut padahal Allah adalah penolong mereka" (Q.S. Ali Imran : 122)

Allah menyebutkan tentang sebagian hikmah mundurnya orang-orang munafik sebelum perang tersebut yaitu untuk membersihkan barisan kaum muslimin sehingga tidak ada dintara mereka orang-orang yang kelak ketika perang justru membuat kekacauan barisan kaum muslimin dan akan menurunkan semangat perang. Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

...

"Tidaklah Allah meninggalkan orang-orang yang beriman seperti dalam keadaan kalian sekarang ini sehingga Allah membedakan antara yang jelek dengan yang baik" (Q.S. Ali Imran : 179)


No comments:

Post a Comment