Tuesday, November 10, 2020

Halaqah 67 ~ Perang Badr Kubro Bagian 03

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 67 ~ Perang Badr Kubro Bagian 03

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 67 ~ Perang Badr Kubro Bagian 03

Setelah Nabi Shallallahu alaihi wassalam melihat semangat kekompakan dan keberanian para sahabat untuk berperang, mulailah beliau mengatur pasukan. Beliau menunjuk Mush'ab bin Umair sebagai pembawa liwa yang berwarna putih dan memberikan dua royah yang berwarna hitam kepada Ali bin Abi Thalib dan Sa'ad bin Muadz sementara Qios bin Abi Sha'sha'ah di bagian belakang. Yang dimaksud dengan liwa adalah bendera yang besar dan yang dimaksud dengan royah adalah bendera yang kecil.

Orang-orang musyrikin berselisih pendapat sebagian mereka ingin kembali ke Mekah tanpa berperang karena menganggap musuh mereka adalah keluarga mereka sendiri namun Abu Jahl tetap menginginkan untuk berperang, akhirnya pendapatnyalah yang dimenangkan kemudian mereka mengirim mata-mata untuk mengetahui jumlah kaum muslimin. Berkata Abu Jahl

...

"Ya Allah siapa diantara kami yang memutus silaturahim dan datang dengan apa yang kami tidak tahu maka binasakanlah dia besok"

Orang-orang Islam telah sampai ke Badr dan sudah melihat tempat peperangan sebelum kedatangan orang-orang musyrikin. Ali bin Abi Thalib radiallahuanhu menceritakan bahwa pasukan kaum muslimin pada malam tersebut malam tanggal 17 ramadhan bermalam dalam keadaan mereka tertidur sementara di depan mereka dalam jarak yang tidak jauh ada pasukan orang-orang musyrikin. Sempat turun hujan gerimis pada malam tersebut sehingga para sahabat berlindung di bawah pohon sementara Nabi Shallallahu alaihi wassalam di malam tersebut dalam keadaan shalat meminta kepada Allah sampai datang waktu pagi. Diantara doa beliau "Ya Allah seandainya golongan ini binasa maka engkau tidak akan disembah lagi"

Ketika datang waktu fajar maka Beliau Shallallahu alaihi wassalam memanggil para sahabatnya untuk melakukan shalat kemudian beliau mengimami dan setelah itu beliau berbicara dan mengobarkan semangat para sahabat untuk berperang.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

ุฅِุฐْ ูŠُุบَุดِّูŠูƒُู…ُ ุงู„ู†ُّุนَุงุณَ ุฃَู…َู†َุฉً ู…ِู†ْู‡ُ ูˆَูŠُู†َุฒِّู„ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ ู…َุงุกً ู„ِูŠُุทَู‡ِّุฑَูƒُู…ْ ุจِู‡ِ ูˆَูŠُุฐْู‡ِุจَ ุนَู†ْูƒُู…ْ ุฑِุฌْุฒَ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ูˆَู„ِูŠَุฑْุจِุทَ ุนَู„َู‰ٰ ู‚ُู„ُูˆุจِูƒُู…ْ ูˆَูŠُุซَุจِّุชَ ุจِู‡ِ ุงู„ْุฃَู‚ْุฏَุงู…َ

"Ketika Allah mengantukan kalian supaya kalian merasa aman dan menurunkan hujan untuk kalian untuk membersihkan kalian dari waswas shaitan untuk menguatkan hati kalian dan supaya kaki-kaki orang-orang yang beriman tidak goyah" (Q.S. Al-Anfal : 11)

Di pagi hari tanggal 17 Ramadhan beliau mempersiapkan paskan dan menyusun pasukan secara bershaf-shaf dan ini adalah cara yang belum pernah dilakukan oleh orang-orang Arab sebelumnya. Allah subhanahu wata'ala mengatakan:

ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُุญِุจُّ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠُู‚َุงุชِู„ُูˆู†َ ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِู‡ِ ุตَูًّุง ูƒَุฃَู†َّู‡ُู…ْ ุจُู†ْูŠَุงู†ٌ ู…َุฑْุตُูˆุตٌ

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalannya dalam keadaan berbaris mereka seperti bangunan yang kuat" (Q.S. Ash-Shaf : 4)

Dan dengan usulan dari Sa'ad bin Mu'ad radiallahu anhu kaum muslimin membuat kubah yang kecil untuk nabi Shallallahu alaihi wassalam supaya beliau terjaga dan supaya bisa mengatur pasukan dari kubah tersebut

No comments:

Post a Comment