Wednesday, August 19, 2020

Halaqah 28 ~ Ujian Setelah Dakwah Jahriyyah Bagian 01 Dari 02

 📘 Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

🔊  Halaqah 28 ~ Ujian Setelah Dakwah Jahriyyah Bagian 01 Dari 02

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 28 ~ Ujian Setelah Dakwah Jahriyyah Bagian 01 Dari 02

Setelah dakwah Tauhid dengan jahriyah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat mendapatkan ujian berat dan gangguan dari orang-orang musyrikin baik secara fisik maupun cacian. Ketika turun firman Allah 

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. (Q.S. Al-Lahab :1)

Datanglah Ummu Jamil bintu Harf istri dari Abu Lahab dan berkata "orang yang tercela, kami tidak mau dan agamanya kami benci dan perintahnya kami maksiati". Dan saat itu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam duduk di Masjidil Haram bersama Abu Bakar. Hadits ini diriwayatkan oleh Al Humaidi di dalam Musnadnya dan dia adalah hadits yang hasan logoirihi.

Di dalam shohih Al-Bukhari diriwayatkan bahwasannya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda:

"Apakah kalian tidak takjub bagaimana Allah memalingkan dariku celaan orang Quraisy dan laknat mereka? Mereka mencela Muzamam dan melaknat Muzamam sedangkan aku adalah Muhammad"

Makna Muzamam adalah orang yang tercela dan makna Muhmmad adalah orang yang terpuji.

Di dalam dakwah jahriyah ini Nabi Shallallahu alaihi wassalam ingin menunjukkan syiar Islam dan mendakwahi manusia dengan cara shalat di Masjidil Haram sehingga orang-orang musyrikin ingin menghalangi beliau dari tujuan ini.

Berkata Abdullah bin Masud ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berdiri shalat di sisi Ka'bah dan sekelompok orang-orang Quraisy di majelis-majelis mereka tiba-tiba seorang diantara mereka berkata "apakah kalian tidak melihat kepada orang yang sedang riya ini, siapa diantar kalian yang mau pergi ke unta keluarga fulan mengambil kotorannya, darahnya, dan kotoran bekas unta melahirkan mereka, kemudian datang ke sini dan menunggu dan apabila dia bersujud maka meletakkan kotoran tersebut diantara dua bahunya", maka salah seorang diantara mereka pergi dan melakukannya kemudian ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sujud, dia meletakkan kotoran-kotoran tersebut diantara dua bahu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Nabi pun terdiam dalam keadaan sujud mereka tertawa terbahak-bahak sehingga sebagian sempoyongan karena tertawa. Maka sebagian orang mengabarkan ini kepada Fatimah yang saat itu masih gadis kecil, segera Fatimah datang menuju bapaknya dan menghilangkan kotoran dari beliau Shallallahu alaihi wassalam kemudian Fatimah pun mencela orang-orang tersebut. Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam selesai shalat beliau berkata "ya Allah hancurkanlah orang-orang Quraisy, hancurkanlah orang-orang Quraisy, hancurkanlah orang-orang Quraisy" kemudian beliau menyebutkan nama ya Allah hancurkanlah Amr bin Hisyam, Utbah bih Rabiáh, Syaibah bin Rabiáh, Al Walid bin Utbah, Ummayah bin Khalaf, Ukbah bin Abi Muíth, dan Imarah bin Al Walid. Berkata Abdullah bin Masud, "maka demi Allah aku melihat mereka semua mati terkapar pada perang badr kemudian mereka diseret ke sumur terbuka yang ada di Badr kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda "orang-orang yang dibuang di sumur terbuka ini diikuti laknat" (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa yang manaruh kotoran adalah Uqbah bin Abi Muith dan yang menyemangati adalah Abu Jahl (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Dan orang-orang musyrikin sangat terpukul dengan doa ini dan berat bagi mereka karena mereka berkeyakinan bahwa orang yang berdoa di Mekah mustajab. 

Dan perlu diketahui bahwa doa yang diucapkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wassalam bukan karena diganggu tetapi sebabnya karena beliau didustakan dan dimaksiati. Sebagaimana yang kita tahu bahwa beliau Shallallahu alaihi wassalam adalah orang yang paling sabar dalam menghadapi gangguan dakwah bahkan beliau Shallallahu alaihi wassalam sering mendoakan dengan hidayah

No comments:

Post a Comment