Monday, November 12, 2018

Halaqah 01| Muqaddimah Kitab Fiqhu Tarbiyatu Al-Abna

MUQADDIMAH
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحبِهِ أَجْمَعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، وَبَعْدُ

Kaum muslimin rahimakumullāh.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas satu kitāb tentang pendidikan anak dari kitāb Fiqhu Tarbiyatul Abnā wa Thāifatu min Nasha'ihi Al Athibbāi, tentang fiqih mendidik atau membimbing anak-anak dan sebagian nasehat para dokter dalam hal ini, karya Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīdzahullāh Ta'āla. Kitāb ini kami ambil dari penerbit Daru majid Ushaili, percetakan yang pertama tahun 1419 Hijriyyah (1998 Masehi).

Setelah penulis membawakan khutbatul hajjah mulai dari:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ........

"Bahwasanya segala puji bagi Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan kepada-Nya dan kita memohon ampunan-Nya...... "



Kemudian setelah itu bersyahadat bahwasanya: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ( Tidak ada sesembahan yang berhaq untuk disembah kecuali Allāh) dan bersyahadat:  مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ( bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan Allāh Subhānahu wa Ta'āla).

Dan membawakan beberapa ayat yang berkaitan dengam muqaddimah ini,

Kemudian penulis membawakan pengantar bahwa Allāh Subhānahu wa Ta'āla  menciptakan kita (manusia) sekaligus Allāh pun memuliakan kita. Dan Allāh mudahkan mereka semua untuk mendapatkan rejeki yang baik. Dan Allāh utamakan manusia di atas makhluk yang lain.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla  tidak menciptakan manusia dalam keadaan sia-sia dan Allāh Maha Suci dari penciptaan yang sia-sia.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla pun tidak membiarkan mereka (makhluknya) begitu saja dan tidak mungkin bagi haq Allāh Subhānahu wa Ta'āla membiarkan begitu saja. 

Allāh Subhānahu wa Ta'āla ciptakan kita semua adalah dengan tujuan, dengan syari'at yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla bebankan kepada kita semua.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla perintahkan kita, 
Allāh Subhānahu wa Ta'āla larang kita,
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berikan kita anjuran-anjuran (wasi'at-wasi'at),
Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan kita ujian-ujian (musibah) dan hal lainnya.

Kemudian kelak nanti pada hari kiamat Allāh Subhānahu wa Ta'āla akan mengumpulkan kita semua (jin dan manusia) untuk meminta pertanggung jawaban terhadap apa yang telah Allāh Subhānahu wa Ta'āla bebankan kepada kita.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla akan bertanya tentang apa yang telah kita lakukan dari perintah-perintah-Nya dan kenapa kita melanggar dari larangan-larangannya. Semua akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta'āla  pun akan bertanya, apakah kita bersabar terhadap ujian-ujian dan musibah yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla timpakan kepada kita atau tidak?

Di antara hal yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla bebankan kepada kita di dunia ini adalah dalam mendidik dan membimbing keturunan kita dan bagaimana caranya memperbaiki keturunan kita dan berusaha untuk menjaga kondisi yang baik dan menyelamatkan anak keturunan kita dari siksa neraka Jahannam.

Dalam hal ini Allāh Subhānahu wa Ta'āla telah berfirman di dalam surah At Tahrīm ayat 6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malāikat-malāikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allāh terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Allāh Subhānahu wa Ta'āla  pun berfiman didalam surah An Nissā' ayat 11:

يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ ۖ

"Allāh telah wasiatkan kepada kalian tentang anak-anak kalian."

⇒ Maksudnya adalah Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengamanahkan anak-anak kita kepada diri kita.

Ditafsirkan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam sebagaimana dalam Shahīh Bukhāri dan Muslim. Dari Abdullāh bin 'Umar radhiyallāhu ta'āla 'anhumā, Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا 

"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam (kepala Negara) adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut.”

(Hadīts riwayat Bukhāri nomor 2409 dan Muslim nomor 1829)

Dan sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam di dalam shahīh Muslim:

أَنَّ لِوَالِدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا. 

"Dan sesungguhnya anakmu memiliki hak atasmu."

(Hadīts riwayat Muslim nomor 1159)

⇒ Maksudnya anak memiliki haq untuk dipelihara dibimbing dan dididik dengan. pendidikan Islām yang baik.

Maka anak yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla rejekikan kepada kita ini bisa menjadi kesenangan dan juga bisa menjadi fitnah (ujian atau cobaan) yang dengannya Allāh Subhānahu wa Ta'āla menguji seluruh hamba-Nya.

√ Apakah mereka semua akan melaksanakan kewajiban mereka terhadap anak-anak mereka berupa mensyukuri nikmat Allāh dengan diberikannya keturunan (anak-anak) untuk mereka

√ Apakah kita menegakkan hukuman-hukuman dan batasan-batasan syari'at Allāh kepada anak-anak kita bila mereka melampaui batas.

√Apakah kita akan menempuh syarat-syarat dan syari'at yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla  terangkan kepada kita dalam Al Qur'ān maupun sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam terhadap anak-anak kita.

Ini semua tentunya bagi kita (orang yang ingin selamat) terhadap agama dan dunianya memperhatikan masalah ini dan betul-betul mengindahkan perintah Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dengan sebaik-baiknya.

Maka in syā Allāh Subhānahu wa Ta'āla dalam kitāb ini penulis akan membahas sejumlah fiqih dan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan terhadap anak berupa adab, akhlaq, kemudian bagaimana cara berinteraksi dan bergaul bersama anak-anak kita.

Ini semua akan dijelaskan dalam kitāb ini (Fiqhu Tarbiyatul Abnā) yang tentunya tidak lepas dari dalīl-dalīl yang jelas dan benar dari Al Qur'ān dan sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Dan bagaimana petunjuk Beliau dan para shahābat Beliau (radhiyallāhu ta'āla 'anhumu ajma'īn).

Ini sesi pertama yang bisa kami sampaikan semoga bermanfaat.


وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______

🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 04 Rabi’ul Awwal 1440H / 12 November 2018M
👤 Ustadz Arief Budiman, Lc
📗 Kitāb Fiqhu Tarbiyatu Al-Abnā wa Thāifatu min Nashā'ihi Ath-Athibbāi
🔊 Halaqah 01| Muqaddimah
⬇ Download audio: bit.ly/TarbiyatulAbna-01
〰〰〰〰〰〰〰

No comments:

Post a Comment