Tuesday, September 1, 2020

Halaqah 37 ~ Kaum Muslimin Diboikot Di Syi'b Abi Thalib

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.2 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 37 ~ Kaum Muslimin Diboikot Di Syi'b Abi Thalib

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 37 ~ Kaum Muslimin Diboikot Di Syi'b Abi Thalib

Orang-orang Quraisy bersepakat untuk memboykot bani Hasyim yang demikian setelah mereka gagal di dalam membawa kembali orang-orang yang hijrah ke Habasyah ke kota Mekah. Mereka berazam untuk membunuh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Maka bani Abdul Mutholib berusaha keras melindungi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dengan cara memasukan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam di Sya'b mereka dan melindungi beliau di situ. Yang dimaksud dengan Sya'b adalah sebuah tempat diantara dua gunung.

Maka masuklah banu Hasyim semuanya di Sya'b Abu Thalib yang muslim maupun yang kafir pada tahun ke-7 kenabian. Kemudian orang-orang Musyrikin sepakat untuk tidak duduk bersama mereka, tidak berjual beli bersama mereka, tidak masuk ke rumah mereka sampai mereka menyerahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk dibunuh. Merekapun menulis semua itu di sebuah lembaran, banu Hasyim tinggal di Sya'b tersebut selama 3 tahun, mereka ditimpa kelaparan dan kesusahan yang sangat sehingga akhirnya di penghujung tahun ke-3 orang-orang Quraisy saling mencela satu dengan yang lain atas apa yang mereka lakukan kepada bani Hasyim dan merekapun bersepakat untuk membatalkan isi perjanjian

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mendoakan kejelekan untuk orang-orang Quraisy, akhirnya mereka tertimpa kelaparan sehingga memakan bangkai dan kulit. Datanglah Abu Syufyan meminta kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk mendoakan kebaikan bagi mereka dan meminta kepada Beliau Shallallahu alaihi wassalam atas nama kekerabatan. Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam membaca firman Allah 

ูَุงุฑْุชَู‚ِุจْ ูŠَูˆْู…َ ุชَุฃْุชِูŠ ุงู„ุณَّู…َุงุกُ ุจِุฏُุฎَุงู†ٍ ู…ُุจِูŠู†ٍ

ูŠَุบْุดَู‰ ุงู„ู†َّุงุณَ ۖ ู‡َٰุฐَุง ุนَุฐَุงุจٌ ุฃَู„ِูŠู…ٌ

ุฑَุจَّู†َุง ุงูƒْุดِูْ ุนَู†َّุง ุงู„ْุนَุฐَุงุจَ ุฅِู†َّุง ู…ُุคْู…ِู†ُูˆู†َ

ุฃَู†َّู‰ٰ ู„َู‡ُู…ُ ุงู„ุฐِّูƒْุฑَู‰ٰ ูˆَู‚َุฏْ ุฌَุงุกَู‡ُู…ْ ุฑَุณُูˆู„ٌ ู…ُุจِูŠู†ٌ

ุซُู…َّ ุชَูˆَู„َّูˆْุง ุนَู†ْู‡ُ ูˆَู‚َุงู„ُูˆุง ู…ُุนَู„َّู…ٌ ู…َุฌْู†ُูˆู†ٌ

ุฅِู†َّุง ูƒَุงุดِูُูˆ ุงู„ْุนَุฐَุงุจِ ู‚َู„ِูŠู„ًุง ۚ ุฅِู†َّูƒُู…ْ ุนَุงุฆِุฏُูˆู†َ

"Maka tunggulah wahai Rasulullah, hari ketika langit dengan asap yang jelas yang meliputi manusia, inilah azab yang pedih. Wahai Rab kami, singkaplah azab ini, sesungguhnya kami akan beriman, bagaimana mereka ingat sedangkan telah datang kepada mereka rasul yang nyata, kemudian mereka berpaling darinya dan mengatakan dia adalah orang yang diajari lagi gila, sesungguhnya kami akan menyingkap azab dari kalian sedikit, sungguh kalian akan kembali kepada kekufuran" (Q.S. Ad Dukhan : 10 - 15)

Seseorang dari mereka saat itu melihat diantara langit dan bumi seperti bentuk asap, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mendoakan mereka supaya diangkat musibah ini kemudian ternyata mereka pun kembali kepada kekufuran. Hadits ini shohih diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim

No comments:

Post a Comment