Monday, September 21, 2015

Serial Haji Dan Qurban | Qurban Ala Nabi

QURBAN ALA NABI
klik link audio

الحمد لله وكفى والصلاة والسلام على الرسول المصطفى وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أم بعد

Kaum Muslimīn dan Muslimāt rahimanī wa rahimakumullāh,

Diantara ibadah penting yang Nabi ajarkan di bulan Dzulhijjah adalah menyembelih hewan qurban, yang dalam bahasa Arab disebut dengan udh-hiyah.

Dan diantara hadits Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang memberikan kepada kita gambaran bagaimanakah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam ber-qurban adalah:

ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا

"Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam berqurban dengan dua kibasy (domba) yang berwarna putih, yang bertanduk. Nabi menyembelih dua kibas tersebut langsung dengan tangannya. Dan saat menyembelih, Nabi menyebut nama Allãh (mengucapkan bismillāh) dan membaca takbir (Allãhu Akbar). Dan nabi meletakkan kedua kakinya pada bagian di dekat leher binatang tersebut."

(Muttafaqun 'alaiyh, HR. Bukhāri dan Muslim, dari shahābat Anas bin Mālik)


Bapak dan Ibu kaum Muslimīn dan Muslimāt rahimanī wa rahimakumullāh,

Dalam hadits ini shahābat Anas bin Mālik radhiyallāhu 'anhu menceritakan kepada kita bahwasanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam berqurban.

Maka Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bukan hanya memerintahkan untuk berqurban namun Beliau sendiri melaksanakannya.

Maka ibadah qurban (ibadah udh-hiyah) satu hal yang Nabi tuntunkan dengan sunnah Qauliyyah (sabda Beliau) dan sunnah Fi'liyyah (perbuatan Beliau).

Dan tentu Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam tidaklah memilih qurban kecuali qurban yang terbaik.

Maka bagaimanakah qurban yang dilakukan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam?

Shahābat Anas menceritakan kalau Nabi,

⑴ Berqurban dengan 2 ekor kibasy.

Maka hadits ini dalil (menunjukkan) bahwasannya seseorang itu boleh berqurban lebih dari seekor kambing.

Maka seekor kambing itu untuk satu orang dan keluarganya adalah satu hal yang minimal, dan bukan berarti tidak boleh lebih dari satu.

Seandainya seorang kepala rumah tangga berqurban dengan 2 atau 3 ekor kambing maka itu tidak mengapa.

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam berqurban dengan 2 kibasy (domba).

Kemudian, hadits ini menunjukkan bahwasanya,

⑵ Berqurban dengan seekor kambing itu lebih baik daripada sepertujuh sapi.

Sapi itu bisa lebih utama daripada kambing jika seseorang berqurban dengan seekor sapi. Seekor sapi atas nama satu orang maka itu lebih baik daripada seekor kambing.

Adapun jika dibuat perbandingan manakah yang lebih baik seekor kambing ataukah sepertujuh sapi?

Maka jawabannya seekor kambing itu yang lebih baik.

Diantaranya adalah karena itulah qurbannya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam membolehkan berserikat 7 orang dalam seekor lembu (sapi), walau Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam juga tidak pernah berserikat.

Beliau memilih qurban sendiri meskipun hanya seekor kambing atau dua ekor kambing.

Kemudian,

Bapak dan Ibu kaum Muslimīn dan Muslimāt rahmanī wa rahimakumullāh,

Disini Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam berqurban dengan kibasy (domba), oleh karena itu maka,

⑶ Domba yang bagus, yang cakep, yang ganteng lebih baik daripada berqurban dengan kambing biasa, atau biasa disebut oleh sebagian orang dengan sebutan "kambing jawa".

Maka Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam memilih berqurban dengan kibasy.

Dan,

⑷ Warna yang terbaik untuk hewan qurban adalah yg berwarna putih.

Di hadits disebutkan أَمْلَحَيْنِ (amlahayni), milh dengan warna garam (putih sebagaimana putihnya garam)

Demikian pula qurban yang terbaik manakala,

⑸ Dia bertanduksempurna.

Dengan dia bertanduk maka hewan ini akan nampak gagah, cakep dan tampan. Maka ketika semakin bagus tampilan fisik hewan qurban maka itu semakin lebih utama.

⑹ Seekor kambing semakin gemuk dan semakin banyak dagingnya tentu itu satu hal yang lebih baik.

Kemudian disebutkan di hadits:

ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ

"Nabi menyembelihnya secara langsung."

Maka yang lebih afdhal bagi shāhibul qurban adalah,

⑺ Tidak memasrahkan penyembelihan kepada orang lain (dia sendirilah yang menyembelihnya).

Oleh karena itu maka kita perlu berlatih, dengan berlatih maka orang itu bisa menyembelih kambing hewan qurbannya.
Kalau tidak pernah berlatih maka tidak akan pernah bisa.

Oleh karena itu agar ibadah qurban kita lebih afdhal maka hendaknya shāhibul qurban berlatih untuk menyembelih sendiri hewan qurbannya sebagaimana Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menyembelih sendiri hewan qurbannya.

Kemudian Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengajarkan kepada kita dalam hadits ini,

⑻ Tata cara penyembelihan hewan qurban secara khusus dan penyembelihan hewan secara umum.

Saat ketika hendak disembelih maka membaca:

بِسْمِ اللهِ

"Bismillāh"

Dan ini hukumnya wajib.

Dan mengucapkan takbir,

اللهُ أَكْبَرُ

"Allāhu akbar"

Dan ini hukumnya dianjurkan.

Sebelum menyembelih maka ucapkanlah:

بِسْمِ اللهِ اللهُ أَكْبَرُ

"Bismillãhi Allãhu Akbar"

Atau,

بِسْمِ اللهِ وَ اللهُ أَكْبَرُ

"Bismillãhi Wallãhu Akbar"

Dan "Bismillãh" dalam kondisi ini tidak perlu ditambah dengan "Ar-Rahmān" dan "Ar-Rahīm" karena "Ar-Rahmān" dan "Ar-Rahīm" ini menunjukkan kasih sayang Allãh Subhanahu wa Ta'āla.

Dan satu hal yang tidak klop, satu hal yang tidak pas kalau kita sebut 2 nama Allãh tersebut dalam situasi mau menyembelih hewan.

Dan secara praktek pun di hadits yang lain di jelaskan bahwasanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menyembelih hanya dengan mengucapkan "Bismillãh" saja tanpa "Ar-Rahmān" dan "Ar-Rahīm"

Kemudian, diantara hal yang Nabi tuntunkan adalah,

⑼ Menginjakkan kaki di dekat leher binatang yang hendak di sembelih.

Maka kaki kanan diletakkan di leher atau dekat leher binatang yang akan disembelih, itu satu hal yang dituntunkan satu hal yang dianjurkan berdasarkan perbuatan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Maka inilah diantara sedikit gambaran bagaimanakah berqurban ala Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Mudah-mudahan yang sedikit ini menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita sekalian.
________________________


🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 7 Dzulhijjah 1436 H / 21 September 2015 M
📝 Materi Tematik
👤 Ustadz Aris Munandar, SS, MA
🔊 Serial Haji Dan Qurban | Qurban Ala Nabi
⬇ Download Audio
https://drive.google.com/file/d/0B1e0BM9z9hzYeFdYZVk3X0JNV28/view?usp=docslist_apiQurban

Sumber:
Tonton "Serial Haji Dan  06: Qurban Ala Nabi - Ustadz Aris Munandar" di YouTube - https://youtu.be/o7v2s9ZyVvg
➖➖➖➖➖➖➖

No comments:

Post a Comment