Saturday, April 8, 2017

Ayah Ibu, Mereka Butuh Doamu

 AYAH IBU, MEREKA BUTUH DO'AMU


Ayah Ibu......

Ketika melihat anak kita nakal dan bandel, apakah yang kita lakukan?

Tentu sebagian besar dari kita berusaha mencari solusinya, baik dengan membaca buku, browsing melalui internet, menghadiri seminar parenting, atau mengikuti klub parenting ini dan itu.

Tetapi, pernahkah terpikir pada diri kita, bahwa solusi yang paling jitu dan paling penting dalam memperbaiki anak-anak kita adalah …..  mendo'akan mereka.

Ayah Ibu......

Do'a adalah sarana terpenting dalam mendidik anak, sekaligus merupakan hal termudah yang mampu dilakukan kedua orang tua.

Akan tetapi, banyak orang tua yang lalai dari hal ini.

Banyak orang tua yang tertipu dengan kemampuannya, pengetahuannya, amal shālihnya, atau usahanya saja.

Padahal, di tangan Allāh-lah segala urusan.



Dialah yang mampu membolak balikkan hati anak-anak kita, sehingga mereka menjadi shālih atau durhaka.

Siapakah di antara kita yang merasa lebih shālih dan lebih sabar dibandingkan dengan Nabi Nuh alayhissalām?

Namun, ternyata Allāh menguji beliau dengan anak yang kāfir.

Begitulah, di tangan Allāh sajalah kebaikan dan petunjuk.

Ayah Ibu......

Janganlah tertipu dengan keshālihan, kecerdasan, dan kemampuan kita.

Contohlah Nabi Ibrāhīm, kekasih Allāh dan salah satu rasūl ‘ulul azmi, yang tidak pernah merasa sombong dengan keshālihannya.

Sebaliknya, ia tetap berdo'a merendahkan diri di hadapan Allāh untuk keshālihan anak-anaknya, dengan do'a-do'a yang diabadikan dalam Al Qurān:

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

_"Dan jauhkanlah aku dan anakku dari (perbuatan) menyembah patung."_

(QS Ibrāhīm: 35)

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَ تَقَبَّل دُعَاءِ

_"Wahai Rabbku, jadikanlah aku orang yang mendirikan shalāt dan juga keturunanku. Wahai Rabb kami, kabulkanlah do'a kami."_

(QS Ibrāhīm: 40)

Ayah Ibu......

Para salaf dahulu pun sangat bersemangat mendo'akan anak-anak mereka.

Fudhail bin Iyadh rahimahullāh, seorang ulama besar, berdo’a untuk anaknya yang masih kecil:

_"Yā Allāh sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku telah berusaha keras mendidik anakku Ali dan aku tidak mampu, maka didiklah dia untukku."_

Maka Allāh pun mengabulkan do'anya, dan menjadikan Ali bin Fudhail sebagai ulama besar, setara dengan ayahnya.

Begitu pula Said ibnul Musayyab, beliau berkata :

_"Sesungguhnya bila aku ingat anakku dalam shalātku, maka aku akan memperpanjang shalātku.”_

Maksudnya adalah ia memperbanyak do'a untuk anaknya di dalam shalātnya.

Dan berkata juga salah seorang yang shālih kepada anaknya :

_"Wahai anakku, sesungguhnya aku memperbanyak shalātku untukmu."_

Ayah Ibu......

Janganlah pelit untuk mendo'akan kebaikan bagi anak-anak kita, karena do'a kita untuk mereka adalah do'a yang mustajab.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ

_"Ada tiga do'a yang pasti dikabulkan oleh Allāh, tanpa ada keraguan, yaitu : do'a orang yang terzhālimi, do'a orang yang  bepergian jauh (musafir), dan do'a orang tua untuk anaknya."_

(Hadīts Riwayat Ibnu Mājah dan dihasankan oleh Syaikh Al Bāniy rahimahullāh dalam Shāhih Jami’ Ash Shaghir)

Bahkan Rasūlullāh juga menyebutkan dalam hadīts yang lain :

ثلاث دعوات لا ترد دعوة الوالد لولده ، ودعوة الصائم ، ودعوة المسافر

_"Ada tiga do'a yang tidak akan ditolak, yaitu do'a orang tua untuk anaknya, do'a orang yang berpuasa (sampai ia berbuka), dan do'anya musafir."_

(Hadīts Riwayat Abul hasan Al Mahruwiyah dishāhihkan oleh Syaikh Al Bāniy rahimahullāh dalam Shāhih Jami’)

Maka, manfaatkanlah keutamaan ini dengan sebaik-baiknya.

Berdo'alah sebelum, disaat, dan setelah melakukan seluruh usaha pendidikan anak.

Jangan sampai kita baru berdo'a bila kita telah gagal dalam mendidik anak kita!

Ayah Ibu......

Do'akanlah kebaikan untuk anak-anak kita, dan jangan pernah mendo'akan keburukan untuk mereka.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

 لاَ تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَلاَ تَدْعُوا عَلَى أَوْلاَدِكُمْ وَلاَ تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ لاَ تُوَافِقُوا مِنَ اللَّهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ

_"Janganlah kalian mendo'akan keburukan untuk diri kalian sendiri, jangan mendo'akan keburukan untuk anak-anak kalian, dan jangan mendo'akan keburukan untuk harta kalian. Janganlah kalian (berdo'a keburukan) bertepatan dengan waktu dikabulkannya do'a dari Allāh, lalu Allāhpun mengabulkannya untuk kalian"_

(Hadīts Riwayat Muslim, hadīts ini dishāhihkan oleh Syaikh Al Bāniy rahimahullāh dalam Shāhih Al Jami’ Ash Shaghir no. 1500)

Berapa banyak kenakalan, dan kedurhakaan anak sebenarnya adalah akibat dari do'a yang pernah diucapkan orang tuanya sendiri?

Seseorang pernah mengadu pada 'Abdullāh bin Mubarak rahimahullāh tentang anaknya yang durhaka.

Maka Ibnul Mubarak bertanya:

_"Apakah kamu pernah mendo'akan kejelekan untuknya?"_

Ia menjawab, "Iya."

Maka Ibnul Mubarak berkata:

_"Pergilah, karena engkau  sendiri yang telah merusaknya."_

Ayah Ibu......

Kita semua pasti memimpikan ketika kita tua nanti, anak-anak yang dulu mungil dan lemah itu akan mendo'akan kita.

Maka, jadilah contoh bagi mereka dengan banyak mendo'akan mereka.

Biasakanlah mengucapkan do'a bagi mereka, bahkan dalam perkataan sehari-hari.

Bila mereka berbuat baik, biasakanlah mengatakan:

*"Bārakallāhu fīk"*

_(Semoga Allāh memberkahimu)_

Atau:

*"Jazakallāhu khairan"*

_(Semoga Allāh membalasmu dengan kebaikan)_

Sebaliknya, bila mereka berbuat keburukan katakanlah:

*“Hadākallāhu”*

_(Semoga Allāh memberimu petujuk)_

Atau:

 *“Ashlahakallāhu”*

_(Semoga Allāh memperbaikimu)_

Membiasakan do'a dalam perkataan sehari-hari juga mendidik anak untuk memiliki adab yang baik, berlemah lembut dan suka mendo'akan orang lain.

Sebaliknya, gampang memarahi dan melaknat anak akan mendidik mereka menjadi pemarah, kasar dan mudah melaknat pula.

Karena itu Ayah Ibu, tahanlah lisān kita dari kalimat-kalimat yang buruk bagi buah hati kita sendiri.

Contohlah teladan terbaik sepanjang zaman, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang tidak pernah mendo'akan keburukan bagi orang lain.

Dikisahkan bahwa suatu ketika, Thufail bin Amr Ad Dausy dan para shahābatnya datang kepada Nabi, mereka mengadu:

_"Yā Rasūlullāh, sesungguhnya suku Daus bermaksiat dan enggan (untuk taat), maka do'akanlah kecelakaan untuk mereka."_

_Maka Rasūlullāh menjawab:_

_"Yā Allāh berilah petunjuk kepada suku Daus dan datangkanlah mereka dalam keadaan muslim."_

(Hadīts Riwayat Bukhāri dan Muslim)

Yā Allāh, berikanlah kepada kami kelapangan hati dan kemudahan untuk banyak berdo'a bagi kebaikan anak-anak kami….


Ummu Sholeh
@ Madinatul Qur’an
_________________________
🌍 BimbinganIslam.com
Sabtu, 11 Rajab 1438 H / 8 April 2017 M
📗 Ayah Ibu, Mereka Butuh Doamu
_________________________

No comments:

Post a Comment