Friday, April 28, 2017

Materi Tematik | Seputar Bulan Sya'ban (Bagian 6 dari 7)

SEPUTAR BULAN SYA'BĀN BAGIAN 06 DARI 07
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين وصلى الله وسلم مبارك عبده و رسوله نبينا محمد و على آله وصحبه اجمعين أما بعد


Para shahābat BiAS yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Poin yang ke-empat yaitu perbuatan mengada-ada di dalam bulan Sya'bān


◆ Perbuatan mengada-ada di dalam bulan Sya'bān

Maksudnya mengada-ada adalah:

√ Belum ada contohnya.
√ Belum ada syari'atnya.
√ Belum ada dalīlnya.
√ Tidak disyariatkan dalam Islām.

Para shahābat BiAS yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla


Menyebutkan perkara ini bukan,

① Bukan ingin menyalah-nyalahkan kaum muslimin.

② Ingin menasehati kaum muslim jika ada yang keliru, maka kita nasehati karena kita sayang kepada kaum muslim, kita mencintai sesama muslim.

③ Bukan ingin memecah belah di antara kaum muslim bahkan ingin menyatukan kaum muslim beribadah hanya sesuai sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.


Perkara yang mengada-ada di dalam bulan Sya'bān

⑴ Mengkhususkan berpuasa dihari pertengahan bulan Sya'bān atau ibadah di malam hari pertengahan bulan Sya'bān.

Siangnya puasa malamnya ibadah tertentu itu belum ada contohnya. Ini perkara mengada-ada.

Coba perhatikan !


▪ Hadīts Pertama

Ada hadīts yang diriwayatkan oleh Imām Ibnu Mājah, diriwayatkan oleh 'Ali bin Abi Thālib radhiyallāhu Ta'āla 'anhu berkata, diriwayatkan (kata "diriwayatkan" itu biasanya menunjukkan kelemahan), Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَّا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

_Jika pada malam pertengahan bulan Sya'bān, maka malamnya ibadahlah, siangnya berpuasalah, Allāh turun di dalam malam Nishfu Sya'bān sampai terbenam matahari kelangit dunia._

_Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:_

_"Adakah yang minta ampun kepada-Ku, Aku langusng ampuni dia. Adakah yang minta rejeki kepada-Ku, Aku berikan rejeki kepada dia. Adakah seorang yang kena penyakit dia minta sehat kepada-Ku, Aku akan sehatkan dia. Adakah, adakah, adakah, sampai waktu Shubuh."_

(Hadīts Riwayat Ibnu Mājah dan hadīts ini dinilai dhaif oleh Syaikh Al bāniy rahimahullāh)

Hadīts diatas adalah hadīts palsu karena di dalamnya ada perawi yang bernama Abū Bakar bin Abdillāh.

① Imām Bukhāri dan Imām Ahmad mengatakan:

"Ini si Fulān (Abū Bakar bin Abdillāh) sering memalsukan hadīts."

② Imām An Nassāi mengatakan:

"Matrūk, ini perawi ditinggalkan oleh ahli hadīts karena sangat suka memalsukan hadīts."

③ Imām Ibnu Hibban mengatakan

"Dia adalah seorang perawi yang sering meriwayatkan hadīts-hadīts palsu."


Para shahābat BiAS yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Saya sering mengatakan amalan yang mengada-ada dalam Islām dalīlnya tidak lebih dari 3(tiga), yaitu:

⑴ Hadīts palsu
⑵ Hadīts lemah
⑶ Hadīts shahīh tetapi salah penempatan.


▪ Hadīts kedua

Hadīts selanjutnya disebutkan dalam Kitāb Kanzul 'Ummal:

مَنْ أَحْيَى لَيْلَةَ اْلعِيْدَيْنِ وَلَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوْتُ اْلقُلُوْبِ


_"Barangsiapa yang menghidupkan malam ledul 'Adha, Iedul Fitr dan malam Nishfu Sya'bān maka hatinya tidak akan mati ketika hari-hari semua hati mati."_

(Ali Al Hindiy dalam. Kitāb Kanzul 'Ummal)

⇒Derajat hadīts ini:
# Menurut Ibnu Hajar: sanadnya mudtharib (goncang)
# Menurut para ulama, haditsnya lemah karena ada perawi bernama Marwan Bin Salim AlJazarī, karena dia:

① Imām Ahmad mengatakan Marwan bin Salim ini;

"Orang yang tidak bisa dipercaya."

② Imām Ad Daruquthni mengatakan:

"Matrūk, orang ini ditinggalkan hadītsnya."

③ Imam Bukhari:

"Haditsnya mungkar."


▪ Hadīts ketiga

Hadīts ketiga yang mengkhususkan amalan pada malam Nishfu Sya'bān.

Diriwayatkan dari Mu'ādz bin Jabbal radhiyallāhu Ta'āla 'anhu, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

  من احيا الليالى الخمس وجبت له الجنة : ليلة الترويه ,وليلة عرفة , وليلة النحر , وليلة الفطر , وليلة النصف من شعبان

_"Barangsiapa yang menghidupkan 5 (lima) malam maka wajib baginya mendapatkan surga."_

_5 (Lima) malam itu adalah:_

_⑴ Malam hari Tarwiyyah tanggal 7 malam 8._
_⑵ Malam hari 'Arafah malam ke-9 Dzulhijjah._
_⑶ Malam hari 'Iedul Adha._
_⑷ Malam hari 'Iedul Fithr._
_⑸ Malam Nishfu Sya'bān._

⇒Hadīts ini didalamnya ada seorang perawi yang mathrūk bisa dikategorikan hadīts ini adalah hadīts yang maudhu atau lemah sekali.

Kenapa ?

Karena didalamnya ada seorang perawi yang bernama Abdurrahman bin Zaid Al Ambi.

① Yahya bin Said Al Qathan mengatakan:

"Dia (Abdurrahman bin Zaid) tukang dusta."

⇒Bila ada di dalam hadīts seorang perawi dalam sanad perawi khadzab pasti palsu

⑵ Imām An Nassāi mengatakan:

"Matrūk, hadīts ini adalah lemah sekali."

Kemudian didalamnya juga ada seorang perawi Suaid bin Said, dia dhaif (perawi yang lemah).

⇒Jadi cacat dari hadīts ini banyak sekali.

Mudah-mudahan bermanfaat, apa yang baik dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla.


وصلى الله على نبينا محمد والحمد لله  رب العالمين
والسَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
_________________________

🌍 BimbinganIslam.com
Jum'at, 01 Sya'ban 1438 H / 28 April 2017 M
👤 Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc
📔 Materi Tematik | Seputar Bulan Sya'ban (Bagian 6 dari 7)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-Tmk-AZ-SeputarBulanSyaban-06
🌐 Sumber: https://youtu.be/ZCy-iTiDWMg
-----------------------------------

No comments:

Post a Comment