Thursday, March 16, 2017

Materi Tematik | 10 Kiat Berumah Tangga (Bagian 04)

10 KIAT BERUMAH TANGGA (BAGIAN 04)
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
 السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه

Kita lanjutkan pengajian kita.

Diantara perkara yang bisa meningkatkan keharmonisan rumah tangga


_⑶ Biasakan mengalah dalam urusan rumah tangga._

Apabila sudah terjadi perdebatan, seorang suami mengalah sama istrinya. Istripun demikian berusaha mengalah terhadap suaminya. Jangan ikuti ego.

Kita ingat hadīts Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, terkadang kita benar tapi ada baiknya kita mengalah demi keharmonisan rumah tangga.

Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا


_"Aku menjamin istana di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia di atas kebenaran."_

(Hadīts Riwayat Abū Dāwūd nomor 4800)

Misalnya:

Seseorang dengan temannya sedang santai berbicara tiba-tiba berdebat dalam satu permasalahan, dia yakin benar tetapi kalau dia teruskan akan terjadi keributan akhirnya tidak lagi berteman.

Bila dia yakin benar dan mengalah, Allāh akan berikan pahala bahkan dijamin surga oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Bila dengn teman bisa mengalah apalagi dengan istri atau sebaliknya. Bila istri atau suami sedang berdebat baiknya kita mengalah.

Dan saya ingatkan kepada para suami, *kita mengalah kepada istri dalam urusan-urusan di dalam rumah*.

Misalnya:

Suami istri ingin beli sofa atau kursi. Ketika istri mengatakan ingin beli warna unggu lebih baik kita mengalah, padahal kita (suami) suka warna hitam misalnya. Lebih baik suami mengalah.

Kenapa?

Karena yang paling menikmati dalam rumah adalah istri karena istri lebih banyak di rumah. Istrilah yang nanti membersihkan rumah dan suami sering banyak di luar rumah.

Untuk urusan di dalam rumah lebih baik suami mengalah.

Demikian juga istri, bila sudah masalah di luar misalnya suami mengatakan, "Saya ingin punya rumah di sana" maka lebih baik istri mengalah karena ini keputusan suami.

Jadi jangan bersikeras, bila sudah jadi perdebatan maka hendaknya saling mengalah diantara suami dan istri. Dan ingatkah sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

"Aku menjamin istana di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia di atas kebenaran."


_⑷ Saling memberi hadiah._

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

تَهَادُوا تَحَابُّوا

_"Saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling mencintai."_

(Hadīts Riwayat Bukhāri dalam Al Adabul Mufrad nomor 594)

Kalau kita ingin istri lebih sayang kepada kita, belikan hadiah, jangan pelit sama istri. Istri adalah orang di antara orang yang paling utama kita perlakukan dengan baik setelah orang tua kita.

Oleh karenanya belikan hadiah buat istri. Kalau dapat rejeki belikan istri anda hadiah.

Istripun berusaha memberikan hadiah buat suaminya. Kalau suaminya memberi uang jajan misalnya dia simpan sebagian, dia gunakan untuk membelikan hadiah buat suami.


_⑸ Hendaknya mudah memaafkan pasangan._

Kalau pasangan kita salah, kita maafkan. Kalau istri atau suami kita salah kita maafkan dan beri udzur pasangan kita. Jangan suka emosi dengan pasangan.

Oleh karenanya di antara ciri wanita penghuni surga kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ : الوَدُوْدُ، الوَلُوْدُ، العَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا, الَتِي إِذَا غَضِبَ جَاءَت حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا ثُمَّ تَقُوْلُ : لَا أَذُوْقُ غَمْضًا حَتَّى تَرْضَى

_Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang istri-istri kalian yang menghuni surga?_

_Yaitu yang berusaha meraih kecintaan suami (penyayang), yang subur (mudah beranak banyak), serta yang senantiasa kembali kepada suaminya, yaitu jika suaminya marah maka diapun segera datang kepada suaminya dan meletakkan tangannya di tangan suaminya dan berkata:_

_"Wahai suamiku, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak sampai engkau maafkan aku (ridha kepadaku)."_

(HR An Nasāi dalam As Sunan Al Kubra 5/361, Ath Thabrāni dalam Al Awshath 6/11, dishahihkan oleh Syaikh Al Albāni karena syawahidnya (Ash Shahīhah 1/578 no 287), dari shahābat Ka’ab bin ‘Ujrah radhiyallāhu 'anhu)

AL WADŪD adalah seorang wanita yang berusaha meraih kecintaan suaminya.

Dia berusaha dengan sifat dan akhlaqnya yang mulia; dengan ramah dan tutur kata yang indah, berusaha berpenampilan yang menarik agar meraih kecintaan suaminya.

AL WALŪD adalah wnita yang subur yang memberikan keturunan kepada suaminya.

AL AŪD 'ALA ZAWJIHĀ adalah seorang wanita yang senantiasa kembali kepada suaminya.

Ini ciri wanita penghuni surga, bila dia salah dia datang kepada suaminya lantas mengambil tangannya kemudian dia mengatakan, "Wahai suamiku, saya tidak bisa tidur sampai engkau memaafkan saya."

Jadi saya katakan, kalau seorang wanita salah segera meminta maaf, jangan tunda-tunda meminta maaf kepada suaminya.

Yang jadi masalah, wanita ini memiliki sifat egois tidak mau minta maaf, meskipun salah dia ingin suaminya minta maaf.

Apa salahnya dia minta maaf? Padahal suami itu sangat mudah untuk memaafkan, apabila istri minta maaf. Karena dia (suami) tahu istrinya mengakui kesalahan dan dia punya hati yang sangat lembut untuk memaafkan istrinya.

Istri itu memiliki ego yang tinggi oleh karenanya suami harus paham tentang sifat wanita, istri maunya kita mengalah.

Suamipun demikian, suami kalau salah segera meminta maaf kepada istri, jangan ragu meskipun istri kita tidak peduli (cuek), segera kita minta maaf.

Saya ingatkan lagi kepada para lelaki maupun wanita, ada model orang yang mereka susah untuk mengatakan, "Saya minta maaf," kenapa? Karena ego.

Tetapi kalau kita tahu type istri atau suami kita sulit minta maaf maka jangan tunggu dia minta maaf dengan lisannya. Jangan!

Tidak akan berjalan kalau seperti ini caranya, kenapa ?

Karena dia tidak pandai untuk meminta maaf. Yang penting kita lihat sikap dia sudah berubah maka artinya dia sudah meminta maaf.

Contoh:

Seorang suami bersalah kepada istinya (istrinya marah). Suami ini tahu kalau dia salah dan dia merupakan type orang yang sulit untuk meminta maaf.

Kemudian suami ini menelepon istrinya dan mengajak makan malam diluar, ini berarti suaminya meminta maaf tetapi meminta maafnya dengan cara mengajak makan malam keluar.

Jangan tunggu suami mengatakan, "Maafkan saya," karena tidak semua lelaki bisa mengatakan demikian.

Demikian juga wanita, apalagi yang susah untuk meminta maaf? Apabila istri kita salah dan dia tahu kesalahannya, kemudian marah hingga berhari-hari dan tiba-tiba dia mendekati kita berarti dia meminta maaf tetapi dia tidak bisa mengucapkannya, karena ego ada dalam dirinya.

Karena tidak semua orang pandai untuk mengungkapkan (mengucapkan), "Saya minta maaf."

Suami atau istri yang baik mudah untuk memaafkan pasangannya.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
___________________

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 17  Jumadal Akhir 1438 H / 16 Maret 2017 M
👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA
📔 Materi Tematik | 10 Kiat Berumah Tangga (Bagian 04)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-FA-Tmk-10KiatBerumahTangga-04
🌐 Sumber: https://youtu.be/3GwSNVkPSnc
-----------------------------------

No comments:

Post a Comment