Friday, May 19, 2017

Materi Tematik | Meraih Ampunan Di Bulan Ramadhan (Bagian 4 dari 5)

MERAIH AMPUNAN DI BULAN RAMADHĀN, BAGIAN 04 DARI 05
klik link audio

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله نبينا محمد و آله و صحبه ومن وله


Kemudian di antara sebab ampunan di bulan Ramadhān, yaitu:


*⑹ Banyak bershaqadah*

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam paling dermawan di bulan Ramadhān.

Ibnu 'Abbās berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ جِبْرِيلُ ـ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ـ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ،

_"Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhān, ketika bertemu dengan malāikat Jibrīl. Beliau bertemu dengan malāikat Jibrīl setiap malam bulan Ramadhān, kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam."_

(Hadīts Riwayat Bukhāri nomor 3554)


Apakah antum tahu, kenapa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam lebih banyak berinfāq di bulan Ramadhān dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain?

Padahal bulan mulia selain bulan Ramadhān ada 4 bulan harām (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). 4 bulan ini adalah bulan-bulan mulia tetapi mengapa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam lebih rajin berinfāq di bulan Ramadhān?

Al Hafizh Ibnu Rajab menyebutkan rahasia-rahasianya di dalam kitāb Latha'iful Al Ma'arif.
Apa rahasianya?

Di antaranya kata beliau:

_√ Puasa adalah tameng dari api neraka._

Kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

الصَّوْمُ جُنَّةٌ يَجْتَنُّ بِهَا عَبْدِي مِنَ النَّارِ

_"Puasa adalah tameng, seorang hamba menamengi diri dengannya dari api neraka."_

_√ Shaqadah adalah pemadam_

Kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ

_"Dan shaqadah itu memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api."_

(Hadīts Riwayat At Tirmidzi nomor 3973)

Berarti puasa adalah tameng dari api neraka sedangkan sedekah adalah pemadamnya.

Bila antum punya tameng tetapi tidak punya pemadam maka kurang kuat. Atau sebaliknya, antum punya pemadam tetapi tidak punya tameng, masih bisa kena api neraka.

Tetapi bila antum punya keduanya (tameng dan pemadamnya) maka itu menjadi kekuatan yang dahsyat untuk memadamkan api neraka.

Apalagi jika sedekahnya sembunyi-sembunyi, karena kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ

_"Sedekah yang sembunyi-sembunyi bisa memadamkan kemurkaan Allāh Subhānahu wa Ta'āla."_

(Hadīts Riwayat Thabrani)

Kemurkaan Allāh akan padam dengan sedekah secara diam-diam. Bahkan kata para ulamā, kalau orang yang disedekahkannya tidak tahu itu lebih afdhal lagi.

Sebagaimana dalam hadīts Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

 سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

(Hadīts Riwayat Bukhāri nomor 660,1423,6479,6806 dan Muslim nomor 1031)

Jadi ada 7 orang yang akan Allāh beri naungan, di mana tidak ada naungan kecuali naungan Allāh.

Siapa diantaranya?

Di antaranya seseorang yang sedekah lalu dia sembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang di infāqkan oleh tangan kanannya.

Dahulu, seorang ahlul bait yang bernama Zainul Abidin, ketika meninggal dunia dan dimandikan ternyata dipundaknya hitam, lalu yang memandikan ini bertanya kepada istrinya:

"Kenapa pundak suamimu bisa hitam?"

Lalu istrinya berkata:

"Setiap malam suaminya itu memanggul gandum, lalu dia simpan gandum itu di depan rumah orang miskin."

Dan orang miskin tersebut tidak tahu siapa yang menyimpan gandum tersebut, orang miskin tersebut baru tahu setelah Zainal Abidin meninggal dunia, karena setelah itu tidak ada yang mengirimi mereka gandum lagi.

Berbeda dengan kita, terkadang kita menulis infāq yang kita berikan.

Misalnya, infāq dari keluarga Fulān.

Tidak perlu kita beritahu, karena sedekah yang sembunyi-sembunyi itu yang besar pahalanya disisi Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ

_"Sedekah yang sembunyi-sembunyi bisa memadamkan kemurkaan Allāh Subhānahu wa Ta'āla."_

Makanya di bulan Ramadhān ini, kita perbanyak sedekah,  Māsyā Allāh.

Wallāhi, antum sedekah satu butir kurma saja di jalan Allāh, Allāh akan terima kemudian Allāh akan kembangbiakkan menjadi sebesar gunung.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ، وَلاَ يَصْعَدُ إِلَى اللَّهِ إِلاَّ الطَّيِّبُ، فَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ

_"Barang siapa berinfāq dengan separuh biji kurma dari penghasilan yang baik dan tidak ada yang naik kepada Allāh kecuali amal yang baik, maka Allāh menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian mengembangkannya untuk pelakunya sebagaimana salah seorang diantara kalian merawat kuda piaraannya sehingga menjadi sebesar gunung."_

(Hadits riwayat Bukhari nomor 7430)

Kalau antum bisnis modalnya 10.000 (sepuluh ribu), untungnya 10 juta, antum mau tidak?

Terkadang dalam dunia usaha ini mustahil, tapi untuk mendapatkan pahala sedekah bisa, buktinya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan begitu.

Sebutir kurma, dikembangbiakkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjadi sebesar gunung, berapa persen Allāh kembang biakan?

Oleh karenanya di bulan Ramadhān ini kita harus memperbanyak sedekah, walaupun setiap hari antum sedekah hanya 200 rupiah atau 500 rupiah atau 1000 rupiah, namun dengan keikhlāsan dimata Allāh menjadi besar. In syā Allāh

______________________

🌍 BimbinganIslam.com
Jum'at, 22 Sya'ban 1438 H / 19 Mei 2017 M
👤 Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc
📔 Materi Tematik | Meraih Ampunan Di Bulan Ramadhan (Bagian 4 dari 5)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-Tmk-AYBS-MeraihAmpunan-04
🌐 Sumber: https://youtu.be/po6W3TBbsqE
-----------------------------------

No comments:

Post a Comment