Monday, October 1, 2018

Halaqah 010 | Muqaddimah - Muqaddimah Penulis Kitab (Bagian 07)

MUQADDIMAH; MUQADDIMAH PENULIS KITAB  (BAGIAN 7)
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين. وبه نستعين على امور الدنيا والدين. والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء وإمام المرسلين. وعلى اله وصحبه أجمعين من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أمّا بعد.

Sahabat BiAS sekalian, saudara kaum muslimin rahimani wa rahimakumullāh.

Alhamdulilāh, kita telah sampai pada halaqah yang ke-10 dari kitāb "Al 'Aqidah Al Wāsithiyah" (العقيدة الواسطية) karangan Syaikhul Islām Ibnu Taimiyyah.

Sahabat BiAS dan kaum muslimin sekalian.

Syaikhul Islām Ibnu Taimiyyah setelah menjelaskan bahwa kitāb ini (Aqidah wāsithiyah) dikarang untuk menjelaskan aqidah ahlus sunnah wal jamā'ah, thaifah manshūrah, yaitu golongan yang akan ditolong sampai nanti hari kiamat (hari akhir).



Kemudian Syaikhul Islām Ibnu Taimiyyah melanjutkan apa aqidah ahlus sunnah wal jamā'ah itu?

Apa yang dikandung dalam aqidah ahlus sunnah wal jamā'ah?

Kemudian Ibnu Taimiyyah berujar:

وهو الإيمان بالله، و ملائكته و كتبه ورسله والبعث بعد الموت، والإيمان بالقدر خيره وشرِّه

"Aqidah ahlus sunnah adalah beriman kepada Allāh dan beriman kepada malāikat-malaikatnya dan beriman kepada kitāb-kitāb Allāh dan rasūl-rasūl-Nya dan juga beriman dengan hari dibangkitkannya manusia setelah kematian dan beriman dengan taqdir Allāh yang baik dan yang buruk."

⇒ Inilah aqidah ahlus sunnah wal jamā'ah secara umum.

Sedikit sekali ustadz? Hanya enam.

Iya secara umum, tapi nanti setiap bagian, seperti iman kepada Allāh, iman kepada malāikat, setiap ushul iman atau asas iman ini yang sering disebut rukun iman, nanti akan dibahas lebih rinci oleh Ibnu Taimiyyah rahimahullāh di dalam kitābnya ini (terlebih iman kepada Allāh).

Sedangkan rukun-rukun yang lain, disebutkan secara global saja, tapi iman kepada Allāh disebutkan secara detail.

Kita akan menyinggung tentang apa-apa yang dikandung oleh rukun iman.

• Iman kepada Allāh

Seorang muslim tidak berhenti pada mengatakan, "Saya beriman kepada Allāh." Tapi apa yang diimani?

Dalam beriman kepada Allāh:

√ Kita mengimani wujud-Nya atau keberadaan Allāh 'Azza wa Jalla.

√ Kita mengimani bahwa Allāhlah yang memelihara alam ini, (seperti) Allāh yang memberi rizki, Allāh yang menciptakan manusia.

√ Kita mengimani ada hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh Allāh 'Azza wa Jalla (aspek rubūbiyah).

Jadi tidak hanya cukup kita mengimani wujud Allāh saja (Allāh ada). Sementara di sisi lain dia juga menganggap bahwa ada yang bisa mendatangkan hujan selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla, ada yang bisa mendatangkan rizki selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla, maka ini termasuk orang yang tidak beriman (kāfir).

Karena iman kepada Allāh harus mengimani seluruh aspek-aspeknya, yaitu:

⑴ Mengimani adanya Allāh.

⑵ Mengimani rubūbiyah Allāh atau aspek yang hanya bisa dilakukan oleh Allāh seperti memberikan rizki dan sebagainya.

⑶ Mengimani bahwa segala ibadah hanya diperuntukkan bagi Allāh 'Azza wa Jalla, baik itu shalāt, menyembelih, berdo'a, tawakal, takut dan harap hanya untuk Allāh Azza wa Jalla. Ini sering diistilahkan dengan aspek ulūhiyah.

⑷ Mengimani nama-nama Allāh yang husna dan sifat-sifat Allāh.

Sampai di sini halaqah kita, in syā Allāh iman kepada malāikat dan selainnya akan dibahas pada halaqah selanjutnya.


وصلاة وسلم على نبينا محمد و آله وصحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته 

_________

🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 21 Muharram 1440 H / 01 Oktober 2018 M
👤 Ustadz Rizqo Kamil Ibrahim, Lc
📗 ‘Aqidah Al-Wāsithiyyah
🔊 Halaqah 010 | Muqaddimah - Muqaddimah Penulis Kitab (Bagian 07)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-RKI-AqidahWasithiyyah-H010
〰〰〰〰〰〰〰

No comments:

Post a Comment