Tuesday, October 2, 2018

Halaqah 011 | Muqaddimah - Sekilas Tentang Imam Kepada Malāikat Dan Kutub

MUQADDIMAH; SEKILAS TENTANG IMAN KEPADA MALĀIKAT DAN KUTUB
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين


Sahabat BiAS sekalian, saudara muslimin dan muslimat.

Alhamdulilāh, kita telah sampai pada halaqah yang ke-11, kita melanjutkan rangkaian silsilah dari kitāb "Al 'Aqidah Al Wāsithiyah" (العقيدة الواسطية) karangan Syaikhul Islām Ibnu Taimiyyah rahimahullāh.

Pada pertemuan sebelumnya kita membahas perkataan Ibnu Taimiyyah yang menjelaskan tentang salah satu aqidah ahlus sunnah wal jamā'ah adalah mengimani rukun iman yang enam, sebagaimana beliau berujar.

وهو الإيمان بالله، و ملائكته و كتبه ورسله والبعث بعد الموت، والإيمان بالقدر خيره وشرِّه

"Beriman kepada Allāh, dan beriman kepada malāikat-malaikat-Nya, dan beriman kepada kitāb-kitāb Allāh dan rasūl-rasūl-Nya dan juga beriman dengan hari dibangkitkannya manusia setelah kematian dan beriman dengan taqdir Allāh yang baik dan yang buruk."


Iman kepada Allāh telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya, beriman kepada Allāh yaitu kita mengimani empat hal yaitu:

⑴ Mengimani akan wujud Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

⑵ Mengimani ada hal-hal khusus yang hanya bisa dilakukan oleh Allāh Azza wa Jalla atau yang disebut dengan rubūbiyah, (seperti) Allāh yang menurunkan hujan, Allāh yang memberikan rizki, Allāh yang menciptakan manusia dan sebagainya.

⑶ Mengimani ulūhiyah atau mengimani bahwa segala bentuk peribadatan hanya untuk Allāh Azza wa Jalla.

⑷ Mengimani nama-nama dan sifat Allāh 'Azza wa Jalla.

Juga perlu kita ketahui bahwa iman dalam bahasa Arab adalah "tasydiq" atau mempercayai. Namun di dalam syari'at artinya lebih luas yaitu mempercayai dan juga melafazhkan dengan lisan dan melakukan dengan badan.

Jadi tidak cukup dengan mempercayai namun harus muncul dalam lisan dan dalam perbuatan. Itulah iman secara syari'at (iman yang benar)

Dalam halaqah kali ini kita melanjutkan poin berikutnya yaitu beriman kepada malāikat.

• Beriman kepada malāikat

Pembahasan mengenai poin beriman kepada malāikat pada halaqah ini akan dibahas secara singkat karena untuk detailnya akan dibahas nanti pada babnya masing-masing.

Setelah mengucapkan beriman kepada Allāh dan yang merupakan aqidah ahlus sunnah adalah beriman kepada malāikat-malāikat Allāh.

Bagaimana mengimani malāikat Allāh?

Mengimani malāikat Allāh adalah dengan mempercayai, mentasdiq, meyakini, mengimani akan adanya malāikat dan juga mengimani bahwa mereka (para malāikat) adalah hamba-hamba Allāh yang mulia yang selalu menta'ati perintah Allāh 'Azza wa Jalla.

Dan juga mengimani bahwa salah seorang dari mereka ada yang bertugas untuk membawa wahyu (menyampaikan wahyu) kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.

⇒ Minimal mengimani bahwa malāikat adalah hamba Allāh (makhluk) yang memiliki tugas masing-masing sebagaimana dalam Al Qur'ān. Dan salah seorang dari mereka (yaitu) malāikat Jibrīl 'alayhissallām mempunyai tugas menyampaikan wahyu.

Jumlah malāikat banyak, hanya saja yang sampai kepada kita hanya beberapa nama beserta tugas-tugasnya.

Seperti (misalnya):

⑴ Malāikat Jibrīl tugasnya adalah menyampaikan wahyu
⑵ Malāikat Mikail tugasnya adalah menurunkan hujan, dan sebagainya.

Selanjutnya iman kepada malāikat adalah mengimani deskripsi (gambaran) bagaimana sifat-sifat malāikat sebagaimana dijelaskan di dalam Al Qur'ān.

• Beriman kepada kutub (kitāb-kitāb)

Kitāb yang Allāh turunkan banyak tidak hanya lima tetapi yang kita ketahui atau sampai kepada kita adalah:

⑴ Taurāt
⑵ Injīl
⑶ Zabūr
⑷ Shuhuf Ibrāhīm
⑸ Al Qur'ān

Kita harus meyakini bahwa Allāh menurunkan kitāb-kitāb kepada yang Allāh kehendaki, meskipun kita tidak tahu namanya dan kita harus mengimani kitāb-kitāb lain yang diturunkan sebelum diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam seperti Taurāt, Injīl, Zabūr.

Kita harus mengimani keberadaan kitāb Taurāt, Injīl dan Zabūr. Kita harus mengimani bahwa Allāh Subhānahu wa Ta'āla telah menurunkan kitāb-kitāb tersebut, meskipun zaman kekinian kitāb Taurāt, Injīl dan Zabūr sudah banyak mengalami perubahan yang dilakukan oleh pengikut-pengikut nabi yang telah lampau.

Dan juga meyakini bahwa kitāb tersebut adalah benar merupakan cahaya dan jalan hidayah namun semuanya sudah terhapus dengan adanya Al Qur'ān.

Jadi hanya Al Qur'ānlah yang berlaku sebagai yang haq dan jalan hidayah yang harus diimani.

Demikian saja halaqah kali ini.


وصلاة وسلم على نبينا محمد و آله وصحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته 

_________

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 22 Muharram 1440 H / 02 Oktober 2018 M
👤 Ustadz Rizqo Kamil Ibrahim, Lc
📗 ‘Aqidah Al-Wāsithiyyah
🔊 Halaqah 011 | Muqaddimah - Sekilas Tentang Imam Kepada Malāikat Dan Kutub
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-RKI-AqidahWasithiyyah-H011
〰〰〰〰〰〰〰

No comments:

Post a Comment