Monday, February 3, 2020

Halaqah 21 ~ Hidayah Taufik Dan Kesesatan Menurut Ahlus Sunnah

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.9 Beriman Kepada Takdir Allāh
🔊  Halaqah 21 ~ Hidayah Taufik Dan Kesesatan Menurut Ahlus Sunnah
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ála alihi wasohbihi ajmaín

Halaqah yang ke-21 dari silsilah ílmiah beriman dengan takdir Allah adalah tentang Hidayah Taufik Dan Kesesatan Menurut Ahlus Sunnah

Hidayah terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Hidayatul Irsyad

Hidayatul Irsyad adalah bimbingan dan arahan menuju jalan yang benar, hidayah jenis ini dimiliki para nabi dan oarng-orang yang mengikuti para nabi dari kalangan para da'i karena mereka membimbing dan mengarahkan manusia kepada jalan Allah. Allah berfirman:

وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

"Dan sesungguhnya engkau sungguh-sungguh memberikan hidayah kepada jalan yang lurus" (Q.S. Asy Syuro : 52)

Maksudanya adalah membimbing dan mengarahkan menuju jalan yang lurus.

2. Hidayatut Taufiq

Hidayatut Taufiq adalah pembukaan hati dan pelapangan dada untuk menerima kebenaran dan mengamalkannya. Hidaah taufiq ini hanya dimiliki oleh Allah tidak dimiliki oleh nabi dan dai. Allah berfirman:

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

"Sesungguhnya engkau tidak memberikan hidyaah kepada orang yang engkau cintai akan tetapi Allah lah yang memberikan hidayah kepada siapa yang dia kehendaki dan dia lebih mengetahui siapa orang yang mendapatkan petunjuk" (Q.S. Al Qosos : 56)

Hidayah taufiq Allah berikan kepada siapa yang dihendaki dan kesesatan juga Allah berikan kepada siapa yang dikehendaki. Allah berfirman:

كَذَٰلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ

"Demikianlah Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki dan memberikan petunjuk kepada siapa yang dikehendaki" (Q.S. Al Mudatsir : 31)

Barang siapa yang Allah berikan hidayah Taufiq maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang bisa memberikan hidayah. Allah subhanahu wataála berfirman:

مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ

"Barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak akan ada yang memberikan hidayah" (Q.S. Al A'raf : 186)

Dan Allah berfirman:

وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُضِلٍّ

"Dan barang siapa yang Allah berikan hidayah maka tidak ada yang bisa menyesatkan dirinya" (Q.S. Az Zumar : 37)

Dan Rosulullah salallahu álaihi waasalam bersabda:

"Barang siapa yang Allah berikan hidayah maka tidak ada yang menyesatkan dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang memberikan hidayah" (H.R. Muslim)

Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki dengan karunianya dan anugrahnya dan Allah lebih mengetahui siapa diantara hambanya yang berhak untuk mendapatkan petunjuk. Dan Allah menyesatkan siapa yang Allah kehendaki dengan keadilannya dan Allah lebih tahu siapa yang berhak untuk disesatkan. Kesesatan tersebut adalah keadilah Allah dan bukan kedholimannya karena Allah subhanahu wataála telah menegakkan hujjah atas hambanya memberikan kesempatan baginya untuk mengikuti petunjuk Allah diberikan akal untuk berfikir dan memilih diutus kepadanya seorang rosul yang menjelaskan diturunkan kepadanya kitab dan diperlihatkan kepadanya jalan yang lurus. Apabila ia orang yang hilang akalnya atau anak yang belum balig atau orang yang tidur maka tidak ditulis amalanny. Rosulullah salallahu álaihi wasalam bersabda:

"Diangkat pena dari tiga golongan : dari orang yang tidur sampai dia bangun, dan dari anak kecil sampai dia balig, dan dari orang yang gila sampai dia berakal atau sadar" (H.R. An Nasai dan Ibnu majah, Sohih dari Aisah roduallahu anha)

Orang yang belum sampai kepadanya risalah seorang rosul maka tidak akan diadzab. Allah subhanahu wataála berfirman:

"Dan kami tidak akan mengadzab sampai kami mengutus seorang rosul" (Q.S. Al Isro : 15)

Apabila sudah sampai kepada mereka petunjuk dan mereka tidak menerima serta tidak mengamalkan dan memilih durhaka dan maksiat kepada Allah maka Allah akan menyesatkan mereka dan ini adalah keadilan bukan kedholiman.

Allah subhanahu wataála berfirman:

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِلَّ قَوْمًا بَعْدَ إِذْ هَدَاهُمْ حَتَّىٰ يُبَيِّنَ لَهُمْ مَا يَتَّقُونَ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

"Dan tidaklah Allah menyesatkan sebuah kaum setelah memberikan petunjuk kepada mereka sampai Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka takwai, sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu" (Q.S. At Taubah : 115)

Di dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwasannya Allah menyesatkan mereka setelah mereka tidak menerima petunjuk Allah yang sampai kepada mereka

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wasslamau álaikum warahmatullahi wabarakatuh

No comments:

Post a Comment