Thursday, February 6, 2020

Halaqah 24 ~ Buah Beriman Dengan Takdir Allāh Bagian 02 Dari 03

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.9 Beriman Kepada Takdir Allāh
🔊  Halaqah 24 ~ Buah Beriman Dengan Takdir Allāh Bagian 02 Dari 03
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ála alihi wasohbihi ajmaín

Halaqah yang ke-24 dari silsilah ílmiah beriman dengan takdir Allah adalah tentang Buah Beriman Dengan Takdir Allāh Bagian 02 Dari 03

9. Beriman dengan takdir membuahkan semangat yang tinggi di dalam melakukan kebaikan yang berkaitan dengan agama seperti ibadah, menuntut ilmu, berdakwah dan lain-lain.

Orang yang beriman denagn takdir Allah tidak takut celaan orang yang mencela ketika berdakwah, tidak terlalu hancur hatinya ketika melihat orang yang tidak menerima dakwahnya dan dia tidak pamer atau bangga diri ketika melihat orang yang mendapatkan hidayah dengan sebab dirinya karena semua itu sudah ditakdirkan oleh Allah ajawajal.

10. Beriman dengan takdir juga membuahkan semangat yang tinggi di dalam berbuat kebaikan yang berkaitan dengan dunia seperti bekerja yang halal, melakukan aktivitas, yang diperbolehkan dan bermanfaat dan lain-lain. Dan dia tidak mudah menyesal dan berputus asa ketika menghadapi musibah yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

11. Beriman dengan takdir membuahkan ridho terhadap hukum-hukum Allah baik yang berupa hukum-hukum syareat maupun hukum-hukum kauniyah.

12. Beriman dengan takdir membuahkan kebahagiaan dan menghilangkan kesedihan karena dia mengetahui dan yakin bahwa Allah memilih yang terbaik baginya di dalam urusan dunia, agama, dan akhir dari perkaranya. Allah subhanahu wataála berfirman:

"Dan mungkin saja kalian membenci sesuatu dan dia adalah baik bagi kalian dan mungkin saja kalian mencintai sesuatu dan dia adalah jelek bagi kalian dan Allah dialah yang mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui" (Q.S. Al-Baqoroh : 216)

13. Beriman dengan takdir membuahkan keistiqomahan di atas jalan yang lurus baik dalam keadaan mendapatkan nikmat atau tertimpa musibah karena dia akan bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan akan bersabar ketika dia terkena musibah

14. Tidak putus asa dari pertolongan Allah bagaimanapun besarnya fitnah dan banyaknya ujian karena dia yakin bahwa akhir yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa dan ini adalah ketentuan Allah yang sudah Allah tentukan. Allah berfirman:

"Dialah yang telah mengutus rosulnya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk menampakkan agama tersebut di atas seluruh agama dan cukuplah Allah sebagai saksi" (Q.S. Al-Fath : 28)

Dan Allah mengatakan :

"Sesungguhnya kami akan menolong rosul-rosul kami dan orang-orang yang beriman di kehidupan dunia dan ketika bangkit para saksi" (Q.S. Gofir : 51)

15. Menjadikan di dalam diri seorang hamba qonaah atau merasa cukup dengan pemberian Allah ajawajal, tidak rakus terhadap dunia dan tidak meminta-minta kepada orang lain karena dia meyakini bahwa rejeki sudah tertulis dan tidak mungkin orang lain bisa menyampaikan kepadanya sebuah rejeki kecuali apa yang sudah Allah tulis sebelumnya

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wasslamau álaikum warahmatullahi wabarakatuh

No comments:

Post a Comment