Tuesday, February 4, 2020

Halaqah 22 ~ Aliran Yang Menyimpang Di Dalam Masalah Hidayatut Taufiq Dan Penyesatan

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.9 Beriman Kepada Takdir Allāh
🔊  Halaqah 22 ~ Aliran Yang Menyimpang Di Dalam Masalah Hidayatut Taufiq Dan Penyesatan
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ála alihi wasohbihi ajmaín

Halaqah yang ke-22 dari silsilah ílmiah beriman dengan takdir Allah adalah tentang Aliran Yang Menyimpang Di Dalam Masalah Hidayatut Taufiq Dan Penyesatan

Telah menyimpang di dalam masalah ini dua aliran, yaitu Al-Qodariyah dan Al-Jabriyyah. Adapun Al-Qodariyyah maka mereka meyakini bahwa Allah bukanlah yang memberikan hidayah taufiq dan Allah bukanlah yang menyesatkan. Dan mereka mengatakan bahwa makna Allah memberikan hidayah yang datang di dalam dalil seperti di dalam firman Allah:

وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ

"Akan tetapi Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki" (Q.S. Al Qosos : 56)

adalah panamaan orang tersebut dengan orang yang mendapatkan hidayah.

Dan mereka mengatakan bahwa maksud Allah menyesatkan seperti yang datang di dalam firman Allah ajawajal

كَذَٰلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ

"Demikianlah Allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki" (Q.S. Al-Mudatsir : 31)

adalah penamaan orang tersebut dengan orang yang sesat.

Dan ini tentunya bertentangan dengan dalil-dalil yang telah berlalu yang menunjukkan bahwa Allah dialah yang memberikan hidayah taufiq dan dialah yang menyesatkan.

Demikian pula Allah subhanahu wataála telah menjadikan hidayah yang Allah berikan kepada seorang hamba sebagai sebuah karunia dan anugrah, sebagaimana firman Allah:

بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ

"Akan tetapi Allah memberikan anugrah kepada kalian dengan memberikan hidayah kepada keimanan" (Q.S. Al Hujurot : 17)

Seandainya maksud Allah memberikan hidayah adalah hanya penamaan pelakunya dengan orang yang mendapatkan hidayah maka ini tidak dinamakan dengan karunia dan anugrah karena seandainya ini adalah karunia atau anugrah maka kita sebagai makhluq juga memberikan karunia dan anugrah sebab kitapun sebagai makhluq juga menamakan orang tersebut sebagai orang yang mendapatkan hidayah.

Adapun Al-Jabriyyah maka mereka meyakini bahwa Allah memaksa mereka tidak memberikan mereka kehendak, tidak memberikan mereka kemampuan, menghalangi mereka dari sebab-sebab mendapatkan petunjuk dan ini juga bertentangan dengan dalil-dalil yang telah berlalu yang menunjukkan bahwa seorang hamba diberi kehendak dan kemampuan, diberi kesempatan memilih dan ditunjukkan kepadanya jalan yang lurus.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wasslamau álaikum warahmatullahi wabarakatuh

No comments:

Post a Comment