Thursday, April 12, 2018

Halaqah 009 | Muqaddimah - Muqaddimah Penulis Kitab (Bagian 06)

MUQADDIMAH; MUQADDIMAH PENULIS KITAB  (BAGIAN 6)
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى آله وصحبه أجمعين، ومن تبعهم بإحسان الى يوم الدين

Sahabat BiAS sekalian, saudara kaum muslimin rahimani wa rahimakumullāh.

Alhamdulilāh, kita telah sampai pada halaqah yang ke-9 dari kitāb "Al 'Aqidah Al Wāsithiyah" (العقيدة الواسطية)

Pada halaqah sebelumnya kita masuk kepada keterangan Ibnu Taimiyyah akan isi dari kitāb beliau ini, dimana dihalaqah yang ke-8, kita telah mengartikan perkataan Ibnu Taimiyyah, yaitu beliau berujar :

أما بعد: فهذا اعتقاد الفرقة الناجية المنصورة إلى قيام الساعة، أهل السُّنَّة و الجماعة

Amā ba'ad, jadi risalah kitāb ini, adalah kitāb yang memuat 'aqidah firqah an nājiyyah (golongan selamat) al manshūrah (yang senantiasa akan ditolong) sampai hari akhir nanti.


Dan telah kita jelaskan bahwa yang dimaksud dengan hari akhir di sini adalah hari dimana nanti orang-orang berimān, jauh sebelum hari kiamat yang sebenarnya, mereka akan diwafatkan seluruhnya.

Nanti akan ada angin, yang dengan angin itu orang-orang yang berimān akan diwafatkan.

Yang dimaksud:

 الفرقة الناجية المنصورة إلى قيام الساعة

Adalah ahlus sunnah wal jama'ah.

Sahabat BiAS sekalian.

Di halaqah sebelumnya kita telah sama-sama mengkaji apa itu firqah an nājiyyah, apa itu thāifah manshūrah. Maka dipertemuan kita kali ini, kita akan membahas sedikit perkataan Ibnu Taimiyyah di akhir kalimat beliau yaitu :

هم أهل السُّنَّة و الجماعة

"Mereka adalah ahlus sunnah wal jama'ah."

Apa sih ahlus sunnah wal jama'ah ini?

⇒ Mereka adalah golongan yang selamat, secara umum seperti demikian.

Makna umum ahlus sunnah wal jama'ah secara kata perkata?

⇒ Ulamā menjelaskan ahlus sunnah artinya adalah orang-orang yang komitmen di dalam sunnah yang mengikuti sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Yang berjalan di atas sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

• Sunnah

Perlu diperhatikan, sunnah di sini, yang dimaksud adalah sunnah secara umum. Karena sunnah ini artinya tergantung dibahasan apa dia dibicarakan.

Karena sunnah ini memiliki banyak arti, sebagaimana yang kita tahu bahwa bahasa arab sangat luas, maka sunnah di sini jangan diartikan sunnah secara fiqih yaitu sunnah dalam artian: "Kalau dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak mendapat dosa". Bukan itu!

Ketika kita mendengar seorag da'i atau membaca kitāb-kitāb (misalnya):

"Mari kita mengikuti sunnah, mari kita tegakkan sunnah."

Maka sunnah disini yang dimaksud adalah bukan sunnah dalam artian fiqih, tapi sunnah dalam artian yang lebih luas.

Apa itu sunnah dalam artian yang lebih luas?

⇒ Sunnah dalam arti lebih luas adalah:

"Jalan atau pedoman beragama yang dicontohkan (diajarkan) oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, baik hukumnya wajib secara fiqih maupun hukumnya sunnah secara fiqih."

Karena sunnah secara umum mencakup makna wajib secara fiqih dan makna sunnah secara fiqih.

Dalam artian, ketika kita mengatikan ahlus sunnah disini adalah orang-orang yang mengikuti sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, maka maksudnya:

"Mereka mengerjakan perintah-perintah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, baik yang hukumnya wajib maupun yang tidak sampai wajib atau istilahnya sunnah secara fiqih."

• Jamā'ah

Apa itu jamā'ah?

Jamā'ah adalah orang yang senantiasa atau golongan yang bersatu padu di bawah kebenaran.

Banyak sekali perintah-perintah untuk senantiasa bersatu padu dalam kebenaran seperti:

"Alaykum biljamā'ah."

Hendaknya kalian bersama jamā'ah.

Dan sebagainya.

Namun jamā'ah di sini hendaknya tidak diartikan secara tekstual, dalam artian secara bahasa jamā'ah itu artinya segolongan orang yang banyak.

Namun secara syari'at di dalam istilah ahlus sunnah wal jamā'ah, jamā'ahnya bisa bermakna seperti bahasa, bisa juga bermakna orang yang senantiasa komitmen dalam kebenaran meskipun dia sendirian.

Sebagaimana Shahābat Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yaitu Ibnu Mas'ūd radhiyallāhu ta'āla 'anhu pernah berujar:

الجماعة ماوافق الحق؛ وإن كنت وحدك

"Jamā'ah itu sesuai dengan kebenaran, dia bersama kebenaran meskipun engkau sendirian."

Jika orang sendiri tetapi dia berdasarkan Al Qur'ān dan Sunnah, berdasarkan ajaran Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, maka dia juga disebut jamā'ah.

Kalau kita membaca artikel yang mengutip hadīts-hadīts tentang jamā'ah (misalnya):

"Ikutilah jamā'ah maka engkau tidak akan sesat."

Atau dengan hadīts dengan lafazh:

"Sawadhul a'dham."

Sekumpulan orang banyak.

Maka ini tidak serta merta diartikan bahwa mayoritas itu yang benar. Tidak bisa seperti itu!

Maka timbangannya atau ukurannya adalah apakah dia sesuai dengan kebenaran atau tidak. Karena 'sawadhul a'dham" atau jamā'ah atau lafazh-lafazh semisalnya di dalam syari'at artinya lebih luas dari arti bahasa.

Kalau arti bahasa memang dia adalah segolongan orang yang banyak, tetapi secara syari'at artinya bisa segolongan orang yang banyak yang bersatu padu tidak bercerai berai di dalam kebenaran atau orang yang sendirian tetapi dia komitmen dengan kebenaran.

Di dalam hadīts-hadīts Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, tidak ada hadīts yang secara lugas mengatakan, "Ikutilah ahlus sunnah wal jamā'ah." Tidak ada!

Yang ada seperti hadīts yang sering kita dengar dihari Jum'at.

فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافا كثيراا 

"Barangsiapa yang hidup nantinya setelahku maka akan melihat perbedaan yang banyak."

Maka solusinya bagaimana?

Maka Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menjelaskan:

عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين وهل

"Hendaknya kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah-sunnah Khulafā'i rāsyidīn almahdīyin."

Sunnah Khulafā'i rāsyidīn secara umum yaitu jalan atau metode beragama para shahābat atau metode beragama Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, pedoman beragama yang Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam ajarkan mulai dari 'aqidah, akhlaq, ibadah wajib atau sunnah dan sebagainya.

Hendaknya kita berpegang dengan itu semua.

Di sini dikatakan "sunnatiy" tidak disebut "ahlus sunnah" dan sebagainya.

Ini saja yang bisa saya sampaikan.


وصلاة وسلم على نبينا محمد و آله وصحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته 

_______



🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 25 Rajab 1439 H / 12 April 2018 M
👤 Ustadz Rizqo Kamil Ibrahim, Lc
📗 ‘Aqidah Al-Wāsithiyyah
🔊 Halaqah 009 | Muqaddimah - Muqaddimah Penulis Kitab (Bagian 06)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-RKI-AqidahWasithiyyah-H009
〰〰〰〰〰〰〰

No comments:

Post a Comment