Tuesday, July 3, 2018

Materi Tematik | Mengenal Aqidah dan Manhaj (Kaidah 07)

MENGENAL AQIDAH DAN MANHAJ
sumber group telegram

Pembahasan dasar mengenai AQIDAH dan MANHAJ dan dibimbing langsung oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Pembahasan kali ini merujuk kepada buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj salaf dalam masalah tarbiyah dan perbaikan, yang ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan, حفظه الله تعالى

Kaidah yang ke 7 :blossom:

Bahwa mereka mengagungkan seluruh perkara-perkara agama.
Maka mereka menyerukan kepada apa yang di seru oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuai kemampuan.


Manhaj salaf tidak pernah meremehkan perkara masalah apapun dari urusan agama.
Adapun orang yang tidak mengikuti salaf, mereka meremehkan sebagian perkara agama dengan alasan furu’ (cabang) katanya.
Sehingga mereka menganggap bahwa masalah furu’ itu tidak perlu di besar-besarkan.



Sehingga dengan seperti itu mereka tidak menghormati masalah-masalah yang sifatnya furu’.
Masalah-masalah yang mereka anggap sepele, seperti masalah jenggot, masalah isbal dan yang lainnya.

Sedangkan PENGIKUT MANHAJ SALAF TIDAK PERNAH MEREMEHKAN MASALAH-MASALAH AGAMA SEKECIL APAPUN JUGA.

Allah Ta’ala berfirman [QS Al-Baqarah : 208] :

‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah di dalam Islam seluruhnya.”

Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya, jilid 1 halaman 335:
“Allah memerintahkan hamba-hambanya yang beriman yang membenarkan Rasulnya, agar mereka berpegang kepada seluruh tali-tali Islam dan syari’at-syari’atnya.
Dan mengamalkan seluruh perintah-perintahNya. Dan meninggalkan semia larangan-laranganNya. Selama mereka punya kemampuan.”

Allah juga berfirman [QS Al-Hajj : 32]

‎ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

“Siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka itu adalah termasuk ketaqwa’an hati.

Disini Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwa orang yang mengagungkan syiar-syiar Allah, itu adalah menunjukkan ketaqwaan hati. Sedangkan seluruh agama, seluruh yang Allah perintahkan dalam Alqur’an dan di perintahkan oleh Rasul, sekecil apapun itu adalah syiar Allah yang harus kita agungkan.

Allah juga berfirman [QS An-Nur : 15]

‎إِذۡ تَلَقَّوۡنَهُۥ بِأَلۡسِنَتِكُمۡ وَتَقُولُونَ بِأَفۡوَاهِكُم مَّا لَيۡسَ لَكُم بِهِۦ عِلۡمٞ وَتَحۡسَبُونَهُۥ هَيِّنٗا وَهُوَ عِندَ ٱللَّهِ عَظِيمٞ

“Ingatlah ketika kalian mengambilnya dengan lisan-lisan kalian dan kalian mengucapkan dengan mulut-mulut kalian, apa-apa yang tidak ada padanya ilmunya dan kalian menganggap itu hina atau remeh. Padahal itu di sisi Allah besar.”

Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang meremehkan perintah-perintah Allah, syariat Allah yang mereka anggap remeh, maka ini termasuk perkara kemunafikan.

Dan berapa banyak yaa ahowat Islam, perkara-perkara yang di anggap remeh, tapi ternyata…سُبْحَانَ اللّهِ … itu tonggak kebaikkan kaum muslimin.

Contoh misalnya masalah yang berhubungan dengan takjil atau mempercepat/mempergegas berbuka puasa. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Senantiasa umatku diatas kebaikan, selama mereka bergegas berbuka puasa.”

Ini dia masalah meluruskan shaff, ternyata jika kita tidak lakukan itu menyebabkan itu hati kita bercerai berai.
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan Hadits An-Nu’man bin Basyir raddliyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‎ عِبَادَ اللهِ لَتُسَوُنَّ صُفُوْفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوْهِكُمْ

“hai hamba-hamba Allah luruskan shaff-shaff dan kalian atau Allah akan jadikan hati kalian bercerai berai.“

Nah ini Ikhwatul Islam, JADI KITA DI DALAM MENDIDIK ADALAH DIDIKLAH MEREKA DALAM MENGAGUNGKAN SYARIAT-SYARIAT ALLAH SEKECIL APAPUN.
Selama itu adalah perintah Allah dan perintah Rasulnya. Kita mengagungkan Ia.
Jangan menganggap meremeh masalah yang dianggap katanya furu’ (bercabang)

Wallahu a’lam:palm_tree:

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى


Note : catatan pribadi untuk murojaah

No comments:

Post a Comment