Friday, July 6, 2018

Materi Tematik | Mengenal Aqidah dan Manhaj (Kaidah 37)

MENGENAL AQIDAH DAN MANHAJ
sumber group telegram

Pembahasan dasar mengenai AQIDAH dan MANHAJ dan dibimbing langsung oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Pembahasan kali ini merujuk kepada buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj salaf dalam masalah tarbiyah dan perbaikan, yang ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan, حفظه الله تعالى

Kaidah yang ke 37 :blossom:
.
( simak audio di link berikut ) : http://bbg-alilmu.com/archives/37817
.
Orang-orang yang menyelisihi jalan salaf, mereka pasti jatuh kepada sikap ghuluw (berlebih-lebihan) atau kebalikan, yaitu sikap terlalu meremehkan
.
Allah Ta’ala berfirman [QS Al-Ma’idah : 77]
.
‎يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا كَثِيرًا وَضَلُّوا عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ
.
“Hai Ahli Kitab, jangan kalian berlebih-lebihan dalam agama kalian dengan tanpa haq. Dan jangan mengikuti hawa nafsu suatu kaum yang telah tersesat sebelumnya dan menyesatkan banyak manusia dan tersesat dari jalan yang benar.”
..


Di sini Allah menyebutkan bahwa orang-orang ahli kitab itu bersikap ghuluw ( berlebih-lebihan ) dalam agama, maka kita kaum muslimin di larang untuk mengikuti cara beragama mereka yang berlebih-lebihan tersebut.
Demikian pula sikap kebalikan daripada ghuluw yaitu meremehkan,ini pun perkara yang tidak dibenarkan dalam syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala.
.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : “Banyak ahli bid’ah seperti khawarij, rafidhah, qodariyah, jahmiyyah meyakini sebuah keyakinan, sebetulnya itu sesat tapi mereka pandang dari sebuah kebenaran.”
Lalu mereka mengkafirkan orang-orang yang menyelisihi mereka, sehingga mereka ada keserupaan dengan orang-orang ahli kitab.
Dimana mereka, dimana orang-orang ahli kitab itu kufur kepada kebenaran dan zalim kepada makhluk, demikian pula mereka, mereka menyimpang dari kebenaran, bahkan menzalimi orang lain dengan mengkafirkan orang-orang yang tidak setuju dengan pendapatnya.
.
Sementara sudah begitu kata mereka, (kata beliau – Syaikh Al Ubailaan): “sudah begitu mereka yang mengkafirkan orang-orang yang menyelisihinya, tidak memahami dengan benar tentang keyakinan Ahlussunnah wal Jama’ah atau mereka hanya mengetahui sebagiannya saja, sebagiannya lagi tidak faham.”
.
Kalau pun mereka tahu, mereka tidak menjelaskannya kepada manusia bahkan menyembunyikannya.
Nah inilah keserupaan mereka. Berbeda tentunya dengan Ahlussunnah wal Jama’ah.
Ahlussunnah wal Jama’ah mereka orang paling tahu tentang kebenaran dan paling sayang kepada makhluk, Ahlussunnah tidak mudah mengkafirkan orang-orang yang tidak sejalan dengan mereka, kecuali orang-orang yang tentunya dikafirkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
.
Beliau juga berkata, oleh karena itu kamu akan dapati banyak dari mereka (orang-orang ahli bid’ah para pengikut hawa nafsu itu), karena belum jelas kepada mereka petunjuk, maka ia pun mundur ke belakang.
Lalu ia pun sibuk dengan mengikuti syahawat yang menyesatkan dalam perut dan kemaluannya.
Atau syahwat terhadap kedudukan atau hartanya atau yang lainnya.
Kenapa ?
Karena kurangnya keilmuan dan keyakinan mereka.
.
Maka Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda dalam hadits Imam Ahmad : “Sesungguhnya di antara perkara yang paling aku khawatirkan atas kalian, yaitu syahwat yang menyesatkan, pada perut kalian dan kemaluan kalian dan fitnah yang menyesatkan.”
Ibnu Taimiyah mengucapkan itu dalam Majmu Fatawa dalam jilid 12 halaman 467.
.
Oleh karena itulah salaf terdahulu berkata:
.
‎احْذَرُوا فتْنَة الْعَالم الْفَاجِر
.
“hati-hatilah kalian dengan (1) fitnah orang alim yang fajir, yang tidak mengamalkan ilmunya dan (2) fitnah orang yang ahli ibadah tapi bodoh.”
.
Karena fitnah 2 orang ini fitnah untuk setiap orang-orang yang mudah terkena fitnah, sebagaimana kita lihat di zaman sekarang, banyak orang yang mudah terkena subhat, pemikiran yang menyesatkan akibat kurangnya keilmuan mereka.
Sudah dia kurang paham hakikat aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, sudah begitu tasawwur dia.
Penggambarannya dia tentang Ahlussunnah pun juga salah.
Ahkirnya kita dapati setiap Ustadz yang membawakan Alqur’an dan Hadits dianggapnya Ahlussunnah wal Jama’ah, padahal belum tentu keyakinannya sesuai dengan keyakinan Ahlussunnah di wal Jama’ah.
.
Wallahu a’lam :palm_tree:
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.


Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.

Note : catatan pribadi untuk murojaah

No comments:

Post a Comment