Wednesday, July 4, 2018

Materi Tematik | Mengenal Aqidah dan Manhaj (Kaidah 15)

MENGENAL AQIDAH DAN MANHAJ
sumber group telegram

Pembahasan dasar mengenai AQIDAH dan MANHAJ dan dibimbing langsung oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Pembahasan kali ini merujuk kepada buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj salaf dalam masalah tarbiyah dan perbaikan, yang ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan, حفظه الله تعالى

Kaidah yang ke 15 :blossom:

Bahwa dakwah mereka, itu sifatnya tampak kepada manusia seluruhnya, tidak bersifat rahasia, tidak pula mengkhususkan.

Allah berfirman : [QS Yusuf : 108]

‎قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ

“Katakanlah inilah jalanku, aku berdakwah kepada Allah“



‎ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي

“Diatas basiroh aku dan orang-orang yang mengikutiku“

‎ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِين

“Dan mahasuci Allah, tidak aku termasuk orang yang berbuat kesyirikan“

Demikian pula Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam beraabda:

‎لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ

“Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang tampak di atas kebenaran“

Umar bin Abdul Aziz Rahimahullah berkata: “Kalau kamu melihat suatu kaum yang berbisik-bisik dalam agama mereka tanpa keumumman manusia, maka ketahuilah bahwa mereka di atas dasar kesesatan.” ( Ad-Darimi dalam “Sunannya”)

Sa’ad bin Abi Waqqash meriwayatkan dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.
Imam Al-Bukhari berkata: “Bab bagaimana ilmu itu di cabut.”

Dan Umar bin Abdul ‘aziz menulis kepada Abu Bakar bin Hazm, “Lihatlah dari hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam maka tulislah, karena aku khawatir hilangnya ilmu dan hilangnya para ulama.”

“Dan jangan kamu menerima kecuali hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam saja, hendaknya kamu menyebarkan ilmu dan hendaklah kalian duduk sampai di ajari orang-orang yang tidak faham. Karena ilmu tidak akan binasa sampai ia bersifat rahasia.” (Diriwayatkan Imam Al -Bukhari dalam shohinya).

Syaikh Ubailan berkata:
“Mengajarkan ilmu syari’at dan menjelaskan agama kepada manusia harus sifatnya alamiah (terang-terangan) di masjid-masjid dan di tempat-tempat yang bersifat umum, yang bicara untuk mereka agama dan di jelaskan kepada mereka hukum-hukum syari’at supaya seluruh manusia mengambil manfaat dari situ, sehingga menyebarlah kebaikan.”

Inilah makna daripada dakwah mereka yang bersifat umum mengajarkan manusia kebaikan, mengajarkan perkara-perkara agama dan ibadah, demikian pula muamallah, antara yang baik dan tidak.

Maka hendaknya semua ini harus sifatnya terang-terangan, tidak boleh kita mengkhususkan dalam artian rahasia.
Maka kalau itu sifatnya rahasia, ini kata Uman bin Abdul ‘aziz, tanda bahwa mereka diatas KESESATAN

Maka dari itulah yang lebih baik dalam berdakwah itu bukan dengan ngumpet-ngumpet, kajian secara rahasia, tetapi hendaknya kajian itu terang-terangan di masjid-masjid, tempat-tempat umum.

Namun tentunya untuk akhwat, untuk para wanita, karena adanya hadits yang menunjukkan keutamaan mereka untuk di rumah, Syaikh Albani memandang bahwa kajian mereka di rumah itu lebih baik daripada di masjid dan di tempat umum…”kenapa ?”
Karena wanita itu hendaknya mereka tidak banyak keluar dari rumah.

Dan keluarnya wanita itu dari rumah merupakan perkara yang tentunya banyak menebar fitnah.
Walaupun datangnya wanita ke masjid untuk taklim boleh-boleh saja.
Tapi dengan syarat-syarat yang harusnya tentu di perhatikan, seperti:
() TIDAK TABARUJ dan yang lainnya,
(
) TIDAK BERCAMPUR BAUR laki-laki dan wanita dan yang lainnya.

:point_right:🏼 Perkumpulan-perkumpulan rahasia dalam urusan kebaikan dan urusan dakwah itu terlarang dalam Islam… “TIDAK BOLEH“.

:point_right:🏼 Maka kewajiban kita adalah dakwah kita harus terlihat dengan jelas, supaya manusia mengetahui tentang kebenaran ini secara umum.

Wallahu a’lam:palm_tree:

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى


Note : catatan pribadi untuk murojaah

No comments:

Post a Comment