Tuesday, May 17, 2022

Halaqah 2 ~ Tafsir Basmallah dan Hikmahnya Bag 01

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam Bagian Pertama

๐Ÿ”Š  Halaqah 2 ~ Tafsir Basmallah dan Hikmahnya Bag 01

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Bismillahirohmanirrahim

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, washolatu wasalamu ala rosulillah wa ala alihi wa ashabihi waman walah.

Halaqah 2 ~ Tafsir Basmallah dan Hikmahnya Bag 01

Beliau mengatakan Bismillahirohmanirohim

Memulai kitabnya dengan basmalah, pertama mengikuti apa yang dilakukan oleh Allah azawazal di dalam Al Quran, karena ayat yang pertama di dalam Al Quran adalah Bismillahirohmanirohim. Para ulama berselisih pendapat apakah basmalah tersebut adalah ayat yang pertama dari Al Fatihah ataukah ayat yang pertama adalah ayat yang selanjutnya yaitu Alhamdulillahirobilalamin. Dan ini adalah mastalah iztihadiah. Tapi mereka sepakat bahwasannya yang pertama kali Allah sebutkan di dalam Al Quran adalah basmalah.

Oleh karena itu, ini sebuah kitab juga. Al Quran adalah Al Kitab, Dzalikal kitabu laroiba fihi hudal lil muttaqin.

Sebagaimana Allah Subahanahu wataala memulai kitabnya dengan basmalah, maka musonif memulai kitabnya juga dengan basmalah.

Kemudian yang kedua, mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam karena baliau di dalam surat-suratnya kepada para raja yang ada di jaman beliau, mengirim suratnya kepada herokel, kepada qoisor, kepada muqouqos, dan raja-raja yang lain maka beliau memulai kitabnya dengan Bismillahirohmanirohim dan itu adalah risalah sebuah surat yang isinya adalah dakwah. Dan apa yang beliau tulis disini hakekatnya dia adalah risalah yang disini 

Bismillahirohmanirohim min Muhammad Abdillah wa Rasullihi ila Hirakeladzimiruh salamun ali man tabaan huda ama ba'du fa ini ad uka bidiayatil islam aslim taslam yu'tikallahu azroka marotaain. Fain tawalain faina alaika isma al arisiyin, kemudian beliau membaca ya ahlal kitabi taalau ila kalimatin sawain bainana wa bainakum ila qoulihi ishadu bi ana muslimun.

Sahidnya disini beliau memulai kitabnya dengan Bismillahirohmanirohim dan kitab yang ditulis pengarang hakekatnya dia adalah sebuah surat yang ditujukan kepada kita dan dia adalah berisi tentang dakwah karena dakwah terkadang dengan lisan, dan terkadang dengan tulisan. Di sini beliau sedang berdakwah menulis sebuah surat yang isinya adalah dakwah untuk manusia. Karena ini juga adalah surat dakwah maka beliau juga memulai surat dakwah beliau dengan Bismillahirohmanirohim.

Dan hikmah atau faedah dan tentunya Allah Subahanhu wataala lebih mengetahui tentang hikmah danjuga faedahnya memulai kitab dengan Bismillahirohmanirohim yang pertama maksudnya adalah untuk bertabaruk, mencari keberkahan, mencari banyaknya kebaikan. Bagaimana caranya mencari keberkahan, dengan cara memulai kitabnya dengan menyebut nama Allah, karena di dalam Al Quran Allah Subahanahu wataala mensifati namanya dengan keberkahan. Allah mengatakan

Tabaraka ismu robika dzil jalali wal ikrom

Tabarok artinya adalah berbarokah, apa yang berbarokah, nama dari rabmu. Ismu Robik disini adaah mufrod yang disandarkan, mufrod yang diidofahkan, dan mufrod yang disandarkan maka dia faedahnya adalah umum, artinya seluruh nama Allah. Jadi seluruh nama Allah adalah nama yang berbarokah sebagaimana ketika kita memahami firman Allah

wa in taudu nikmatallhi ila tuhsuha

Nikmah satu saja, nikmatallah karena disini mufrod disandarkan maka maksudnya adalah seandainya kalian menghitung nikmat-nikmat Allah, umum, dan disini isim juga disandarkan maka dia yufidul umum berarti seluruh nama-nama Allah adalah nama yang berbarokah, nama yang membawa kebaikan yang banyak. Diantara keberkahannya kalau kita menyebutkan nama Allah di dalam doa maka ini menjadi sebab dikabulkannya doa seseorang.

Walilahil asmaul husna faduhu biha

Diantara keberkahannya, barang siapa yang mengihso, menghafal, memahami maknanya, mengamalkan isinya maka ini menjadi sebab masuknya dia ke dalam surga.

Inna lillahi tisatanwa tisina isman miatan ila wahidan mah ahsoha dokholal janah

Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama (100 kurang satu), barang siapa yang mengihso nama-nama tersebut maka dia akan masuk ke dalam sorga. Menunjukkan bahwasannya nama-nama Allah adalah merupakan nama-nama yang berbarokah, barang siapa yang mengihso nya maka dia akan masuk ke dalam surganya Allah azawazal.

Dan orang yang memahami nama-nama Allah kemudian dia mengamalkan konsekuensi-konsekuensi dari nama-nama tersebut maka dia akan merasakan ketenangan ketentraman di dalam hidupnya

Ala bidzikrillahi tatma inul qulub

Ketahuilah bahwa dengan menyebut nama Allah, maka hati kita akan menjadi tenang. Kalau misal memang kita mengetahui bahwasannya nama-nama Allah adalah nama-nama yang berbarokah maka tentunya kita ingin memulai penulisan kitab dengan nama-nama yang berbarokah tersebut. Kita mengatakan Bismillahirohmanirohim dengan menyebut nama Allah, maka dengan demikian seseorang telah memulai kitabnya ini dengan menyebut nama-nama Allah yang berbarokah. Sehingga dia berharap semoga apa yang ditulis ini menjadi tulisan menjadi kitab yang diberkahi oleh Allah azawazal. Diturunkan di dalamnya berkah, bagaimana diturunkan di dalamnya berkah, menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat dan berfaedah bagi manusia, mudah difahami oleh mereka, tersebar, semangat seseoarang untuk memperlajarinya, semangat seorang guru untuk mengajarkannya kepada orang lain, semangat manusia untuk membeli dan memahami kitab tersebut. Siapa yang menancapkan di dalam hati-hati mereka untuk mempelajarinya, semangat untuk menyebarkannya, tidak lain kecuali adalah karena Allah azawazal. Maka ini adalah kitab yang berbarokah, mudah difahami, banyak orang yang mendapatkan hidayah, diterima oleh manusia, bukan hanya sekedar best seller saja, tapi dia menjadi sebab banyaknya orang mendapatkan hidayah. Mudah difahami dan menjadi sebab banyak diantara manusia yang mereka mendapatkan hidayah dengan sebab kitab tersebut. Itu yang kita inginkan, bahkan termasuk keberkahannya dia adalah keberkahan karena makna berkah adalah banyak manfaatnya dan langgeng, panjang, beliau sudah meninggal semenjak 200 tahun yang lalu, 200 tahun ini bukan waktu yang sebentar, tapi kitabnya terus dipelajari oleh manusia, terus ditahqiq, dihafal, dan mereka semangat menghafal kitab-kitab tersebut. Maka ini menunjukkan keberkahan. Adapun kitab-kitab yang best seller tadi ia mungkin setelah meninggal pengarangnya dia langsung bukan menjadi best seller. Keberkahan yang sebenarnya ketika keberkahan tersebut adalah langgeng baru dinamakan dengan sesuatu yang berbarokah, nah ini yang kita inginkan. Kita ingin mengarang kitab dan kalau dia semakin berbarokah maka akan semakin banyak pahala yang kita dapatkan, sebagaimana di dalam hadits

Iza mata ibnu adam inqotoa anhu amaluhu ila min stalasin

Apabila anak adam meninggal dunia maka akan terputus seluruh amalannya kecuali tiga perkara diataranya adalah ilmun yn tafa ubihi, ilmu yang diambil manfaatnya, ini adalah ilmu yang terus diambil manfaatnya oleh manusia dan ini kalau kita ingin mendapatkan yang demikian caranya adalah dengan menulis. Kalau di zaman sekarang alhamdulillah ada rekaman, kalau zaman dahulu tidak ada cara lain untuk supaya tetap ilmunya ini dimanfaatkan oleh orang kecuali dengan cara menulisnya sehingga para ulama mereka bersemangat untuk menulis, diantaranya ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang terus mengalir pahalanya meskipun ditinggal mati oleh yang memilikinya. Ini adalah termasuk kecerdasan orang yang cerdas itu bukan orang yang hanya sekedar padai dengan ilmu dunia tapi orang yang cerdas sebenarnya adalah orang yang beramal untuk akheratnya, karena dia ingin mendapatkan pahala yang banyak padahal waktunya hanya sempit sebentar umurnya yang sedikit bagaimana dia bisa terus mengalir kepadanya pahala tersebut sementara dia sudah meninggal dunia. 

Alkayisu man dana nafsahu kata nabi Shalallahu alaihi wassalam

wa amila lima ba' dal maut

Orang yang cerdas itu adalah orang yang memuhasabah dirinya dan dia beramal untuk apa yang akan terjadi setelah kematiannya, itu orang yang cerfas


No comments:

Post a Comment