Monday, June 11, 2018

Materi Tematik | Amalan Di Akhir Bulan Ramadhan Bagian 02

AMALAN DIAKHIR BULAN RAMADHĀN, BAGIAN 02
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد

Para sahabat Bimbingan Islām yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Di akhir Ramadhān hendaknya kita;

⑵ Memperbanyak meminta ampun kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Sebagaimana Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā bertanya kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam tentang perkara ini.

Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ  قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى


"Aku pernah bertanya pada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do'a yang mesti kuucapkan?"

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

Berdo'alah!

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

"(Yā Allāh, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku)."

(Hadīts riwayat Tirmidzī nomor 3513 dan Ibnu Mājah nomor 3850. Abū 'Īsā At Tirmidzī mengatakan bahwa hadīts ini hasan shahīh)

Di sini ada satu sifat Allāh Subhānahu wa Ta'āla:  العفو , Allāh Maha Pemaaf kepada hamba-Nya.

Dan Pemaaf ini adalah satu sifat memaafkan dan menghapuskan segala kesalahan hamba-Nya dan menghapuskan efek dari kesalahan tersebut.

Ada sebuah kisah dari Syaikh Abdul Razaq (kisah nyata), tatkala beliau beribadah di masjidil harām beliau melewati sekumpulan pemuda yang sedang menyalakan musik dengan keras.

Kemudian beliau datangi sekumpulan pemuda tersebut dan beliau mengatakan:

"Wahai para pemuda, kalau engkau tidak bisa memakmurkan malam ini dengan ibadah paling tidak matikanlah musik ini."

Kemudian beliau menceritakan (mengajarkan) hadīts Āisyah diatas, beliau mengatakan:

"Ucapkanlah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:
 اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى,"

Para pemuda tersebut sulit mengucapkannya kemudian mereka mengulang lagi, sampai mereka bisa mengucapkan do'a tersebut.

Kemudian kata beliau selang beberapa tahun, beliau tidak ingat lagi kejadian tersebut kemudian beliau berdakwah disalah satu kota di Saudi, kemudian muncullah seorang pemuda dengan (Māsyā Allāh) wajah yang bercahaya kemudian pemuda tersebut mendatangi Syaikh dan mengatakan:

"Wahai Syaikh, kenalkah engkau kepadaku?"

Kemudian Syaikh berkata: "Siapa kamu?"

Pemuda itu berkata:

"Saya adalah pemuda yang pernah engkau nasehati (pemuda itu menceritakan kejadian dimalam tersebut) pemuda itu mengatakan setelah engkau ajarkan do'a itu (اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى) saya ulang-ulang do'a itu dan terasa hati saya tentram dan Alhamdulilāh saya mendapatkan hidayah dan saya belajar akhirnya bisa seperti ini."

Oleh karena itu janganlah kita meremehkan do'a, terutama do'a di akhir Ramadhān. Di akhir Ramadhān kita harus banyak meminta maaf kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.


⑶ Hendaknya kita mengeluarkan segala kemampuan kita untuk beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Sebagaimana hadīts yang telah disebutkan.

 إنما الأعمال بالخواتيم

"Bahwasanya amal itu tergantung pada akhirnya."

(Hadīts riwayat Bukhāri)

Sesungguhnya amal itu standar penilaiannya adalah pada akhirnya dan ini adalah rahmat dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Allāh tidak melihat di awal-awal kekurangan kita, tatkala seorang bersungguh-sungguh di akhir maka Allāh akan menjadikan amalan-amalan diawal diangkat semua.

Disebutkan (di kisahkan) seorang salaf tatkala di akhir waktu kematiannya (sudah mendekati sakaratul maut), beliau berdiri untuk shalāt.

Kemudian tatkala ditanya kepada beliau:

"Dalam keadaan seperti ini engkau (masih) berdiri shalāt?"

Artinya, "Sudah dalam keadaan susah (sakaratul maut), maksudnya istirahat saja lah, bisa shalāt dalam keadaan duduk, shalāt dengan berbaring."

Kemudian dia berkata:

"Kuda itu kalau sudah sampai garis finish dia akan keluarkan segala kekuatan yang dia miliki dan saya sedang mengeluarkan,  kekuatan yang saya miliki dengan nafas saya (saya berlomba dengan nafas saya)."

Oleh karena itu Ikhwān Fīddīn A'ādzaniyallāh wa Iyyakum.

Hari-hari berlalu, Ramadhān berlalu begitu cepat, dan hari ini kita berada di akhir Ramadhān dipenutup bulan Ramadhān.

يا باغِي الخير أَقبل

"Wahai orang-orang yang menginginkan kebaikan, bersungguh-sungguhlah!"

Ini adalah kesempatan kita, kesempatan yang mungkin tidak akan kembali lagi.

Jauhkan dari perbuatan sia-sia, jauhkan perkara-perkara duniawi. Ujian godaan tidak akan pernah berhenti, dunia terus datang sehingga kita selalu sibuk dengan perkara-perkara dunia. Kita lupa untuk membaca Al Qur'ān, lupa untuk beribadah. Kita lupa untuk mendapatkan keuntungan yang besar di bulan Ramadhān ini.

Oleh karena itu, nasehat penutup dibulan Ramadhān ini, bersungguh-sungguhlah di akhir,  penghujung Ramadhān.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla  mengangkat seluruh amalan-amalan kita dan melipat gandakannya. Āmīn

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______
🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 26 Ramadhan 1439 H / 11 Juni 2018 M
👤 Ustadz Fauzan S.T., Lc, M.A.
📔 Materi Tematik | Amalan Di Akhir Bulan Ramadhan Bagian 02
⬇ Download Audio: BiAS-UFz-Tematik-Amalan-DiAkhir-Ramadhan-02
----------------------------------

No comments:

Post a Comment