Wednesday, June 6, 2018

Materi Tematik | Risalah Puasa Nabi Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam Bagian 12

RISALAH PUASA NABI SHALLALLĀHU 'ALAYHI WA SALLAM, BAGIAN 12
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد

Para sahabat Bimbingan Islām yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan kaum muslimin yang berbahagia di manapun anda berada.

Alhamdulilāh, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allāh Subhānahu wa Ta'āla atas kenikmatan bulan Ramadhān yang telah kita rasakan sampai pada detik ini.

Dan di antara ibadah agung yang memiliki keutamaan yang besar adalah bersedakah, bersedekah di bulan Ramadhān tentunya lebih afdhal daripada sedekah di luar bulan Ramadhān.

Karena di bulan Ramadhān ini, Allāh Subhānahu wa Ta'āla melipat gandakan amalan-amalan, Allāh Subhānahu wa Ta'āla pilih bulan Ramadhān menjadi bulan diturunkannya Al Qur'ān.

Sehingga bulan Ramadhān ini memiliki keberkahan dan di dalamnya ada keberkahan beramal di antaranya adalah bersedekah.



Ikhwān Fīddīn A'ādzaniyallāh wa Iyyakum

Bersedekah di bulan Ramadhān juga adalah salah satu wasīlah untuk membantu kaum muslimin di dalam melaksanakan keta'atan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kaum muslimin di bulan Ramadhān wajib berpuasa dan sebagian kaum muslimin mereka tidak memiliki apa-apa sehingga mereka memerlukan bantuan, oleh karena itu bersedekah di bulan Ramadhān memiliki keutamaan ganjaran yang besar karena membantu kaum muslimin di dalam melaksanakan keta'atan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 

Dan di antara apabila seseorang memberikan makan kepada orang-orang yang berbuka sebagaimana di dalam sebuah hadīts bahwasanya orang tersebut akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang berpuasa tadi.

Ini adalah bukti bahwasanya membantu menolong orang-orang di dalam melaksanakan ketaatan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, dia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang melaksanakan keta'atan tersebut.

Di sisi lain, shadaqah ini juga sebagai penutup dari kekurangan-kekurangan atau penyempurna dari kekurangan-kekurangan kita di dalam melaksanakan ibadah puasa. Karena tidak ada seorangpun melainkan pasti dia tidak bisa sempurna di dalam melaksanakan ibadah puasanya.

Oleh karena itu untuk menutup kekurangan atau menyempurnakan ibadah puasa salah satunya adalah dengan banyak kita bersedekah, banyak berinfāq, banyak membantu orang-orang yang membutuhkan terutama di bulan Ramadhān ini, bulan yang penuh berkah bulan dilipat gandakan pahala-pahala.

Shadaqah juga apabila digabungkan dengan berpuasa maka dia termasuk sebab-sebab seseorang masuk kedalam surga, sebagaimana sebuah hadīts Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam beliau bersabda:

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلَامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya. Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata:

"Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?"

Nabi menjawab:

"Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari diwaktu manusia pada tidur."

(Hadīts riwayat Imam Tirmidzi)

Dan ini semua sangat erat kaitannya antara puasa dan juga shadaqah, sehingga ini menjadikan seseorang berhak untuk masuk ke dalam surga Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Oleh karena itu Ramadhān adalah bulan kita berlomba dalam kebaikan, bulan untuk kita meningkatkan keta'atan bulan kita melipat gandakan pahala dan meningkatkan derajat di sisi Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Shadaqah, infāq di bulan Ramadhān adalah salah satu ibadah yang luar biasa, ibadah yang dianjurkan. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadīts, bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, tidak ada yang lebih dermawan dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَـكُوْنُ فِـيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ، وَكَانَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَاهُ فِـيْ كُـّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَـيُـدَارِسُهُ الْـقُـرْآنَ ، فَلَرَسُوْلُ اللّٰـهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْـخَيْـرِ مِنَ الِرّيْحِ الْـمُرْسَلَةِ

"Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhān ketika Jibrīl alayhissallām bertemu dengannya. Jibrīl menemuinya setiap malam Ramadhān untuk menyimak bacaan Al Qur'ānnya. Sungguh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam lebih dermawan daripada angin yang berhembus."

(Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim, dari Ibnu Abbas radhiyallāhu ‘anhumā)

Hadīts ini menunjukkan bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memperbanyak sedekah di bulan Ramadhān adalah bukti yang jelas bahwa sedekah di bulan Ramadhān adalah sedekah yang paling afdhal.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla memudahkan kita untuk banyak bersedekah di bulan ini dan juga bulan-bulan lainnya.


Faedah-faedah sedekah:

Sedekah itu memiliki keutamaan yang besar yang langsung didapatkan oleh pelakunya di dunia dan nanti di akhirat.

⑴ Sedekah itu sebagai penyembuh penyakit yang diderita oleh seseorang. Maka kalau seseorang ingin sembuh maka perbanyaklah sedekah dan buktinya sangat banyak.

Dan disebutkan di dalam sebuah hadīts dari Abī Umamah beliau berkata, bahwasanya Rasūlullāh  shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ

"Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah."

Ini adalah kalam nubuwah perkataan-perkataan nubuwah yang harus kita yakini kita imani, karena yang memberikan kesembuhan adalah Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan Allāh yang menjadikan salah satu sebab kesembuhan adalah dengan seseorang bersedekah.

⑵ Shadaqah juga menyembuhkan penyakit-penyakit yang ada di dalam hati.

Sebagaimana di dalam sebuah hadīts bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tatkala memberikan taujih (nasehat) kepada orang yang mengadu kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tentang kerasnya hatinya.

Maka Rasūlullāh  shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

إِنْ أَرَدْتَ أَنْ يَلِينَ قَلْبُكَ فَأَطْعِمِ الْمِسْكِينَ وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ

"Jika kamu ingin lembut hatimu, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim."

Ini menunjukkan bahwa sedekah membuat hati seseorang lebih bersih, menghilangkan banyaknya penyakit yang ada di dalam hati yang menjadi sebab kerasnya hati seseorang.

⑶ Orang yang banyak bersedekah dia akan dihindarkan dari bala.

Seseorang bila ingin terhindar dari musibah, bencana maka perbanyaklah sedekah, banyak hadīts yang menunjukkan akan hal ini.

⑷ Orang yang bersedekah hartanya akan diberkahi.

يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ

"Allāh akan menghancurkan riba dan Allāh akan menyuburkan sedekah."

(QS Al Baqarah 276)

Seorang yang bersedekah maka akan semakin berkah dan semakin subur hartanya, sebagaimana sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

مَا نَقَّصَ مَالَ عَبْدٍ صَدَقَةٌ

"Harta seorang mukmin tidak akan berkurang lantaran sedekah."

(Hadits riwayat Ahmad)
Dengan kita banyak memberi, Allāh akan semakin banyak memberi ganti dengan ganti yang berlipat-lipat.

Itulah di antara faedah-faedah atau atsar yang didapatkan seseorang tatkala dia memperbanyak sedekah.

Allāh akan ganti, Allāh akan jauhkan dia dari musibah, Allāh akan berkahi hartanya dan nanti di akhirat Allāh Subhānahu wa Ta'āla  akan memberikan naungan dengan sedekahnya.

Bahwasanya seseorang akan berada di bawah naungan sedekahnya, dia akan dipanggil dari pintu khusus yaitu pintu sedekah dan dia akan dijauhkan dari api neraka sebagaimana di dalam hadīts.

اتَّقُوا النَّارَ وَلوْ بِشقِّ تَمْرةٍ

"Jagalah diri kalian dari api neraka meski hanya sedekah dengan sepotong kurma."

Artinya tidak ada alasan untuk sedekah seseorang harus kaya dulu.  Tidak!

Tapi seorang berniat sedekah, apa yang dia mampu maka dia sedekahi.

Inilah faedah-faedah yang didapatkan oleh orang yang bersedekah dan masih banyak faedah lain yang mana Allāh Subhānahu wa Ta'āla berikan kepada orang-orang yang bersedekah lebih daripada ibadah-ibadah yang lainnya.

Terlebih lagi kita berada di bulan Ramadhān, kita berada di bulan yang penuh berkah, kita berada di bulan yang dilipat gandakan amalan.

Maka perbanyaklah kita sedekah, kalau kita tidak punya harta maka dengan senyum adalah sedekah dengan ilmu kitapun bersedekah, membantu orang lain itu juga sedekah. Kita niatkan bersedekah

Apabila kita punya harta, kita membantu orang-orang yang butuh ini akan luar biasa pahalanya berlipat ganda,  in syā Allāh.

Demikian yang bisa disampaikan pada pertemuan kali ini, mudah-mudahan bermanfaat.


وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 21 Ramadhān 1439 H / 06 Juni 2018 M
👤 Ustadz Fauzan S.T., Lc, M.A.
📔 Materi Tematik | Risalah Puasa Nabi Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam Bagian 12
⬇ Download Audio: BiAS-UFz-Tematik-Risalah-Puasa-Nabi-12
----------------------------------

No comments:

Post a Comment