Wednesday, March 27, 2019

Halaqah 03 ~ Wahyu

WAHYU
klik link audio

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah waála alihi washohbihi ajmain

Halaqoh yang ke-3 dari silsilah ilmiah beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang Wahyu

Wahyu secara bahasa adalah pemberitahuan yang cepat dan samar. Di dalam Al-Quran Allah menyebutkan bahwa Allah mewahyukan kepada Ibu nabi Musa álaihi salam untuk menyusui Musa álihi salam, dan Allah mewahyukan kepada lebah untuk membuat sarang, dan Allah menyebutkan bahwa Nabi Zakaria álaihi salam mewahyukan kepada kaumnya dengan isyarat. Dan di dalam Al-Quran, Allah juga menyebutkan bahwasannya Syaiton mewahyukan kepada wali-walinya, maka ini semua dalah wahyu menurut bahasa.

Wahyu secara syariat adalah pemberitahuan Allah kepada para nabiNya dengan apa yang Allah ingin sampaikan kepada mereka baik berupa syareat atau kitab, baik dengan perantara atau tidak dengan perantara, dan wahyu inilah yang merupakan kekhususan para nabi sebagaimana firman Allah


إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ

"Sesungguhnya kami telah wahyukan kepadamu sebagaimana kami telah wahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya" (Q.S. An Nisa : 163)

Wahyu Allah sampaikan kepada para nabi menggunakan tiga cara:

1. Allah langsung mewahyukan ke hati nabi yang diwahyukan seperti sabda Nabi salallahu álaihi wasalam

LAFAZ

"Sesungguhnya ruhhul kudus yaitu Jibril telah meniupkan di dalam hatiku bahwa sebuah jiwa tidak akan meninggal sampai sempurna ajalnya dan sempurna rezekinya, maka hendaklah kalian perbaiki cara mencari rezeki kalian janganlah sampai salah seorang diantara kalian mencari rezeki dengan maksiat karena melihat lambatnya rezeki karena sesungguhnya tidak dicari apa yang ada di sisi Allah kecuali dengan ketaatan kepada-Nya" (H.R. Abu Nuáim dalam Hilyatul Aulia) dan disohihkan syech Al Albani rohimahullah

2. Allah berbicara langsung dengan nabi tersebut dari balik hijab sebagaimana ketika Allah berbicara langsung kepada Nabi Musa álaihi salam sebagaimana dalam firman Allah

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا

"Dan Allah berbicara dengan Musa dengan sebenar-benar pembicaraan" (Q.S. An Nisa : 164)

3. Wahyu tersebut datang dengan perantaraan malaikat sebagaimana turunnya Jibril membawa wahyu dari Allah kepada para nabi dan rosul.

Dalil tiga cara ini adalah firman Allah

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ

"Dan tidaklah Allah berbicara kepada manusia kecuali wahyu yang diwahyukan secara langsung atau berbicara kepadanya dari balik hijab atau Allah mengutus seorang malaikat utusan kemudian malaikat tersebut mewahyukan degan izin Allah apa yang Allah kehendaki sesungguhnya dia maha tinggi lagi maha bijaksana" (Q.S. As Syuro : 51)

Dan Jibril datang kepada nabi dengan membawa wahyu terkadang dengan wujudnya yang asli dan terkadang datang wahyu tersebut seperti kerincingan lonceng dan terkadang Jibril datang menjelma sebagai seorang manusia. Al Harits Ibnu Hisam rodiallahu anhu pernah bertanya kepada rasulullah salallahu álaihi wasalam

LAFAZ

"Wahai rosulullah, bagaimana wahyu datang kepadamu? maka beliau salallahu álaihi wasalam berkata Terkadang datang wahyu kepadaku seperti suara kerincingan lonceng dan inilah yang paling berat bagiku kemudian suara itu pergi dan aku sudah memahami apa yang dia katakan, dan terkadang malaikat menjelma sebagai seorang laki-laki kemudian berbicara kepadaku dan akupun memahami apa yang dia ucapkan" (H.R. Mutafakun Álaih)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wassalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Abdullah Roy di kota Madinah

📘 Silsilah Ilmiyyah 07 Beriman Kepada Kitab-Kitab Allāh
🔊  Halaqah 03 ~ Wahyu
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

No comments:

Post a Comment