Monday, April 29, 2019

Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah

RESUME BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Pengertian Kitab

Kitabun dalam bahasa arab adalah mufrod atau tunggal dari kutubun, Kitab artinya yang ditulis. Kitab-kitab secara syareat adalah kitab-kitab yang Allah turunkan kepada para rosulnya sebagai petunjuk bagi manusia supaya mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akherat.

Al-Qurna, As-Sunnah dan Ijma' kaum muslimin menjukkan tentang wajibnya beriman dengan kitab-kitab Allah. Dan bahwasannya kekufuran dengan kitab-kitab Allah pada hakekatnya adalah kekufuran dengan Allah subhanahu wataála. (Q.S. An Nisa : 136)

Pentingnya Beriman dengan kitab-kitab Allah
  1. Beriman dengan kitab-kitab Allah secara global adalah termasuk pokok-pokok aqidah Islam. Dan merupakan rukun yang ke-3 dari 6 rukun iman yang tidak syah iman seseorang kecuali dengan mengimani seluruh rukun iman ini
  2. Beriman dengan kitab-kitab adalah sifat orang-orang yang beriman (Q.S. Albaqoroh : 285)
  3. Allah telah menyuruh orang-orang beriman untuk mengatakan "kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami" (Q.S. Albaqoroh : 136)
  4. Mengkufuri kitab-kitab Allah adalah sebuah kesesatan yang nyata.(Q.S. An Nisa : 136)
  5. Allah telah menurunkan kitab-kitab tersebut sebagai petunjuk bagi manusia, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, menunjukkan mereka jalan yang lurus yang dengannya mereka bahagia di dunia dan akhirat (Q.S. Al Maidah : 44), (Q.S. Al Maidah :46), (Q.S. Albaqoroh : 2)

Cara beriman dengan kitab-kitab Allah adalah beriman dengan 4 perkara:
  1. Beriman bahwasannya kitab-kitab ini benar-benar turun dari Allah subhanahu wataála
  2. Beriman dengan nama-nama kitab yang kita ketahui namanya sedangkan yang tidak kita ketahui maka kita beriman secara global
  3. Membenarkan kabar-kabar yang sohih di dalam kitab-kitab tersebut seperti kabar-kabar Al-Quran dan kabar-kabar kitab sebelumnya yang belum diubah
  4. Beramal, ridho dan berserah diri dengan hukum-hukum yang belum dihapus di dalam kitab-kitab tersebut dan semua kitab yang terdahulu telah mansukh atau terhapus hukumnya dengan Al-Quran.
Wahyu

Wahyu secara bahasa adalah pemberitahuan yang cepat dan samar
Wahyu secara syariat adalah pemberitahuan Allah kepada para nabiNya dengan apa yang Allah ingin sampaikan kepada mereka baik berupa syareat atau kitab, baik dengan perantara atau tidak dengan perantara, dan wahyu inilah yang merupakan kekhususan para nabi (Q.S. An Nisa : 163)

Wahyu Allah sampaikan kepada para nabi menggunakan tiga cara:
  1. Allah langsung mewahyukan ke hati nabi yang diwahyukan seperti sabda Nabi salallahu álaihi wasalam
  2. Allah berbicara langsung dengan nabi tersebut dari balik hijab sebagaimana ketika Allah berbicara langsung kepada Nabi Musa álaihi salam (Q.S. An Nisa : 164)
  3. Wahyu tersebut datang dengan perantaraan malaikat sebagaimana turunnya Jibril membawa wahyu dari Allah kepada para nabi dan rosul. (Q.S. As Syuro : 51)
Dan Jibril datang kepada nabi dengan membawa wahyu terkadang dengan wujudnya yang asli dan terkadang datang wahyu tersebut seperti kerincingan lonceng dan terkadang Jibril datang menjelma sebagai seorang manusia.

CARA BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH

1. Beriman bahwasannya kitab-kitab ini benar-benar turun dari Allah subhanahu wataála.  Beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar turun dari Allah, merupakan kalamullah, dari Allah bermulai dan bahwasannya Allah telah berbicara secara hakekat dengan huruf dan maknanya berbicara sesuai dengan yang Dia kehendaki dengan cara yang Allah kehendaki yang sesuai dengan keagungan Allah azawazal  (Q.S. Ali Imron : 3), (Q.S. Ali Imron : 84)
Tidak boleh seseorang mengatakan bahwa Taurot yang asli adalah ucapan Musa atau Injil yang asli adalah ucapan Isa atau mengatakan bahwa Al-Quran adalah ucapan Muhammad.(Q.S. Ali Imron : 4),  (Q.S. Al Mudatsir : 25)
Para rosul dan malaikat hanyalah sebagai perantara dalam menyampaikan kalamullah. (Q.S. As suáro : 192-195)
(Q.S al Haqoh : 40 dan surat At Taqwir : 19)

2. Beriman dengan nama-nama kitab yang kita ketahui namanya sedangkan yang tidak kita ketahui maka kita beriman secara global
  1. Suhuf Ibrohim dan Suhuf Musa (Q.S. Al a'la : 19)
  2. Az-Zabur (Q.S. An Nisa : 163)
  3. At-Taurat
  4. Al-Injil (Q.S. Ali Imron : 3)
  5. Al-Quran (Q.S. Al-Baqoroh : 185)
SUHUF IBROHIM
Suhuf adalah jamak dari shohifah artinya adalah sesuatu yang digunakan untuk menulis di dalamnya. Suhuf Ibrohim adalah kitab yang diturunkan kepada nabi Ibrohim 'alaihi salam, (Q.S. Al Aála' : 19), (Q.S. An Anzm : 36 - 37), (Q.S. Al baqoroh : 136)
Suhuf Ibrohim diturunkan di malam pertama di bulan Ramadhan. (H.R. Ahmad)
Suhuf ini tidak diketahui keberadaannya namun diketahui sebagian kandungannya. (Q.S. An Nazm : 36 - 54), (Q.S. Al A'la : 14 - 19)

SUHUF MUSA DAN KITAB AZ-ZABUR
Allah menyebutkan suhuf Musa dan sebagian isinya di dalam surat Al a'la dan An Nazm. sebagaimana telah disebutkan ayat-ayat nya di dalam halaqoh sebelumnya.
  1. Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa suhuf Musa berbeda dengan At Taurot, diantaranya adakah Syech Soleh Alu Syech hafidahullah dan 
  2. Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa Suhuf Musa adalah bagian dari kitab At Taurot seperti syech Abdu Rozak Afifi Rohimahullah, dan 
  3. Sebagian yang lain mengatakan bahwa suhuf Musa sama dengan kitab At Taurot diantaranya adalah Syech Soleh Fauzan hafidahullah. Wallahu a'lam mana diantara pendapat-pendapat ini yang lebih kuat namun seorang yang beriman wajib beriman secara global dengan semua kitab yang Allah turunkan kepada para rosulnya. 
Adapun Az Zabur, kalimat Az Zabur secara bahasa artinya adalah kitab. Jamaknya adalah Az Zubur. (Q.S. Al Qomar : 52)
kitab ini diturunkan kepada nabi Dawud 'alaihi salam (Q.S. An Nisa : 163 dan Al Isro : 55)
"Aku telah diberi as sab'u yang sebanding dengan kitab Taurot dan aku diberi al main yang sebanding dengan kitab Az Zabur dan aku diberi al matsani yang sebanding dengan kitab Al Injil dan aku dikaruniai kelebihan dengan al mufashol" (H.R. Ahmad)
"Dan diturunkan Az Zabur setelah berlalu 18 hari di bulan Ramadhan" (H.R. At Tabrani)

KITAB TAURAT
Attaurotu berasal dari bahasa Ibrani yang artinya ajaran.
Diantara kabar yang kita ketahui tentang Taurat di dalam Al Quran dan Al Hadits:
1. Kitab At Taurot atau kitab Taurot ini diturunkan kepada nabi Musa 'alaihi salam (Q.S. Al Baqoroh : 87)
2. Nama-nama kitab Taurat
  1. At-Taurah (Q.S. Ali Imron : 3)
  2. Al-Kitab  (Al-Baqoroh : 87)
  3. Al-Furqon (Q.S. Al Anbiya : 48)
  4. Kitab Musa (Q.S. Al Ahqof : 12)
  5. Al-Alwah (Q.S. Al A'raf : 145)
  6. Suhuf Musa
3. Bahwasannya Allah telah menulis At-Taurah dengan tangan-Nya
4. Tentang sebagian yang terkandung di dalam kitab ini
  1. Beberapa perkara yang terkandung di dalam Suhuf Ibrohim 'alaihi salam, sebagaimana telah berlalu penjelasannya, ini bagi yang berpendapat bahwa suhuf Musa adalah Taurat
  2. Hukum-hukum untuk bani Isroil (Q.S. Al maidah : 44), (Q.S. Al Maidah : 45)
  3. Kabar gembira tentang kedatangan nabi Muhammad salallahu 'alaihi wasalam (Q.S. Al A'raf : 157)
  4. Tentang penyebutan sebagian sifat sahabat rosulullah salallahu 'alaihi wasalam (Q.S. Al Fath : 29)
  5. Bahwasannya Allah membeli jiwa dan harta orang-orang yang beriman dengan sorga (Q.S. At Taubah : 111)
5. Bahwasannya kitab Taurat adalah kitab yang Allah turunkan khusus untuk bani Istroil (Q.S. Al isro : 2)
6. Bahwasannya kitab Taurat diturunkan dengan bahasa Ibrani
7. Sebagian kitab Taurat telah diubah oleh orang-orang yahudi dan disesuaikan dengan hawa nafsu mereka, sebagaimana firman Allah (Q.S. Al Baqoroh : 79),  (Q.S. Ali Imron : 78)
  1. Menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak baginya. rasa letih" (Q.S. Qaf : 38), sifat penyesalan (Q.S. Al Anfal : 75), (Q.S. Al baqoroh : 255)
  2. Menyifati beberapa orang nabi dengan sifat yang tidak layak (contoh nuh telanjang dan Luth menzinahi kedua anaknya)
KITAB INJIL
Kata al-injil berasal dari bahasa yunani yang artinya kambar gembira. 

Diantara kabar yang kita ketahui tentang al-injil di dalam Al-Quran dan Al-Hadits
1. Al-Injil diturunkan kepada nabi Isa álaihi salam (Q.S. Al Hadid : 27)
2. Al-Injil diturunkan untuk membenarkan At-Taurah mengikutinya dan tidak menyelisihinya
(Q.S. Al Maidah : 46), (Q.S. Ali Imron : 50). Oleh karena itu nabi Isa berkhitan
3. Tentang sebagian yang terkandung di dalam Al-Injil
  • kabar gembira tentang kedatangan nabi Muhammad salallahu álaihi wasalam. Sebagaimana dalam Al-A'raf 157, 
  • demikian pula penyebutan sebagian sifat sahabat rosulullah salallahu álaihi wasalam sebagaimana dalam Al-Fath : 29, dan 
  • Allah juga menyebutkan di dalamnya bahwa Allah membeli jiwa dan harta orang yang beriman dengan surga sebagaimana di dalam surat At-Taubah : 111.
4. Diturunkan kitab Injil malam tanggal 14 Ramadhan
"Dan Taurat diturunkan setelah 6 hari berlalu di bulan Ramadhan yaitu malam tanggal 7 dan Injil diturunkan setelah 13 hari berlalu di bulan Ramadhan yaitu malam tangagl 14" (H.R. At Tabrani)

Diantara kesalahan yang ada di dalam Injil yang tersebar sekarang adalah penyebutan nasab nabi Isa alaihi salam kepada laki-laki (Q.S. Maryam : 20-21)
Oleh karena itu Allah menyebutkan di dalam Al-Quran, Isa bin Maryam sebagaimana dalam surat Al-Baqoroh 87 dan juga yang lain atau Allah juga menyebutkan Al-Masih bin Maryam sebagaimana dalam surat Al-Maidah 17 dan juga yang lain atau Allah juga menyebutkan Al-Masih Isa bin Maryam sebagaimana dalam Surat Ali Imron 45 dan juga yang lain.

Apa yang tertulis di dalam Injil yang sekarang justru membenarkan aqidah orang yahudi yang mengatakan bahwa nabi Isa adalah anak Jina. Dan disana ada perbedaan antara nasab Isa di dalam Injil Matius dan Injil Lukas. 
Di dalam Injil Matius disebutkan bahwa nabi Isa dalah anak Yusuf bin Yakub bin Matan bin Iliajar dan seterusnya, dan beliau termasuk keturunan nabi Sulaiman bin Dawud alaihimasalam. 
Adapun di dalam Injil Lukas disebutkan bahwa beliau adalah anak Yusuf bin Eli bin Matat bin Lewi dan seterusnya, dan termasuk keturunan Natan bin Dawud alaihisalam.

KITAB AL-QURAN
Al-Quran secara bahasa adalah masdar dari Qoro'a artinya jam'a yaitu mengumpulkan. Dinamakan demikian karena Al-Quran mengumpulkan kisah-kisang, perintah-perintah, larangan-larangan, pahala dan juga ancaman dan juga mengumpulkan ayat-ayat serta surat-surat satu dengan yang lain.

Adapun secara syareat, maka Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rosulullah salallahu 'alaihi wasalam melalui Jibril 'alaihi salam dan ditulis di dalam mushaf dari awal surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Nas.

Keistimewaan Al-Quran:
  1. Al-Quran wajib diimani secara terperinci yaitu dengan dibenarkan kabar-kabarnya, dilaksanakan perintah-perintahnya, dijauhi larangan-larangannya, dilaksanakan nasehatnya, berhukum dengan Al-Quran di dalam perakara yang kecil maupun yang besar dan beribadah kepada Allah dengan cara yang tercantum di dalamnya dan di dalam sunnah rosulnya salallahu 'alaihi wasalam.
  2. Al-Quran adalah mukjijat yang abadi, seandarinya seluruh ahli bahasa bersatu untuk mendatangkan yang semisal Al-Quran niscaya mereka tidak akan mampu (Q.S. Al Isro : 88)
  3. Allah telah berjanji untuk menjaga Al-Quran dari pengubahan baik lafaz maupun maknanya. Dijaga lafaznya sehingga tidak bisa ditambah dan tidak dikurangi dan dijaga maknanya dari makna-makna yang menyimpang. (Q.S. Al Hijr : 9), (Q.S. Fusilat : 42)
  4. Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur (Q.S. Al Baqoroh : 185), (Q.S. Al Qodar : 01). Diantara hikmah turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur adalah agar lebih mudah dihafal (Q.S. Al Isro : 106), (Q.S. Al Furqon : 32)
  5. Al-Quran adalah muhaimin bagi kitab-kitab sebelumnya (Q.S. Al-Maidah : 48). Yang dimaksud muhaimin adalah yang menjadi saksi yang menghukumi yang mengemban amanat, maksudnya apa yang sesuai dengannya berarti benar dan apa yang menyelesihinya berarti salah.
  6. Al-Quran diturunkan supaya menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan jin dan bukan untuk bangsa tertentu saja  (Q.S. Al Furqon : 01)
Nama-nama Al-Quran:
  1. Al-Quran, Ini adalah nama yang paling banyak di dalam Al-Quran dan inilah yang paling masyhur (Q.S. An Nisa : 82)
  2. Al-Kitab, artinys kitab dari kata kataba yang artinya mengumpulkan dinamakan demikian karena dia mengumpulkan huruf dengan huruf, ayat dengan ayat, surat dengan surat (Q.S. Al-Anám : 114)
  3. Kitabullah, artinya kitab Allah (Q.S. Al-Furqon : 01)
  4. Al-Furqon, artinya yang membedakan karena dia membedakan yang benar dengan yang batil, membedakan petunjuk dan kesesatan, membedakan yang halal dan yang haram(Q.S. Al-Furqon : 01)
  5. Adzikru, ada yang mengatakan artinya adalah peringatan karena di dalamnya ada peringatan dan nasehat, dan ada yang mengatakan artinya adalah penyebutan karena di dalam Al-Quran disebutkan banyak permasalahan dan dalil-dalil yang jelas (Q.S. Hijr : 09)
  6. Hablullah, artinya tali Allah, dinamakan demikian karena menyampaikan kepada rido Allah (Q.S. Ali Imron : 103)
Sifat-Sifat Al-Quran:
  1. Aziz artinya yang mulia, dimuliakan oleh Allah dengan dijaga dari segala perubahan (Q.S. Fusilat : 41)
  2. Mazid artinya agung lagi mulia, maksudnya agung maknanya dan luas ilmunya (Q.S. Al Buruj : 21)
  3. Karimun artinya mulia lagi banyak manfaatnya, besar kebaikannya dan dalam ilmunya (Q.S. Al Waqiah : 77)
  4. Mubarok artinya yang berbarokah, yang banyak manfaatnya dan banyak membawa kebaikan, kebaikan bagi yang membacanya, yang menghafanya, yang mendengarnya, yang mentadaburinya, maupun yang mengamalkannya (Q.S. Al Anám : 92)
  5. Al Fashl artinya yang benar dan jelas, memisahkan antara yang haq dan yang batil (Q.S. At Toriq : 13)
  6. Hakim artinya memiliki hikmah dan kebijaksanaan yang mendalam, ayat-ayatnya muhkam yaitu kokoh, dia kokoh karena datang dengan lafaz yang paling fasih dan jelas, yang mengandung makna yang dalam. Kokoh karena tidak mungkin dirubah, kokoh karena kabar-kabar yang ada di dalamnya benar sesuai dengan kenyataan, kokoh karena tidak memerintah kecuali dengan sesuatu yang merupakan kebaikan bagi manusiadan tidaklah melarang kecuali dari seusuatu yang merupakan keburukan bagi manusia. Dan dia kokoh karena tidak ada pertentangan diantara ayat-ayatnya. (Q.S. Luqman 1-3)
  7. Berbahasa arab yang jelas (Q.S. Asyuaro : 192-195)
Hak-hak Al-Quran:
  1. Membacanya dengan tartil (Q.S. Al Muzamil : 04). Mentartil artinya membaca dengan pelan dengan membaca huruf-hurufnya dengan baik dan dengan memperhatikan tempat-tempat waqof atau berhentinya, panjang pendeknya, sebagaimana dahulu nabi salallahu álaihi wasalam membacanya.
  2. Menghafalnya (Q.S. Al Ankabut : 49). Menghafal seluruh Al-Quran bukanlah sebuah fardu 'ain bagi seorang muslim, yang wajib adalah menghafal yang dengannya sah shalatnya. Hendaklah seorang menghafal alquran, memurojaah atau mengulang-ngulang terus apa yang sudah dia hafal
  3. Mentadaburi Al-Quran (Q.S. Shad : 29), (Q.S. Muhammad : 24). Semakin seseorang banyak mentadaburi Al-Quran dan memahami maknanya maka akan semakin bertambah keimanannya, keyakinannya dan kedekatannya kepada Allah. Semakin yakin tentang kebenaran agama ini dan semakin yakin bahwa Al-Quran adalah dari Allah ta'ala.
  4. Mengamalkan Al-Quran. ilaksanakan perintahnya, dijauhi larangannya, dibenarkan kabar-kabarnya baik di dalam masalah aqidah, ibadah, akhlaq, muamalah, dan lain-lain. Para sahabat rodiallahu anhum selain membaca Al-Quran dan mengilmui, mereka juga mengamalkan. Menjadi hujjah untukmu yaitu apabila kita amalkan maka akan bermanfaat bagi kita di hari kiamat, menjadi hujjah atasmu yaitu apabila tidak kita amalkan maka akan memudoroti kita di hari kiamat.
CARA BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH
3. Membenarkan kabar-kabar yang sohih di dalam kitan-kitab tersebut
wajib bagi orang yang beriman membenarkan kabar-kabar yang ada di dalam Al-Quran seperti kisah-kisah umat terdahulu, kejadian-kejadian di hari kiamat, sifat-sifat surga dan neraka dan lain-lain. Dan kabar-kabar yang ada di dalam kitab-kitab sebelumnya yang belum diubah

Kabar-kabar dalam Taurat dan Injil:
  1. Kabar yang datang pembenarannya di dalam agama Islam, maka wajib bagi kita beriman dan membenarkannya seperti kabar bahwa Allah meciptakan langit dan bumi dalam 6 hari (Q.S. Al Araf : 54)
  2. Kabar yang datang pengingkarannya di dalam agama Islam, maka wajib bagi kita mendustakannya dan menolaknya seperti kabar di dalam kiatb Taurat yang berisi sifat yang tidak layak bagi Allah dan sifat yang tidak layak bagi sebagian nabi
  3. Kabar yang tidak ada pengingkaran maupun pembenarnnya di dalam agama Islam, maka kita tidak membenarkan dan tidak mendustakan, seperti bajir besar di jaman nabi Nuh álaihi salam terjadi selama 40 hari
4. Beramal, ridho dan berserah diri dengan hukum-hukum di dalam kitab tersebut baik yang kita ketahui hikmahnya atau tidak (Q.S. Al-Ahzab : 36), (Q.S. An Nisa : 65)
Adapun hukum yang sudah dihapus maka tidak boleh diamalkan seperti Iddah satu tahun penuh bagi wanita yang ditinggal mati suaminya sebagaimana di dalam surat Al-Baqoroh ayat 240 maka telah dihapus dengan ayat 234 dari surat Al-Baqoroh yang isinya bahwa Iddah wanita yang ditinggal mati suaminya adalah 4 bulan 10 hari. 
Semua kitab yang terdahulu secara umum hukum-hukumnya telah dihapus dengan Al-Quran artinya tidak boleh seorangpun baik jin maupun manusia mengamalkan hukum-hukum yang ada di dalam kitab-kitab sebelumnya setelah datangnya Al-Quran. (Q.S. Al-Maidah : 48)
Bahkan nabi Musa sekalipun yang diturunkan kepadanya Taurat harus berhukum dengan Al-Quran seandainya beliau masih hidup ketika Al-Quran turun.
Nabi Isa álaihi salam yang diturunkan kepadanya Injil di akhir zaman ketika beliau turun akan berhukum dengan hukum Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad salallahu álaihi wasalam.

Hukum Membaca Kitab-Kitab Sebelum Al-Quran, Seperti Taurat Dan Injil Yang Sudah Diubah
  1. Haram apabila maksudnya mencari petunjuk di dalam kitab-kitab tersebut seakan-akan tidak mencukupkan dirinya dengan Al-Quran. Karena Allah telah mengabarkan bahwa kitab-kitab tersebut sudah diubah sudah tercampur antara yang haq dan yang batil. Yang batil jelas kita tinggalkan adapun yang haq yang selamat tidak diubah maka Al-Quran yang dijaga oleh Allah dari perubahan telah mencukupi kita. Tidak ada kebaikan yang kita butuhkan di dalam agama kita kecuali sudah diterangkan di dalam Al-Quran. (Q.S. Al Ankabut : 51)
  2. Boleh apabila dia adalah penuntut ilmu atau orang yang berilmu denga Al-Quran dan Hadits, kuat keimanannya dalam ilmu agamanya khususnya tentang masalah aqidah, tauhid dan lain-lain, dan tujuannya ingin membantah ahlul kitab, menereangkan penyimpangannya, menjelaskan pertentangan yang ada di dalam kitab tersebut, menunjukkan keistimewaan Al-quran, menyingkap subhat mereka dan juga menegakkan hujjah atas mereka.
Penyimpangan-Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Kitab-Kitab Allāh
  1. Mengingkari keseluruhan atau sebagian kitab-kitab Allah meskipun hanya satu huruf (Q.S. An Nisa : 136)
  2. Mendustakan kabar-kabar yang ada di dalam kitab-kitab tersebut (Q.S. Al A'raf : 36)
  3. Melecehkan dan mengolok-olok (Q.S. At Taubah : 65 - 66)
  4. Membenci apa-apa yang ada di dalam kitab-kitab tersebut berupa petunjuk Allah subhanahu wataála (Q.S. Muhammad : 9)
  5. Meninggalkan Al-Quran (Q.S. Al-Furqon : 30)
  6. Ragu-ragu dengan kebenaran Al-Quran
  7. Berusaha untuk mengubah Al-Quran baik lafadz maupun maknanya 
Buah beriman kepada kitab-kitab Allah

  1. Mendapatkan keutamaan-keutamaan beriman diantaranya hidayah di dunia, keamanan di akhirat, masuk ke dalam surga dan lain-lain, karena beriman dengan kitab Allah adalah bagian dari mewujudkan keimanan
  2. Semakin mengetahui dan menyadari perhatian Allah dan kasih sayangnya kepada makhluq, semakin mencintaiNya karena menurunkan kepada kita kitab yang berisi petunjuk dan cahaya supaya kita tenang di dunia dan bahagia di akhirat
  3. Mengetahui hikmah Allah dan kebijaksanaannya karena memberikan kepada setiap kaum syareat yang sesuai dengan keadaan mereka dan Al-Quran sebagai kitab terakhir sesuai untuk semua umat di setiap tempat dan masa sampai hari kiamat
  4. Mengetahui bahwa petunjuk Allah kepada manusia tidak terputus sampai hari kiamat
  5. Semakin mencintai dan menghormati Al-Quran dengan memperhatikan adab-adab ketika membacanya, demikian pula semakin mencintai orang-orang yang mencintia Al-Quran
  6. Membenci amalan-amalan yang bertentangan denagn Al-Quran dan orang-orang yang melakukannya
  7. Membangkitkan semangat untuk bersungguh-sungguh mencari hidayah dari Al-Quran dengan membaca, menghafal, mempelajari, mentadaburi, mengamalkan, berhukum dengan Al-Quran dan kembali kepada Al-Quran ketika terjadi perselisihan
  8. Bersemangat untuk membela kitab Allah dengan menyebarkan aqidah yang benar tentangNya dan membongkar tuduhan yang sesat yang ingin menurunkan kepercayaan terhadap Al-Quran dan menjauhkan umat dari Al-Quran
  9. Bergembira dan bersyukur kepada Allah atas karunianya yang besar

No comments:

Post a Comment