Wednesday, April 24, 2019

Halaqah 23 ~ Hukum Membaca Kitab-Kitab Sebelum Al-Quran, Seperti Taurat Dan Injil Yang Sudah Diubah

HUKUM MEMBACA KITAB-KITAB SEBELUM AL-QURAN
klik link audio

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah waála alihi washohbihi ajmain

Halaqoh yang ke-23 dari silsilah ilmiah beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang Hukum Membaca Kitab-Kitab Sebelum Al-Quran, Seperti Taurat Dan Injil Yang Sudah Diubah

Para ulama menjelaskan bahwa hukum membacanya ada dua:

1. Haram 

Apabila maksudnya mencari petunjuk di dalam kitab-kitab tersebut seakan-akan tidak mencukupkan dirinya dengan Al-Quran. Karena Allah telah mengabarkan bahwa kitab-kitab tersebut sudah diubah sudah tercampur antara yang haq dan yang batil. Yang batil jelas kita tinggalkan adapun yang haq yang selamat tidak diubah maka Al-Quran yang dijaga oleh Allah dari perubahan telah mencukupi kita. Tidak ada kebaikan yang kita butuhkan di dalam agama kita kecuali sudah diterangkan di dalam Al-Quran. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

"Apakah tidak mencukupi mereka bahwa kami telah menurunkan kepadamu sebuah kitab yang dibacakan atas mereka sesungguhnya di dalamnya ada rahmat dan peringatan bagi kaum yang beriman" (Q.S. Al Ankabut : 51)


Dari Jabir Ibnu Abdillah rodiallahu anhuma bahwa Umar Ibnul Khatab rodiallahu anhu mendatangi nabi salallahu 'alaihi wasalam dengan membawa sebuah kitab yang dia dapatkan dari sebagian ahlul kitab kemudian membacakannya kepada nabi salallahu 'alaihi wasalam maka nabi salallahu 'alaihi wasalam marah seraya berkata "apakah engkau bingung di dalam agamamu wahai putra al-khatab, dan demi dzat yang jiwaku berada di tangannya sungguh aku telah mendatangi kalian dengan sesuatu yang putih bersih, janganlah kalian bertanya kepada mereka yaitu ahlul kitab yaitu tentang sesuatu karena mungkin mereka mengabarkan kepada kalian dengan kebenaran kemudian kalian mendustakannya atau mereka mengabarkan yang batil kemudian kalian membenarkannya, Demi dzat yang jiwaku berada di tangannya seandainya Musa masih hidup niscaya tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku" (H.R. Imam Ahmad, hasan)

Al Imam Bukhari rohimahullah menyebutkan di dalam sohih bukhori ucapan Abdullah ibnu Abbas roduallahu anhuma, beliau mengatakan "Bagaimana kalian bertanya kepada ahlul kitab tentang sesuatu sedangkan kitab kalian yang diturunkan kepada rosulllah salallahu 'alaihi wasalam lebih baru, kalian membacanya dalam keadaan bersih tidak tercampuri dan Allah telah mengabarkan kepada kalian bahwa ahlul kitab telah mengganti kitab Allah dan mengubahnya, dan menulis kitab dengan tangan-tangan mereka dan mereka berkata ini adalah dari sisi Allah dengan tujuan menjualnya dengan harga yang sedikit, bukankah ilmu yang datang kepada kalian telah melarang kalian untuk bertanya kepada mereka, tidak demi Allah kami tidak melihat seorang pun dari mereka yang bertanya kepada kalian tentang apa yang diturunkan kepada kalian"

Dikhawatirkan apabila seseorang membaca kitab-kitab tersebut akan membenarkan yang batil atau mendustakan yang benar atau menjadi tersesat dan terfitnah agamanya.

2. Boleh

Apabila dia adalah penuntut ilmu atau orang yang berilmu denga Al-Quran dan Hadits, kuat keimanannya dalam ilmu agamanya khususnya tentang masalah aqidah, tauhid dan lain-lain, dan tujuannya ingin
  • membantah ahlul kitab, 
  • menerangkan penyimpangannya, 
  • menjelaskan pertentangan yang ada di dalam kitab tersebut, 
  • menunjukkan keistimewaan Al-quran, 
  • menyingkap subhat mereka dan 
  • juga menegakkan hujjah atas mereka.
Dari Abdullah bin Umar rodiallahu anhuma bahwasannya orang-orang yahudi datang kepada rosulullah salallahu 'alaihi wasalam kemudian mereka menyebutkan bahwa seorang laki-laki dan wanita diantara mereka telah berzina maka Rosulullah salallahu 'alaihi wasalam bersabda "apa yang kalian temukan di dalam Taurat tentang hukum rajam", mereka berkata "kami akan membuka aib-aib nya dan mereka akan dicambuk", maksudnya mereka mengingkari ayat tentang rajam di dalam Taurat, Kemudian Abdullah Ibnu Salam berkata "kalian telah berdusta sesungguhnya di dalam Taurat ada ayat rajam", kemudian mereka mendatangkan Taurat dan membukanya salah seorang diantara mereka meletakkan tangannya di atas ayat rajam maksudnya menutupi kemudian membaca ayat sebelumnya dan setelahnya, kemudian Abdullah Ibnu Salam berkata "angkatlah tanganmu kemudain dia mengangkat tangannya" maka di dalamnya ada ayat tentang rajam mereka berkata "dia telah benar wahai Muhammad di dalamnya ada ayat tetntang rajam", maka Rosulallah salallahu 'alaihi wasalam menyuruh untuk merejam keduanya kemudian keduanya dirajam, berkata Abdullah Ibnu Salam maka "aku melihat laki-laki memiringkan badannya ke arah wanita tersebut ingin melindunginya dari batu" (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu para ulama menulis kitab-kitab yang membantah ahlul kitab dan membawakan di dalamnya beberapa nash dari kitab-kitab yang ada di tangan mereka sendiri seperti
  1. Ibnu hazm di dalam kitabnya Al Fashlu Fil milali wal ahwai wan nihali dan 
  2. Abu Abdillah al qurtubi di dalam kitab Al I'lamu bima fi dini nashoro minal fasadi wal auhami wa idharu mahasinil islami dan 
  3. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di dalam kitabnya al jawabu sohihu liman badala dinal masihi dan juga 
  4. Iblu Qoyim di dalam kitabnya hidayatul hayaro fi ajwibatul yahudi wa nashoro dan juga kitab-kitab yang lain

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wassalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Abdullah Roy di kota Madinah

📘 Silsilah Ilmiyyah 07 Beriman Kepada Kitab-Kitab Allāh
🔊  Halaqah 23 ~ Hukum Membaca Kitab-Kitab Sebelum Al-Quran, Seperti Taurat Dan Injil Yang Sudah Diubah
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

No comments:

Post a Comment