Tuesday, April 23, 2019

Halaqah 22 ~ Beramal, Ridha Dan Berserah Diri Dengan Hukum-Hukum Yang Belum Dihapus (Naskh) Di Dalam Kitab-KItab Allāh

BERAMAL, RIDHO DAN BERSERAH DIRI DENGAN HUKUM-HUKUM YANG BELUM DIHAPUS DI DALAM KITAB-KITAB ALLAH
klik link audio

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah waála alihi washohbihi ajmain

Halaqoh yang ke-22 dari silsilah ilmiah beriman dengan kitab-kitab Allah adalah tentang Beramal, Ridha Dan Berserah Diri Dengan Hukum-Hukum Yang Belum Dihapus (Naskh) Di Dalam Kitab-KItab Allāh

Cara beriman dengan kitab-kitab Allah:

4. Beramal, ridho dan berserah diri dengan hukum-hukum di dalam kitab tersebut baik yang kita ketahui hikmahnya atau tidak

Allah subhanahu wa taála berfirman

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

"Dan tidak pantas bagi seorang yang beriman laki-laki dan wanita apabila Allah dan rosulnya sudah menetapkan sebuah perkara kemudian mereka memiliki pilihan yang lain di dalam urusan mereka dan barang siapa yang memaksiati Allah dan rosulNya maka sungguh telah sesat dengan kesesatan yang nyata" (Q.S. Al-Ahzab : 36)


dan Allah berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Maka demi Robmu, mereka tidak beriman sampai mereka menjadikan engkau wahai Muhammad sebagai hakim di dalam perkara yang mereka perselisihkan kemudian mereka tidak menemukan rasa berat di dalam hati-hati mereka terhadap apa yang engkau putuskan dan mereka menerima dengan sebenarnya" (Q.S. An Nisa : 65)

Adapun hukum yang sudah dihapus maka tidak boleh diamalkan seperti Iddah satu tahun penuh bagi wanita yang ditinggal mati suaminya sebagaimana di dalam surat Al-Baqoroh ayat 240 maka telah dihapus dengan ayat 234 dari surat Al-Baqoroh yang isinya bahwa Iddah wanita yang ditinggal mati suaminya adalah 4 bulan 10 hari.

Dan semua kitab yang terdahulu secara umum hukum-hukumnya telah dihapus dengan Al-Quran artinya tidak boleh seorangpun baik jin maupun manusia mengamalkan hukum-hukum yang ada di dalam kitab-kitab sebelumnya setelah datangnya Al-Quran.

Allah subhanahu wa taála berfirman

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا

"Dan kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab yaitu Al-Quran dengan haq yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan muhaimin kitab-kitab sebelumnya maka hendaklah engkau menghukumi diantara mereka dengan apa yang Allah turunkan dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang datang kepadamu bagi masing-masing dari kalian telah kami jadikan syareat dan juga jalan" (Q.S. Al-Maidah : 48)

Bahkan nabi Musa sekalipun yang diturunkan kepadanya Taurat harus berhukum dengan Al-Quran seandainya beliau masih hidup ketika Al-Quran turun. Rosulullah salllahu álaihi wasalam bersabda:

LAFAZ

"Demi dzat yang jiwaku berada di tanganya senadainya Musa hidup niscaya tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku" (H.R. Ahmad dan dihasankan oleh syech Al-Albani rohimahullah)

Oleh karena itu nabi Isa álaihi salam yang diturunkan kepadanya Injil di akhir zaman ketika beliau turun akan berhukum dengan hukum Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad salallahu álaihi wasalam

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wassalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Abdullah Roy di kota Madinah

📘 Silsilah Ilmiyyah 07 Beriman Kepada Kitab-Kitab Allāh
🔊  Halaqah 22 ~ Beramal, Ridha Dan Berserah Diri Dengan Hukum-Hukum Yang Belum Dihapus (Naskh) Di Dalam Kitab-KItab Allāh
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
====================================================================

وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً لِأَزْوَاجِهِمْ مَتَاعًا إِلَى الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ ۚ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِي مَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ مِنْ مَعْرُوفٍ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri, hendaklah berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal) membiarkan mereka berbuat yang ma'ruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Baqoroh : 240)


وَ الَّذِیۡنَ یُتَوَفَّوۡنَ مِنۡکُمۡ وَ یَذَرُوۡنَ اَزۡوَاجًا یَّتَرَبَّصۡنَ بِاَنۡفُسِہِنَّ اَرۡبَعَۃَ اَشۡہُرٍ وَّ عَشۡرًا ۚ فَاِذَا بَلَغۡنَ اَجَلَہُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَیۡکُمۡ فِیۡمَا فَعَلۡنَ فِیۡۤ اَنۡفُسِہِنَّ بِالۡمَعۡرُوۡفِ ؕ وَ اللّٰہُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِیۡرٌ
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber’iddah) empat bulan sepuluh hari.
Kemudian apabila telah habis ‘iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut.
Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (Q.S. Al-Baqoroh : 234)

No comments:

Post a Comment