Thursday, October 29, 2020

Halaqah 59 ~ Penghianatan Ka'ab bin Al Asyraf Terhadap Perjanjian

 ๐Ÿ“˜ Silsilah Ilmiyyah 10.3 Sirah Nabawiyyah

๐Ÿ”Š  Halaqah 59 ~ Penghianatan Ka'ab bin Al Asyraf Terhadap Perjanjian

๐Ÿ‘ค Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashhabihi ajmain

Halaqah 59 ~ Penghianatan Ka'ab bin Al Asyraf Terhadap Perjanjian

Ka'ab bin Al Asyraf bapaknya adalah orang arab dan ibunya adalah orang yahudi dari bani nadzir. Dia adalah seorang tukang syair yang sangat memusuhi dan membenci Islam. Menangnya kaum muslimin di perang Badr pada tahun 2 Hijriyah memicu kemarahannya. Dia mendatangi kota Mekah, mencela Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan menyemangati orang-orang kafir Quraisy untuk berperang membalas kekalahan mereka di perang Badr. Ketika kembali ke Madinah, maka Ka'ab bin Al Asyraf merayu wanita-wanita kaum muslimin dengan syair-syair nya. Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam memerintahkan supaya Ka'ab bin Al Asyraf dibunuh.

Al Imam Al Bukhari di dalam shahihnya telah menyebutkan kisah dibunuhnya Ka'ab bin Al Asyraf. Riangkasnya bahwa Muhammad bin Maslamah Al Anshori menunjukkan kesiapannya dalam melaksanakan perintah Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Dan beliau meminta izin untuk menggunakan tipu daya. Maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengizinkan karena Ka'ab bin Al Asyraf sudah menjadi muharits yaitu memerangi kaum muslimin sehingga halal darahnya. Maka Maslamah mendatangi Ka'ab dengan pura-pura ingin berhutang kurma untuk diserahkan kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam dan dia berpura-pura menunjukkan kebenciannya kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Maka Ka'ab pun meminta sebuah tanggungan berupa wanita-wanita atau anak-anak. Maka Muhammad meminta maaf tidak bisa memberikan tanggungan dengan wanita atau anak-anak, dia menawarkan supaya tanggungan tadi berupa senjata. Ka'ab pun menyetujui. Datanglah Muhammad bersama Abu Nailah dia adalah saudara sepersusuan dari Ka'ab bin Al Asyraf, ditambah tiga orang sahabat yang lain. Mereka pun memanggil Ka'ab dan berjalanlah Ke'ab bersama mereka. Kemudian merekapun membunuh Ka'ab bin Al Asyraf dengan pedang-pedang mereka.

Orang-orang yahudi tidak terima dengan apa yang terjadi maka Nabi Shallallahu alaihi wassalam mengabarkan bahwa Ka'ab telah menghianati perjanjian karena dia menghina Nabi Shallallahu alaihi wassalam sebagai kepala negara dan karena Ka'ab telah dekat dengan musuh-musuh kaum muslimin, bahkan mendorong mereka untuk berperang melawan kaum muslimin.

Adapun membunuh Ka'ab dengan tipu daya maka ini diperbolehkan karena Ka'ab adalah seorang yang memerangi dan perang adalah sebuah tipu daya sebagaimana di dalam hadits. Maka takutlah setelah itu orang-orang yahudi dan orang-orang musyrikin dan Nabi Shallallahu alaihi wassalam akhirnya mengajak mereka untuk menulis kembali perjanjian supaya menguatkan perjanjian yang sudah dilakukan sebelum perang Badr.

No comments:

Post a Comment