Monday, February 18, 2019

Halaqah 031 | Hadits 28 Kitab Bahjatu Qulubul Abrar (bagian 2)

KITĀB BAHJATU QULŪBIL ABRĀR HADĪTS 28 (BAGIAN 2)
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، اما بعد

Kaum muslimin dan muslimat, rahīmani wa rahīmakumullāh.

Ini adalah halaqah kita yang ke-31 dalam mengkaji kitāb: بهجة قلوب الأبرار وقرة عيون الأخيار في شرح جوامع الأخبار (Bahjatu Qulūbil abrār wa Quratu 'uyūnil Akhyār fī Syarhi Jawāmi' al Akhyār), yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahmān bin Nāshir As Sa'dī rahimahullāh.

Kita masih melanjutkan hadīts pada halaqah sebelumnya yaitu hadīts yang ke-28, dimana kita telah sampai pada sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

فسَدِّدوا وقاربوا وأبشروا

"Maka berusahalah untuk sempurna di dalam amalan.”



Makna "tasdid" yaitu "al ishabah" atau menggapai kesempurnaan dalam ucapan dan perbuatan.

وقاربوا

"Dan berusaha mendekati kesempurnaan.”

Jikalau kalian tidak mampu untuk benar-benar sampai sempurna maka berusahalah minimal untuk bisa mendekati kesempurnaan itu, meskipun tidak benar-benar sampai.

وأبشروا

"Dan bergembiralah.”

Dan bergembiralah (yaitu) dengan adanya pahala yang akan tetap kalian dapatkan jikalau kalian melakukan ketaatan tersebut semaksimal mungkin (semaksimal yang kalian mampu).

Di dalam sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam tersebut ada satu prinsip yang penting di dalam agama ini. Yaitu sebagaimana yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla sebutkan di dalam firman-Nya:

فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ مَا ٱسْتَطَعْتُمْ

"Bertaqwalah kepada Allāh semampu kalian.”

(QS At Taghabun: 16)

Begitu juga di dalam sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang lain:

إذا أمرتكم بأمر فأتوا منه ما استطعتم

"Jikalau aku memerintahkan kalian suatu perkara maka lakukanlah semampu kalian.”

Dari sini kita mengetahui bahwasanya prinsip yang ada di dalam agama ini, bahwasanya setiap muslim maupun muslimah, dia diperintahkan untuk semaksimal mungkin melakukan perintah-perintah Allāh dan Rasūl-Nya sesuai dengan kondisi yang dia bisa.

Apabila dia mampu untuk mengerjakannya secara sempurna maka dia wajib mengerjakannya secara sempurna, jikalau tidak mampu dikarenakan kondisi dia yang tidak memungkinkan maka dia tetap diperintahkan untuk mengerjakan sesuai dengan kemampuan dirinya.

Selain itu, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam juga mengabarkan agar kita berbahagia tentang adanya pahala.

Dan berbahagialah (وأبشروا) yaitu dengan pahala yang akan kalian dapatkan jikalau kalian melakukan ketaatan sesuai dengan kemampuan kalian.

Dan di akhir hadīts ini Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam memberikan suatu nasehat yang sangat bermanfaat bagi kita, dimana Beliau bersabda:

واستعينوا بالغُدْوة والروحة

"Dan manfaatkanlah waktu pagi, sore hari dan beberapa waktu dari tengah malam.”

Di dalam sabda Beliau tersebut, Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) mengarahkan agar kita memanfaatkan waktu-waktu yang dimana waktu-waktu tersebut bisa menambah semangat kita di dalam ibadah, bisa mempermudah kita di dalam menjalankan ibadah, di dalam mengapai tujuan kita di akhirat kelak.

Karena waktu yang paling menyenangkan, waktu yang paling meringankan baginya adalah waktu melakukan perjalanan tersebut, di pagi hari, sore hari atau ketika malam hari.

Itu adalah waktu-waktu nyaman bagi seseorang melakukan perjalanannya, dibandingkan jika dia harus berjalan di siang hari. Karena siang hari adalah waktu yang panas maka akan terasa letih baginya.

Jika dia memanfaatkan waktu-waktu tersebut (siang yang panas) maka dia bisa menghadapi kesulitan atau lamanya perjalan dia.

Begitu juga ketika seorang ingin berusaha menggapai perjalanan menuju akhirat, karena dunia ini ibarat jalan untuk mengambil bekal di akhirat yang kita semua akan mengarah kepada akhirat tersebut.

Maka Beliau menyarankan kepada kita agar memanfaatkan waktu-waktu tersebut, karena di waktu-waktu tersebut akan mempermudah kita di dalam beramal, mempermudah kita di dalam mengapai tujuan kita.

Maka hadīts ini merupakan hadīts yang sangat mulia yang menunjukkan tentang dua prinsip utama di dalam syar'iat ini, yaitu:

⑴ Bahwasanya agama ini mudah dan telah Allāh mudahkan untuk dijalani oleh manusia.

⑵ Bahwasanya kita diperintahkan untuk menjalankan perintah-perintah Allāh sesuai dengan kemampuan kita, sesuai dengan kondisi yang kita bisa.

⑶ Bahwasanya waktu yang dianjurkan untuk dimanfaatkan di dalam beribadah di antaranya adalah waktu pagi, sore dan tengah malam.

Dimana waktu tersebut biasanya dimanfaatkan oleh orang yang safar untuk melakukan perjalanan mereka. Karena di waktu-waktu tersebut lebih mudah dan lebih nyaman.

Demikian yang bisa kita kaji pada halaqah kali ini, dan in syā Allāh akan kita lanjutkan dengan hadīts berikutnya pada pertemuan yang akan datang.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه  وسلم
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______

🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 13 Jumādā Ats-Tsānī 1440 H / 18 Februari 2019 M
👤 Ustadz Riki Kaptamto Lc
📗 Kitab Bahjatu Qulūbul Abrār Wa Quratu ‘Uyūni Akhyār fī Syarhi Jawāmi' al Akhbār
🔊 Halaqah 031 | Hadits 28 (bagian 2)
⬇ Download audio: bit.ly/BahjatulQulubilAbrar-H031
〰〰〰〰〰〰〰

No comments:

Post a Comment