Wednesday, December 27, 2017

Tafsir Surat Al Ikhlāsh Bagian 03 | Tafsir Surat Al Ikhlāsh Ayat 1

TAFSIR SURAT AL IKHLĀSH (ayat 1)
klik link audio

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه


Ikhwan dan akhwat yang di rahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kita lanjutkan pengajian kita dari tafsir Juz 'Amma yaitu surat Qul Huwallāhu Ahad.

Kita, In syā Allāh, akan mulai menafsirkan/menyebutkan tafsiran para ulamā tentang surat ini.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

"Katakanlah, Dialah Allāh, Ahad (yang Maha Esa)."

Ini adalah dalīl yang sangat tegas bahwasanya Allāh Maha Esa, Allāh adalah Ahad.

Maha Esa dalam segala hal.



Oleh karenanya para ulamā menyatakan bahwa:

√ Allāh Maha Esa dalam Rubūbiyyah.
√ Allāh Maha Esa dalam Ulūhiyyah.
√ Allāh Maha Esa dalam Asma' wa Shifat.

Apa maksudnya Allāh Maha Esa dalam Rubūbiyyah Allāh?

Artinya:

√ Allāh Subhānahu wa Ta'āla Maha Esa dalam penciptaan alam semesta ini.
√ Allāh Maha Esa dalam pemilikan alam semesta ini.
√ Allāh Maha Esa dalam pengaturan alam semesta ini.

√ Tidak ada yang menciptakan bersama Allāh dalam menciptakan alam semesta ini.
√ Tidak ada yang menyertai Allāh dalam menciptakan alam semesta ini.

⇛Karena hanya Allāh yang menciptakan alam semesta ini (maka) tidak ada yang berhak memiliki alam semesta ini (kecuali) hanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Tidak ada yang bersama Allāh yang ikut serta memiliki alam semesta ini.

⇛ Allāh Subhānahu wa Ta'āla yang menciptakan, yang memiliki dan Dialah yang mengatur segala alam semesta ini. Tidak ada yang bersama Allāh yang ikut mengatur alam semesta ini.

Barangsiapa yang meyakini bahwa ada dzat lain yang ikut menciptakan atau ada dzat lain yang ikut memiliki atau ada dzat lain yang ikut mengatur maka dia telah terjerumus dalam kesyirikan dalam tauhīd Ar Rubūbiyyah.

Oleh karenanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla menyatakan:

وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ

"Mereka (orang-orang yang kamu sembah selain Allāh) tidak memiliki apa yang ada dalam alam semesta ini, bahkan meskipun qithmīr (ari-ari yang terdapat di biji kurma)."

(QS Fāthir: 13)

⇛ Kalau seseorang makan kurma kemudian dia liat bijinya pada biji kurma tersebut atau di luar biji kurma tersebut ada lapisan bening berwarna putih (selaputnya) itulah yang dinamakan qithmīr.

Tidak ada yang memiliki Qithmīr, semuanya milik Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kenapa?

Karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla menciptakan seluruhnya.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengatakan:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ

"Wahai manusia, dengarkanlah! Telah dibuat perumpamaan kepada kalian, sesungguhnya sesembahan-sesembahan yang kalian sembah selain Allāh tidak akan bisa menciptakan seekor lalat, meskipun mereka bersatu padu untuk menciptakan seekor lalat."

(QS Al Hajj: 73)

⇛ Mustahil seluruh sesembahan selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla baik malāikat ataupun dewa ataupun nabi (apalagi Nabi Īsā yang disembah oleh orang nasrani) ataupun para Jin, seandainya mereka (seluruhnya) berkumpul untuk menciptakan hewan yang sangat hina (seekor lalat) maka mereka tidak akan mampu menciptakan seekor lalat.

Oleh karenanya Allāh yang menciptakan alam semesta ini, Allāh yang menguasai alam semesta ini.

Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta'āla dalam hadīts qudsi juga mengatakan:

فَلْيَخْلُقُوا ذَرَّةً أَوْ لِيَخْلُقُوا حَبَّةً

"Hendaknya mereka menciptakan sebuah biji."

(HR Bukhari nomor 7004, versi Fathul Bari nomor 7569 dan Muslim nomor 3947, versi Syarh Muslim nomor 2111).

Tidak ada yang bisa menciptakan sebuah biji sebagaimana biji yang di ciptakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Apakah ada orang atau makhluk yang bisa menciptakan biji yang kalau ditanam ditanah kemudian tumbuh?

TIDAK ADA

Meskipun mereka menggunakan bahan kimia apapun untuk menciptakan sebuah biji yang ditanah bisa tumbuh, tidak ada, (kecuali) Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Ada sebagian orang membuat telur tiruan tetapi telur ini tidak bisa menetas hanya bisa di goreng saja. Walaupun dierami oleh berapa ekor ayampun tidak bisa karena ruh yang memberikannya adalah Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Tatkala yang menciptakan hanya Allāh maka semuanya milik Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Demikian pula Allāh Maha Esa dalam pengaturan.

Tidak ada yang menyertai Allāh dalam pengaturan alam semesta ini.

Barangsiapa yang meyakini ada yang mengatur selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla, diberi hak otonomi oleh Allāh untuk mengatur sebagian alam semesta ini, maka dia telah terjerumus dalam kesyirikan.

Para malāikat yang Allāh beri tugas untuk mengatur sebagian alam (ada malāikat pengatur hujan, ada malāikat pengatur awan, ada malāikat pengatur gunung) mereka sama sekali tidak punya hak otoritas untuk mengatur gunung-gunung tersebut, TIDAK ADA.

Mereka hanya menunggu perintah dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Mereka tidak punya hak otonomi dalam mengatur awan, hujan, gunung dan yang lainnya. Tetapi mereka menanti perintah dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Bagaimana lagi dengan yang selain para malāikat?

Oleh karenanya, merupakan kesyirikan orang-orang yang meyakini bahwasanya Nyi Roro Kidul mengatur pantai selatan, sehingga mereka pun menyembelih kerbau untuk diserahkan kepada Nyi Roro Kidul (kalau tidak diserahkan kepada Nyi Roro kidul maka Nyi Roro kidul akan ngamuk dan akan banyak mengambil korban).

Demikian juga yang meyakini bahwa pada gunung merapi (misalnya) ada dewa yang mengatur gunung tersebut. Kalau dia tidak menyatakan gunung akan meletus maka tidak akan meletus (ini juga merupakan kesyirikan).

Seakan-akan ada dzat lain yang ikut mengatur dalam alam semesta ini, meskipun hanya secuil dari alam semesta ini.

Yang benar, tidak ada.

Seluruh alam semesta ini semata-mata diatur oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Allāh Maha Esa dalam Rubūbiyyah-Nya.

Demikian juga Allāh Maha Esa dalam UlūhiyyahNya, tidak ada yang berhak disembah kecuali Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Barangsiapa yang menyembah kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka dia terjerumus ke dalam kesyirikan.

Yang berdo'a kepada selain Allāh, berdo'a kepada Jin, kepada malāikat, kepada wali, kepada sunan, kepada dewa, maka dia telah terjerumus ke dalam kesyirikan.

Demikian juga Allāh Maha Esa dalam nama-nama Allāh dan sifat-sifatnya, tidak ada sesuatu pun yang sifatnya sama dengan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

[in syā Allāh bersambung ke bagian 4]


Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
-------------------------------------

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 09 Rabi’ul Akhir 1439 H / 27 Desember 2017 M
👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
📗 Tafsir Juz 30 | Surat Al Ikhlāsh Dan Mu'awwidzatain (Bagian 03)
📖 Surat Al Ikhlāsh Bagian 03 | Tafsir Surat Al Ikhlāsh Ayat 1
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-FA-Tafsir-K003
~~~~~~

No comments:

Post a Comment