Tuesday, January 7, 2020

Halaqah 02 ~ Dalil Wajibnya Beriman Dengan Takdir Allāh

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.9 Beriman Kepada Takdir Allāh
🔊  Halaqah 02 ~ Dalil Wajibnya Beriman Dengan Takdir Allāh
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ála alihi wasohbihi ajmaín

Halaqah yang ke-02 dari silsilah ílmiah beriman dengan takdir Allah adalah tentang Dalil Wajibnya Beriman Dengan Takdir Allāh.

Beriman dengan takdir Allah yang baik dan yang buruk adalah termasuk salah satu diantara enam rukun iman yang harus diimani dan telah tetap kewajibannya di dalam Al-Quran, As-Sunnah dan Ijma. 

Dari Al-Quran, Allah subhanahu wataála berfirman:

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

"Sesungguhnya kami telah menciptakan segala sesuatu dengan ketentuan" (Q.S. Al-Qomar : 49)

dan Allah berfirman:

وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

"Dan Dia menciptakan segala sesuatu maka diapun menentukan dengan sebenar-benar penentuan" (Q.S. Al-Furqon : 02)

dan Allah subhanahu wataála berfirman:

وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا

"Dan perkara Allah adalah ketentuan yang sudah ditakdirkan" (Q.S. Al-Ahjab: 38)

Adapun dari Assunnnah maka Rosulullah salallahu álaihi wasalam bersabda ketika ditanya oleh malaikat Jibril álaihi salam tentang iman

"Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, rosul-rosulnya, hari akhir dan engkau beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk" (H.R. Muslim)

dan beliau salallahu álaihi wasalam bersabda

"Segala sesuatu dengan takdir sampai ketidakmampuan dan kecerdasan" (H.R. Muslim)

Adapun dari Ijma maka kaum muslimin telah bersepakat atas wajibnya beriman dengan takdir Allah dan bahwasannya orang yang mengingkari takdir Allah maka dia telah keluar dari agama Islam. Berkata Abdullah ibnu Umar rodiallahu anhuma ketika mendengar tentang munculnya orang-orang yang mengingkari takdir dan bahwasannya kejadian terjadi dengan sendirinya tanpa takdir

"Apabila kamu bertemu dengan mereka maka kabarkanlah kepada mereka bahwa aku (yaitu Abdullah ibnu Umar) berlepas diri dari mereka dan merekapun berlepas diri dariku, Demi dzat yang Abdullah ibnu Umar bersumpah dengan-Nya seandainya salah seorang dari mereka memiliki emas sebesar gunung uhud kemudian menginfaqannya maka Allah tidak akan menerima darinya sampai dia beriman dengan takdir" atsar ini diriwayatkan oleh imam Muslim di dalam sohihnya.

Yang demikian karena Allah tidak menerima amalan orang yang kafir dan termasuk kekufuran apabila seseorang mengingkari takdir Allah azawazal. Berkata Al-Imam An-Nawawi rohimahullah

"Telah banyak dalil-dalil yang jelas tetapnya yang saling menguatkan dari Al-Quran, assunnah, dan ijma sahabat dan para ahlul halli wal aqdi yaitu orang-orang yang punya wewenang dari tokoh-tokoh kaum muslimin dari kalangan salaf dan kholaf yang menunjukkan atas penetapan takdir Allah subhanahu wataála" Al Minhaj sarah sohih muslim ibnul hajat Jilid 1 halaman 155

Dan berkata Ibnu hajar rohimahullah 

"dan Madzhab seluruh salaf bahwa perkara-perkara semuanya dengan takdir Allah taála " Fathul bari Jilid ke 11 halaman 478

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya 

Wasslamau álaikum warahmatullahi wabarakatuh

No comments:

Post a Comment