Tuesday, January 21, 2020

Halaqah 12 ~ Aliran Sesat Yang Menyimpang Di Dalam Masalah Takdir

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.9 Beriman Kepada Takdir Allāh
🔊  Halaqah 12 ~ Aliran Sesat Yang Menyimpang Di Dalam Masalah Takdir
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ála alihi wasohbihi ajmaín

Halaqah yang ke-12 dari silsilah ílmiah beriman dengan takdir Allah adalah tentang Aliran Sesat Yang Menyimpang Di Dalam Masalah Takdir

Al-Majusyiah

Diantara aliran sesat yang menyimpang di dalam masalah takdir adalah aliran Al Majusyiah, yaitu aliran yang mengikuti jalan orang-orang majusi. Mereka adalah orang-orang yang beriman dengan syareat akan tetapi mendustakan takdir Allah.

Ada di antara mereka yang mengingkari ilmu Allah dan mengatakan bahwa Allah tidak mengetahui sesuatu kecuali setelah terjadinya. Dan ada diantara mereka yang mengingkari keumumamn masyiah Allah dan kecintaannya. Mereka berkata Allah yang mencipta manusia dan manusialah yang menciptakan amalannya sendiri.

Dan mereka berkata bahwa amalan manusia adalah dengan kehendak manusia semata dan tidak ada hubungan sama sekali dengan kehendak Allah sehingga mereka dinamakan dengan Al-Majusyiah karena orang-orang Majusi meyakini bahwa pencipta ada dua yaitu pencipta kebaikan dan pencipta keburukan.

Al-Musyriqiyah

Dan diantara aliran yang sesat di dalam masalah takdir adalah aliran Al-Musyriqiyah yaitu aliran yang mengikuti jalan orang-orang musyrikin. Mereka mengakui takdir Allah tetapi mengingkari syareat Allah dan tidak mengikutinya. Dinamakan Al-Musyriqiyah karena orang-orang musyrikin mengakui takdir Allah dan tidak mau mengikuti syareat Allah yang intinya adalah tauhid. Allah berfirman tentang mereka

سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُوا لَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا أَشْرَكْنَا وَلَا آبَاؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ شَيْءٍ

"Akan berkata orang-orang musyrikin seandainya Allah menghendaki niscaya kita tidak akan berbuat syirik demikian pula bapak-bapak kami dan tentunya kami tidak akan mengharamkan sesuatu" (Q.S. Al Anám : 148)

Demikianlah ucapan orang-orang musyrikin ketika mereka diajak oleh rosulullah salallah álaihi wasalam untuk bertauhid mereka menolak tauhid dan beralasan bahwa kesyirikan mereka adalah dengan takdir Allah. Maka setiap orang yang berdalil dengan takdir dalam membolehkan kemaksyiatan pada hakekatnya dia telah mengikuti jalan orang-orang musyrikin.

Adapun ahlusunnah maka seperti yang sudah berlalu mereka beriman dengan takdir dan beriman dengan syareat

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wasslamau álaikum warahmatullahi wabarakatuh

No comments:

Post a Comment