Thursday, January 16, 2020

Halaqah 09 ~ Beriman Dengan Takdir Dan Mengambil Sebab Bagian 01 Dari 03

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.9 Beriman Kepada Takdir Allāh
🔊  Halaqah 09 ~ Beriman Dengan Takdir Dan Mengambil Sebab Bagian 01 Dari 03
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah wa ála alihi wasohbihi ajmaín

Halaqah yang ke-09 dari silsilah ílmiah beriman dengan takdir Allah adalah tentang Beriman Dengan Takdir Dan Mengambil Sebab Bagian 01 Dari 03

Seorang yang beriman, selain diperintah untuk beriman dengan takdir Allah juga diperintah untuk mengambil sebab dan bertawakal kepada Allah subhanahu wataála dan tidak bertawakal kepada sebab tersebut. Rizki sudah ditakdirkan oleh Allah azawazal dan kita diperintahkan untuk mecari rizki yang halal.

Allah subhanahu wataála berfirman:

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Kemudian apabila sudah selesai sholat jumat maka hendaklah kalian menyebar di permukaan bumi dan carilah dari karunia Allah dan perbanyaklah di dalam mengingat Allah semoga kaian beruntung" (Q.S. Al-Jumuáh : 10)

Dan Allah berfirman:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ

"Dan Allah telah menghalalkan jual beli" (Q.S. Al-Baqoroh : 275)

Dan di dalam sebuah hadits Rosulullah salallahu álaihiwasalam

"Sungguh salah seorang diantara kalian mencari satu ikat kayu bakar kemudian mengangkatnya di atas punggunnya lebih baik daripada dia meminta orang lain baik diberi atau tidak diberi" (H.R. Al Bukhari dan Muslim dari Abu Khurairah rodiallahu anhu)

Dan beliau salallahu álaihi wasalam bersabda

"Seandainya kalin benar-benar bertawakal kepada Allah niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana burung diberi rizki pagi-pagi mereka pergi dalam keadaan lapar dan datang di sore hari dalam keadaan kenyang" (H.R. At Tirmizi dan Ibnu Majah dan dishohehkan oleh Syech Al-Albani rohimahullah)

Dan burung di dalam mencari rizki tidak hanya berdiam diri dan berpangku tangan di sarangnya tapi ia pergi mencari sebab di dalam mendapatkan rizki tersebut. Dan dahulu para nabi álaihimussalam bekerja dan mereka adalah orang-orang yang beriman dengan takdir Allah.

Allah subhanahu wataála berfirman:

ا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ

"Dan kami tidaklah mengutus sebelumu seorang rosul kecuali mereka memakan makanan dan pergi ke pasar" (Q.S. Al-Furqon : 20)

Dari dalam sebuah hadits Rosulullah salallahu álaihi wasalam bersabda

"Dahulu nabi Zakaria adalah seorang tukang kayu" (H.R. Muslim)

Dan Nabi Musa álaihisalam pernah bekerja sebagai seorang penggembala untuk orang yang sholeh dari Madyan selama beberapa tahun sebagaimana Allah subhanahu wataála sebutkan di dalam surat Al-Qoshos ayat 27

قَالَ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أُنْكِحَكَ إِحْدَى ابْنَتَيَّ هَاتَيْنِ عَلَىٰ أَنْ تَأْجُرَنِي ثَمَانِيَ حِجَجٍ ۖ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِنْدِكَ ۖ وَمَا أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ ۚ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّالِحِينَ
Berkatalah dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik".

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wasslamau álaikum warahmatullahi wabarakatuh

No comments:

Post a Comment