Monday, June 22, 2020

Halaqah 06 ~ Nasab Nabi shallallāhu ’alayhi wa sallam

📘 Silsilah Ilmiyyah 10.1 Sirah Nabawiyyah
🔊  Halaqah 06 ~ Nasab Nabi shallallāhu ’alayhi wa sallam
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ala rosulillah wa ala alihi washohbihi ajmain

Halaqah 06 ~ Nasab Nabi shallallāhu ’alayhi wa sallam

Beliau adalh Muhammad Bin Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Kusyoy bin Kilab bin Murroh bin Ka'ab bin Lu'ay bin Gholid bin Fihr bin Malik bin An-Nadr bin Kinanah. Fihr memiliki gelar Quraisy dan Quraisy adalah adalah keturunan Kinanah dan Kinanah adalah keturunan Ismail bin Ibrohim 'alaihimasalam.

Rosulullah salallahu 'alaihi wasalam bersabda
...

"Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Isma'il dan memilih Quraisy dari Kinanah dan memilih bani Hasyim dari Quraisy dan memilihku dari bani Hasyim" (H.R. Imam Muslim)

Hasyim bertanggung jawab tentang air zamzam dan makanan untuk jama'ah haji, beliaulah yang pertama kali memulai dua perjalanan orang-orang quraisy, perjalanan di muslim dingin ke Yaman dan perjalanan di musim panas ke Syam dalam merangka untuk bedagang, sebagaimana di dalam Ayat, Allah subhanahu wata'ala berfirman:
...

"Karena kebiasaan orang-orang quraisy, kebiasaan mereka melakukan perjalanan di musim dingin dan musim panas" (Q.S. Qurasiy :1-2)

Suatu saat Hasyim melakukan perjalanan ke Syam untuk berdagang, ketika sampai Madinah beliau menikah dengan Salma bintu Amr salah seorang dari kabilah bani Adi bin An-Najar. Berdiam sebentar di sana kemudian melanjutkan perjalanan ke Syam, sedangkan Salma saat itu sedang mengandung Abdul Mutholib.

Meninggal Hasyim di Gaza dan Salma melahirkan anak yang diberi nama dengan Syaibah. Besar Syaibah di kota madinah dan keluarga di Mekah tidak mengetahui bahwa Hasyim memiliki anak di Madinah. Setelah kematian Hasyim maka yang memegang air zamzam dan rifadah adalah saudara beliau Al-Mutholib bin Abdul Manaf. Ketika Syaibah mulai besar maka Al-Mutholib mendengar keberadaan putra saudaranya di Madinah kemudian Al-Mutholib pergi ke kota Madinah mencari Syaibah dan ketika mekihatnya dia menangis dan memeluknya dan menaikannya di atas onta. Al-Mutholib memohon izin kepada Salma membawa Syaibah ke Mekah yang merupakan kekuasaan bapak Syaibah tanah haram milik Allah. Ketika sampai ke Mekah dan saat itu Syaibah membonceng Al-Mutholib di atas ontanya berkatalah manusia "ini adalah Abdul Mutholib" yaitu adalah budak dari Al-Mutholib. Berkata Al-Mutholib "celaka kalian ini adalah anak dari saudaraku Hasyim".

Setelah meninggal Al-Mutholib, maka Abdul Mutholib menggantikan peran beliau. Suatu saat Abdul Mutholib bermimpi melihat posisi sumur zamzam kemudian dia menggali tempat tersebut dan semenjak itulah Abdul Mutholib yang mengurus air zamzam.

Adapun Abdullah bapak Rosulullah salallahu 'alaihi wasalam maka beliau adalah anak yang paling baik diantara anak-anak Abdul mutholib paling terhormat dan paling dicintai. Abdul Mutholib memilihkan untuk Abdullah Aminah bintu Wahb bin Abdul Manaf bin Zahroh bin Kilab, dan dia adalah termasuk wanita termulia diantara wanita-wanita quraiys, bapaknya adalah pemuka bani Zahroh.

Setelah menikah, Abdul Mutholib mengutus Abdullah ke Madinah untuk suatu keperluan, kemudian Abdullan meninggal di Madinah dan Rosulullah salallahu 'alaihi wasalam ada di rahim Aminah. Abdullah meninggalkan 5 ekor unta dan Ummu Aiman seorang budak wanita dari habasyah yang kelak akan mengasuh Rosulullah salallahu 'alaihi wasalam.

No comments:

Post a Comment