Tuesday, May 15, 2018

Materi Tematik | Amalan-Amalan Di Bulan Ramadhan (Bagian 11)

AMALAN-AMALAN UTAMA DIBULAN RAMADHĀN, BAGIAN 11
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد

Para sahabat Bimbingan Islām dan kaum muslimin yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kita lanjutkan amalan berikutnya yang hendaknya kita lakukan di bulan Ramadhān, yaitu:


⒁ I'tikāf di sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadhān

Amalan ini adalah amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasūlullāh  shallallāhu 'alayhi wa sallam di dalam hidupnya.



Dan amalan ini adalah amalan yang sangat mulia, memberikan kesempatan bagi setiap orang yang beramal untuk mendapatkan atau melalui malam kemuliaan (lailatul qadr) dalam keadaan yang terbaik, (yaitu) beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

عَنْ عَائِشَةَ ـ رضى الله عنها ـ زَوْجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Dari Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā (istri Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam), bahwasanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, beliau i'tikāf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhān sampai Allāh Subhānahu wa Ta'āla mewafatkan beliau. Kemudian istri-istri beliau beri'tikāf setelah wafatnya beliau.

(Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، - رضى الله عنهما - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ

Dari Abdillāh bin Umar radhiyallāhu ta'āla 'anhu beliau berkata:

"Bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam beri'tikāf disepuluh hari terakhir dibulan Ramadhān."

(Hadīts riwayat Bukhāri)

عن عَائِشَةُ رضى الله عنها كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

Dari Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā, beliau mengatakan:

"Bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersungguh-sungguh di sepuluh hari yang terakhir lebih daripada hari-hari yang lainnya."

(Hadīts riwayat Muslim, Imām Ahmad dan Tirmidzī)

عن عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Dari Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā, beliau mengatakan:

"Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam apabila masuk sepuluh hari yang terakhir, beliau kencangkan sarungnya, menghidupkan malam beliau dan membangunkan keluarga beliau."

(Hadīts riwayat Bukhāri Muslim)

Amalan berikutnya;


⒂ Memperbanyak membaca Al Qur'ān

Memperbanyak membaca Al Qur'ān karena Al Qur'ān diturunkan pada bulan Ramadhān dan juga Allāh Subhānahu wa Ta'āla  berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَـٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَـٰهُمْ سِرًّۭا وَعَلَانِيَةًۭ يَرْجُونَ تِجَـٰرَةًۭ لَّن تَبُورَ ۞ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitāb Allāh (Al Qur'ān) dan mendirikan shalāt dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allāh menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allāh Maha Pengampun, Maha Mensyukuri (Membalas)."

(QS Fāthir: 29-30)

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

Dari Ibnu Abbās radhiyallāhu ta'āla 'anhumā beliau berkata:

"Bahwasnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dan kedermawannya lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhān. Tatkala bertemu dengan Jibrīl, dan beliau bertemu dengan Jibrīl setiap malam di bulan Ramadhān, saling mmepelajari alQurān."

(Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)

⇒ Ini menunjukkan bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sangat intens membaca Al Qur'ān di bulan Ramadhān.

Dalam sebuah hadīts disebutkan.

Dari Āisyah radhiyallāhu ta'āla 'anhā, beliau bercerita, tatkala Fāthimah dibisiki oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, kemudian Fāthimah menangis. Lalu Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam membisiki lagi dan Fāthimah pun tertawa.

Lalu Āisyah pun bertanya, "Apa yang membuatmu menangis dan tertawa?"

Fāthimah pun tidak ingin membocorkan rahasia Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Maka tatkala Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sudah meninggal Āisyah pun bertanya:

"Apa yang menyebabkan engkau (wahai Fāthimah) menangis dan tertawa?"

Maka di antaranya beliau (Fāthimah) mengatakan:

Rasūlullāh  shallallāhu 'alayhi wa sallam membisiki saya dengan satu rahasia, "Sesungguhnya Jibrīl membacakan Al Qur'ān kepada saya setiap bulan Ramadhān dan Jibrīl pada tahun ini membacakan Al Qur'ān dua kali dan saya kira telah datang ajal saya."

Maka ini yang membuat Fāthimah menangis

(Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)

Oleh karena itu Ibnu Rajab beliau mengatakan dalam hadīts Fāthimah ini, beliau mengatakan: "Bahwasanya Jibrīl membacakan Al Qur'ān setiap tahun sekali dan di tahun tersebut, tahun kematian Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam beliau membacakan Al Qur'ān dua kali.

Dan di dalam hadīts ini (hadīts Ibnu 'Abbās) disebutkan:

أن المدارسة بينه وبين جبريل كانت ليلاً

"Bahwasanya beliau mempelajari Al Qur'ān dengan Jibrīl adalah di malam hari."

Ini menunjukkan disunnahkan (disukai) memperbanyak tilawah di bulan Ramadhān pada malam hari.

Karena malam hari kita sudah terbebas dari berbagai macam kesibukan dan malam hari kita bersemangat untuk membaca Al Qur'ān sesuai dengan hati dan lisan dan pada malam hari Al Qur'ān lebih mudah untuk ditadabburi.

Dan ini senada dengan firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla :

 إِنَّ نَاشِئَةَ ٱلَّيْلِ هِىَ أَشَدُّ وَطْـًۭٔا وَأَقْوَمُ قِيلًا

"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan."

(QS Al Muzzammil: 6)

Bahwasanya membaca Al Qur'ān itu lebih kuat pengaruhnya pada saat malam hari (pada saat shalāt dimalam hari).

Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan in syā Allāh, kita lanjutkan kembali pada materi lainnya.


وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 29 Sya’ban 1439 H / 15 Mei 2018 M
👤 Ustadz Fauzan S.T., Lc, M.A.
📔 Materi Tematik | Amalan-Amalan Di Bulan Ramadhan (Bagian 11)
⬇ Download Audio: BiAS-UFz-Tematik-Amalan-Amalan Di Bulan Ramadhan-11
----------------------------------

No comments:

Post a Comment