Tuesday, May 1, 2018

Materi Tematik | Keutamaan Bulan Ramadhan (Bagian 03)

KEUTAMAAN BULAN RAMADHĀN BAGIAN 03
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد


Para sahabat Bimbingan Islām dan kaum muslimin yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kita masih berada dipembahasan tentang keutamaan bulan Ramadhān, hal ini agar menimbulkan kerindukan, kecintaan kita pada bulan Ramadhān dan semangat kita untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadhān.


⑼ Bulan Ramadhān adalah bulan yang dihapuskan dosa-dosa.

Sebagaimana hadīts dari Abū Hurairah, dimana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ، إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ. رواه مسلم.


"Shalāt lima waktu, antara shalat jumat ke jumat berikutnya, dari puasa Ramadhān ke puasa Ramadhān yang lain adalah penghapus dosa-dosa kecil di antara waktu-waktu tersebut selama tidak melakukan dosa besar."

(Hadīts riwayat Muslim)

Jadi Ramadhān adalah salah satu sebab dihapuskannya dosa seseorang.


⑽ Berpuasa di bulan Ramadhān adalah sebab seseorang mendapatkan ampunan dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Sebagaimana hadīts dari Abū Hurairah radhiyallāhu Ta'āla 'anhu, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

 مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

"Barangsiapa yang berpuasa dengan penuh keimānan dan mengharap pahala dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu."

(Hadīts riwayat Bukhāri nomor 38 dan Muslim nomor 760)

Maksud dari: إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا , yaitu dia membenarkan akan kewajiban tersebut dan dia mengharapkan pahala dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Dia meyakini janji-janji Allāh Subhānahu wa Ta'āla, dia mengharap kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Orang yang berdo'a atau berpuasa dan mengharapkan pahala dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla, dia akan diampuni dosa-dosanya.


⑾ Bulan Ramadhān adalah bulan dimana seorang shalāt malam di dalamnya menjadi sebab ampunan bagi dia.

Sebagaimana hadīts dari Abū Hurairah radhiyallāhu Ta'āla 'anhu, bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang berdiri shalāt di dalam bulan Ramadhān dengan penuh keimānan dan mengharap pahala dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu."

(Hadīts riwayat Bukhāri nomor 37 dan Muslim nomor 759)

Ini merupakan keutamaan bagi:

√ Orang yang memperbanyak shalāt di bulan Ramadhān,
√ Orang yang shalāt tarawih di bulan Ramadhān,
√ Orang yang shalāt pada malam lailatul qadr.


⑿ Orang yang berdiri menghadap Allāh pada malam lailatul qadr akan menjadi sebab ampunan bagi dia.

Sebagaimana hadīts dari Abū Hurairah radhiyallāhu Ta'āla 'anhu, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: 

مَن قام ليلةَ القدر إيمانًا واحتسابًا، غُفر له ما تقدَّم من ذنبه))[1]؛ متفق عليه.

"Barangsiapa yang berdiri shalāt di malam lailatul qadr dengan penuh keimānan dan mengharap pahala dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

(Muttafaqun 'alayh, hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)


⒀ Berpuasa di bulan Ramadhān sebab seseorang masuk ke dalam surga.


 حَدَّثَنِي سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍقَالَ : سَمِعْتُ أَبَا أُمَامَةَ يَقُولُ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ النَّاسَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ وَهُوَ عَلَى الْجَدْعَاءِوَاضِعٌ رِجْلَهُ فِي غَرْزِ الرَّحْلِ يَتَطَاوَلُ يَقُولُ : أَلَا تَسْمَعُونَ ؟ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ آخِرِ الْقَوْمِ : مَا تَقُولُ ؟ قَالَ : اعْبُدُوا رَبَّكُمْ ، وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ ، وَصُومُوا شَهْرَكُمْ ، وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ ، وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ قُلْتُ لَهُ :  فَمُذْ كَمْ سَمِعْتَ هَذَا الْحَدِيثَ يَا أَبَا أُمَامَةَ ؟ قَالَ : وَأَنَا ابْنُ ثَلَاثِينَ سَنَةً

Dari Sulaim bin "Āmir berkata: Saya mendengar Abū Umāmah radhiyallāhu Ta'āla 'anhu berkata, saya mendengar Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berbicara (khutbah) di hadapan manusia pada saat haji wadā' dan beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) berada di atas untanya.

Kemudian beliau menjulurkan kakinya di atas unta tersebut dan beliau berkata kepada orang-orang yang berada dihadapan beliau:

"Tidakkah kalian mendengar?"

Maka ada orang yang berada di barisan belakang mengatakan:

"Apa yang engkau katakan, wahai Rasūlullāh?"

Kemudian Rasūlullāh  shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

"Sembahlah Tuhan kalian, shalātlah lima waktu dan berpuasalah di bulan Ramadhān dan tunaikanlah zakāt kalian dan ta'atilah pemimpin kalian, maka kalian akan masuk surga Tuhan kalian."

Kemudian saya berkata kepada dia:

"Umur berapa engkau mendengar hadīts ini, wahai Abū Umāmah?"

"Saya berumur 30 tahun."

(Ini adalah hadīts shahīh yang menunjukkan bahwasanya orang yang berpuasa, dia akan masuk kedalam surga-Nya Allāh Subhānahu wa Ta'āla).

Sehingga berpuasa di bulan Ramadhān menjadi sebab seseorang masuk ke dalam surga-Nya Allāh Subhānahu wa Ta'āla.


⒁ Amalan-amalan yang dilakukan di bulan Ramadhān adalah amalan-amalan yang agung dan berlipat dan ini berdasarkan hadīts-hadīts sebelumnya tentang keutamaan-keutamaan yang disebutkan di bulan Ramadhān.

Dan di sana ada hadīts, walaupun hadītsnya dhaif yang menunjukkan bahwa amalan di bulan Ramadhān dilipat gandakan.

Di dalam sebuah hadīts Rasūlullāh  shallallāhu 'alayhi wa sallam, Beliau berkutbah:

"Barangsiapa pada bulan itu mendekatkan diri (kepada Allāh) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain."

Hadīts ini adalah hadīts yang dhaif akan tetapi di sana Allāh Subhānahu wa Ta'āla melipat gandakan amalan-amalan di antaranya lailatul qadr, dan juga amalan-amalan lainnya.

Dan Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjadikan bulan Ramadhān bulan yang utama, maka kita berharap kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla walaupun kita tidak tahu bagaimana Allāh Subhānahu wa Ta'āla melipat gandakan akan tetapi kita yakin di bulan yang utama, di tempat yang utama yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla pilih sebagai bulan yang mulia maka Allāh Subhānahu wa Ta'āla akan lipat gandakan sesuai dengan kehendak Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan taufīq kepada kita agar kita bersemangat dan terus berusaha mengasah diri kita agar senantiasa berbuat kebaikan di jalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.


وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 15 Sya’ban 1439 H / 01 Mei 2018 M
👤 Ustadz Fauzan S.T., Lc, M.A.
📔 Materi Tematik | Keutamaan Bulan Ramadhan (Bagian 03)
⬇ Download Audio: BiAS-UFz-Tematik-Keutamaan Bulan Ramadhan-03
----------------------------------

No comments:

Post a Comment