Friday, May 18, 2018

Materi Tematik | Amalan-Amalan Shalih Yang Dilakukan Para Salaf (Bagian 03)

AMALAN-AMALAN SHĀLIH YANG DILAKUKAN PARA SALAF, BAGIAN 03
klik link audio

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد

Para sahabat Bimbingan Islām dan kaum muslimin di manapun anda berada, semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla  memberkahi kita semua.

Amalan-amalan shālih berikutnya yang dilakukan oleh para salafush shālih di dalam menyambut bulan Ramadhān, adalah:


⑶ Sedekah

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dan Beliau lebih dahsyat lagi kedermawaannya pada bulan Ramadhān.

Bahkan kedermawanan Beliau melesat lebih cepat daripada angin yang berhembus (karena sangat dermawannya Beliau).



Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

 أفضل الصدقة صدقة في رمضان

"Shadaqah yang terbaik adalah shadaqah pada saat bulan Ramadhān."

(Hadīts riwayat Tirmidzī)

Kemudian dari Zaid bin Aslam dari bapaknya tentang kisah Umar bin Khaththāb yang berlomba dengan Abū Bakar Ash Shiddīq.

Beliau mendengar Umar bin Khaththāb radhiyallāhu ta'āla 'anhu berkata, bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memerintahkan kami semua untuk bersedekah.

Bertepatan saat itu saya (Umar bin Khaththāb) mempunyai harta, maka saya pun berkata, "Hari ini aku akan mampu mengungguli Abū Bakar."

Lalu aku menemui Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dengan membawa setengah hartaku.

Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pun bertanya kepadaku, "Apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?"

Saya berkata, "Aku tinggalkan untuk keluargaku semisalnya."

Kemudian datang Abū Bakar membawa seluruh harta yang dia miliki dan Rasūlullāh  shallallāhu 'alayhi wa sallam pun bertanya, "Apa yang kamu sisakan untuk keluargamu?"

Abū Bakar berkata, "Saya tinggalkan Allāh dan Rasūl-Nya untuk mereka."

Maka Umar bin Khaththāb pun berkata, "Saya tidak akan bisa mengunggulimu selamanya (maksudnya Abū Bakar Ash Shiddīq).”

⇒ Artinya Abū Bakar Ash Shiddīq susah untuk ditandingi kehebatannya di dalam beramal shālih (beribadah).

Shadaqah di bulan Ramadhān memiliki kekhususan yang sangat besar, maka hendaknya kita bersemangat melaksanakannya.

Di antara shadaqah yang bisa dilakukan di bulan Ramadhān adalah:

1. Memberi makanan.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla  berfirman:

وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًۭا وَيَتِيمًۭا وَأَسِيرًا۞ إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا ۞ إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا ۞ فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا ۞ وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا ۞

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhāan Allāh, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.

Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan. Maka Allāh melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera."

(QS Al Insān: 8-12)

Oleh karena itu para salaf, mereka berlomba-lomba memberikan makanan tatkala puasa (Ramadhān). Mereka memberikan makanan tidak kepada orang faqīr saja tetapi juga kepada orang-orang yang lapar dan orang-orang shālih.

⇒ Memberi makan ini termasuk amalan shadaqah.

Dan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menegaskan di dalam hadītsnya tatkala Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) masuk kota Madīnah.

Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) mengatakan:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ ، وَصِلُوا الأَرْحَامَ ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ. (رواه ابن ماجة : قال الشيخ الألباني : صحيح)

"Wahai sekalian manusia, sebarkan salam di antara kalian, saling memberi makan, sambung silaturahim dan shalāt tahajud di malam hari ketika manusia pada tidur, kalian semua akan masuk surga dengan selamat."

(Hadīts riwayat Ibnu Mājah dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)

Perhatikan!

Di sini wasiat yang pertama kali dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam kepada shahābatnya adalah memberi makan.

Begitulah para salaf, mereka terkadang memanggil 10 orang kawannya atau tetangganya kemudian mereka mengajak makan.

Dan ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan dan merupakan perkara yang disunnahkan.

2. Memberi makan orang yang berbuka.

Ini juga pahalanya besar, sebagaimana sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

"Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga."

(Hadīts riwayat Tirmidzī nomor 807, Ibnu Majah nomor 1746, dan Ahmad 5/192, dan di shahīhkan oleh Syaikh Albāniy rahimahullāh)

Dalam hadīts yang lain dari Salmān radhiyallāhu ta'āla 'anhu:

من فطر فيه صائماً كان مغفرة لذنوبه وعتق رقبته من النار وكان له مثل أجره من غير أن ينقص من أجره شئ

"Barangsiapa yang memberikan makanan orang yang berbuka, maka dia akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut."

Mereka berkata:

 يا رسول الله ، ليس كلنا يجد ما يفطر الصائم

 "Wahai Rasūlullāh, tidak semua kita bisa memberikan makan kepada orang yang puasa."

Kemudian Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata:

يعطى الله هذا الثواب من فطر صائماً على تمرة أو مذقة لبن أو شربه ماء ، ومن سقى صائماً سقاه الله من حوضي شربة لا يظمأ بعدها حتى يدخل الجنة

"Allāh memberikan balasan ini bagi orang yang memberikan makanan untuk orang yang berpuasa, walaupun dengan sebutir kurma, atau seteguk susu atau seteguk air. Dan barangsiapa yang memberikan minuman kepada orang yang berpuasa maka Allāh akan memberikan minuman kepada dia dari telaga Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dimana satu minuman tidak akan membuat dia dahaga selamanya sampai dia masuk ke dalam surga."

(Hadīts riwayat Ibnu Khuzaimah, Baihaqī dan yang lainnya)

Ini adalah pahala yang luar biasa.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla memudahkan kita untuk memberi makan kepada orang yang sedang berpuasa.

Demikian yang bisa disampaikan, semoga bermanfaat.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______

🌍 BimbinganIslam.com
Jum’at, 02 Ramadhan 1439 H / 18 Mei 2018 M
👤 Ustadz Fauzan S.T., Lc, M.A.
📔 Materi Tematik | Amalan-Amalan Shalih Yang Dilakukan Para Salaf (Bagian 03)
⬇ Download Audio: BiAS-UFz-Tematik-Amalan-Shalih-Salaf-03
----------------------------------

No comments:

Post a Comment