Thursday, November 7, 2019

Halaqah 09 ~ Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 07 Dari 22

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.8 Beriman Kepada Para Rasul Allāh
🔊  Halaqah 09 ~ Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 07 Dari 22
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah waála alihi washohbihi ajmain

Halaqoh yang ke-9 dari silsilah ilmiah beriman kepada para rosul Allah, Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 07 Dari 22

Diantara cara beriman dengan para rosul adalah

9. Keyakinan yang kuat bahwa seluruh nabi dan rosul álaihimussalam telah bersepakat dalam berdakwah kepada tauhid dan mengingatkan mereka dari kesyirikan

Allah subhanahu wataála berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

"Dan sungguh kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rosul supaya kalian hanya menembah kepada Allah dan jauhilah togut" (Q.S. An-Nahl : 36)

Yang dimaksud togut adalah segala sesuatu yang disembah selain Allah

Dalam ayat yang lain, Allah mengatakan:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

"Dan tidaklah kami mengutus sebelummu seorang rosulpun kecuali kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Aku maka hendaklah kalian menyembah hanya kepadaku" (Q.S. Al-Anbiya : 25)

Dan Allah subhanahu wataála mengatakan:

وَاذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنْذَرَ قَوْمَهُ بِالْأَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ النُّذُرُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا اللَّهَ

"Dan ingatlah saudara kaum ád ketika dia memberikan peringatan kepada kaumnya yang tinggal di bukit-bukit pasir dan telah berlalu para rosul yang memberikan peringatan sebelum dia dan setelah dia supaya kalian tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah" (Q.S. Al-Ahqof : 21)

Tiga ayat di atas menunjukkan bahwasannya setiap rosul dan setiap nabi inti dakwah mereka satu yaitu tauhid. Allah subhanahu wataála telah menceritakan di dalam Al-Quran beberapa kisah nabi 'alahimussalam dan dakwah mereka di antara kaumnya. Allah subhanahu wataála menceritakan tentang nabi Nuh álaihisalam

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ

"Sungguh kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya maka dia berkata wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allah kalian tidak memiliki sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia" (Q.S. Al-A'raf : 59)

Dan Allah subhanahu wataála menceritakan tentang nabi Hud álaihisalam, Allah mengatakan:

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ

"Dan kami telah mengutus kepada kaum ád suadara mereka Hud álaihisalam, dia berkata wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allah tidak ada sesembahan yang berhak disembah oleh kalian kcuali Dia, mengapa kalian tidak bertaqwa" (Q.S. Al-A'raf : 65)

Dan Allah subhanahu wataála mengatakan:

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ

"Dan kami telah mengutus kepada kaum tsamud saudara mereka Sholeh, dia berkata wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allah, kalian tidak memiliki sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia" (Q.S. Al-A'raf :73)

Dan Allah subhanahu wataála berfirman tentang nabi Syuáib alaihisalam:

وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ

"Dan kami telah mengutus kepada madyan saudara mereka Syuáib, dia berkata wahai kaumku sembahlah Allah kalian tidak memiliki sesembahan yang berhak disembah kecuali dia" (Q.S. Al-A'raf : 85)

Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwasannya masing-masing dari para nabi dan rosul berdakwah kepada tauhid yang merupakan inti dari ajaran mereka. Adapun hukum-hukum seperti tata cara ibadah atau halal dan haram maka kadang-kadang terjadi perbedaan, Alalh berfirman:

لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا

"Masing-masing telah kami jadikan syareat dan juga cara" (Q.S. Al-Maidah : 48)

Rosulullah salallahu álaihi wasalam bersabda:

الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ

"Para nabi adalah saudara sebapa, ibu-ibu mereka berbeda tetapi agama mereka satu" (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Di dalam hadits ini, para nabi diumpamakan seperti saudara-saudara dari satu bapak berlainan ibu maksudnya sama-sama berdakwah kepada tauhid meskipun dengan cara ibadah yang berbeda.

Berkata Al-Imam An-Nawawi rohimahullah

"Maka yang dimaksud dengannya adalah pokok-pokok dari tauhid dan pokok ketaatan kepada Allah taála meskipun berbeda caranya"

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wassalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh

No comments:

Post a Comment