Wednesday, November 20, 2019

Halaqah 18 ~ Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 16 Dari 22

📘 Silsilah Ilmiyyah Si.8 Beriman Kepada Para Rasul Allāh
🔊  Halaqah 18 ~ Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 16 Dari 22
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Assalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah washolatu wasalamu ála rosulillah waála alihi washohbihi ajmain

Halaqoh yang ke-18 dari silsilah ilmiah beriman kepada para rosul Allah, Cara Beriman Kepada Para Rasul Bagian 16 Dari 22

Meyakini adanya al-karomah adalah termasuk pokok aqidah ahlu sunnah wal jamaah

Diantara dalil dari As-sunnah atas adanya al-karomah

1. Kisah Abu bakar As-sidik rodiallahu anhu ketika memberi makan sebagian ahlu Suffah yang datang kepada beliau, setiap kali mereka mengambil satu suapan maka makanannya justru bertambah banyak. Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim

2. Kisah dua orang sahabat nabi salallahu álaihi wasalam yaitu Usaid bin Hudhair dan 'Abbad bin Bisyr semoga Allah meridoi keduanya ketika keduanya keluar dari sisi nabi salallahu álaihi wasalam di suatau malam yang gelap gulita dan di depan mereka ada cahaya kemudian ketika mereka berpisah terbagilah cahaya tersebut menjadi dua. Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari

3. Kisah Juraiz, seorang laki-laki yang sholeh dari kalangan bani Isroil yang dituduh berzina dengan seorang wanita yang mengaku hamil karena Juraiz, kemudian ketika wanita tersebut melahirkan maka Juraiz mengusap kepala bayi tersebut sehingga bayi tersebut bisa menyebutkan siapa sebenarnya bapaknya. Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim

Kemudian disana ada beberapa keterangan yang berkaitan dangan al-karomah
  1. Al-Karomah yang paling agung bagi seorang hamba adalah istiqomahnya dia di atas jalan yang lurus
  2. Al-Karomah bagi para wali Allah adalah ayat atau mu'jijah bagi para nabi, karena wali Allah tidak mendapatkannya kecuali karena keimanan dia kepada rosul tersebut
  3. Al-Karomah akan tetap ada sampai akhir zaman
  4. Al-Karomah tidak dijadikan ukuran seseorang lebih afdol daripada orang yang tidak mendapatkan al-karomah. Yang demikian karena al-karomah terjadi diantaranya untuk menguatkan keimanan orang tersebut oleh karena itu al-karomah di zaman sahabat rodiallahuanhum lebih sedikit daripada al-karomah di zaman tabiín kerena iman dan keyakinan para sahabat lebih kuat daripada keimanan dan juga keyakinan para tabiín
  5. Jangan sampai seseorang terjerumus ke dalam pengingkaran terhadap al-karomah seperti orang-orang falasifah dan juga mu'tajilah, dan jangan sampai seseorang berlebih-lebihan di dalam masalah al-karomah seperti orang-orang yang menjadikan al-karomah sebagai ukuran kewalian
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya

Wassalamu álaikum warahmatullahi wabarakatuh

No comments:

Post a Comment